Kelompok 3
Amilatul Hasanah
Anita
Arniati
Deva Tri Oktariyana
Dewi Kusuma
Monalisa
Kegiatan belajar 1 :
Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan cara
Pencegahan terjadinya Ketunanetraan
A. Definisi dan Klasifikasi Tunanetra
1. Definisi Legal
Tunanetra didefinisikan untuk keperluan pelaksanaan peraturan perundang
– perundangan, definisi legal ini difokuskan pada dua spek, yaitu ketajaman
penglihatan dan medan pandang.
2. Definisi Edukasional
Secara edukasional, seseorang dikatakan
tunanetra apabila untuk kegiatan pembelajaran
dia memerlukan alat bantu khusus.
B. Penyebab Terjadinya ketunanetraan
NON
SENSORY MEMORY
LINGUISTIC
PERCEPTION
AFFECTIVE
Gambar 4.3
Alur Informasi
B. LATIHAN KETERAMPILAN PENGINDERAAN
1. Indra Pendengaran
2. Indra Perabaan
3. Indra Penciuman
4. Sisa Indra Penglihatan
C. VISUALISASI, INGATAN KINESTETIK DAN PERSEPSI OBYEK
1. Visualisasi
Cara lain bagi individu tunanetra untuk mendapatkan kenyamanan di dalam
lingkungannya dan membantunya bergerak secara mandiri adalah dengan
menggunakan ingatan visual (visual memory) (juga disebut peta mental).
2. Ingatan Kinestetik
Ingatan kinestetik adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh
interaksi antara indra perabaan (tactile), propriosepsi dan keseimbangan (yang
dikontrol oleh sistem vestibular, yang berpusat di bagian atas dari telinga bagian
dalam. Sistem ini peka terhadap percepatan, posisi dan gerakan kepala). Ingatan
kinestetik ini dimiliki oleh semua orang, termasuk anda yang awas.
3. Persepsi Objek
Kemampuan persepsi obyek (object perception) merupakan suatu kemampuan yang
memungkinkan individu tunanetra itu menyadari bahwa suatu benda hadir di
sampingnya atau di hadapannya meskipun dia tidak memiliki penglihatan sama
sekali dan tidak menyentuh benda itu.
D. BAGAIMANA CARA MEMBANTU SEORANG TUNANETRA
Anda harus selalu mengatakan kepadanya bila akan melangkahi lubang. Berhenti
sejenak sebelum melangkah, dan Anda harus melangkah lebih dahulu agar dia dapat
memperkirakan seberapa jauh dia harus melangkah.
h. Duduk Di Kursi
Untuk mempersilahkannya duduk, maka rabahkanlah tangannya ke sandaran atau
tangan kursi, maka selanjutnya dia dapat mencari sendiri tempat duduknya, jangan
berusaha memposisikan pantatnya ke tempat duduk itu.
i. Naik ke Dalam Mobil
Bila pintu mobil tertutup, maka rabahkanlah tangannya ke arah handle pintu, bila
pintu mobil sudah terbuka, rabahkanlah ke tepi atau atap mobil itu ke tepi
dindingnya. Bila mobil itu terlalu tinggi. Selanjutnya percayakanlah kepadanya
untuk mendapatkan tempat duduknya sendiri.
Kegiatan Belajar 3
Keterampilan Sosial /
Pengembangan Konsep Emosional
Strategi
Strategi yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran pembelajaran anak tunanetra:
Media pembelajaran
Jenis-jenis alat peraga dan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran anak tunanetra :
• Alat peraga
Objek atau situasi yang sebenarnya
Benda asli yang diawetkan
Tiruan (model), model tiga dimensi dan dua dimensi
• Alat bantu pembelajaran untuk kebutuhan pendidikan anak tunanetra:
Alat bantu untuk baca-tulis
Alat bantu untuk membaca
Alat bantu berhitung
Alat bantu audio
EVALUASI PEMBELAJARAN
Kegiatan evaluasi dapat dilaksanakan
melalui :
Tes lisan
Tes tertulis
Tes perbuatan
Thanks!