PRESEPSI
Nama Kelompok :
Eni Funjung Wati (221108113462013)
Lusiya Yessa (221108113462013)
Pransiska Juliati (221108113462013)
Ratih (221108113462013)
Rohmi Miftahul Jannah (221108113462013)
2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik. dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyusun tugas Psikologi
Kesehatan ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu
"Psikologi Kesehatan" itu sangat berarti untuk seluruh para tenaga kesehatan, baik
di Rumah Sakit, Puskesmas, ataupun Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Kesehatan tentang PERSEPSI. Serta memberikan ringkasan tentang Presepsi
untuk memperluas wawasan mengenai Psikologi Kesehatan. Makalah ini saya
buat dengan menggunakan metode deskriptif, yang mana saya lebih fokus pada
pembahasan Persepsi. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa
menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Saya menyadari kalau
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh sebab itu, kritik
serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dosen mata kuliah Psikologi Kesehatan. Kepada pihak yang sudah menolong
turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan banyak terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Harapan (harapan perseptual) adalah elemen yang paling luas dalam persepsi.
Kita adalah hasil bentukan "kebiasaan perseptual" yaitu kita melihat apa yang telah
kita pelajari untuk dilihat dan diharapkan kita mendengar apa yang telah kita dengar
dan di harapkan untuk didengar. Jika tidak demikian, maka ego kita yang totaliter
secara sederhana akan menyaring untuk kemudian membuangnya, walaupun belum
sempat dikenali. Melalui harapan, kita merasa cukup masuk akal, puas dan aman
untuk membuat asumsi asumsi mengenali diri, orang lain, dan dunia disekitar kita.
Banyak dari asumsi ini yang didasarkan atas perhatian akan konstannya dunia fisik,
yang sebenarnya merupakan asumsi yang salah. Tidak ada sesuatu didunia fisik yang
tidak hilang esok hari.
Kehidupan individu sejak dilahirkan tidak lepas dari interaksi dengan lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial. Dalam interaksi itu individu menerima rangsang
atau stimulus dari luar dirinya yang dipersepsi sesuai dengan keadaan dirinya
ataupun secara obyektif. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang
diawali oleh proses pegindraan yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera,
kemudian individu ada perhatian. lalu diteruskan ke otak dan baru kemudian individu
menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu
menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya
maupun yang ada dalam diri individu yang bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pengertian yang dikemukakan diatas, persepsi dapat diartikan sebagai proses
diterimanya rangsang melalui panca indera yang didahului oleh adanya suatu
perhatian sehingga individu mampu menyadari. mengartikan, dan menghayati
tentang sesuatu yang diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.
2.2 Jenis-jenis Persepsi
1. External perception yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang
datang dari luar diri individu.
2. Self-perception yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal
dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya
sendiri.
1. Penyebab
Gangguan persepsi bisa disebabkan karena gangguan otak, seperti kerusakan
otak, keracunan, obat halusinogenik, gangguan jiwa seperti emosi tertentu yang
dapat mengakibatkan ilusi, psikosis yang dapat menimbulkan halusinasi dan
pengaruh lingkungan social-budaya.
2. Jenis Gangguan Persepsi
Ada 7 macam gangguan persepsi yaitu halusinasi, ilusi, depersonalisasi,
gangguan somatosensorik pada reaksi konversi,ganguan sikologik dan aknosia.
a) Halusinasi atau maya
Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca
indra seseorang yang terjadi pada keadaan sadar jenis-jenis halusinasi :
➢ Halusinasi penglihatan (halusinasi optik) : sesuatu yang dilihat seolah-
olah berbentuk orang, binatang, barang, atau benda. Sesuatu yang
dilihat seolah-olah tidak berbentuk sinar, kilatan atau pola cahaya dan
dilihat seolah-olah berwarna atau tidak berwarna.
➢ Halusinasi auditif halusinasi akustik yaitu halusinasi yang seolah-olah
mendengar suara manusia,suara hewan,suara barang,suara mesin.suara
music.dan suara kejadian alami. Halusinasi olfaktori (halusinasi
penciuman) yaitu halusinasi yang seolah-olah mencium suatu bau
tertentu.
➢ Halusinasi gustatorik (halusinasi pengecap) yaitu halusinasi yang
seolah-olah mengecap sualau zal atau rasa tentang sesuatu yang
dimakan.
➢ Halusinasi taktil (halusinasi peraba), yaitu halusinasi yang seolah-olah
merasa diraba-raba, disentuh, dicolek, ditiup dan disinari.
➢ Halusinasi kinestik (halusinasi gerak), yaitu halusinasi yang seolah-
oleh badannya bergerak dengan sendirinya.
➢ Halusinasi visceral yaitu halusinasi organ tubuh bagian dalam yang
seolah-olah ada perasaan tertentu yang timbul di tubuh bagian dalam
(misalnya lambung seperti ditusuk-tusuk jarum)
➢ Halusinasi hipnagogik, yaitu persepsi sensorik bekerja yang salah yang
terdapat pada orang normal terjadi sebelum tidur. Halusinasi histerik,
yaitu halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik
emosional.
b) Ilusi
Merupakan interprestasi yang salah atau menyimpang tentang penyerapan
atau persepsi yang sebenarnya terjadi karena. adanya rangsangan pada
pancaindera Contohnya bayangan daun pisang dilihat seperti seorang
penjahat ataupun hantu.
c) Depersonalisasi
Merupakan perasaaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa pribadinya
sudah tidak seperti biasa lagi.Contohnya perasaan bahwa dirinya seperti
sudah diluar badannya.
d) Derealisasi
Merupakan perasaan aneh tentang lingkungan di sekitar dan tidak menurut
kenyataan sebenarnya misalnya segala sesuatu dirasakan seperti dalam
mimpi.
e) Gangguan Somatosensorik pada reaksi konversi
Merupakan suatu keadaan mengenai tubuh yang secara simbolik
menggambarkan adanya suatu konflik emosional.Contohnya kehilangan
sebagian ataupun keseluruhan kepekaan indera peraba pada kulit (kulit
terasa panas, terasa gatal, terasa tertusuk-tusuk).
f) Gangguan Psikofisiologik
Merupakan gangguan pada tubuh yang disarapi oleh susunan saraf yang
berhubungan dengan kehidupan dan disebabkan oleh gangguan emosi.
Contohnya radang pada kulit, gatal-gatal, dan otot kaku.
g) Agnosia
Merupakan ketidakmampuan untuk mengenal dan mengartikan persepsi,
baik sebagian maupun total sebagai akibat perusakan otak.
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Persepsi adalah suatu proses diterimanya rangsang melalui panca indera yang
didahului oleh adanya suatu perhatian sehingga individu mampu menyadari,
mengartikan, dan menghayati tentang sesuatu yang diamati, baik yang ada di luar
maupun dalam diri individu. Proses persepsi dapat terjadi dengan melewati tiga
proses yaitu, proses fisik, proses fisiologis, dan proses psikologis. Suatu proses
persepsi dapat terjadi karena adanya rangsangan dari dalam diri ataupun dari luar diri
manusia.
Gangguan persepsi bisa disebabkan karena gangguan otak, seperti kerusakan otak,
keracunan, obat halusinogenik, gangguan jiwa seperti emosi tertentu yang dapat
mengakibatkan ilusi. Jenis gangguan persepsi antara lain halusinasi,
ilusi.depersonalisasi.gangguan somatosensorik pada reaksi konversi ganguan
sikologik dan aknosia.
3.1 Saran
Dengan selesainya makalah ini semoga dapat menambah wawasan untuk para
pembaca. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami dengan senang hati menerima masukan yang tentunya bersifat membangun.