Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBAKUAN NaOH

Disusun oleh :

Nama : Riris Khairunnisak


NIM : P07134223039
Prodi : STr. TLM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2023
A. Hari / tanggal
Kamis, 26 Oktober 2023
B. Judul Praktikum
Pembakuan NaOH
C. Tujuan
Agar mengerti cara melakukan pembakuan NaOH dengan baik dan
benar.
D. Dasar Teori
Pembakuan NaOH adalah proses penentuan konsentrasi larutan
NaOH. NaOH merupakan basa kuat yang sering digunakan dalam
berbagai percobaan kimia, seperti titrasi asam basa, titrasi redoks, dan
titrasi kompleksometri.
Pembakuan NaOH dapat dilakukan dengan menggunakan
larutan baku primer, yaitu larutan yang konsentrasinya telah diketahui
dengan pasti. Larutan baku primer yang sering digunakan untuk
pembakuan NaOH adalah larutan asam oksalat.
Pada titik ekuivalen, jumlah mol NaOH sama dengan jumlah
mol asam oksalat. Hal ini dapat ditentukan dengan menggunakan
indikator. Indikator yang sering digunakan dalam pembakuan NaOH
adalah fenolftalein.
Pada pH < 7, fenolftalein berwarna tidak berwarna. Pada pH >
7, fenolftalein berwarna merah muda. Pada titik ekuivalen, pH larutan
akan berada di sekitar 7. Oleh karena itu, jika larutan NaOH dititrasi
dengan asam oksalat menggunakan indikator fenolftalein, maka larutan
akan berubah warna dari tidak berwarna menjadi merah muda pada
titik ekuivalen.
E. Alat

1. Gelas Kimia 500 ml

2. Neraca Analitik
3. Gelas Timbang

4. Spatula

5. Corong

6. Buret

7. Botol semprot

8. Klem buret

9. Pipet volume

10. Tissue

11. Pipet Tetes

12. Gelas ukur 100ml

13. Labu Erlenmeyer 250ml

14. Labu Ukur 100 ml

15. Kertas pengering


F. Bahan

1. Aquades

2. Larutan NaOH

3. Indikator phenolphthalein (PP)

4. Bahan Kimia Asam Oksalat


G. Cara Kerja
1. Pertama bilas semua alat-alat yang akan di gunakan menggunakan
aquades sebanyak 3x, kecualigelastimbang, bekas bilasan aquades
di buang ke gelas kimia 500 ml
2. Hidupkan neraca analitik, lalu pencet tombol hingga nilai menjadi
0
3. Buka timbangan kemudian letakkan gelas timbang dan letakkan
tutup gelas timbang disampingnya, kemudian tutup timbangan dan
catat angka yang tertera
4. Buka timbangan, lalu ambil Asam Oksalat10% dari 0, 53, tutup
gelas kimia, lalu tutup timbangan, kemudian catat hasil akhir
penimbangan
5. Setelah ditimbang, larutkan Asam Oksalat
6. Isi dengan aquades secukupnya, aduk hingga larut
7. Tuang ke dalam labu ukur 100 ml yang diatasnya terdapat corong
yang disangga oleh kertas kecil
8. Ulangi Langkah tersebut sampai larut, kemudian bilas dengan
aquades sebanyak 5 kali
9. Bilas corong yang terkena larutan asam oksalat
10. Isi labu ukur dengan aquades sampai ½ volume, homogenkan lalu
diisi kembalidengan aquades sampai ¾, lalu homogenkankembali
11. Tambahkan aquades sampai 1 cm dibawah tanda tera, keringkan
labu ukur dengan kertas
12. Lalu tambahkan aquades lagi dengan pipet tetes sampai tanda tera
13. Homogenkan larutan
14. Pindahkan larutan ke dalam labu Erlenmeyer menggunakan pipet
volume, posisi pipet harus lurus, lalu beri indikatorsebanyak 3-5
tetes
15. Siapkan buret yang berisi larutan NaOH dibawah angka 0 diatas 1,
catat angka awal yang tertera
16. Titrasikan larutan Asam Oksalatdengan larutan NaOH
17. Tunggu hingga warna larutan berubah, lalu catat angka akhir yang
tertera pada buret
18. Ulangi titrasi sebnyak 3 kali
19. Setelah semuanya selesai, cuci semua alat yang telah digunakan
menggunakan air sabun kemudian kembalikan semua alat ke
tempat semula.
H. Data
Menimbang asam oksalat
Penimbangan asam oksalat dengan toleransi 10%
Berat botol timbang : 15,9369
Berat sempel : 0,63
Berat total : 16,5669 10% dari 0,63 = 0,063
Berat maksimal : 16,5669 + 0,063 = 16,6299
Berat minimal : 16,5669 – 0,063 = 16,5039
Hasil penimbangan : 16,5158 - 15,9369 = 0,5789
I. Perhitungan
Perhitungan asam oksalat 0,1 N, 100 ml
BM = 126
Be = 63
1. Menentukan massa asam oksalat
N = n x gr/Mr.L
0,1 = 2 x gr/126 x 0,1
gr = 1.26/2 = 0,63 gr
2. Menentukan normalitas Asam Oksalat
N = gram/BE/Volume
= 0,5789/63/0,1
= 0,0918
3. Menentukan normalitas NaOH dalam titrasi
a. Titrasi 1
Volume awal = 1,87 ml
Volume akhir = 27, 00 ml
Volume titrasi = 27, 00 - 1,87 = 25,13 ml
Mek NaOH = Mek asam oksalat
25,13 ml x N = 25,0 ml x 0,0918
N = 2,295 : 25,13
= 0,0913
b. Titrasi 2
Volume awal = 1,83 ml
Volume akhir = 27,57 ml
Volume titrasi = 27,57 – 1,83 = 25, 74 ml
Mek NaOH = Mek asam oksalat
25, 74 ml x N = 25,0 ml x 0,0918
N = 2,295 : 25, 74
= 0,0891
c. Titrasi 3
Volume awal = 1,23 ml
Volume akhir = 25,65 ml
Volume titrasi = 25,65 - 1,23 = 24,42 ml
Mek NaOH = Mek asam oksalat
24,42 ml x N = 25,0 ml x 0,0918
N = 2,295 : 24,42
= 0,0939
4. Normalitas rata – rata
Nx = (0,0913 + 0,0891+ 0,0939 ) : 3
= 0,0914
Rata – rata selisih = (N1 – Nx) + (N2 – Nx) + (N3 -Nx) : 3

= (0,0913 – 0,0914) + (0,0891– 0,0914) + (0,0939 - 0,0914) : 3

= 0,0001

5. Menentukan deviasi rata-rata


= 0,0001/0,0914 x 1000
= 1,0940 ppt

J. Pembahasan
Pembakuan NaOH memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Untuk menentukan konsentrasi NaOH yang sebenarnya.
2. Untuk memastikan bahwa larutan NaOH yang digunakan dalam
suatu analisis kimia memiliki konsentrasi yang tepat.

3. Untuk mengurangi kesalahan dalam suatu analisis kimia.

K. Kesimpulan
Diperoleh normalitas rata-rata 0,0914 dan deviasi rata-rata ppt dengan
angka 1,0940 dari hasil pembakuan NaOH

Dosen Pengampu Praktikan

Sujono, SKM, M.Sc. Riris Khairunnisak


NIM.P07134223019

Anda mungkin juga menyukai