Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SUB KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN UNTUK


MENYUSUN RPP
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran
PAI

Dosen pembimbing :
Maskur, M.S.I

Disusun oleh :
Ikhwan Imam Saputra (12110186)

Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI)


Fakultas Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Wali Sembilan Semarang
SUB KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN UNTUK MENYUSUN
RPP

IKHWAN IMAM SAPUTRA


Fakultas Tarbiyah/Sekolah Tinggi Agama
Islam Wali Sembilan Semarang
nawhkiest@gmail.com

Abstrak: Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan


potensi dirinya, melalui proses pembelajaran atau dengan cara lain yang dikenal
dan diakui oleh masyarakat. "Sistem pendidikan harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevensi dan
efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntunan perubahan lokal, nasional dan global sehingga perlu di lakukan
pembaharuan pendidikan terencana, terarah dan berkesinambungan" (UU No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Seorang guru harus
memahami terlebih dahulu hal-hal dari perencanaan pembelajaran itu sendiri,
karena biasanya apabila guru kurang memahami dari adanya perencanaan
pembelajaran, maka yang akan timbul adalah suatu ke-malasan dalam proses
pembuatan perencanaan pembelajaran tersebut. Terkadang guru tersebut juga
menganggap bahwa silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak terlalu relavan
dengan kenyataan mengajar. Padahal kalau kita benar-benar memahami
langkah-langkah penyusunan dan pengembangan dari RPP, maka hal tersebut
tidak akan terjadi. Karena RPP dibuat berdasarkan kondisi dan karakteristik
siswa. Sehingga melalui penyusunan perencanaan pembelajaran ini guru akan
dapat merancang pembelajaran dengan baik sehingga mereka pun mendapatkan
banyak kesempatan untuk belajar bagaimana mengajar dan mengajar bagaimana
pelajar.
Kata Kunci : Pendidikan, RPP

Abstract: Education is an effort so that humans can develop their potential,


through a learning process or in other ways that are known and recognized by
society. “The education system must be able to ensure equal distribution of
educational opportunities, improve quality as well as the relevance and
efficiency of education management to face challenges in accordance with the
demands of local, national and global changes so that it is necessary to carry out
planned, directed and sustainable education reforms” (Law No. 20 of 2003
concerning the Education System). National Education). A teacher must first
understand the matters of the lesson plan itself, because usually if the teacher
does not understand the lesson plan, what will arise is laziness in the process of
making the lesson plan. Sometimes the teacher also thinks that the syllabus and
lesson plans are too conceptual, not too relevant to the reality of teaching. In
fact, if we really understand the steps for drafting and developing the RPP, then
this will not happen. Because lesson plans are made based on the conditions and
characteristics of students. So that through the preparation of this lesson plan
the teacher will be able to design lessons well so that they also get many
opportunities to learn how to teach and how to teach students.
Keyword: Education, RPP
A. PENDAHULUAN
Perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting
sebelum pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan yang matang diperlukan
supaya pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif. Perencanaan
pembelajaran dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) atau beberapa istilah lain seperti desain Pembelajaran, skenario
pembelajaran. RPP memuat SK, KD, indikator yang akan dicapai, materi
yang akan dipelajari, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar serta penilaian. Guru harus mampu
berperan sebagai desainer (perencana), implementor (pelaksana), dan
evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru merupakan faktor yang
paling dominan karena di tangan gurulah keberhasilan pembelajaran dapat
dicapai. Kualitas mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya. Seorang guru
dikatakan profesional apabila (1) serius melaksanakan tugas profesinya, (2)
bangga dengan tugas profesinya, (3) selalu menjaga dan berupaya
meningkatkan kompetensinya, (4) bekerja dengan sungguh tanpa harus
diawasi, (5) menjaga nama baik profesinya, (6) bersyukur atas imbalan yang
diperoleh dari profesinya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang 8 Standar
Nasional Pendidikan menyatakan standar proses merupakan salah satu SNP
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup: 1)
Perencanaan proses pembelajaran, 2) Pelaksanaan proses pembelajaran, 3)
Penilaian hasil pembelajaran, 4) dan pengawasan proses pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Silabus dan RPP dikembangkan oleh guru pada satuan pendidikan.
Guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Silabus dan RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologi.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan RPP. Silabus
merupakan sebagian sub-sistem pembelajaran yang terdiri dari atau yang satu
sama yang lain saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan. Hal
penting yang berkaitan dengan pembelajaran adalah penjabaran tujuan yang
disusun berdasarkan indikator yang ditetapkan Permendiknas No. 41 Tahun
2007 menyatakan, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rencana yang menggambarkan prosedur dan ppembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan
dalam silabus.”
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pembelajaran adalah suatu upaya menyusun perencanaan pembelajaran yang
akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah,
dan daerah.
2. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Permendiknas No. 41 Tahun 2007, komponen RPP
terdiri dari a). Identitas mata pelajaran, (b) standar kompetensi, (c)
kompetensi dasar, (d) indikator pencapaian kompetensi, (e) tujuan
pembelajaran, (f) materi ajar, (g) alokasi waktu, (h) metode
pembelajaran, (i) kegiatan pembelajaran meliputi: pendahuluan, inti,
penutup. (j) sumber belajar. (k) penilaian hasil belajar meliputi: soal,
skor dan kunci jawaban.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 (2005 pasal
20) menyatakan bahwa, “RPP minimal memuat sekurang-kurangnya
lima komponen yang meliputi: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi
ajar, (3) metode pengajaran, (4) sumber belajar, dan (5) penilaian hasil
belajar.”
3. Prinsip-Prinsip Penyusunan RRP
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 menyatakan dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut: a) memperhatikan perbedaan individu
peserta didik, b) mendorong partisipasi aktif peserta didik, c)
mengembangkan budaya membaca dan menulis, d) memberikan
umpan balik dan tindak lanjut, e) keterkaitan dan keterpaduan, f)
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP.
4. Langkah-langkah Menyusun RPP
Langkah-langkah menyusun RPP adalah a) mengisi kolom
identitas, b) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk
pertemuan yang telah ditetapkan, c) Menentukan SK, KD, dan
indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah
disusun, d) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD
dan indikator yang telah ditentukan, e) mengidentifikasi materi ajar
berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang terdapat dalam silabus,
materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran, f)
menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan, g)
merumuskan langkah-langkah yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan
akhir. H) menentukan alat/bahan/sumber belajar yang digunakan, i)
menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik
penskoran dan kunci jawaban

5. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun RPP


Dalam penyusunan RPP perlu memperhatikan hal sebagai
berikut: (a) RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih, b) tujuan pembelajaran
menggambarkan proses dan hasil belajar yang harus di capai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar, c) tujuan pembelajaran
dapat mencakupi sejumlah indikator, atau satu tujuan pembelajaran
untuk beberapa indikator, yang penting tujuan pembelajaran harus
mengacu pada pencapaian indikator, d) Kegiatan pembelajaran
(langkah-langkah pembelajaran) dibuat setiap pertemuan, bila dalam
satu RPP terdapat 3 kali pertemuan, maka dalam RPP tersebut terdapat
3 langkah pembelajaran, e). Bila terdapat lebih dari satu pertemuan
untuk indikator yang sama, tidak perlu dibuatkan langkah kegiatan
yang lengkap untuk setiap pertemuannya.

PENUTUP
Kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru dalam
proses pebelajaran di sekolahan. Karena, kompetensi guru dalam
proses pembelajaran sangat menentukan kemajuan akademik dan
nonakademik siswa dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu pilar utama peningkatan mutu guruan. Seperti
dengan guru yang selalu menggunakan model yang berbeda pada
setiap pembelajaran dan menata kelas menjadi lebih menarik akan
membuat siswa antusias dan merasa nyaman dalam proses
pembelajaran, dengan kompetensi sosial guru dapat menciptakan
hubungan dengan siswanya, masyarakat, dan warga sekolahan lainnya
dengan baik.
Kemudian dengan adanya kompetensi kepribadian, guru
dapat memberikan tauladan, baik berupa perkataan maupun
perbuatan. Sedangkan dalam kompetensi professional guru
diharapkan dapat menjalankan profesinya sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya secara professional. Sehingga dalam
pembelajaranpun siswa
tidak ditelantarkan. Maksudnya siswa tetap diberi pengajaran dan
didampingi saat belajar. Sehingga keempat hal tersebut secara tidak
langsung akan menentukan kemajuan akademik dan nonakademik
siswa.

Anda mungkin juga menyukai