Anda di halaman 1dari 21

PENGKAJIAN KURIKULUM

EVALUASI PERANGKAT PEMBELAJARAN

Naya Alfiah Amri


1841042006

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Bab I
Pendahuluan

1. Landasan yuridis
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada pasal 20 yang
berbunyi Perencanaan Pembelajaran merupakan penyusunan rencana
pelaksanaan Pembelajaran untuk setiap muatan Pembelajaran.
2. Landasan teoritis
Hal terpenting sebelum melaksanakan proses pembelajaran yaitu
merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan. Sejalan dengan
yang diutarakan Smith & Ragan (1999) bahwa, “Perencanaan
pembelajaran merupakan proses sistematis dan berfikir dalam
mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan
untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan
evaluasi”. Senada dengan pernyataan sebelumnya Mulyasa (2007: 183)
mengungkapkan bahwa, “rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran
untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang diterapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus”. Lalu diperkuat oleh
Muslich (2008: 45) yang menyatakan bahwa, “RPP adalah rancangan
pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam
pembelajaran dikelas. RPP menjadi pegangan yang sangat membantu
guru untuk melakukan proses pembelajaran secara tertata. Tanpa
perencanaan yang dibuat dengan baik, maka proses dan hasil akan sulit
tercapai secara maksimal”. Dengan begitu, maka dapat disimpulkan
dari berbagai pendapat di atas bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis,
dengan mengacu pada silabus, yang bertujuan untuk
menginformasikan segala aspek dari kegiatan belajar mengajar
didalam kelas.
3. Landasan empiris
Berdasarkan penelitian pendahulu menunjukkan bahwa hampir semua
guru masih mengalami kesulitan dalam menerapkan pendekatan
saintifik baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran
yang mereka lakukan dimana mereka sulit menentukan kegiatan
belajar dalam RPP maupun pelaksanaan pembelajaran yang
mengindikasikan aspek saintifik. Hal ini terjadi karena guru belum
memiliki pemahaman yang baik tentang pendekatan saintifik selain itu
guru juga masih kurang menyadari pentingnya penerapan pendekatan
saintifik bagi pengembangan ketrampilan siswa yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan siswa.
4. Rumusan masalah
a. Bagaimana penyusunan komponen-komponen RPP?
b. Bagaimana proses pelaksanaan RPP pada kegiatan belajar?
5. Tujuan evaluasi
a. Menganalisis pelaksanaan RPP yang dimiliki oleh guru.
b. Menganalisis pelaksanaan RPP pada kegiatan belajar.
6. Manfaat evaluasi
Untuk memberikan wawasan bagi guru tentang bagaimana proses
penyusunan dan pelaksanaan RPP yang baik. Serta sebagai bahan
pertimbangan dan alternatif bagi guru mata pelajaran dalam menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik, sistematis, dan
operasional.
Bab II
Kajian Pustaka

a. Definisi RPP
Kegiatan proses belajar mengajar harus menggunakan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) agar proses belajar mengajar
memenuhi syarat dalam mengajar. Sebagaimana dijelaskan oleh
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2012 hml.120,) Rencana
pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan
dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencangkup
satu kompotensi dasar yang terdiri atas 1 indikator atau beberapa
indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. guru merancang
penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan di satuan pendidikan .
Sebagaimana dalam permendikbud No 22 (2016 hlm.6) Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP
disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali
pertemuan atau lebih.
b. Prinsip-prinsip RPP
Selain definisi di atas RPP pun mempunyai prinsip-prinsip seperti
yang di kemukakan oleh Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2012
hml.122) yaitu:
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun
dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan
awal, tingkat intelektual ,minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran
dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, aktivitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian dan semangat belajar.
3. Mengembangkan membaca dan menulis proses pembelajaran
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahamaan beragan bacaan,dan berkreasi dalam beragan
bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP Memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif ,penguatan,
pengayaan, dan remedy.
5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan
memperhatikan keterkaitan dan keterpaduanantara
SK,KD,materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator
pencapaian kompetensi,penilaian dan sumber belajar dalam
satukeutuhan pengalaman belajar.RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik ,keterpaduan lintas
mata pelajaran,lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun
dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi ,sistematis,dan efektifsesuai
dengan situasi dan komdisi.
Sebagaimana dalam Permendikbud No 22 (2016 hml.7) adalah
Prinsip Penyusunan RPP dalam menyusun RPP hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan
awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi
belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi
dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
Berdasarkan kedua teori di atas dapat disimpulkan bahwa
prinsip-prinsip RPP adalah
1. Perbedaan individual peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP.
4. Keterkaitan dan keterpaduan.
5. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
c. Karakteristik RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat karakteristik
RPP sebagaimana di jelaskan oleh Jamil Suprihatiningrum (2012 hlm
114.) karakteristik rencana pelaksanaan dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai KD. Setiap
guru pada satuan pendidikan bekewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung, secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan,menantang, memotifasi siswa
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Sebagaimana dalam Permendikbud No 22 Tahun 2016,
karakteristik rencana pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai KD. Setiap
guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara intektif,
inspiratif, menyenangkan menantang, memotivatisi siswa untuk
berpartisipasi akti,serta memberikan ruang yang cukup bagi perkasa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Berdasarkan 2 teori diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu proses dalam
pembelajaran yang Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan,
sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan
pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui
aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Guru merancang penggalan rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan disatuan pendidikan.
d. Langkah penyusunan RPP
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat
langkah-langkah sebagaimana dijelaskan Nanang Hanafiah dan Cucu
Suhana (2012 hml.122,). Langkah-langkah minimal dari penyusunan
pelaksanaan pembelajaran dimulai dari mencantumkan identitas ,
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran,sumber belajar, dan penilaian.
Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-
masing,tetapi semua merupakan satu kesatuan penjelasan tiap-tiap
komponen adalah sebagai berikut :
1. Mencantumkan identitas.
2. Merumuskan tujuan pembelajaran.
3. Menentukan materi pembelajaran.
4. Menentukan model pembelajaran.
5. Menetapkan kegiatan pembelajaran.
a. kegiatan awal.
b. kegiatan inti.
c. kegiatan penutup.
d. memilih sumber belajar.
e. menentukan penilaian
Sebagaimana dalam Permendikbud No 22 Tahun 2016 langkah
penyusunan RPP adalah:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema.
3. Kelas/semester.
4. Materi pokok.
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran.
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup.
13. Penilaian hasil pembelajaran.
Bab III
Model Evaluasi

1. Model evaluasi CIPP


Model evaluasi CIPP dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam pada
tahun 1966. Stufflebeam menyatakan model evaluasi CIPP merupakan
model evaluasi komprehensif yang memiliki fungsi formatif dan fungsi
sumatif. Fungsi formatif evaluasi adalah memberikan informasi guna
memperbaiki dan mengembangkan program sedangkan fungsi sumatif
evaluasi adalah memberi pertimbangan untuk menentukan
keberhasilan atau kelanjutan program (Stufflebeam & Coryn, 2014, p.
315). Model CIPP singkatan dari Context, Input, Process, Product.
Sebagaimana Arikunto (2004: 29-31) menjelaskan peran dari keempat
bidang garapan tersebut seperti di bawah ini:
1. Evaluasi Context Berupaya memaparkan dan memetakan tempat
kebutuhan yang belum terpenuhi, populasi, dan sampel yang
dilayani, tujuan program. Evaluasi Context berkerja menjadi
patokan dalam mencari dan menjembatani dalam memenuhi
sebuah kebutuhan dalam kegiatan program sekaligus melihat
tujuan manakah yang dapat dipenuhi, dan terakhir melihat tujuan
yang akan dicapai.
2. Evaluasi Input Evaluasi masukkan terkait dengan sumber,
mengatur alternatif pengambilan keputusan rencana dan strategi
mencapai tujuan. Widoyoko (2010: 182) memetakan komponen
masukkan/input meliput:
1) Sumber Daya Manusia.
2) Sarpras.
3) Anggaran dana.
4) Peraturan.
3. Evaluasi Process Ketika memasuki komponen process dalam
model evaluasi CIPP berkaitan dengan pengumpulan data terkait
rancangan/prosedur, pelaksanaan program pembelajaran untuk
dilakukan penilaian dalam pengambilan keputusan.
4. Evaluasi Product
Puncak evaluasi product model CIPP merupakan salah satu
pokok penting terhadap hasil suatu program berupa perubahan
yang terjadi. Menurut Tayibnapis (dalam Widoyoko, 2010: 183)
menerangkan “evaluasi produk untuk membantu membuat
keputusan selanjutnya baik mengenai hasil yang telah dicapai
maupun yang belum selama program berjalan”. Peneliti sendiri
menggunakan evaluasi program pembelajaran tematik memakai
model CIPP, model ini cukup sistematis ketika digunakan dalam
kegiatan evaluasi. Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari
beberapa faktor seperti tujuan program, guru, siswa, sumber
belajar, media, dan mendukung lingkungan belajar. Model CIPP
juga memiliki pandangan bagaimana suatu program dinyatakan
berhasil diantaranya dapat ditempuh melalui target program, bahan
yang digunakan, peraturan, dan mekanisme pelaksanaan program.
Program evaluasi pembelajaran PPkn menggunakan model CIPP
memiliki beberapa dimensi keterangan kriteria evaluasi sebagai berikut:
a. Komponen Context mengevaluasi aspek lingkungan sekolah,
kebutuhan pembelajaran PPkn, dan tujuan pembelajaran PPkn
dengan kriteria evaluasi berdasarkan Permendikbud Nomor 24
Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana, sedangkan
kebutuhan pembelajaran PPkn sendiri menggunakan kriteria
evaluasi berdasarkan Permendikbud No. 32 Tahun 2018
Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan.
b. Komponen Input mengevaluasi pada aspek rencana
pelaksanaan pembelajaran menggunakan kriteria evaluasi
berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Sarana
dan Prasarana.
c. Komponen Process mengevaluasi aspek suasana belajar dan
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan kriteria
evaluasi berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar/Menengah.
d. Komponen Product mengevaluasi pada aspek hasil belajar
siswa dengan melihat dokumen hasil belajar, kriteria evaluasi
berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian.
2. Lokasi satuan pendidikan
Evaluasi Perangkat Pembelajaran ini Menggunakan Model CIPP
(Context, Input, Process, Product) di SD Negeri Gotong-Gotong 1 Jalan
Ina saudari 3, Gunung Non, Makassar. Mengevaluasi perangkat
pembelajaran berupa RPP pembelajaran PPkn di SD Negeri Gotong-
Gotong 1 karena tidak selamanya perencanaan pelaksanaan pembelajaran
berjalan lancar tentu ada hambatan yang mengganggu jalannya
pembelajaran hal-itulah evaluator coba telisik untuk mengetahui apa saja
hambatan yang dirasakan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Melakukan evaluasi perangkat pembelajaran menjadi penting karena
perangkat pembelajaran yang di evaluasi akan memberikan informasi
sampai sejauh mana rencana pembelajaran tersebut berjalan dan kendala
apa yang dialami dalam mencapai target pembelajaran. Evaluasi perangkat
pembelajaran menggunakan model CIPP di SD Negeri Gotong-Gotong 1
hanya fokus pada kelas V dan mengambil satu tema pelajaran yang akan di
evaluasi. Evaluator memakai pendekatan kualitatif deskriptif, dan
pengambilan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Wawancara dilakukan bersama: guru mata pelajaran terkait kelas V.
3. Perangkat/program yang dievaluasi
Dalam evaluasi ini evaluator memilih RPP sebagai perangkat
pembelajaran yang akan dievaluasi.
4. Analisis data
Menurut Miles dan Huberman, aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas. Aktifitas dalam analisi data ini meliputi data reduction, data
display, and conclusion drawing/ verification.55 Secara lebih rinci
dijelaskan sebagai berikut,
a. Data reduction (Reduksi data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Dalam mereduksi
data harus diperhatikan tujuan awal dari penelitian. Hal ini diperlukan
untuk menghindari kesalahan mereduksi data yang seharusnya tidak
diperlukan, akan tetapi masuk dalam bahan penelitain. Hal ini akan
membuat bingung peneliti dalam melakukan analisis.
Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan untuk memilah-milah
data yang telah didapatkan berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan. Meskipun instrument telah di buat, tidak berarti tidak ada
data yangberada diluar pembahasan. Data inilah yang perlu direduksi.
Misalkan beberapa dokumentasi berupa foto dan hasil wawancara yang
tidak berhubungan dengan penelitian.
b. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan makna dari kata-
kata yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan logis
sehingga mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data
dapat berbentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan
sebagainya. Menurut Miles dan Huberman, menyatakan bahwa “the
most frequent from of display data in the past has been narrative text”.
56 yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitan kualitatif adalah dengan text yang bersifat narasi. Selain itu
penyajian data kualitatif juga bisa dilengkapi dengan grafik, matrik,
chart dan sebagainya sebagai pendukung data sekaligus penjelas.
Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan dengan
menganalisis data yang telah direduksi dan menyusunnya sesuai
dengan rumusan masaah yang telah dibuat. Hal ini akan membuat
pembahasan dalam data yang disajikan menjadi sistematis dan mudah
dipahami. Penyajian data dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan,
proses dan evaluasi pembelajaran.
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan adalah kegiatan terakhir yang dilakukan dan
merupakan pokok dari hasil penelitian. Penarikan kesimpulan
merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan
sejak awal dan diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Kesimpulan yang ditemukan akan berupa hasil
analisis pembelajaran amtematika di kelas akselerasi.
Bab IV
Kajian Dan Pembahasan
1. Kajian hasil evaluasi
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya pencapaian Kompetensi Dasar
(KD).
Setiap pendidik dalam satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis, agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dan
memberikan ruang yang cukup.
Adapun komponen prnyusunan RPP adalah:
a. Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan.
b. Identitas mata pelajaran atau ema/sub tema
c. Kelas/semester
d. Materi esensial/pokok
e. Alokasi waktu
f. Tujuan pembelajaran
g. Kompetensi inti
h. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian
i. Materi pembelajaran
j. Metode pembelajaran
k. Media pembelajaran
l. Sumber belajar
m. Langkah-langkah/skenario pembelajaran
n. Penilaian hasil belajar
Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran, guru mengawali kelas
dengan mengucapkan salam kemudian membaca doa sebelum memulai
pembelajaran, kemudian setelah membaca doa guru mengaitkan materi
yang akan diajarkan dengan materi yang telah diajarkan pada pertemuan
sebelumnya serta memberikan gambaran tentang kaitan pelajaran yang
akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Setelah itu, guru masuk
pada materi inti disini guru meminta siswa membaca teks yang telah
disiapkan. Setelah itu siswa di berikan tugas yaitu mencari kosakata baku
dan tidak baku pada bacaan yang telah dibacakan oleh salah satu siswa.
Kemudian secara mandiri siswa melengkapi peta konsep dengan jawaban
pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa. Setelah siswa mengisi jawaban
pada buku siswa guru mengajak siswa secara bersama menyanyikan lagu
tanah airku. Selesai bernyanyi, guru meminta siswa menjawab pertanyaan
pada buku siswa berkaitan dengan kegiatan bernyanyi yang telah
dilakukan. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi kemudian
tiap kelompok mendiskusikan tentang isi lagu tanah airku dengan
menjadikan pertanyaan pada buku siswa sebagai panduan untuk
berdiskusi. Setelah itu siswa mengisi table sesuai dengan pendapatnya
masing-masing yang berkaitan dengan upaya-upaya pengembangan dan
pelestarian kebudayaan nasional. Setelah itu siswa berdiskusi kembali
tentang keragaman suku bangsa dan budaya di daerah tempat tinggalnya.
Setelah berdiskusi siswa mengmukakan pendapatnya tentang peran
perempuan saat ini. Pada akhir pembelajaran guru mengarahkan siswa
membuat resume tentang pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Pembahasan
Sebelum memasuki kelas setiap guru selalu mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan untuk proses pembelajaran di kelas. Baik hal-
hal yang menyangkut materi yang akan diajarkan, strategi yang akan
diterapkan dalam proses pembelajaran, sumber belajar dan alat peraga
memang dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran
nanti dapat berjalan dengan sebaik mungkin dan seefektif mungkin.
Dalam hal mempersiapkan materi yang akan diajarkan, seorang guru
juga sudah mempersiapkannya sebelum memasuki kelas.
Pengelolaan sangat dibutuhkan dan sangat diperlukan dalam
pembelajaran karena sebagai acuan proses pembelajaran dan akan
mengetahui seberapa jauh pembelajaran itu berhasil dilaksanakannya.
Berdasarkan pengamatan terkait perencanaan pembelajaran, pertama
guru kelas merencanakan strategi pembelajaran termasuk pendekatan,
metode dan teknik yang telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
kedua menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan sumber belajar
dan merencanakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana siswa
memahami pembelajaran yang kemudian dikemas dalam bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Jadi, sebelum melaksanakan pembelajaran guru kelas menyiapkan
perangkat pembelajaran terlebih dahulu supaya pembelajaran berjalan
dengan efektif dan efisien. Dengan adanya perencanaan pembelajaran,
dapat menjadi acuan dan dasar pelaksanaan pembelajaran di dalam
kelas sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara sistematis.
Bab V
Kesimpulan Dan Rekomendasi

1. Kesimpulan
Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri gotong-gotong 1 cukup efektif
dilihat dari aspek persyaratan pelaksanaan pembelajaran berupa jumlah
rombongan belajar, beban kerja guru, pengelolaan kelas yang lengkap
dan terorganisasi dengan baik. Sedangkan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di kelas dinyatakan cukup efektif dengan beberapa
kekurangan yaitu pengelolaan waktu pembelajaran yang kurang
maksimal untuk mancapai tujuan pembelajaran. Disamping itu untuk
RPP sendiri masih memiliki sedikit kekurangan yaitu guru mata
pelajaran tidak mencantumkan penyampaian tujuan pembelajaran pada
awal kelas dibuka melainkan guru hanya merefleksi siswa untuk
mengingat materi pada pertemuan sebelumnya serta menyuruh siswa
untuk mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
2. Rekomendasi
Dalam evaluasi RPP ini ditemukan berbagai kekeliruan dalam
perancangan perangkat pembelajaran. contoh dalam RPP yang
dijadikan perangkat evaluasi, eaaluator tidak menemukan adanya:
a. kompetensi inti/kompetensi dasar
b. standar kompetensi
c. indikator
d. metode
sehingga dalam penyusunan RPP tersebut masih diperlukan perbaikan
agar sesuai dengan sistematika penulisan yang telah ditetapkan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Gotong-Gotong 1


Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Peristiwa dalam Kehidupan (Tema 7)
Sub Tema : Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan (Sub
Tema 1)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, PPkn, SBdP
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : 1 hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca, siswa dapat menjelaskan peristiwa Kongres
Perempuan Indonesia secara benar.
2. Dengan bernyanyi lagu “Tanah Airku”, siswa dapat menunjukkan
sikap rasa cinta kepada tanah air secara benar.
3. Dengan membaca, siswa dapat menyebutkan upaya-upaya
pelestarian kebudayaan nasional secara benar.
4. Dengan bekerja sama, siswa dapat mengidentifikasi sikap dan
perilaku yang tepat dalam menghadapi keragaman dalam
kehidupan sehari-hari dengan penuh tanggung jawab.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan 10 menit
Membaca Doa (Orientasi)
 Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta
didik (Apersepsi)
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Inti Ayo Membaca 150 menit
 Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks
berjudul “Kongres Perempuan Indonesia”.(Literasi)
(Sintak Model Discovery Learning)
Ayo Menulis
 Siswa mencari kosakata baku dan tidak baku pada bacaan
“Kongres Perempuan Indonesia”. Siswa kemudian diminta
menggunakan kata-kata tersebut dalam kalimat buatannya
sendiri.
 Secara mandiri, siswa melengkapi peta konsep dengan jawaban
pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa. (Creativity and
Innovation)
Ayo Bernyanyi
 Guru mengajak siswa secara bersama menyanyikan lagu
“Tanah Airku” dengan terlebih dahulu memberikan contoh cara
menyanyikan sesuai nada dan tempo yang benar.(Creativity
and Innovation)
 Selesai bernyanyi, guru memberi stimulus ide, gagasan, dan
motivasi siswa dengan meminta siswa menjawab pertanyaan
pada buku siswa berkaitan dengan kegiatan bernyanyi yang
telah dilakukan.
Ayo Berdiskusi
 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok, lalu tiap
kelompok berdiskusi tentang isi lagu “Tanah Airku”. Gunakan
pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa sebagai panduan untuk
berdiskusi
Ayo Berlatih
 Siswa mengisi tabel sesuai dengan pendapatnya masing-masing
berkaitan dengan upaya-upaya pengembangan dan pelestarian
kebudayaan nasional.
Ayo Berdiskusi
 Siswa mendiskusikan berbagai keragaman suku bangsa dan
budaya yang ada di daerah tempat tinggalnya.(Critical
Thinking and Problem Formulation)
Ayo Renungkan
 Siswa mengemukakan pendapatnya tentang peran perempuan
saat ini.
Kerja Sama dengan Orang Tua
 Siswa menyanyikan kembali lagu “Tanah Air” di depan orang
tua dan anggota keluarga yang lain. Selesai bernyanyi, siswa
meminta tanggapan mereka.
Penutup Peserta Didik : 15 menit
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru
tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.

C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian.

Mengetahui Makassar,
Kepala Sekolah, Guru Kelas V

Muhammad Yahya, S.Pd., M.Si Nursani, A. Ma


NIP. 19670716 198812 1 002
Materi yang ingin saya perdalam dari mata kuliah ini yaitu tentang kajian
akademik

Anda mungkin juga menyukai