Disusun Oleh:
Kelompok 3
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Dwi Endah Pertiwi, M.Pd. Pada Identifikasi dan Asesmen ABK. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi Persepsi dan
Kognitif.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis sehingga penulis dapat
memperbaiki makalah ini.Akhirnya penulis mengharapkan semoga dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi kepada pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki
kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di
sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa-apa yang dilihat
atau dirabanya,serta berfikir untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk
mengatasi keadaan yang dihadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif
pada manusia meliputi tingkat intelejensi,kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan
informasi pada manusia. Bila kecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu, maka akan
berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan
kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan pada tubuh
manusiaseperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat menyebabkan
kerusakan salah satu indera, fisik atau juga mental. Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini,
manusia menjadi tidak mampu untuk memproses informasi dengan sempurna. Dengan
ketidaksempurnaan ini maka manusia yang memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah
dalam meraba,mempelajari atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu
tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan
mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa
sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan
didalam mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir
sebuah argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor
sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita
terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Persepsi?
2. Apa itu pengertian Kognitif?
3. Bagaimana Tahapan-tahapan asesmen perkembangan dalam aspek kognitif dan persepsi?
C. Tujuan
Setelah memperoleh materi ini, pembaca diharapkan memahami isi mengenai pengertian
persepsi,kognitif, dan langkah-langkah mengidentifikasi dan asesmen didalam bagian persepsi
dan kognitif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
a. Persepsi merupakan proses aktif memilah, menata dan menafsirkan orang, obyek,
kejadian, situasi dan aktivitas (Wood, 1997: 47). Manusia memilah hanya hal ihwal
tertentu dalam hidup mereka, lalu menata dan menafsirkannya secara selektif. Persepsi
membentuk bagaimana manusia memahami orang lain dan dunianya sekaligus berbagai
pilihan yang diambil dalam hidup mereka. Contohnya, bila seseorang beranggapan
(perceive) orang lain sebagai bermusuhan atau menentangnya, maka ia bisa berinteraksi
secara defensif atau meminimalkan komunikasi. Dengan sendirinya, persepsi
memotivasi seseorang untuk bersikap dan bertindak dalam sebagian besar aktivitas
hidupnya. Persepsi meliputi :
1. Penginderaan ( sensasi )
melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra peraba, indra pencium, indra
pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari.
Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia.
Penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan.
Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman,
sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi,
seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam di
pantai.
2. Atensi
Pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi
yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif
lainnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas
yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi
dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
3. Interpretasi
Proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara
yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal
sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan).
b. Kognitif ialah kemampuan belajar atau berfikir atau kecerdasan yaitu kemampuan untuk
mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang
terjadi di lingkungan sekitarnya, serta keterampilan menggunakan daya ingat dan
menyelesaikan soal-soal sederhana. Sementara itu di dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kognitif diartikan sebagai sesuatu hal yang berhubungan dengan atau
melibatkan kognisi berdasarkan kepada pengetahuan faktual yang empiris. Yusuf
mengemukakan bahwa kemampuan kognitif ialah kemampuan anak untuk berfikir lebih
kompleks serta melakukan penalaran dan pemecahan masalah, berkembangnya
kemampuan kognitif ini akan mempermudah anak menguasai pengetahuan umum yang
lebih luas, sehingga anak dapat berfungsi secara wajar dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari.
Form I
Petunjuk :
Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya.
Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan kepada guru kelas tempat anak Bapak/ Ibu
bersekolah.
A. IDENTITAS ANAK
1. Nama : Syarif Umar Mufdor
2. Tempat dan tanggal lahir/umur : Cirebon, 14 November 2013
3. Usia : 9 Tahun
4. Jenis kelamin : Laki - Laki
5. Agama : Islam
6. Status anak : Kandung
7. Anak ke dari jumlah saudara : 1 dari 3 bersaudara
8. Alamat rumah : Arjawangun
B. RIWAYAT KEHAMILAN
a. Usia saat mengandung : 23 Tahun
b. Gejala tidak biasa apa saat mengandung : -
c. Mengalami kram perut/ pendarahan : -
d. Kecelakaan yang di alami :-
e. Mengalami penurunan BB :-
f.Aktivitas selama mengandung :-
C. RIWAYAT KELAHIRAN
1. Usia kandungan : 9 Bulan
2. Proses kelahiran : Normal
3. Penolong proses kelahiran : Bidan
4. Saat lahir bayi menangis : Ya
5. Berat badan bayi : 3,4 Kg
6. Panjang badan bayi : 50 Cm
7. Lingkar kepala bayi :-
8. Kondisi kulit bayi : Normal
9. Tanda kelainan saat bayi lahir :-
E. PERKEMBANGAN FISIK
1. Menelungkup pada umur : 4 bulan
2. Merangkak pada umur : 7 Bulan
3. Duduk sendiri pada umur : 1 Tahun
4. Berdiri sendiri pada umur : 4 Tahun
5. Berjalan sendiri pada umur : 4 Tahun
6. Bicara dengan kalimat lengkap : 4 Tahun
7. Kesulitan gerak yang dialami : Lari
8. Penggunaan tangan dominan : Kanan
F. PERKEMBANGAN SOSIAL
1. Hubungan dengan orang tua : Baik
2. Hubungan dengan saudara : Baik ( walau kadang bertengkar )
3. Hubungan dengan teman : Baik ( tapi cenderung lebih suka
menyendiri )
4. Hobi : Main bola dan main game
5. Minat khusus : Sepak bola
Cirebon,...........................2023
Orangtua
..………………………….
Form II
Ibu :
1. Nama : Sifa Uljanah
2. Tempat tanggal lahir : Cirebon, 3 Desember 1990
3. Umur : 33 Tahun
4. Agama : Islam
5. Alamat : Arjawangun
6. Pekerjaan : IRT
7. Pendidikan terakhir : SMA
Wali :
1. Nama :-
2. Tempat tanggal lahir :-
3. Umur :-
4. Agama :-
5. Alamat :-
6. Pekerjaan :-
7. Pendidikan terakhir :-
Bandung,..........................2023
Orangtua
..………………………….
Form III
INSTRUMEN PENGAMATAN
(Di isi oleh guru/ wali kelas/ asesor)
Bandung,..........................2023
Asesor
..………………………….
FORM IV
HASIL IDENTIFIKASI
Pada Riwayat perkembangan anak dari masa di dalam kandungan sampai dengan setelah
dilahirkan di ketahui bahwa, selama mengandung Ibunya ahmad tidak merasakan atau
mengalami hal-hal yang tidak biasa dengan kata lain selama mengandung semuanya
normal dan usia Ibu Ahmad saat mengandung pun termasuk usia yang siap tidak terlalu
muda tidak terlalu tua juga.
Pada proses kelahiran juga terlihat normal, usia kandungan 9 bulan, proses normal
dengan bantuan Bidan, kemudia BB dan Panjang badan bayi juga normal saat lahir,
menangis, kondisi kulit normal.
Hambatan mulai muncul saat Ahmad berusia 4 bulan, saat itu terdeteksi bahwa ada flek
paru-paru karena anak sering sakit-sakitan. Saat dilakukan wawancara diketahui bahwa
memang dilingkungannya ada perokok walaupun saat itu tidak terlalu dekat.
Berhubungan dengan terdeteksinya flek paru-paru, terdapat juga perkembangan-
perkembangan pada Ahmad yang terlambat. Salah satunya bahwa Ahmad baru bisa
berjalan sendiri saat usia 4 Tahun itupun masih kurang dalam keseimbangannya.
Saat usia 5 tahun Ahmad mengalami kejang, saat wawancara diketahui bahwa memang
ibunya ahmad pun memiliki Riwayat kejang.
Dari indicator-indikator perilaku yang di amati, menunjukkan bahwa Ahmad tidak
memiliki hambatan yang cukup serius (berat) dalam aspek kognitf dan persepsi.
Untuk sementara beberapa hambatan atau kekurangan berdasarkan hasil dari indicator
perilaku yang diamati :
1) Anak belum mampu dalam hal memahami ukuran & posisi secara lebih luas.
2) Anak mengetahui huruf tapi belum lancar membaca (masih di Eja)
3) Anak mengetahui angka tapi belum lancer dalam mengoperasikan bilangan
(penjumlahan, pengurangan, perkalian / pembagian).
4) Saat menulis, anak masih kurang rapi dan terkadang penyusunan huruf belum
tepat, seperti penempatan huruf kapital.
5) Fokus anak masih kurang, karena terlihat anak suka memperhatikan tetapi
kurang menyimak.
6) Anak kurang mampu beradaptasi (menyendiri)
FORM V
Hasil Keterangan
Indikator Butir Instrumen
1 2 3
1. Mengelompokan 1.1 Anak diminta untuk
obyek berdasarkan mengelompokkan obyek berdasarkan
✔
warna warna yang sama.
Hasil Keterangan
Indikator Butir Instrumen
1 2 3
1. Mengurutkan obyek 1.1 Anak di minta mengurutkan obyek
berdasarkan pola ukuran dari yang terbesar sampai yang terkecil
✔
bentuk. dari obyek yang di tunjukkan.
Hasil Keterangan
Indikator Butir Instrumen
1 2 3
1. Memasangkan/menjodohkan 1.1 Anak diminta menjodohkan
dua kelompok obyek dengan dua kelompok obyek dengan
jumlah yang sama tetapi pasangan berikut ini :
memiliki karakteristik yang 1) Celana a. kain ✔
berbeda. 2) Kertas b. pulpen
3) Kapas c. baju
2.2 berjumlah 2
✔
2.3 berjumlah 3
✔
2.4 berjumlah 4
✔
2.5 berjumlah 5
✔
3. Memasangkan jenis objek 3.1 Pasangkan objek (dengan
yang berbeda dengan jumlah bentuk yang sama) yang
yang sama memiliki jumlah yang sama ✔
Berjumlah 1
3.2 berjumlah 2
✔
3.3 berjumlah 3
✔
3.4 berjumlah 4
✔
3.5 berjumlah 5
✔
KOGNITIF DASAR – KONSERVASI
Hasil Keterangan
Indikator Butir Instrumen
1 2 3
1. Memahami keke-kalan 1.1 Anak diminta untuk Anak tidak mampu
jumlah menunjukkan obyek mana yang menjawab/
lebih banyak berdasarkan menunjukkan
✔
susunannya. dengan tepat. Anak
belum bisa
memahami.
1.2 Siapkan gelas dan mangkuk.
Kemudian peritahkan anak untuk
menuangkan air ke gelas amati,
setelah diamati anak, perintahkan
anak untuk menuangkan air dari
gelas ke mangkuk. Lalu tanyakan
apakah jumlah volume air pada
gelas dan mangkuk sama atau
berbeda?
✔
Jawaban Anak
KETERANGAN :
1 = Tidak Bisa Melakukan
2 = Kurang Bisa Melakukan
3 = Bisa Melakukan
Sistem Penilaian
M: mampu (bobot 2)
TM: Tidak mampu (bobot 1)
Skor yang diperoleh
Skor= X 100%
Total Skor
Skor Penilaian
Lebih dari 76% Perkembangan Anak optimal
51%-75% Perkembangan anak kurang optimal
Kurang dari 50% Perkembangan anak belum optimal
ANALISIS HASIL ASESMEN KOGNITIF
Berdasarkan asesmen yang telah dilakukan pada aspek kognitif dasar dalam hal mengelompokkan
obyek berdasarkan warna Ahmad mampu tanpa bantuan, dan mampu menunjukkan dengan tepat
Dalam mengelompokkan obyek berdasarkan bentuk, Ahmad mampu melakukan dengan tepat dan
tanpa bantuan. Dalam hal membedakan suatu bentuk ahmad ini terlihat sudah paham mengenai
Dalam mengelompokkan obyek berdasarkan ukuran, Ahmad mampu dengan bantuan dalam
melakukannya. Terlihat saat melakukannya itu Ahmad jadi bingung dan ragu, karena saat
tercampur antara ukurang kecil-sedang-besar yang jumlahnya lebih dari 1. Sehingga anak menjadi
Dalam mengurutkan obyek berdasarkan pola ukuran bentuk, Ahmad mampu melakukan dengan tepat
dan tanpa bantuan. Pada saat melakukannya ahmad percaya diri dan tidak ragu untuk mengurutkan,
karena obyek yang digunakan disini jumlahnya masing-masing satu sehingga anak mampu dengan
Dalam mengurutkan obyek berdasarkan pola urutan warna, Ahmad mampu melakukannya dengan
tepat dan tanpa bantuan. Hal ini mungkin pada dasarnya anak sudah memahami mengenai warna,
sehingga saat diperintahkan untuk mengurutkan warna ahmad mampu melakukannya dengan baik.
Dalam memasangkan/ menjodohkan suatu obyek dengan karakteristik yang berbeda, Ahmad mampu
melakukannya dengan tepat dan tanpa bantuan. Karena mungkin obyek yang di tunjukkan sudah
sering dilihat atau di pakai sehingga ahmad mampu dan paham mengenai karakteristik masing-
masing obyeknya.
Dalam memahami kekekalan jumlah, Ahmad belum mampu dan belum memahami hal tersebut. Saat
melakukan instruksi dimana anak ditanya mengenai ukuran/ jumlah air pada 2 wadah yang berbeda,
Anak menjawab bahwa keduanya memiliki ukuran volume yang berbeda. Sehingga disimpulkan
optimal).
INSTRUMEN ASESMEN KEMAMPUAN PERSEPSI
PERSEPSI AUDITORIS
Hasil Keterangan
Indikator Butir Instrumen
1 2 3
1. Identifikasi bunyi 1.1 Tunjukkan gambar/obyek mana
vokal diakhir. yang bunyi akhirnya terdengar bunyi
✔
(a)
PERSEPSI HEPTIK
Hasil Keterangan
Indikator Butir Instrumen
1 2 3
1. Identifikasi objek 1.1 Anak diminta menyentuh kapas,
berdasarkan permukaan/ kemudian minta anak menyembutkan
✔
tekstur kasar dan lembut apakah kapas itu lembut atau kasar.
KETERANGAN :
1 = Tidak Bisa Melakukan
2 = Kurang Bisa Melakukan
3 = Bisa Melakukan
Sistem Penilaian
M: mampu (bobot 2)
TM: Tidak mampu (bobot 1)
Skor yang diperoleh
Skor= X 100%
Total Skor
Skor Penilaian
Lebih dari 76% Perkembangan Anak optimal
51%-75% Perkembangan anak kurang optimal
Kurang dari 50% Perkembangan anak belum optimal
ANALISIS HASIL ASESMEN
Dalam mengidentifikasi huruf vocal di awal atau di akhir, Ahmad masih perlu
melakukannya dengan bantuan yaitu dengan adanya penekanan pada saat
menyebutkan kata tersebut.
Dalam mengidentifikasi hurul vocal & konsonan di awal atau di akhir, Ahmad masih
perlu melakukannya dengan bantuan yaitu dengan adanya penekanan pada saat
menyebutkan kata tersebut, baru anak bisa menunjukkannya.
Dalam membedakan suatu bunyi keras-lemah, jauh-dekat, cepat-lambat, anak mampu
dan paham mengenai perbedaan bunyi tersebut. Hanya saja ketika anak di minta
menyampaikan ulang apa yang didengarnya (misalnya penjelasan) anak kurang
mampu menyampaikannya dengan tepat.
Dalam mengingat suara Binatang tertentu anak mampu dan mengetahui, anak juga
mampu menirukan suara Binatang tersebut, tetapi hanya Binatang yang memang
sering dijumpai.
Dalam melakukan suatu perintah baik itu 2 perintah lisan ataupun 3 perintah lisan,
Ahmad mampu melakukannya dengan baik, tetapi dalam tahap perintah yang ringan/
sederhana.
Dalam mengidentifikasi obyek berdasarkan permukaan lembut-kasar, Ahmad mampu
melakukannya dan memahami perbedaan suatu permukaan yang lembut dan
permukaan kasar.
Dalam mengidentifikasi angka/ huruf yang ditulis di punggung, Ahmad masih belum
mampu melakukannya. Ahmad masih tidak dapat menjawab dan kebingungan saat di
minta menyebutkan huruf/ angkanya, padahal sudah dilakukan lebih dari 2kali.
Dalam kesadaran posisi/ penghayatan tubuh, Ahmad kurang mampu ketika
melakukannya, karena Ahmad ini masiih sering tertukar antara posisi kanan dan kiri.
Dalam mengidentifikasi posisi obyek dalam ruang, Ahmad mampu melakukannya.
Dalam hal ini yang dilakukan lebih ke memasukan suatu benda kepada tempat yang
sesuai, anak mampu melakukan karna paham mengenai persamaan suatu bentuk.
Kemudian dalam hal jarak anak juga memahami mana yang jauh dan mana yang
dekat.
Dalam membedakan suatu obyek dengan yang lain, Ahmad mampu melakukannya
dengan tepat. Karena pada dasarnya anak memang sudah mengerti mengenai
perbedaan suatu bentuk.
Dalam mengidentifikasi obyek yang tidak diperlihatkan seluruhnya, Ahmad mampu
melakukannya sendiri jika obyek tersebut yang memang sering dijumpai anak, maka
Ahmad bisa menunjukkannya. Tetapi jika obyeknya yang tidak familiar, anak tidak
mampu menjawab.
Dalam mengidentifikasi sifat obyek berdasarkan yang dilihatnya, Ahmad sudah
mampu dan paham mengenai sifat obyek panas- dingin. Sehingga saat diperintah
untuk mengindentifikasi anak mampu melakukannya dengan baik dan tepat.
Total Skor = 60*2 = 130, skor yang diperoleh = 28*2 =56
Skor yang diperoleh 56
Skor= X 100% = Skor= X 100% = 43%
Total Skor 130
( Perkembangan anak belum optimal )
LEMBAR KERJA SISWA
(Aspek Kognitif Dasar)
Hasil
Materi Butir-butir Instrumen Keterangan
Dapat Tidak
Klasifikasi 1.1 Kelompokkan obyek yang
berwarna merah.
1. Mengelompok
kan obyek
berdasarkan
Warna.
✔
Hasil
Materi Butir-butir Instrumen Keterangan
Dapat Tidak
Ordering & 1.1 Tunjukkan urutan obyek dari
Sariasi yang terbesar sampai terkecil.
1. Mengurutkan
obyek
berdasarkan
pola ukuran
bentuk.
(a)
(b)
(c)
(a)
(b)
(c)
(a)
(b)
(c)
(a)
(b)
(c)
(b)
2.2 Tunjukkan urutan obyek dari
warna gelap ke warna cerah.
(a)
✔
(b)
✔
(a)
(a)
✔
(b)
(a)
(b)
(a)
✔
(b)
Hasil
Materi Butir-butir Instrumen Keterangan
Dapat Tidak
Korespondensi 1.1 Pasangkan obyek berikut
1.
Memasangkan/
menjodohkan 2
kelompok
obyek dengan
jumlah yang ✔
sama tetapi
memiliki
karakteristik
yang berbeda.
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
2.3 Pasangkan bentuk objek berikut
dengan objek yang berjumlah 3
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(a)
(b)
✔
(c)
(d)
(e)
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Hasil
Materi Butir-butir Instrumen Keterangan
Dapat Tidak
Konservasi 1.1 Tunjukkan obyek yang lebih
banyak berdasarkan susunannya.
1. memahami
kekekalan
jumlah
(a)
✔
(b)
ANALISIS HASIL LKS
Pada aspek kognitif dasar dalam mengklasifikasikan sesuatu anak mampu dengan
bantuan. Dalam mengelompokkan obyek berdasarkan warna meskipun bentuk dari
obyek itu berbeda-beda, Ahmad mampu karena anak sudah memahami dan
mengetahui mengenai warna. Walaupun memang dalam pengerjaan LKS ini ahmad di
bantu untuk diberitahu petunjuk/ apa yang diperintahkan, karena dalam membaca
Ahmad belum lancar.
Dalam mengelompokkan obyek berdasarkan bentuk Ahmad mampu menunjukkan
dan memahami mengenai macam-macam suatu bentuk dan perbedaan antara bentuk
satu dengan bentuk lainnya sehingga dalam pengerjaan lembar kerja mengenai hal
tersebut, Ahmad mampu menunjukkan dengan tepat. Hanya saja masih harus
diberitahu instruksinya karena anak belum lancar baca.
Dalam mengelompokan obyek berdasarkan ukuran, Ahmad mampu namun masih
dengan bantuan. Terlihat ketika pengerjaan, bahwa Ahmad ragu saat diperintahkan
untuk menunjukkan ukuran yang “sedang” diantara sekumpulan obyek-obyek yang
berbeda ukuran. Sehingga dibantu dan dibimbing agar anak percaya diri saat
mengerjakan lembar kerjanya.
Dalam mengurutkan obyek berdasarkan ukuran Ahmad mampu dengan
menunjukkannya secara tepat. Terlihat bahwa saat diperintahkan untuk mengurutkan
obyek dari yang terkecil-terbesar yang obyeknya terdiri masing-masing 1, Ahmad
mampu di bandingkan dengan diperintahkan untuk menunjukkan ukuran obyek
diantara sekumpulan obyek yang berbeda ukuran.
Dalam mengurutkan obyek berdasarkan pola warna, Ahmad mampu menunjukkan
dengan tepat urutan warna cerah ke gelap atapun sebaliknya. Dalam pengerjaan
lembar kerjanya Ahmad mampu menunjukkan dengan tepat.
Dalam menjodohkan/ memasangkan suatu obyek dengan obyek lain yang memiliki
karakter berbeda, anak mampu. Karena di awal pun mengenai ukuran & jumlah anak
memang sudah paham secara garis besar.
Dalam memahami kekekalan jumlah, Ahmad belum mampu dan belum memahami,
karena dalam pengerjaan lembar kerjanya hasilnya pun tidak tepat.
LEMBAR KERJA SISWA
(Aspek Persepsi)
Hasil
Materi Butir-butir Instrumen Keterangan
Dapat Tidak
Persepi 1.1 Tunjukkan gambar/obyek mana Mampu namun
Auditoris yang bunyi akhirnya terdengar dengan
bunyi (a) penekanan
1. Identifikasi huruf di akhir.
bunyi vokal ✔
diakhir
✔
Hasil
Materi Butir-butir Instrumen Keterangan
Dapat Tidak
Persepsi visual 1.1 Pasangkan bentuk obyek
berikut
1. Identifikasi
posisi obyek
dalam ruang
✔
2.4 Sebutkan nama alat transportasi Anak mampu
berikut. karena obyek
sering dijumpai.
(a) ✔
(b)
Hasil
Materi Butir-butir Instrumen Keterangan
Dapat Tidak
Persepi 1.1 Tunjukkan mata kanan pada Mampu
Heptik gambar berikut. dengan
bantuan,
1. Kesadaran karena anak
posisi masih bingung
(penghayatan antara kanan
tubuh) ✔ dan kiri.
✔
ANALISIS HASIL LKS
Dalam persepsi auditoris, anak mampu walaupun masih dengan bantuan sedikit-
sedikit. Dalam mengidentifikasi huruf vocal di awal atau di akhir suatu kata, Ahmad
mampu menjawab/ menunjukkan dengan tepat. Hanya saja perlu dengan bantuan
untuk meyakinkan anak/ agar anak percaya diri terhadap jawabannya.
Dalam mengidentifikasi huruf konsonan dan vocal di awal atau akhir suatu kata,
Ahmad juga mampu dengan bantuan dalam menjawab/ menunjukkannya.
Dalam membedakan antara suara keras-lemah, suara jauh-dekat, suara cepat-lambat,
Ahmad mampu membedakan dan memahami mengenai perbedaan hal tersebut,
Dalam mengingat suatu suara Binatang anak mampu dan bahkan anak mampu untuk
menirukannya dengan tepat.
Pada persepsi visual, anak mampu dengan bantuan. Dalam mengidentifikasi posisi
obyek dalam ruang, Anak mampu namun dengan bantuan dan arahan, karena anak
masih sering tertukar antara posisi kanan dan kiri.
Dalam mengidentifikasi obyek yang tidak diperlihatkan seluruhnya, Ahmad mampu
menjawab dengan tepat tanpa bantuan jika obyeknya yang memang sering dia jumpai/
familiar. Tetapi kalua untuk obyek yang jarang ia jumpai anak perlu bantuan untu
menjawab secara detailnya.
Dalam mengidentifikasi sifat obyek berdasarkan yang dilihatnya, Ahmad mampu
menunjukkan dengan tepat mana yang sifatnya dingin atau panas.
Dalam kesadaran posisi atau penghayatan tubuh, Ahmad masih perlu bantuan seperti
pengarahan atau mengingatkan mengenai posisi. Karena sudah dijelaskan tadi, bahwa
Ahmad ini masih sering tertukar/ bingung antara posisi kanan dan kiri.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah proses asesmen yang telah kelompok kami lakukan pada seorang anak berusia 9
tahun yang duduk di kelas 2 Sekolah Dasar Negeri. Maka kami paparkan hasil dari analisis
yang telah dilakukan dari semua proses asesmen mulai dari identifikasi, asesmen, dan tes
Dalam aspek kognitif dasar Sebagian besar anak mampu, seperti mengklasifikasikan
Dalam aspek persepsi anak juga mampu pada beberapa indicator seperti diskriminasi
visual, diskriminasi bentuk, mengenal sifat suatu obyek dan dalam persepsi
Hambatan yang terdapat pada anak yang kami asesmen yaitu dalam kognitif dasar
untuk konservasi anak masih belum memahami mengenai hal tersebut. Kemudian
dalam aspek persepsi anak masih kurang mampu dalam visual closure, diskriminasi
auditoris, ingatan auditoris, urutan auditoris, persepsi taktil anak masih kurang
mampu.
Dari hasil asesmen yang telah dilakukan diketahui bahwa secara kuantitatif hasil dari
asesmen kognitif anak memperoleh nilai 85% yang artinya perkembangan anak
optimal dalam aspek kognitifnya. Kemudian untuk dari asesmen persepsi anak
bentuk dan ukuran obyek), dan belajar lagi mengenai wawasan atau pengetahuan-
pengetahuan yang baru. Dapat dilakukan dengan memberikan latihan yang dapat
merangsang otak.
Anak juga memerlukan bimbingan dalam mengembangkan lagi aspek persepsi anak
terutama ingatan auditoris, visual closure, diskriminasi auditoris, urutan auditoris dan
persepsi taktilnya.
kemampuan mengenal konsonan/ vocal di awal kata atau akhir kata. Bisa juga
bercerita atau membacakan buku dongeng kepada anak kemudian ajak anak untuk
Untuk persepsi visual closure bisa dengan mengajarkan anak untuk Latihan
Untuk persepsi heptik/ taktil, bisa dengan mengajak anak untuk Latihan menulis
angka/ huruf di punggung lalu minta anak untuk menebak huruf/ angka yang ditulis
tersebut.