01 Ahsanatul Khorida
855871237
02 Nafisah Zahro
855871126
03 Noorma Wati
855870876
MODUL 5
Pendidikan Anak
Tunarungu dan Anak
dengan Gangguan
Komunikasi
Kegiatan Belajar 1
Definisi dan Klasifikasi, Penyebab, serta Cara Pencegahan
Terjadinya Tunarungu dn Gangguan Komunikasi
A. DEFINISI DAN KLARIFIKASI TUNARUNGU
Menurut Frisina ( Moores, 2001:11; Kirk, S. & Gallagher, J., 1989:300, yaitu:
Anak yang tergolong tuli, merupakan anak yang sulit sekali atau tidak dapat menangkap
pembicaraan melalui pendengarannya baik dengan memakai ataupun tidak memakai alat
bantu dengar.
Anak yang tergolong kurang dengar, merupakan anak yang masih memungkinkan untuk
menangkap pembicaraan melalui pendengarannya apabila menggunakan alat bantu dengar
yang tepat.
Penampangan organ dan proses
pendengaran
Klasifikasi Tunarungu
Saat terjadinya
01 Tingkat kehilangan
pendengaran 02 ketunarunguan
Letak gangguan
03 pendengaran secara
anatomis
04 Etimologi
B. PENYEBAB
TERJADINYA
TUNARUNGU
Berdasarkan letak gangguan secara anatomis tunarungu dapat diklasifikasikan
pada:
07
Lingkungan
04 05 06
Keterlambatan Mental retardasi Kerusakan otak
perkembangan
Cara pencegahan terjadinya
gangguan komunikasi
Pada dasarnya cara pencegahan terjadinya gangguan komunikasi
sama dengan pencegahan terjadinya tunarungu atau kelainan
lainnya.
01 02
Dampak tunarungu Dampak tunarungu terhadap
terhadap perkembangan kemampuan akademis
bicara dan bahasa
03 04
Dampak tunarungu Dampak tunarungu terhadap
terhadap aspek social- aspek fisik dan kesehatan
emosinal
B. DAMPAK GANGGUAN
KOMUNIKASI BAGI ANAK
han
m e n e n tu kan kebutu
Dalam u ngu, perlu
n a k tu n ar
khusus a
n gk an :
mempertimba
in gk a t k e tu narungunya
1.T an
si te rj a d in ya kerusak
2.Lok a
garan
organ penden
Masalah utama akibat keturunarungu bukan terletak pada
ketidakmampuannya berbicara sebagai sarana komunikasi lisan,
melainkan terhambatnya kemampuan berbahasa secara
keseluruhan.
Anak tunarungu membutuhkan layanan untuk mengembangkan
kemampuan berbahasanya melalui Layanan Bina Komunikasi
Persepsi Bunyi dan Irama (BKPBI).
Layanan Bina Komunikasi, terdiri dari :
Layanan pengembangan
01 kemampuan berbahasa
c a ujaran
03 Layanan memba
Layanan Bina Persepsi Bunyi dan Irama (BPBI),
terdiri dari :
01 02 03 04
Keterlambatan 03 04 Autis
dalam komunikasi
verbal
C. Profil Pendidikan Khusus bagi Anak
Tunarungu 03
01 02
Metode Prinsip-prinsip
Sistem
komunikasi pembelajaran
Pendidikan
04 05 06
Strategi dan media Sarana dan fasilitas Penilaian
pembelajaran pendukung pembelajaran
D. Profil Pendidikan Anak
dengan Gangguan Komunikasi
Menurut LaBlance (Smith,
J.D.,2006:214) ada tiga prinsip bagi
guru kelas dalam membantu siswa
yang mengalami hambatan dalam
berbahasa dan berbicara, yaitu:
1. Berikan suatu contoh berbicara
yang baik.
2. Tingkatkan self-esteem (harga
diri) siswa.
3. Ciptakan lingkungan berbicara
yang baik.
Menurut Smith, J.D. (2006:215-217) ada 4 upaya guru untuk
membantu siswa yang mengalami hambatan dalam berbahsa dan
berbicara:
Kerjasama dengan teman
sebaya (peer collaboration)
04
01 03
Intervensi gangguan
Kerjasama dengan tenaga artikulasi
ahli (professional
collaboration
02