Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Semester II (Dua)

Tutor :

……….

MODUL 5

PENDIDIKAN ANAK TUNARUNGU DAN ANAK

DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI

Disusun oleh :

KELOMPOK 4

1.ARDHIYA QORRY FADHILA (858642803)

2.NASTITI ANUNG NINDITASARI (858641944)

3.NISFI NAHARI SANI HIDAYATI (858643923)

4.RETNO HARTATIK (858642462)

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ) SURABAYA
POKJAR MAGETAN
TAHUN 2019
Modul 5

(Pendidikan Anak Tunarungu dan Anak dengan Gangguan Komunikasi)

Kegiatan Belajar 1
Definisi dan Klasifikasi, Penyebab, serta Cara Pencegahan Terjadinya Tunarungu dan
Gangguan Komunikasi

A. Definisi dan Klasifikasi Tunarungu


1. Definisi
Tunarungu merupakan satu istilah umum yang menunjukkan ketidakmampuan mendengar
dari yang ringan samapai yang berat sekali yang digolongkan kepada tuli dan kurang dengar.
2. Klasifikasi Tunarungu
Ketunarunguan dapat diklasifikasikan berdasarkan empat hal yaitu
a. Tingkat kehilangan pendengaran, diklasifikasikan sebagai tunarungu ringan, tunarungu
sedang,tunarungu agak berat, tunarungu berat, tuna rungu berat sekali.
b. Berdasarkan saat terjadinya, diklasifikasikan sebagai ketunarunguan prabahasa,
ketunarunguan pasca bahasa.
c. Berdasarkan letak gangguan pendengaran secara anotomis, diklasifikasikan sebagai
tunarungu tipe konduktif, tunarungu tipe sensorineural, tunarungu tipe campuran.
d. Berdasarkan etiologi, diklasifikasikan sebagai tunarungu endogen, tunarungu eksogen.
B. Penyebab Terjadinya Tunarungu
1. Penyebab Terjadinya Tunarungu Tipe konduktif
a. Kerusakan yang terjadi pada telinga luar dapat disebabkan oleh:
- Tidal terbentuknya lubang telinga bagian luar
- Terjadinya peradangan pada lubang telinga luar
b. Kerusakan yang terjadi pada telinga tengah yang disebabkan oleh
- Ruda paksa, adanya tekanan yang keras pada telinga seperti karena jatuh, tabrakan,
tertusuk
- Terjadinya peradangan pada telinga tengah
- Otosclerosis, yaitu terjadinya pertumbuhan tulang pada kaki tulang staples
- Tympanisclerosis, adanya lapisan kalsium pada gendang dengardan tulang
pendengaran
- Anomali congenital dari tulang pendengaran atau tidal terbentuknya tulang
pendengaranyang dibawa sejak lahir tetapi tidal bersifat progresif
- Disfungsi tuba eustachii akibat alergi atau tumor pada nasopharynx
2. Penyebab terjadinya tunarungu Tipe Sensorineural
a. Ketunarunguan yang disebebkan oleh faktor genetic (keturunan)
b. Penyebab ketunarunguan faktor nongenetik antara lain:
- Rubela Campak Jerman, disebabkan oleh virus yang sering berbahaya dan sulit
didiagnosa secara klinis
- Ketidaksesuaian antara darah ibu dan anak
- Meningitis, yaitu radang selaput otak yang disebabkanoleh bakteri yang menyerang
labyrinth (telinga dalam) melalui sistem sel-sel udara pada telinga tengah.
C. Cara pencegahan terjadinya tunarungu
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya
tunarungu. Upaya tersebut dilakukan pada saat sebelum nikah, hamil, persalinan, dan setelah
kelahiran. Yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Upaya yang dapat dilakukan pada saat sebelum nikah:
a. Menghindari pernikahan sedarah
b. Melakukan pemeriksaan darah
c. Melakukan konseling genetika
2. Upaya yang dapat dilakukan pada waktu hamil:
a. Menjaga kesehatan dan memeriksakan kehamilan secara teratur kepada dokter
kandungan
b. Mengonsumsi gizi yang seimbang
c. Tidal meminum obat sembarangan
d. Melakukan imunisasi anti tetanus
3. Upaya yang dapat dilakukan pada saat melahirkan:
a. Pada saat melahirkan diupayakan tidal menggunakan alat penyedot
b. Apabila Ibu tersebut terena virus herpes simpleks pada daerah vaginanya, maka
kelahiran harus melalui operasi Caesar
4. Upaya yang dapat dilakukan setelah lahir:
a. Melakukan imunisasi dasar serta imunisasi rubella
b. Apabila anak mengalami sakit influenza , harus diobati jangan sampai terlalu lama.
D. Definisi Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi adalah gangguan dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik
dalam posisi sebagai komunikator maupun komunikan. Gangguan komunikasi yang dialami
komunikator antara lain kesalahan dalam mengucapkan berbagai fonem, sehinga pesan yang
disampaikan sulit dipahami.
E. Klasifikasi Gangguan Komunikasi
a. Gangguan artikulasi (disorder of articulation)
b. Gangguan kelancaran (disorder of fluency)
c. Gangguan suara (disorder of voice)
d. Gangguan bicara yang dihubungkan dengan kelainan orofacial
e. Gangguan bicara yang dihubungkan dengan kerusakan saraf
F. Penyebab Gangguan Komunikasi
1. Kehilangan pendengaran
2. Kelainan organ bicara
3. Gangguan emosi
4. Keterlambatan perkembangan
5. Mental Retardasi
6. Kerusakan otak
7. Lingkungan

Kegiatan Belajar 2
Dampak Tunarungu dan Gangguan Komunikasi Bagi Perkembangan Anak
A. Dampak Tunarungu Bagi Anak
1. Dampak tunarungu terhadap perkembangan bicara dan bahasa
Kesulitan berkomunikasi yang dialami anak tunarungu, mengakibatkan mereka
memiliki kosakat yang terbatas, sulit mengartikan ungkapan-ungkapan bahasa yang
mengandung kiasan, sulit mengartikan kata-kata abstrak, serta kurang menguasai irama dan
gaya bahasa.
2. Dampak tunarungu terhadap kemampuan akademis
Pada umumnya anak tunarungu yang tidal disertai kelainan lainnya mempunyai
intelegensi yang normal, namun sering ditemui prestasi akademik mereka lebih rendah
diabndingkan dengan anak mendengar seusianya.
3. Dampak tunarungu terhadap aspek sosial-emosional
a. Pergaulan yang terbatas pada sesame tunarungu
b. Memiliki sifat egosentris yang melebihi anak normal
c. Memiliki perasaan takut terhadap lingkungan sekitar
d. Perhatian anak tunarungu sukar dialihkan
e. Memiliki sifat polos
4. Dampak tunarungu terhadap aspek fisik dan kesehatan
Pada sebagian tunarungu mengalami gangguan keseimbngan sehingga cara
berjalannya kaku dan agak membungkuk, gerakan mata anak tunarungu lebih
cepat,gerakan tangannya sangat cepat, pernapasannnya pendek.
B. Dampak Gangguan Komunikasi Bagi Anak
Dampak yang ditimbulkan oleh adanya gangguan komunikasi anatara lain adanya
hambatan dalam berinteraksi sosial serta hambatan dalam pengembangan kemampuan
akademik

Kegiatan Belajar 3
Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan Anak Tunarungu dan Anak dengan
Gangguan Komunikasi
A. Kebutuhan Khusus Anak Tunarungu dan Anak dengan Gangguan Komunikasi
1. Kebutuhan Khusus Anak Tunarungu
a. Layanan bina komunikasi
b. Layanan bina bicara
c. Layanan membaca ujaran
2. Kebutuhan Khusus Anak dengan gangguan komunikasi
a. Kebutuhan khusus anak dengan gangguan artikulasi
b. Kebutuhan khusus abak gagap
c. Kebutuhan khusus anak yang mengalami keterlambatan dalam komunikasi verbal
d. Kebutuhan anak dengan gangguan komunikasi karena autis

B. Profil Pendidikan Khusus Bagi Anak Tunarungu


1. Sistem Pendidikan bagi Anak Tunarungu
Pendidikan khusus bagi anak tunarungu dapat diselenggarakan. Di Sekolah khusus
atau melalui sistem segregasi, maupun disekolah regular melalui sistem integrasi dan
sistem inklusif atau pendidikan inklusif
2. Metode Komunikasi
Keterbatasan utama yang dialami anak tunarungu adalah terhambatnya kemampuan
berbicara dan berbahasa, sehingga perlu memahami metode komunikasi yang dapat
dimengerti anak tunarungu agar layanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan
pendidikannya.
Ada beberapa metode yang dapat digunkan dalam berkomunikasi dengan anak
tunarungu, yaitu metode oral, memabca ujaran, matode manual, serta komunikasi total.
3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Siswa Tunarungu
Prinsip pembelajaran yang dilakukakan ada prinsip umum dan prinsip khusus.
Prinsip umum adalah prinsip pembelajaran sebagaimana yang harus dilakukan terhadap
siswa yang mendengar atau siswa pada umumnya. Sedangkan prinsip khusus merupakan
prinsip pembelajaran yang dihubungkan dengan kebutuhan khusus anak tunarungu.
4. Strategi Pembelajaran
Beberapa strategi pembelajaran yang dapat diterakan pada anak tunarungu:
a. Strategi individual
b. Strategi kooperatif
c. Strategi modifikasi perilaku
5. Media Pembelajaran
Media pembalajaran bagi anak tunarungu lebih menekankan pada media yang bersifat
visual antara lain: gambar, grafis, model tiruan objek.

6. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung anak tunarungu antara lain: adanya ruang sumber yang
dilengkapi dengan berbagai media untuk memfasilitasi pemberian pelayanan khusus.
7. Penilaian
Penilaian terhadap kemampuan siswa tunarungu dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain: tes,pengamatan, pemberian tugas, protofolio dan sebagainya.

C. Profil Pendidikan Anak dengan Gangguan Komunikasi


Pendidikan untuk anak dengan gangguan komunikasi tergantung jenis ganggan
komunikasi dan hambatan lain yang dialami anak tersebut, karena banyak gangguan
komunikasi yang merupakan akibat dari hambatan utama yang dialami anak.
Lebih lanjut, Smith, J.D. (2006:215-2017) mengemukakan bahwa dalam berbahasa dan
berbicara, guru perlu mengadakan kerja sama dengan tenaga ahli , orang tua, serta menciptakan
kerjasama dengan teman sebaya.

Anda mungkin juga menyukai