Anda di halaman 1dari 8

Tugas Resume Modul 5

Nama Mahasiswa : Muhammad As'ad


NIM: 858307232

Pendidukan Anak Tunarungu dan Anak dengan Gangguan Komunikasi

KB 1
Definisi dan Klasifikasi, Penyebab, serta Cara pencegahan Terjadinya
Tunarungu, dan Gangguan Komunikasi.

Definisi Tunarungu
Hallahan dan Kauffman (1991:266), Tunarungu (hearing impairment) merupakan satu istilah umum yang
meunjukkan ketidakmampuan mendengar dari yang ringan sampai yang berat sekali yang digolongkan kepada
tuli (deaf) dan kurang dengar(hard of hearing). Tuli adalah orang yang mengalami ketidakmampuan
mendengar,sedangkan orang yang kurang dengar adalah seseorang yang biasanya menggunakan alat bantu
dengar.
Frisina (Moores,2001:11;Kirk,S.& Gallagher,J.,1989:300) mengemukakan bahwa orang yang tuli
adalah seseorang yang mengalami ketidakmampuan mendengar sedemikian besar , yang menghambat
pemahaman bicara melalui pendengarannya dengan atau tanpa menggunakan alat bantu dengar.
Klasifikasi Tunarungu

a. Berdasarkan tingkat kehilangan pendengaran yang diperoleh melalui tes dengan menggunakan
audiometer,ketunarunguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Tunarungu Ringan (Mild Hearing Loss)
2. Tunarungu Sedang (Moderate Hearing Loss)
3. Tunarungu Agak Berat ( Moderately Severe Hearing Loss)
4. Tunarungu Berat ( Severe Hearing Loss)
5. Tunarungu Berat Sekali ( Profound Hearing Loss)

b. Berdasarkan saat terjadinya,ketunarunguuan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


1. Ketunarunguan prabahasa (prelingual deafness)
2. Ketunarunguan pasca bahasa ( post lingual deafness)

c. Berdasarkan letak gangguan pendengaran secara anatomis,ketunarunguan dapat diklasifikasikan sebagai


berikut :
1. Tunarungu tipe konduktif
2. Tunarungu tipe sensorineural
3. tunarungu tipe campuran

d. Berdasarkan etiologi atau asal usulnya :


1. Tunarungu Endogen
2. Tunarungu eksogen
Penyebab Terjadinya Tunarungu

1. Penyebab terjadinya tunarungu tipe konduktif :


a. Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga luar.
b. Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga tengah

2. Penyebab terjadinya tunarungu tipe sensorineural :


a. Ketunarunguan yang disebabkan oleh faktor genetik (keturunan)
b. Penyebab ketunarunguan faktor non genetik.

Cara Pencegahan Terjadinya Tunarungu

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya tunarungu
diantaranya :
a. Upaya yang dilakukan pada saat sebelum nikah (pra nikah)
b. Upaya yang dilakukan pada waktu hamil
c. Upaya yang dilakukan pada saat melahirkan
d. Upaya yang dilakukan pada masa setelah lahir (post natal)
Definisi Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi adalah gangguan dalam berkomunikasi dengan orang lain,baik
dalam posisi sebagai komunikator maupun komunikan.

Klasifikasi Gangguan Komunikasi


a. Gangguan artikulasi (disorder of articulation)
b. Gangguan kelancaran (disorder of fluency)
c. Gangguan suara (disorder of voice)
d. Gangguan bicara yang dihubungkan dengan kelainan orofacial seperti adanya
kelainan lidah,celah bibir,celah langit-langit,serta kelainan pendengaran.
e. Gangguan bicara yang dihubungkan dengan kerusakan saraf .

Penyebab Gangguan Komunikasi


Dapat disebabkan oleh berbagai faktor,diantaranya :
a. Kehilangan Pendengaran
b. Kelainan Organ Bicara
c. Gangguan Emosi
d. Keterlambatan Perkembangan
e. Mental Retardasi
f. Kerusakan Otak
g. Lingkungan
Cara Pencegahan Terjadinya Gangguan Komunikasi
Dapat dilakukan dengan berbagai upaya ,diantaranya:
-Pada saat sebelum nikah (pra nikah)
-Hamil ( prenatal )
-Persalinan
-dan setelah kelahiran
Dampak Tunarungu Bagi Anak ada 4 yaitu :
1. Dampak tunarungu terhadap perkembangan bicara dan bahasa
2. Dampak tunarungu terhadap kemampuan akademis
3. Dampak tunarungu terhadap aspek sosial-emosional
4. Dampak tunarungu terhadap aspek fisik dan kesehatan
Dampak Gangguan Komunikasi Bagi Anak ada 2 yaitu :
1. Hambatan dalam berinteraksi sosial
2. Hambatan dalam pengembangan kemampuan akademik
KEBUTUHAN KHUSUS ANAK TUNARUNGU DAN ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI
1. Kebutuhan khusus anak tunarungu
masalah utama akibat ketunarunguan bukan terletak kepada ketidakmampuannya berbicara ,melainkan terhambatnya
kemampuan berbahasa secara keseluruhan,kemampuan berbahasa merupakan dasar untuk mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki anak,oleh karena itu anak tunarungu membutuhkan layanan untuk mengembangkan kemampuan
berbahasanya,melalui layanan Bina komunikasi persepsi Bunyi dan irama (BKPBI).Layanan Bina Komunikasi antara
lain : (1)Layanan Bina Komunikasi
(2) Layanan Bina Bicara dan
(3) Layanan Membaca Ujaran.

Sedangkan program Layanan Bina Persepsi Bunyi dan Irama antara lain:
(1) Latihan Deteksi/Kesadaran Terhadap Bunyi
(2) Latihan Mengindentifikasi Bunyi
(3) Latihan Membedakan/Diskriminasi Bunyi
(4) Latihan Memahami Bunyi Latar Belakang dan Bunyi Bahasa

2. Kebutuhan Khusus Anak dengan Gangguan Komunikasi


Berikut ini adalah kebutuhan khusus untuk beberapa jenis gangguan komunikasi .
(1) Kebutuhan khusus anak dengan gangguan artikulasi
(2) Kebutuhan khusus anak yang gagap
(3) Kebutuhan khusus anak yang mengalami keterlambatan dalam komunikasi verbal
(4) Kebutuhan anak dengan gangguan komunikasi karena autis
PROFIL PENDIDIKAN KHUSUS BAGI ANAK TUNARUNGU
Dalam memahami profil pendidikan khusus bagi anak tunarungu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu :
1. Sistem pendidikan bagi Anak Tunarungu
2. Metode Komunikasi
3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Siswa Tunarungu
4. Strategi Pembelajaran
5. Media Pembelajaran
6. Fasilitas Pendukung
7. Penilaian
PROFIL PENDIDIKAN ANAK DENGAN GANGGUAN
KOMUNISKASI
Smith, J.D (2006:215-217) mengemukakan bahwa dalam
upaya membantu siswa yang mengalami hambatan dalam
berbahasa dan berbicara, guru perlu mengadakan kerja sama
dengan tenaga ahli, orang tua, serta menciptakan kerja sama teman
sebaya.

Anda mungkin juga menyukai