Anda di halaman 1dari 28

10 JULI 2023

KONSEP
MODUL AJAR
IHT SMK BAHRUL ULUM
KONSEP MODUL AJAR
KOMPONEN MODUL AJAR
A. IDENTITAS MODUL

1
INFORMASI
Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari:


Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
Jenjang sekolah (SMK/MAK)
Kelas
Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan
adalah alokasi waktu sesuai dengan jam pelajaran yang
UMUM berlaku di unit kerja masing-masing)
B. KOMPETENSI AWAL

1
INFORMASI
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan
yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu.
Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar
dirancang.

UMUM
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

1
INFORMASI
Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang
berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Profil
Pelajar Pancasila (PPP) dapat tercermin dalam konten dan/atau
metode pembelajaran.

Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu


mencantumkan seluruhnya, namun dapat memilih Profil Pelajar
Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam
modul ajar.
UMUM
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

1
INFORMASI
Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan
terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui (terlihat
dengan jelas di dalam):




materi/isi pelajaran,
pedagogi, dan/atau
kegiatan projek atau
asesmen

Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi


UMUM Profil Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan.
D. SARANA DAN PRASARANA

1
Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk
menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk pada alat
dan bahan yang digunakan, sementara prasarana di dalamnya
termasuk materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan


peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan.
INFORMASI Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk
diperhatikan, dan juga dimanfaatkan agar pembelajaran lebih
UMUM dalam dan bermakna.
E. TARGET PESERTA DIDIK

1
Peserta didik yang menjadi target yaitu;
• Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar.
• Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar
yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio.
Memiliki kesulitan dengan Bahasa dan pemahaman materi
ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang, dsb.
INFORMASI • Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan
memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan
UMUM berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin.
F. MODEL PEMBELAJARAN

1
Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang
memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran.
Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap
muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring),
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended
learning.

INFORMASI
UMUM
A. TUJUAN PEMBELAJARAN

2
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari
pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk
asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.

Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya


yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan
metode asesmen yang digunakan.

KOMPONEN Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk:


pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga
INTI prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran
keterampilan, dan kolaboratif dan strategi komunikasi.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA

2
Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang
akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses
pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh kalimat pemahaman bermakna :


• Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan
mencapai suatu tujuan.
KOMPONEN • Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.

INTI
C. PERTANYAAN PEMANTIK

2
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa
ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik.
Pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh
pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat


mendorong pertanyaan pemantik sebagai berikut:
Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?
KOMPONEN •
• Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda,
apa yang akan kamu usulkan?
INTI
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

2
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara konkret,
disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.

Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai


dengan durasi waktu yang direncanakan, meliputi tiga tahap,
yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode
KOMPONEN pembelajaran aktif.

INTI
E. ASESMEN

2
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di
akhir kegiatan. Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Jenis asesmen:
• Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik, Kognitif, dan non
kognitif)
• Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
KOMPONEN • Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).

INTI
E. ASESMEN

2
Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:
• Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa:
o observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan
anekdotal.
• Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal,
dsb.)
• Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar-salah).
KOMPONEN
INTI
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

2
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada
peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.

Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan


bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran
mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan, perlu
diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar
KOMPONEN belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.

INTI
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru)

3
dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada
peserta didik termasuk peserta
didik nonreguler.

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

LAMPIRAN Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan sebagai


pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk memperdalam
pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.
C. GLOSARIUM
Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu

3
bidang secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan
artinya. Glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang
memerlukan penjelasan lebih mendalam.

D. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan


dalam pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud
adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi,
majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber,
dsb.)
PRINSIP PENYUSUNAN MODUL
AJAR
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL AJAR
Pendekatan melalui tahap perkembangan ini memperhitungkan :
• Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
• Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi
yang bisa terjadi di setiap fase.
• Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik. Bahwa
belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal
tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
• Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang
dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman
sebelumnya
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL AJAR
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL AJAR
PROSEDUR PENYUSUNAN
MODUL AJAR
Guru pada saat mengembangkan
modul ajar dapat mengikuti
langkah-langkah sesuai dengan
infografis disamping.

Hasil yang didapatkan di Tahap 6:


Evaluasi dan Tindak Lanjut,
digunakan untuk Tahap 1: Analisis
kondisi dan kebutuhan.
Bagaimana guru mengembangkan modul ajar?
Strategi Mengembangkan Modul Ajar
(MA)
Glosarium 1. Lakukan identifikasi tujuan pembelajaran yang dapat dikelompokkan dalam
satu lingkup materi. Satu MA bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran.
Pemahaman bermakna
Kalimat pernyataan yang mendeskripsikan proses 2. Lakukan asesmen diagnosis untuk mengidentifikasi penguasaan kompetensi
belajar yang tidak sekadar menghafal konsep-konsep awal peserta didik.
atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan 3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator
menghubungkan konsep-konsep untuk membangun keberhasilan asesmen sumatif yang akan dilakukan pada akhir lingkup
pemahaman yang utuh sehingga konsep yang materi.
dipelajari akan dipahami secara baik dan membentuk 4. Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.
perilaku. Dalam bahasa Inggris sering disebut
5. Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas
sebagai Enduring Understanding, Conceptual
Understanding, Big Idea, Central Idea atau pembelajaran.
Statement of Inquiry → pembelajaran. 6. Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.
7. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran.
Pertanyaan pemantik 8. Lengkapi setiap kegiatan dengan pemahaman bermakna dan pertanyaan
Kalimat pertanyaan yang digunakan untuk memantik esensial yang menjadi acuan.
rasa ingin tahu, memulai diskusi, dan memulai 9. Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan
penelitian. Bentuk pertanyaan pemantik sebaiknya
kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik.
terbuka dengan menggunakan kata tanya seperti
mengapa, bagaimana, atau apa sajakah. 10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik, atau lembar observasi
yang dibutuhkan.
Lembar belajar 11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.
Lembar yang bisa dipergunakan sebagai lembar
refleksi, lembar grafik organisasi, lembar kerja,
maupun soal.
BUTIR-BUTIR MODUL AJAR

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran/TP (diambil dari ATP)


2. TP dilengkapi dengan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran), dimana KKTP ini merupakan
eviden/bukti-bukti ketercapaian TP
3. Ada asesmen formatif dan sumatif. Asesmen formatif berupa asesmen awal dan dalam proses pembelajaran,
sedangkan asesemen sumatif di akhir pebelajaran
4. Asesmen formatif berfungsi sebagai dasar dalam meningkatkan mutu pembelajaan.
5. Asesmen awal (bagian dari asesmen formatif) berfungsi untuk mengecek prasyarat dan mengecek sejauhmana
siswa menguasai kompetensi pada topik yang akan dibelajarkan
6. Hasil dari asesmen awal pembelajaran perlu dilampirkan berupa pemetaan penguasaan kompetensi siswa
7. Treatmen/perlakuan langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan hasil pemetaan dari asesmen awal
8. Langkah-langkah pembelajaran berbasis aktivitas siswa terarah pada pencapaian TP, yang ditandai dengan bukti-
bukti penguasaan KKTP yang ditetapkan guru. Materi dan sumber/media langsung dicantumkan dalam langkah-
langkah pembelajaran
9. Tindak lanjut asesmen formatif pada tengah proses pembelajaran berupa perbaikan-perbaikan/pembimbingan
langsung pada saat terjadi pembelajaran. (bila perlu ada instrument/lembar pemgamatan)
10. Asesmen akhir harus terkait/nyambung dengan TP. Asesmen akhir merupakan pengecekan ketercapaian TP
melalui penguasaan KKTP esensial secara memadai
11. Ada instrument asesmen akhir beserta pengolahanya menjadi hasil untuk bahan laporan bagi orang tua siswa

Anda mungkin juga menyukai