Anda di halaman 1dari 35

MODUL 5

PENDIDIKAN ANAK
TUNARUNGU DAN ANAK
DENGAN GANGGUAN
KOMUNIKASI
Kelompok 4
1. Jeni Nurdiana
2. Siti Rohmah
3. Sri Haswati Karlina
4. Yuli Jamilatul Wahidah
KB 1. Definisi dan Klarifikasi,
Penyebab, serta Cara Pencegahan
Terjadinya Tunarungu dan Gangguan
Komunikasi
Definisi Tunarungu
Tunarungu merupakan suatu istilah umum
yang menunjukkan ketidakmampuan
mendengar dari yang ringan sampai yang
berat sekali yang digolongkan kepada tuli
(deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).
Klasifikasi Tunarungu
Ketunarunguan dapat diklasifikasikan
berdasarkan empat hal yaitu:
1.Tingkat kehilangan pendengaran.
2.Saat terjadinya ketunarunguan.
3.Letak gangguan pendengaran secara
anatomis.
4.Etimologi.
Klasifikasi Tunarungu
Berdasarkan tingkat kehilangan
pendengaran dapat diperoleh melalui tes
dengan menggunakan audiometer,
diklasifikasikan sebagai berikut:
a.Tunarungu ringan
b.Tunarungu sedang
c.Tunarungu agak berat
d.Tunarungu berat
e.Tunarungu berat sekali
Klasifikasi Tunarungu
Berdasarkan saat terjadinya ketunarunguan,
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tunarungu prabahasa (prelingual deafness)
Yaitu kehilangan pendengaran yang terjadi
sebelum kemamuan bicaradan bhasa
berkembang.
b. Tunarungu pasca bahasa (post lingual
deafness)
Yaitu kehilangan pendengaran yang terjadi
beberpa tahun setelah kemampuan bicara dan
Bahasa berkembang.
Klasifikasi Tunarungu
Berdasarkan letak gangguan pendengaran
secara anatomis, diklasifikasikan sebagai
berikut:
a.Tunarungu tipe konduktif
b.Tunarungu tipe sensorineural
c.Tunarungu tipe campuran
Klasifikasi Tunarungu
Berdasarkan etiologi atau asal usul
ketunarunguan, diklasifikasikan sebagai
berikut:
a.Tunarungu endogen
Yaitu tunarungu yang disebabkan oleh
faktor genetik ( keturunan )
a.Tunarungu eksogen
Yaitu tunarungu yang disebabkan oleh
faktor non genetic
Penyebab Terjadinya Tunarungu
Penyebab terjadinya tunarungu dapat
diklasifikasikan pada:
1.Tipe Konduktif
2.Tipe Sensorineural
Penyebab Terjadinya Tunarungu
Penyebab terjadinya tunarungu tipe
konduktif antara lain:
a.Kerusakan yang terjadi pada telinga luar
b.Kerusakan yang terjadi pada telinga tengah
Penyebab Terjadinya Tunarungu
Penyebab terjadinya tunarungu tipe
sensorineural antara lain:
a.Ketunarunguan dari faktor genetik
(keturunan).
b.Ketunarunguan dari faktor nongenetik.
Cara Pencegahan Terjadinya
Tunarungu
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya tunarungu antara
lain:
1.Pra nikah.
2.Waktu hamil (prenatal).
3.Saat melahirkan (natal)
4.Masa setelah lahir (post natal).
Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu aktivitas atau
peristiwa penyampian pikiran maupun
perasaan, antara individu kepada individu
atau individu kepada kelompok, melalui
sistem simbol yang dapat dimaknai
bersama, seperti simbol bunyi bahasa,
tulisan, serta melalui isyarat atau simbol
lainnya.
Klasifikasi Gangguan
Komunikasi
Secara umum, gangguan komunikasi
diklasifikasikan dalam dua kelompok besar,
yaitu:
1.Gangguan bicara (Speech Disorder).
2.Gangguan bahasa (Language Disorder).
Gangguan Bicara
Gangguan bicara terdiri dari:
1.Gangguan artikulasi
2.Gangguan kelancaran
3.Gangguan suara
4.Gangguan bicara yang dihubungkan
dengan kelainan orofacial
5.Gangguan bicara yang dihubungkan
dengan kerusakan saraf
Gangguan Bahasa
Gangguan bahasa terdiri dari:
1.Keterlambatan dalam berkomunikasi
verbal yang berkaitan dengan bentuk
bahasa, isi bahasa, dan fungsi bahasa
2.Aphasia, yaitu ketidakmampuan dalam
berbahasa secara ekspresif maupun reseptif
Penyebab Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi dapat disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain:
1.Kehilangan pendengaran
2.Kelainan organ bicara
3.Gangguan emosi
4.Keterlambatan perkembangan
5.Mental retardasi
6.Kerusakan otak
7.Lingkungan
Cara pencegahan Terjadinya
Gangguan Komunikasi
Pada dasarnya cara pencegahan terjadinya
gangguan komunikasi sama dengan
pencegahan terjadinya tunarungu atau
kelainan lainnya.
Pencegahan tersebut melalui berbagai upaya
yang dapat dilakukan pada saat sebelum
nikah ( pra nikah ), hamil ( prenatal ),
persalinan ( natal ), dan setelah kelahiran
( post natal ) sebagaimana yang telah
dijelaskan dalam cara pencegahan tunarungu.
KB 2. Dampak Tunarungu Bagi dan
Gangguan Komunikasi Bagi
Perkembangan Anak
Ketunarunguan membawa dampak bagi
perkembangan anak baik sebagai pribadi
maupun sebagai makhluk sosial. Terdapat
beberapa dampak tunarungu bagi anak, antara
lain:
1.Terhadap perkembangan bicara dan bahasa
2.Terhadap kemampuan akademis
3.Terhadap aspek sosial-emosional
4.Terhadap aspek fisik dan kesehatan
Dampak Gangguan Komunikasi Bagi
Anak
Terdapat beberapa dampak yang
ditimbulkan oleh adanya gangguan
komunikasi, antara lain:
1.Hambatan dalam Berinteraksi Sosial
2.Hambatan dalam Pengembangan
Kemampuan Akademis
KB 3. Kebutuhan Khusus dan Profil
Pendidikan Anak Tunarungu dan Anak
dengan Gangguan Komunikasi

A. Kebutuhan Khusus Anak Tunarungu dan


Anak dengan Gangguan Komunikasi
1. Kebutuhan Khusus Anak Tunarungu
Anak tunarungu membutuhkan layanan
untuk mengembangkan kemampuan
berbahasanya melalui layanan Bina
Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama
(BKPBI).
Layanan BKPBI merupakan suatu kesatuan
pembinaan komunikasi dan optimalisasi
sisa pendengaran untuk memersepsi bunyi
dan irama.
Layanan Bina Komunikasi Persepsi
Bunyi dan Irama (BKPBI)

Bentuk pembinaan dari layanan BKPBI


yaitu layanan bina komunikasi dan layanan
persepsi bunyi dan irama.
Layanan Bina Komunkasi
Layanan bina komunikasi merupakan suatu
upaya untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi anak yang terhambat,
sebagai dampak dari kehilangan
pendengarannya.
Pengembangan komunikasi didasarkan pada
:
a.Pengembangan kemampuan berbahasa
b.Pengembangan kemampuan berbicara
Layanan Membaca Ujaran
Kemampuan membaca melalui Latihan
berbicara, atau dapat dikatakan sebagai
interprestasi visual terhadap ujaran
pembicara dalam prakteknya membaca
ujaran tidak dapat dipisahkan daripada
kegiatan bicara. Membaca ujaran ujaran
dapat kita samakan dengan membaca.
Layanan Bina Persepsi Bunyi dan Irama
Layanan persepsi bunyi dan irama merupakan
layanan untuk melatih kepekaan anak
tunarungu terhadap bunyi dan irama.
Program latihan yang dilakukan bina persepsi
bunyi dan irama terdiri dari:
a.Latihan kesadaran terhadap bunyi
b.Latihan mengidentifikasi bunyi
c.Latihan membedakan bunyi
d.Latihan memahami bunyi latar belakang dan
bunyi bahasa
Kebutuhan Khusus anak dengan
Gangguan Komunikasi
Beriku ini adalah kebutuhan khusus untuk
beberapa jenis gangguan komunikasi :
a.Kebutuhan khusu anak dengan gangguan
artikulasi
b.Kebutuhan khusus anak yang gagap
c.Kebutuhan khusus yang mengalami
keterlambatan dalam komunikasi verbal
d.Kebutuhan anak dengan gangguan
komunikasi karena autis
PROFIL PENDIDIKAN KHUSUS
BAGI ANAK TUNA RUNGU
Sistem Pendidikan bagi anak tuna rungu
a.Sistem Pendidikan segregsi
b.Sistem integrasi
c.Sistem Pendidikan inklusif
Metode Komunikasi
a. Metode oral – aural
b. Metode manual ( isyarat )
c. Metode komunikasi total
Prinsip Pembelajaran Tuna
Rungu
a. Posisi guru dan siswa harus berhadapan
langsung
b. Siswa tuna rungu hendaknya di tempatkan
dibagian depan
c. Guru harus berbicara tidak boleh terlalu
cepat
d. Anak tuna rungu dikenal sebagai anak visual
e. Dalam proses belajar jangan terlalu banyak
memakai metode ceramah
f. Guru harus pintar memodifikasi materi
pelajaran terutama dalam pelajaran IPS dan
PPKn
g. Guru harus pintar dalam menyampaikan
kosakata
Strategi Pembelajaran
a. Strategi individualisasi
b. Strategi kooperatif
c. Strategi modifikasi perilaku
Media Pembelajaran
Dikelompokan kedalam media visual, audio, dan audio
visual.
Fasilitas Pendukung
Antara lain adanya ruang sumber yang dilengkapi
dengan erbagai media untuk memfasilitasi
pemberian layanan kekhususan seperti pelayanan
untuk mengembangkan komunkasi oral.
Penilaian ( asessment )
Dalam melakukan penilaian terhadap siswa
tuna runguada beberapa prinsip yang harus
di perhatikan antara lain sebagai berikut :
a.Berkesinambungan
b.Menyeluruh
c.Obyektif dan adaptif
d.Pedagogis
PROFIL PENDIDIKAN ANAK
DENGAN GANGGUAN
KOMUNIKASI
Pendidikan untuk anak dengan gangguan
komunikasi tergantung jenis gangguan
komunikasi dan hambatan lain yang di alami
anak tersebut, karena banyak gangguan
komunikasi yang merupakan akibat dari
hambatan utama yang dialami anak. Sebagai
contoh, pada nak tuna grahita, hambatan
utama nya adalah hambatan dalam belajar
karena terbatasnya kecerdasan anak tersebut.
Smith , J.D ( 2006 : 215 – 217 )
mengemukan Guru perlu mengadakan
Kerjasama dengan tenaga ahli
( professional collaborations ), orang tua
( collaboration with parent ) serta
menciptakan Kerjasama dalam sebaya
( peer collaborations )

Anda mungkin juga menyukai