MODU
L
Antonius, M.Pd.
Pengantar
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan
pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan
pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci
dibandingkan alur tujuan pembelajaran.
Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran. Oleh karena itu,
sebelum merancang modul ajar, pendidik perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut.
a. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, apakah merujuk pada buku teks saja
sudah cukup atau perlu menggunakan modul ajar?
b. Jika membutuhkan modul ajar, apakah dapat menggunakan modul ajar yang telah
disediakan, memodifikasi modul ajar yang disediakan, atau perlu membuat modul ajar
baru?
Apabila berdasarkan kedua pertanyaan di atas pendidik menyimpulkan bahwa modul ajar tidak
dibutuhkan atau modul ajar yang disediakan dapat digunakan dengan penyesuaian-penyesuaian
tertentu, maka ia tidak perlu merancang modul ajar yang baru.
Komponen minimum modul ajar telah disampaikan dalam Tabel 3.4, namun bila diperlukan,
pendidik juga dapat menambah komponen, misalnya dengan menyusun modul ajar dengan
struktur sebagaimana tercantum pada Tabel 3.5 berikut:
Komponen Modul Ajar Versi Lebih Lengkap
Tabel 3.5
1. Informasi Umum
A. Identitas Modul
• Informasi tentang modul ajar
• Nama Penyusun, Institusi, Tahun disusunnya
modul ajar
• Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
• Kelas
• Alokasi waktu
Informasi umum
B. Kompetensi Awal
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan keterampilan yang perlu dimiliki siswa
sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi Awal merupakan ukuran seberapa
dalam modul ajar dirancang
• Peserta didik regular / tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
• Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas
hanya satu gaya, misalnya audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
memahami materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang, dan sebagainya.
• Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan
cepat, mampu mencapai keterampilan berpikir, dan memiliki keterampilan
memimpin.
Informasi umum
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan model atau kerangka
pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis
pelaksanaan pembelajaran.
• Tujuan Pembelajaran
• Pemahaman Bermakna
• Pertanyaan Pemantik
• Kegiatan Pembelajaran
• Asesmen
• Pengayaan dan remedial
• Refleksi Peserta didik
Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
• Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting
dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai
bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman
• Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber
daya yang digunakan, kesesuaian dengan keragaman murid,
dan metode asesmen yang digunakan
• Tujuan pembelajaran bisa berbagai bentuk: Pengetahuan
yang berupa fakta dan informasi, dan juga prosedural,
pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran
keterampilan, dan kolaboratif serta strategi komunikasi
Komponen Inti
B. Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang
akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses
pembelajaran. Manfaat tersebut dapat peserta didik terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kalimat pemahaman bermakna:
Dalam memahami tentang kelompok sosial dalam
pembelajaran Sosiologi
C. Pertanyaan Pemantik
• Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk
menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir
kritis dalam diri peserta didik.
• Pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh
pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan
pembelajaran
D. Kegiatan Pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara
kongkret. Disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.
E. Asesmen / Penilaian
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran diakhir
kegiatan. Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Jenis Asesmen:
1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
2. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
• Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa observasi, penilaian diri, penilaian
teman sebaya
• Performa (Presentasi, drama, pameran, hasil karya, jurnal, dan sebagainya)
• Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah
Komponen Inti
D. Daftar Pustaka
Sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar. Referensi
yang dimaksud adalah semua sumber belajar (Buku siswa, buku referensi, majalah,
koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dan sebagainya)
Pertanyaan-pertanyaan reflektif berikut ini dapat digunakan
pendidik dalam proses perancangan modul ajar
1. Assesmen formatif :
Yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi
pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik
untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan
guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar
peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran
untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik
yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini juga
termasuk dalam kategori asesmen formatif.
Assesmen Kurikulum Merdeka
2. Assesmen sumatif:
Yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat
juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen
formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir
semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.