Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DASAR & PRESEPSI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum

Oleh:

ADHE LIA ANGGREYANI

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN
SEMARANG
2022
BAB I

A. LatarBelakang
Pada umumnya, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Dalam ilmu psikologi dibutuhkalah presepsi seseorang untuk memandang
suatu hal. Atau juga yang biasa disebut dengan psikologi perception
(presepsi) adalah  proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian
objektik dengan bantuan indera.

Proses pembentukan persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan


dari berbagai sumber melalui panca indera yang dimiliki, setelah itu
diberikan respon sesuai dengan penilaian dan pemberian arti terhadap
rangsang lain. Setelah diterima rangsangan atau data yang ada diseleksi.

Banyak dari para filsuf seperti Jerry Fodor menulis bahwa tujuan
dari persepsi sebenarnya adalah ilmu pengetahuan. Para psikolog yang
memegang prinsip ini meyakini bahwa tujuan utama dari persepsi adalah
untuk menjadi panduan dari tindakan.1 Proses pembentukan persepsi
dimulai dengan penerimaan rangsangan dari berbagai sumber melalui
panca indera yang dimiliki, setelah itu diberikan respon sesuai dengan
penilaian dan pemberian arti terhadap rangsang lain.

Dalam psikologi juga terdapat beberapa factor individu yang


mempengaruhi presepsi seseorang.

Ketika manusia mendapat ganguan saraf atau otak itu akan memicu
terjadinya sebuah halusinasi, untuk pengerian lebih lanjutnya saya akan
membahas dimakalah saya ini beserta beberapa hal diatas seperti yang
Berkenaan dengan proses pembentukan presepsi diatas serta factor
individu yang mempengaruhi presepsi.

1
https://dosenpsikologi.com/persepsi-dalam-psikologi
B. RumusanMasalah
1. Apa itu factor individu?
2. Bagaimana presensi melalui indra penglihatan?
3. Bagaimana presensi melalui indra pendengaran?
4. Bagaimana presensi melalui indra penciuman?
5. Bagaimana presensi melalui indra pengecapan?
6. Bagaimana presensi melalui indra kulit?
7. Apa itu illusi?

C. TujuanPembahasan
1. Mengetahui apa itu factor indifidu.
2. Mengetahui presensi melalui indra penglihatan.
3. Mengetahui presensi melalui indra pendengaran.
4. Mengetahui presensi melalui indra penciuman.
5. Mengetahui presensi melalui indra pengecapan.
6. Mengetahui presensi melalui indra kulit.
7. Mengethui apa itu illusi.
8.
BAB II

A. Pembahasan
a. Factor individu presepsi

Seseorang individu memandang pada suatu target dan mencoba


menafsirkan apa yang dilihatnya, kemudian penafsiran itu dipengaruh
oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku persepsi itu sendiri.
Di antara karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi adalah:2

1. Sikap , tiap-tiap individu melihat hal yang sama, tetapi merekan


akan menafsirkannya secara berbeda.
2. Motif, kebutuhan yang tidak dipuaskan akan merangsang individu
dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka. Ini
diperlihatkan dalam riset mengenai rasa lapar.
3. Kepentingan atau minat, karena kepentingan individual setiap
individu berbeda, apa yang dicatat satu orang dalam suatu situasi
dapat berbeda dengan apa yang dipersepsikan orang lain.
4. Pengalaman masa lalu, Seseorang yang mengalami peristiwa yang
belum pernah dialami sebelumnya akan lebih mencolok daripada
yang pernah dialami di masa lalu.
5. Pengharapan, dapat menyimpangkan persepsi seseorang dalam
melihat apa yang orang harapkan lihat

Presepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan,


sesuatu yang kita peroleh dari pengindraan akan diteruskan oleh syaraf ke
otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan
proses presepsi. Alat indra merupakan penghubung antara individu dengan
dunia luarnya. Disini prespektif masyarakat sangat dibutuhkan oleh
masyarakat sekitar dalam menafsirkan suatu kejadian yang sudah terlihat
oleh panca indra dengan Tindakan yang sesuaidengan nilai agama dan
hukum moral yang ada.

2
http://eprints.dinus.ac.id/bab2_18450.pdf
Dipembahasan selanjutnya akan dijelaskan mengenai beberapa
prespektif meurut panca indra, diantaranya:

b. Presespsi menurut indra penglihatan

Persepsi visual adalah proses mengolah impuls cahaya menjadi


informasi visual yang spesifik di otak. Persepsi visual sangat penting
karena indera penglihatan dirasa mampu mewakilli sistem persepsi
indera lain dalam menginterpretasikan makna dari sebuahobjek.
Proses pengenalan obyek -obyek fisik yang paling awal adalah
melalui indera penglihatan atau visual. Dari hasil tangkapan indra
penglihatan tersebut akan membentuk persepsi penglihatan terhadap
obyek obyek fisik atau elemen lainnya.3 Dalam
psikologi persepsi, persepsi visual dimengerti sebagai kemampuan
untuk menterjemahkan apa yang dilihat oleh mata, baik sebelum kita
melihat atau masih membayangkan serta sesudah melakukan pada
objek yang dituju.

Melihat adalah menangkap informasi dengan indra


penglihatan. Melihat bukan hanya melibatkan unsur jasmaniyah,
namun juga melibatkan unsur psikologis seperti
perhatian,interpretasi, dan

penyimpanan. Persepsi visual memainkan peranan yangsangat penting


dalam belajar di sekolah, terutama membaca. Anak dengan gangguan
persepsi visual akan mengalami kesulitan untuk membedakan bentuk-
bentuk geometri, huruf-huruf atau kata-kata.

Contoh dari presepsi paling awal dari indra penglihatan yaitu


perkembangan pada bayi dan mempengaruhi bayi dan balita untuk
memehami dunianya.

c. Presepsi melalui indra pendengaran

3
https://scholar.google.co.id/ presepsi+indra+penglihatan
Persepsi auditoria atau pendengaran. Persepsi auditoria
merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran yaitu
telinga. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang
didengarnya.

Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi suara dengan


indera pendengaran. Mendengarkan bukan hanya melibatkan unsur
jasmaniyah, namun juga melibatkan unsur psikologis seperti
perhatian, interpretasi, dan penyimpanan.4 pendengaran adalah
kemampuan untuk mengenali suara.Dalam manusia dan binatang
bertulang belakang,hal ini dilakukan terutama oleh system
pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.

Tidak semuasuara dapat dikenali oleh semua binatang.Beberapa


spesies dapat mengenali amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia
dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 hz. Bila dipaksa
mendengar frekuensi yang terlalu tinggai terus menerus, system
pendengaran dapat menjadi rusak.

d. Presepsi melalui indra penciuman

Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari


indera penciuman yaitu hidung. Seseorang dapat mempersepsikan
sesuatu dari apa yang di cium.

Penciuman memengaruhi aspek psikologis kita untuk


menentukan wewangian tertentu pada suatu ingatan dan emosi atau
pengalaman tertentu terkait dengan wangi tersebut. 5 Kita dapat
mengetahui adanya bahaya dengan menandai aroma bau asap,
makanan basi juga kebocoran gas. Wangi segelas kopi dapat
memunculkan ingatan menyenangkan dan membangkitkan semangat
pada individu tertentu.

4
http://mail.ejournal.staindirundeng.ac.id
5
https://www.researchgate.net /Psikologi_Umum
e. Presepsi melalui indra pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa merupakan jenis persepsi yang
didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah. Seseorang dapat
mempersepsikan sesuatu dari apa yang diecap atau rasakan.
Aspek psikologis yang terkait dengan pengecapan, beberapa
dipengaruhi oleh faktor genetis, beberapa lainnya dipengaruhi oleh
faktor budaya dan proses belajar. 6 Beberapa orang menyukai brokoli
beberapa lainnya tidak. Beberapa orang tidak menyukai rasa pedas,
tetapi beberapa orang lainnya tidak selera makan kalau tidak dengan
pedas. Selera makan atau kemampuan merasakan makanan tidak
hanya dipengaruhi oleh rasa yang dikecap tetapi juga dipengaruhi oleh
bau makanan. Ketika kita sedang flu misalnya, selera makan kita bisa
berkurang karena hidung tersumbat.

f. Presepsi melalui indra kulit

Presepsi indra kulit atau perabaan merupakan persepsi yang


didapatkan dari indera perabaan yaitu kulit. Seseorang dapat
mempersepsikan sesuatu dari apa yang disentuhnya atau akibat
persentuhan sesuatu dengan kulitnya. 

Sentuhan mencakup tiga indera yang berbeda, yaitu; tekanan,


temperature, dan nyeri.7 Variasi tekanan pada pada perilaku berjabat
tangan akan memvariasikan tingkat keakraban antar dua individu.
Variasi temperatur akan membedakan panas dan dingin. Sementara
rasa nyeri yang kita rasakan dapat kita kenali sebagai nyeri luka sayat
atau terbakar, gatal, dan geli.

g. Illusi

6
ibid
7
https://scholar.google.co.id/scholarpresepsi+ presepsi+penciuman+psikoo
Ilusi merupakan kondisi ketika rangsangan yang diperoleh dari
salah satu atau beberapa pancaindra salah diartikan, sehingga tidak
sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

Ilusi secara umum difahami sebagai bagian dari studi psikologi,


yaitu psikologi persepsi. Ilusi meskipun dapat terjadi pada indera
lainnya, secara lebih khusus adalah bagian dari persoalan persepsi
visual, indera penglihatan, mata. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat
pengalaman manusia yang dianggap sebagai ilusi. Salah satu contoh
paling terkenal adalah ilusi tentang fatamorgana.

Dalam studi psikologi terdapat berbagai kasus ilusi dalam


persepsi khususnya ilusi visual. Contoh yang dianggap populer adalah
ilusi Müller-Lyer. Dua garis yang sama panjang, ketika ditambahkan
dua garis berbentuk ujung panah yang ke arah dalam, garis menjadi
kelihatan lebih panjang, sedangkan yang diberi tambahan garis ke arah
luar menjadi tampak lebih pendek.8

Kata ilusi memiliki banyak padanan yang sekilas seperti sama


tetapi apabila kita teliti lebih lanjut terutama berdasarkan pengertian
ilmu psikologi memiliki arti yang berbeda. Di antara kata yang
memiliki makna sama maupun mendekati arti kata ilusi adalah :
bayangan, fantasi dll.

Demikian juga di wilayah psikologi persepsi visual ilusi


merupakan studi patologis dalam penglihatan, namun berbagai
percobaan menunjukkan bahwa studi patologis memberikan
pencerahan bagi studi normal pada persepsi, sejajar dengan kondisi
studi tentang penyakit yang memberikan pencerahan bagi kesehatan
manusia.9

8
Gordon,Ian, E., Theories of Visual Perception, 2nd Edition, John Willey & Sons, 2001, hal 70
9
Garety, Phillippa and Hemsley, David,R., Eds., Delusions into the Psychology of Delusional
Reasoning, Moudsley Monograph 36, Psychology Press, 1997
Persoalan ilusi visual muncul di wilayah representasi. Teori
representasi mencoba mempertanyakan, apa yang kita lihat ketika kita
melihat gambar dengan beberapa teori yang mendukungnya, seperti
dituliskan oleh Keith Kenney10 , yaitu teori relasi kausal, teori
kemiripan, teori konvensi, dan teori konstruksi mental. Dari keempat
model teori representasi tersebut ilusi terdapat dalam teori konstruksi
mental. Menurut Kenney, terdapat tiga teori besar yang menjelaskan.

Menurut beberapa teori ilusi seperti yang dijelaskan oleh


Kenney, yang ditipu hanya mata kita, bukan pikiran kita, ketika
keyakinan perseptual yang salah bahwa kita berhadapan dengan objek.
Gombrich meyakini bahwa kita berpartisipasi secara penuh dalam
permainan ilusi, dengan cara memproyeksikan apa yang tidak ada di
sana untuk melengkapi representasi itu.

BAB III
PENUTUP

10
Ibid
A. SIMPULAN
 Seseorang individu memandang pada suatu target dan mencoba
menafsirkan apa yang dilihatnya, kemudian penafsiran itu dipengaruh
oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku persepsi itu
sendiri.
 Presepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan.

 Disini prespektif masyarakat sangat dibutuhkan oleh masyarakat


sekitar dalam menafsirkan suatu kejadian yang sudah terlihat oleh
panca indra dengan Tindakan yang sesuaidengan nilai agama dan
hukum moral yang ada.
 Prespeksi melalui panca indra dibagi menjadi beberpa yaitu
diantaranya : prespeksi indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecapan, dan indra kulit.
 Ilusi secara umum difahami sebagai bagian dari studi psikologi,
yaitu psikologi persepsi. Ilusi meskipun dapat terjadi pada indera
lainnya, secara lebih khusus adalah bagian dari persoalan persepsi
visual, indera penglihatan, mata.
 Kata ilusi memiliki banyak padanan yang sekilas seperti sama tetapi
apabila kita teliti lebih lanjut terutama berdasarkan pengertian ilmu
psikologi memiliki arti yang berbeda. Di antara kata yang memiliki
makna sama maupun mendekati arti kata ilusi adalah : bayangan,
fantasi dll.

DAFTAR PUSTAKA
Garety, Phillippa and Hemsley, David,R., Eds., Delusions into the Psychology of
Delusional Reasoning, Moudsley Monograph 36, Psychology Press, 1997
Gordon,Ian, E., Theories of Visual Perception, 2nd Edition, John Willey & Sons,
2001, hal 70
http://eprints.dinus.ac.id/bab2_18450.pdf
http://mail.ejournal.staindirundeng.ac.id
https://dosenpsikologi.com/persepsi-dalam-psikologi
https://scholar.google.co.id/ presepsi+indra+penglihatan
https://scholar.google.co.id/scholarpresepsi+ presepsi+penciuman+psikoo
https://www.researchgate.net /Psikologi_Umum

Anda mungkin juga menyukai