Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBAKUAN KMnO4

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIRIS KHAIRUNNISAK


NIM : P07134223039
PRODI : S.Tr. TLM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2023
Judul : Pembakuan Larutan KMnO4

Hari/Tanggal : Kamis, 2 November 2023

Pembakuan Larutan KMnO4

A. Tujuan

Dapat memahami dan melakukan standarisasi larutan baku skunder


KMnO4 dengan larutan baku primer Asam Oksalat secara tepat dan benar.
B. Dasar Teori

Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan


reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada
reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan
baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus
tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang
dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut
dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi
secara tidak langsung dengan permanganometri seperti: (1) ion-ion Ca,
Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat.
Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih
sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah
yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion
logam yang bersangkutan. (2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan
sebagai garam khromat. Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan
asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+
dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya
dengan menitrasinya dengan KMnO4.

C. Alat dan Bahan

1. Neraca Analitik
2. Bahan kimia asam oksalat
3. Gelas ukur 50 ml
4. Aquadest
5. Labu erlenmeyer 250 ml
6. Botol semprot
7. Larutan KMnO4
8. Gelas kimia 500 ml
9. Sarung tangan kain
10. Botol timbang
11. Corong
12. Pipet tetes
13. Pipet volume
14. Pengaduk
15. Labu ukur 100 ml
16. Buret
17. Klem buret
18. Glasswool

D. Cara Kerja

1. Pertama bilas semua alat-alat yang akan di gunakan menggunakan


aquades sebanyak 3x, kecuali gelas timbang, bekas bilasan aquades di
buang ke gelas kimia 500 ml
2. Hidupkan neraca analitik, lalu pencet tombol hingga nilai menjadi 0
3. Buka timbangan kemudian letakkan gelas timbang dan letakkan tutup
gelas timbang disampingnya, kemudian tutup timbangan dan catat
angka yang tertera
4. Buka timbangan, lalu ambil asam oksalat 10% dari 0, 63, tutup gelas
kimia, lalu tutup timbangan, kemudian catat hasil akhir penimbangan
5. Setelah ditimbang, larutkan asam oksalat
6. Isi dengan aquades secukupnya, aduk hingga larut
7. Tuang ke dalam labu ukur 100 ml yang diatasnya terdapat corong yang
disannga oleh kertas kecil
8. Ulangi Langkah tersebut sampai larut, kemudian bilas dengan aquades
sebanyak 5 kali
9. Bilas corong yang terkena larutan asam oksalat
10. Isi labu ukur dengan aquades sampai ½ volume, goyangkan labu lalu
Kembali diisi dengan aquades sampai ¾, lalu goyangkan kembali
11. Tambahkan aquades sampai 1 cm dibawah tanda tera, keringkan labu
ukur dengan kertas
12. Lalu tambahkan aquades lagi dengan pipet tetes sampai tanda tera
13. Homogenkan larutan
14. Pindahkan larutan ke dalam labu Erlenmeyer menggunakan pipet
volume, posisi pipet harus lurus
15. Tambahkan 10 ml aquades menggunakan gelas ukur, lalu tambahkan
H2SO4 sebanyak 15 ml
16. Panaskan larutan hingga mendidih, gunakan thermometer untuk
mengecek suhu larutan, jika termometer sudah digunakan siram
dengan aquades
17. Siapkan buret yang berisi larutan KMnO4 dibawah angka 0 diatas 1
18. Titrasikan larutan yang sudah dipanaskan tadi dengan larutan KMnO4,
titrasi harus dilakukan saat larutan dalam keadaan panas
19. Tunggu hingan warna larutan berubah, lalu catat angka yang tertera
pada buret
20. Ulangi titrasi sebnyak 3 kali

E. Data Hasil
1. Menimbang Asam Oksalat
Penimbangan dengan toleransi 10 %
Berat botol timbang : 18,3506
Berat sampel : 0,63
Berat total : 18,9806 10% dari 0,63 : 0,063
Berat maksimal : 18,9806 + 0,063 = 19,0436
Berat minimal : 18,9806 - 0,063 = 18,9176
Hasil penimbangan : 18,9540 –18,3506 = 0,6034

2. Perhitungan Asam Oksalat 0,1 N, 100 ml


BM : 126
Be : 63
a) Menentukan massa Asam Oksalat
N = n x gr/Mr.L
0,1 = 2 x gr/126 x 0,1
gr = 1.26/2 = 0,63 gr
b) Menentukan normalitas Asam Oksalat
N = gram/BE/Volume
= 0,6034/63/0,1
= 0,0957
c) Menentukan normalitas KMnO4 dalam titrasi
Titrasi 1
Volume awal = 0,3ml
Volume akhir = 21,0 ml
Volume titrasi = 21,0 – 0,3 = 20,7 ml
Mek KMnO4 = Mek Asam Oksalat
20,7 ml x N = 25,0 ml x 0,0918
N = 2,295 : 19,93
= 0,11515
Titrasi 2
Volume awal = 0,43 ml
Volume akhir = 20,83 ml
Volume titrasi = 20,83 – 0,43 = 20,4 ml
Mek KMnO4 = Mek Asam Oksalat
20,4 x N = 25,0 ml x 0,0918
N = 2,295 : 20,4
= 0,11250
Titrasi 3
Volume awal = 0,8 ml
Volume akhir = 25,87 ml
Volume titrasi = 25,87 – 0,8= 25,7
Mek KMnO4 = Mek Asam Oksalat
25,7 x N = 25,0 ml x 0,0918
N = 25,7 : 25,7
= 0,08929

d) Normalitas rata-rata
Nx = ( 0,11515 + 0,11250+ 0,08929) : 3 = 0,10564)
Rata-rata selisih= (N1 – Nx) + (N2 – Nx) + (N3 -Nx) : 3
= (0,11515-0,10564) + (0,11250-0,10564) + (0,08929-0,10564) : 3
= 0,00002
e) Menentukan deviasi rata-rata
= 0,00002/0,10564x1000
= 0,1893 ppt
Diperoleh normalitas rata-rata 0,10564 dan deviasi rata-rata ppt
dengan angka 0,1893 dari hasil pembakuan KMnO4

F. Pembahasan
Pada titrasi permanganometri ini lebih mudah digunakan dan
efektif, karena reaksi ini tidak memerlukan indicator, hal ini dikarenakan
larutan KMnO4 sudah berfungsi sebagai indicator, yaitu ion MnO 4-
berwarna ungu, setelah diredukdsi menjadi ion Mn-tidak berwarna, dan
disebut juga sebagai autoindikator. Titrasi ini berjalan agak lambat pada
temperatur ruangan. Dilakukan pemanasan untuk mempercepat titrasi.
Titik akhir titrasi permanganometri ditandai dengan perubahan warna yaitu pada
percobaan 1, 2, 3 dari tidak berwarna menjadi merah muda.
G. Kesimpulan
Pada praktikum ini diperoleh normalitas rata-rata 0,10564 dan
deviasi rata-rata ppt dengan angka 0,1893 dari hasil pembakuan KMnO4

Dosen Pengampu Praktikan

Sujono, SKM, M.Sc. Riris Khairunnisak

NIM.P07134223019

Anda mungkin juga menyukai