Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Kadek Sri Ayu Wisnawati

Nim: 2111031009
Prodi/Smt : PGSD/3A
MK : Kurikulum dan Pembelajaran SD

Soal san Jawaban


1. Jelaskan bagian-bagian dalam membuat modul ajar?
Jawaban :
Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut:
a. Informasi umum
• Judul Modul Ajar
• Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
• Pemilihan Fase dan kelas
• Pemilihan mata pelajaran
• Deskripsi umum modul ajar
• Identitas penulis modul
b. Capaian dan Tujuan Pembelajaran
• Capaian Pembelajaran
• Tujuan Pembelajaran dari keseluruhan Modul Ajar
• Alur Tujuan Pembelajaran
• Dimensi Profil Pelajar Pancasila
c. Detail Rancangan Penggunaan
• Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan
• Penentuan model belajar (daring, luring, campuran)
• Sarana Prasana
• Prasyarat Kompetensi
d. Detail Pertemuan
1) Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan
2) Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari:
• Tujuan Pembelajaran
• Indikator Keberhasilan
• Pertanyaan Pemantik
• Daftar perlengkapan ajar
• Daftar lampiran materi pendukung
• Langkah pembelajaran
• Rencana asesmen
• Rencana diferensiasi
3) Lampiran atau Materi Pendukung dapat terdiri dari:
• Referensi materi / media pembelajaran;
• Lembar kerja / Latihan / Asesmen; dan/atau
• Instrumen Refleksi.

2. Jelaskan mengapa kita harus mencantumkan model pembelajaran yang diterapkan dalam
modul ajar?
Jawaban :
Kita harus mencantumkan model pembelajaran yang diterapkan dalam modul ajar karena
agar tujuan dari modul ajar tersebut tersampaikan karena Model pembelajaran digunakan
untuk dapat membantu memperjelas prosedur, hubungan serta keadaan keseluruhan dari
apa yang didesain, ada beberapa kegunaan dari model Pembelajaran antara lain :
Memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen, unsur atau elemen system
tertentu, Prosedur yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan dapat diidentifikasi
secara tepat, Dengan adanya model pembelajaran maka berbagai kegiatan yang dicakupnya
dapat dikendalikan, Model pembelajaran akan mempermudah para administrator untuk
mengidentifikasi komponen, elemen yang mengalami hambatan, jika kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan tidak efektif dan tidak produktif, Mengidentifikasi secara tepat cara-cara
untuk mengadakan perubahan jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang telah
dirumuskan, Dengan menggunakan model pembelajaran, guru dapat menyusun tugas-tugas
siswa menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.

3. Jelaskan konsep dan landasan kurikulum?


Jawaban :
Kurikulum sebagai sesuatu yang terencana dan dibuat dengan berbagai pertimbangan, tentu
memiliki sebuah konsep. Adapun konsep ini terus mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan zaman. Perubahan-perubahan pada masyarakat juga turut menjadi
penyumbang bagi pembaharuan konsep kurikulum. Namun secara umum, dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada tiga konsep kurikulum, yaitu sebagai berikut:
a. Kurikulum sebagai sebuah substansi
b. Kurikulum sebagai sebuah sistem
c. Kurikulum sebagai sebuah bidang studi

Landasan pokok dalam pengembangan kurikulum dikelompokkan beberapa jenis, yaitu:


a. Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum ialah asumsi-asumsi atau rumusan
yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analitis, logis dan sistematis
(filosofis) dalam merencanakan, melaksanakan, membina dan mengembangkan
kurikulum.
Filsafat berupaya mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi manusia, termasuk
masalah pendidikan. Pendidikan sebagai ilmu terapan, tentu saja memerlukan ilmu-
ilmu lain sebagai penunjang, di antaranya adalah filsafat.
b. Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum
Adanya landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum agar upaya pendidikan
yang dilakukan dapat menyesuaikan dengan hakikat peserta didik, baik penyesuaian
dari segi materi atau bahan yang harus disampaikan, penyesuaian dari segi proses
penyampaian atau pembelajarannya, dan penyesuaian dari unsur-unsur upaya
pendidikan lainnya.
c. Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal
dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Jika
dipandang dari sosiologi, pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar
menjadi warga masyarakat yang diharapkan. Oleh karena itu, kurikulum harus mampu
memfasilitasi peserta didik agar mereka mampu bekerja sama, berinteraksi,
menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat dan mampu meningkatkan harkat
dan martabatnya sebagai mahluk yang berbudaya.

4. Jelaskan teori pembelajaran kognitif dan konstruktivisme?


Jawaban :
a. Teori pembelajaran kognitif
Teori belajar kognitif adalah teori yang menggambarkan bahwa belajar terdiri dari
beberapa proses, antara lain, analisis, mengolah informasi, prediksi, dan problem
solving. Teori ini lebih mengutamakan proses belajar daripada hasil belajarnya.
b. Teori pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar konstruktivistik mengakui bahwa peserta didik akan dapat
menginterpretasi-kan informasi ke dalam pikirannya, hanya pada konteks pengalaman
dan pengetahuan mereka sendiri, pada kebutuhan, latar belakang dan minatnya.

5. Jelaskan perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka?


Jawaban :
Sekolah dengan Kurikulum 2013 diarahkan menggunakan pendekatan pengorganisasian
pembelajaran berbasis tematik integratif. Sementara itu, sekolah dengan Kurikulum
Merdeka dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata
pelajaran, tematik, atau terintegrasi.
Sedangkan kurikulum merdeka Kurikulum Merdeka menyasar Capaian Pembelajaran,
disusun per fase, dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai