Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Kurikulum dan Pembelajaran

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN

Oleh :
NAMA KELOMPOK 5

1. RESTI LARASATI 18005077


2.
3.
4.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Kami
ucapkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayat, dan inayah-
Nya kepada kami, sehiingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah kelompok ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima kritik dan saran dari makalah yang kami buat.

Padang, 20 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...............


DAFTAR ISI …………………………………………………………………….....................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………..............
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………............
C. TUJUAN PEMBAHASAN ………………………………………………..........

BAB II PEMBAHASAN
A. KOMPONEN TUJUAN..........……………………………………….….…....
B. KOMPONEN BAHAN/MATERI……………………….……………………..
C. METODE PEMBELAJARAN………………………………...………………..
D. ALAT PEMBELAJARAN ( MEDIA )........................................
E. EVALUASI...............................................................................

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ………………………………………………………..................
B. SARAN ……………………………………………………………….…..................

KEPUSTAKAAN ………………………………………………………………................
BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Dasar Komponen-Komponen Pembelajaran

Pengajaran adalah suatu sistem artinya keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen
yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara keseluruhan untuk mencapai tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen merupakan bagian dari suatu sistem
yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan
sistem. Jadi, komponen pendidikan adalah bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang
menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan (Slameto, 2010).

Adapun komponen-komponen tersebut meliputi:

1. Tujuan pendidikan

2. Bahan atau materi pelajaran

3. Pendekatan dan metode

4. Media atau alat

5. Evaluasi

Semua komponen dalam sistem pengajaran saling berhubungan dan saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pengajaran. Pada dasarnya, proses pengajaran dapat terselenggara
secara lancar, efisien, dan efektif berkat adanya interaksi yang positif, konstruktif, dan produktif
antara berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran tersebut.

A. Komponen Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada
suatu kegiatan yang diprogamkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah suatu hal yang tidak
memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan dibawa. Sebagai unsur
penting untuk suatu kegiatan, maka dalam kegiatan apapun tujuan tidak bisa diabaikan.
Demikian juga halnya dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah suatu cita-cita yang
dicapai dalam kegiatannya. Tujuan merupakan komponen yang dapat mempengaruhi
komponen pengajaran lainnya seperti: bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan
metode, alat, sumber dan evaluasi. Semua komponen itu harus bersesuaian dan didayagunakan
untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai
dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Tujuan memiliki nilai yang sangat penting di dalam pengajaran. Bahkan barangkali dapat
dikatakan bahwa tujuan merupakan faktor yang terpenting dalam kegiatan dan proses belajar
mengajar. Nilai-nilai tujuan dalam pengajaran diantaranya adalah sebagai berikut (Dimyati,dkk,
2009):

1. Tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan pendidik dan peserta didik
dalam proses pengajaran;
2. Tujuan pendidikan memberikan motivasi kepada pendidik dan peserta didik;
3. Tujuan pendidikan memberikan pedoman dan petunjuk kepada pendidik dalam rangka
memilih dan menentukan metode mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi
peserta didik;
4. Tujuan pendidikan penting maknanya dalam rangka memilih dan menentukan alat
peraga pendidikan yang akan digunakan; dan
5. Tujuan pendidikan penting dalam menentukan alat/ teknik penilaian pendidik terhadap
hasil beajar peserta didik.

Ada bermacam-macam tujuan pendidikan menurut M. J. Langeveld (Siswoyo, 2007: 26), yaitu:

a) Tujuan umum

Tujuan umum adalah tujuan paling akhir dan merupakan keseluruhan/ kebulatan tujuan yang
ingin dicapai oleh pendidikan. Bagi Langeveld tujuan umum atau tujuan akhir, akhirnya adalah
kedewasaan, yang salah asatu cirinya adalah tetap hidup dengan pribadi mandiri. Dan menurut
Hoogveld (Soekarlan, 1969: 29) mendidik itu berarti membantu manusia agar mampu
menunaikan tugas hidupnya secara berdiri sendiri.

b) Tujuan khusus

Tujuan khusus adalah pengkhususan tujuan umum atas dasar berbagai hal. Misalnya usia, jenis
kelamin, intelegensi, bakat, minat, lingkungan sosial budaya, tahap-tahap perkembangan,
tuntutan persyaratan pekerjaan dan sebagainya.

c) Tujuan tak lengkap

Tujuan tak lengkap adalah tujuan yang hanya menyangkut sebagian aspek kehidupan manusia.
Misalnya aspek psikologis, biologis, sosiologis saja. Salah satu aspek psikologis misalnya hanya
mengembangkan emosi dan pikiran saja.
d) Tujuan sementara

Tujuan sementara adalah tujuan yang hanya dimaksudkan untuk sementara saja, sedangkan
kalau tujuan sementara itu sudah tercapai maka ditinggalkan dan diganti dengan tujuan yang
lain. Misalnya: orang tua ingin agar anaknya berhenti merokok, dengan dikurangi uang sakunya.
Kalau sudah tidak merokok, lalu ditingalkan dan diganti dengan tujuan lain misalnya agar tidak
suka begadang.

e) Tujuan intermedier

Tujuan intermedier yaitu tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang pokok. Misalnya: anak yang
dibiasakan untuk menyapu halaman, maksudnya agar klak ia mempunyai rasa tanggung jawab.
Membiasakan mmbagi-bagi tugas pada anak satu dngan lainnya juga berarti melatih tanggung
jawab dengan maksud agar kelak mereka memiliki rasa tanggung jawab.

f) Tujuan insidental

Tujuan insidental yaitu tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu, seketika atau spontan.
Misalnya: pendidik menegur anak yang bermain kasar ketika bermain sepak bola. Selain itu,
orang tua yang menegur anaknya untuk duduk dengan sopan.

Dalam bukunya, Djamarah (2010: 42) mengatakan bahwa suatu tujuan pengajaran adalah
deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) peserta didik-peserta didik yang kita
harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan
pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar
suatu proses dari pengajaran itu sendiri. Akhirnya, pendidik tidak bisa mengabaikan masalah
perumusan tujuan bila ingin memprogamkan pengajaran.

B. Komponen Bahan/ Materi

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa
bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu, pendidik yang akan
mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak
didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan
pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap.

Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang
pendidik sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran
pelengkap atau penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang
pendidik agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.
Bahan penunjang ini biasanya bahan yang terlepas dari disiplin keilmuan pendidik, tetapi dapat
digunakan sebagai penunjang dalam penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan
pelajaran penunjang ini harus disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar
dapat memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik.

Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena
memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai olek anak didik. Karena itu,
pendidik khususnya atau pengembang kurikulum umumnya, tidak boleh lupa harus memikirkan
sejauh mana bahan-bahan yang topiknya tertera dalam silabus berkaitan dengan kebutuhan
anak didik pada usia tertentu dan dalam lingkungan tertentu pula. Minat anak didik akan
bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Maslow berkeyakinan
bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya (Djamarah,
2010: 44). Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi
anak didik dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan
komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses
beajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.

C. Metode Pembelajaran

Metode dalam pembelajaran merupakan salah satu unsur yang menentukan keberhasilan
pendidikan. Dengan adanya metode yang baik, proses pembelajaran akan berjalan dengan baik
pula atau dalam artian jika dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan metode yang
baik secara tidak langsung hasilnya akan baik pula.

Metode di sini mempunyai kedudukan yang bermacam-macam, yaitu: sebagai alat motivasi
ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Kemudian untuk mengetahui macam-macam metode-metode yang digunakan dalam kegiatan


pembelajaran, berikut ini akan dijelaskan mengenai macam-macam metode pembelajaran:

a. Metode Proyek

Metode proyek atau unit adalah suatu metode yang menyajikan pelajaran dengan bertolak
pada suatu masalah, kemudian membahasnya dengan berbagai aspek atau segi yang
berhubungan sehingga pemecahannya secara kesluruhan dan bermakna.

b. Metode Tugas dan Resitasi

Metode resitasi(penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Mengenai tugasnya bisa dilakukan di kelas, di
halam sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah, atau di mana saja asal
tugas tersebut dapat dikerjakan.
c. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu metode yang cara penyajian pelajarannya siswa dihadapakan pada
suatu permasalahan yang bisa berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat problematis
untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

d. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu metode yang penyajian pelajarannya dengan menggunakan
alat peraga atau menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya atau pun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan
lisan.

e. Metode Problem Solving(Pemecahan Masalah)

Metode problem solving(pemecahan masalah) adalah suatu metode metode berfikir, sebab
dalam metode ini dapat menggunakan beberapa metode lainnya yang dimulai dengan mencari
data sampai kepada menarik kesimpulan.

f. Metode Karyawisata

Metode karyawisata adalah suatu metode yang mengajak siswa terjun langsung ke lapangan
untuk meninjau atau menyelidiki serta mempelajari sesuatu, seperti: meninjau pabrik sepatu,
suatu bengkel mobil, dan sebagainya.

g. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu metode yang cara penyajian pelajarannya dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa
kepada guru.

h. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah suatu metode yang cara mengajarnya dengan menyampaikan
keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara
lisan. Atau cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan
lisan secara lansung terhadap siswa.

D. Alat Pembelajaran (Media)

Selanjutnya komponen pembelajaran yakni alat pembelajaran (media). Media adalah alat
perantara untuk menyampaiakan pesan atau informasi. Seoarang pengajar tidak akan terlepas
dariu yang namanaya media pembelajaran seorang guru juga media pembelajaran. Itulah
mengapa media menjadi Komponen pembelajaran.

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran adalah perangkat lunak (soft ware)
atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi sebagai alat belajar atau alat bantu belajar.
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai
komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses
pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan
media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat
berinteraksi dengan media yang kita pilih.

E. Evaluasi

Komponen pembelajaran yang terakhir yakni Evaluasi pembelajaran. Istilah evaluasi berasal
dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Ada pendapat lain yang
mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-
dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab akibat dan hasil
belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran adalah adanya interaksi. lnteraksi yang terjadi antara si belajar dengan
lingkungan belajarnya, baik itu dengan pendidik, teman-temannya, tutor, media pembelajaran,
dan atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya dari pembelajaran ini
berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri. Dimana di dalam
pembelajaran akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut: tujuan pendidikan, peserta
didik, pendidik , bahan atau materi pelajaran, pendekatan dan metode, media atau alat,
sumber belajar serta, evaluasi. Semua komponen tersebut saling terkait atau berhubungan
untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Komponen-komponen
pembelajaran tersebut sebagai suatu sistem yang utuh dan saling mendukung satu sama lain.

B.Saran

Dalam penulisan makalah ini tentu terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi mendekati kesemurnaan makalah ini

KEPUSTAKAAN

Dimyati,dkk. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.


Siswoyo, Dwi, dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekarlan, Endang. 1969. Pedagogik Umum. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai