Disusun oleh :
Kelompok 2
Wulandari : 856774451
Yusi Wirayanti : 856776011
Yeni Puspita Sari : 856776383
Umi Daryati : 856776416
Sry Wahyuni : 856777733
Sri Lestari : 856778022
Tri Sarah Rizky : 856779214
Wiwit Putri Utama : 856779371
Syamsiah : 856779522
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ
PALEMBANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentangDampak Ketunanetraan terhadap Kehidupan Seseorang.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untukmasyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak setiap anak yang dilahirkan di dunia ini selalu mengalami perkembangan
normal. Banyak di antara mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan,
gangguan, kelambatan, atau memiliki faktor-faktor resiko sehingga untuk mencapai
perkembangan optimal diperlukan penanganan atau intervensi khusus. Kelompok inilah
yang kemudian dikenal sebagai anak berkebutuhan khusus atau anak luar biasa.
Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau anak luara biasa, sangat
diperlukan adanya pemahaman mengenai jenis-jenis kecacatan (anak berkebutuhan khusus)
dan akibat-akibat yang terjadi pada penderita. Anak berkebutuhan khusus disebut sebagai
anak yang cacat dikarenakan mereka termasuk anak yang pertumbuhan dan
perkembangannya mengalami penyimpangan atau kelainan, baik dari segi fisik, mental,
emosi, serta sosialnya bila dibandingkandengan nak yang normal.
Karakteristik spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya berkaitan dengan
tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi tingkat
perkembangan sensorik motor, kognitif, kemampuan berbahasa, keterampilan diri, konsep
diri, kemampuan berinteraksi social, serta kreatifitasnya.Adanya perbedaan karakteristik
setiap peserta didik berkebutuhan khusus, akan memerlukan kemampuan khusus guru. Guru
dituntut memiliki kemampuan beraitan dengan cara mengombinasikan kemampuan dan
bakat setiap anak dalam beberapa aspek. Aspek- aspek tersebut meliputi kemampuan
berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan cara besosialisasikan. Hal-hal tersebut
diarahkan pada keberhasilan dari tujuan akhir pembelajaran, yaitu perubahan perilaku
kearah pendewasaan.
B. Tujuan
1. Pengertian,klasifikasi, penyebab serta cara pencegahan terjadinya ketunanetraan
2. Menjelaskan dampak ketunanetraan
3. Menjelaskan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak tunanetra
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan Belajar 2
Dampak Ketunanetraan Terhadap Kehidupan Seorang Individu
A. Proses Penginderaan
Organ pengindraan berfungsi memperoleh informasi dari luar diproses dalam otak.
Semua informasi yang akan diproses diotak melewati 3 prosesor dalam bentuk:
a. Linguistik
b. Non linguistic
c. Afektif
Anak tunanetra perlu dikenalkan indera peraba sehingga ia dapat mengenal berbagai
bentuk benda : kancing baju, uang, karpet, tikar dan sebagainya. Dapat juga dibantu
dengan tongkat untuk mengetahui sekitarnya: tanah becek, rumput, got, trotoar dan
sebagainya.
3. Indra Penciuman
Latihlah anak untuk membedakan barang, makanan, minuman dari baunya agar
dapat diketahuibarang/benda dihadapannya.
4. Sisa Indra Penglihatan
Sebagian besar orang yang dikategorikan sebagai tunanetra masih mempunyai sisa
penglihatan. Tetapi tingkat sisa penglihatan mereka itu sangat bervariasi, begitu pula
kemampuan mereka untuk memanfaatkan sisa penglihatan tersebut. Kondisi fisik secara
kesluruhan, jenis gangguan mata yang dialami, bentuk pengaruh cahaya terhadap mata dan
durasi baiknya penglihatan, kesemuanya ini akan sangat berpengaruh terhadap seberapa
baiknya individu yang low visioni dapat menggunakan sisa penglihatannya.
c. Persepsi Obyek
Yaitu kemampuan yang memungkinkan individu tunanetra itu menyadari bahwa
suatu benda hadir disampingnya meskipun tidak memiliki penglihatannya.
Kemampuan persepsi objek ini perlu dilatihkan kepada anak – anak tunanetra.
Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang mampu menggunakan persepsi ini
dengan baik dapat melindungi dirinya dari menbarak benda – benda besar, dan
mendapatkan rasa aman bila berjalan di sepanjang pagar tinggi atau dinding
bangunan tanpa menyentuhnya dengan tangan atau tongkatnya.
I.G.A.K. Wardani, dkk. (2022). Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Banten :
Universitas Terbuka