Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENGENALAN RPP DAN MODUL AJAR

A. Definisi RPP dan Modul Ajar


Pada dasarnya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan Modul Ajar adalah dua
komponen yang digunakan dalam proses pembelajaran dan pengajaran di dunia pendidikan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencangkup
satu kompotensi dasar yang terdiri atas 1 indikator atau beberapa indikator untuk satu kali
pertemuan atau lebih. guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan di satuan pendidikan .
Sebagaimana dalam permendikbud No 22 mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih (Gustiansyah et al.,
2020).
Menurut (Aguss et al., 2021) RPP wajib dimiliki setiap guru sebelum ia mengajar karena
memuat apa saja yang akan dilakukan oleh guru sebelum ia mengajar dalam proses pembelajaran
dengan rancangan yang sistematis sehingga diharapkan dapat menjadikan proses pembelajaran
yang efektif. guru diharapkan merencanakan pengajaran dan penyampaikan pengajara, karena itu
semua dapat memudahkan siswa belajar. (Sa, 2017) menyatakan bahwa “Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran untuk setiap kegiatan pada proses pembelajaran”. RPP dikembangkan berdasarkan
silabus. Menurut (Pada et al., 2014) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya
merupakan satu bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa RPP adalah dokumen yang disusun oleh
guru sebelum mereka melakukan pembelajaran di kelas. RPP berfungsi sebagai panduan atau
rencana detail tentang bagaimana guru akan mengajar suatu materi pelajaran. RPP mencakup
berbagai informasi penting, seperti tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode
pengajaran yang akan digunakan, sumber belajar yang diperlukan, penilaian, dan langkah-
langkah konkret untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. RPP penting karena membantu
guru merencanakan pembelajaran secara sistematis, memastikan bahwa materi pelajaran
disajikan dengan cara yang efektif, dan memungkinkan pengukuran kemajuan siswa. Selain itu,
RPP juga bisa digunakan sebagai referensi bagi guru untuk mempersiapkan diri sebelum
mengajar di kelas dan sebagai alat evaluasi untuk memperbaiki metode pengajaran mereka di
masa depan.
Sedangkan modul ajar Modul ajar adalah suatu alat atau materi pembelajaran yang dirancang
untuk membantu siswa belajar suatu topik atau mata pelajaran secara mandiri. Modul ajar dapat
berupa buku, petunjuk, panduan, atau materi digital yang menyajikan informasi dan aktivitas
belajar dalam urutan yang terstruktur. Tujuan utama dari modul ajar adalah memberikan
aksesibilitas dan fleksibilitas kepada siswa dalam proses pembelajaran. Modul merupakan bahan
ajar yang disusun secara sistematis denganbahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia
dan tingkat pengetahuan mereka agar mereka dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan
minimal dari pendidik(Salsabilla & Jannah, 2023).
Penggunaan modul dalam pembelajaran bertujuan agar siswa dapat belajar mandiri tanpa atau
dengan minimal dari guru. Di dalam pembelajaran, guru hanya sebagai fasilitator. Pandangan
serupa juga dikemukakan oleh (Ajar & Akademik, 2022) yang menyatakan bahwa modul adalah
bagian kesatuan belajar yang terencana yang dirancang untuk membantu siswa secara individual
dalam mencapai tujuan belajarnya. Siswa yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan
lebih cepat menguasai materi. Sementara itu, siswa yang memiliki kecepatan rendah dalam
belajar bisa belajar lagi dengan mengulangi bagian-bagian yang belum dipahami sampai paham.
Menurut (Di & Tamanan, 2023) modul merupakan suatu paket program yang disusun dan
didesain sedemikian rupa untuk kepentingan belajar siswa. Pendekatan dalam pembelajaran
modul menggunakan pengalaman siswa.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas terdapat hal-hal pentingdalam mendefinisikan modul
yaitu bahan belajar mandiri, membantu siswa menguasai tujuan belajarnya, dan paket program
yang disusun dan didesain sedemikian rupa untuk kepentingan belajar siswa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa modul merupakan paket program yang disusun dan didesain sedemikian rupa
sebagai bahan belajar mandiri untuk membantu siswa menguasai tujuan belajarnya. Oleh karena
itu, siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing. Modul ajar dapat digunakan
dalam berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dan
dapat disesuaikan dengan berbagai gaya pembelajaran dan kebutuhan siswa. Modul ajar juga
dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring, sehingga siswa dapat
belajar secara fleksibel sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka pilih.
Terkait pengertian RPP dan Modul ajar, berikut merupakan perbedaan secara spesifik antara
RPP dan Modul ajar yang diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 1 Perbedaan RPP dan Modul Ajar

No RPP Modul Ajar


1. RPP dikembangkan dari silabus. Modul Ajar mengacu pada Alur Tujuan
Pembelajaran yang dikembangkan dari
Capaian Pembelajaran
2. Langkah-langkah atau kegiatan Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran biasanya untuk satu atau pembelajaran biasanya untuk satu tujuan
lebih pertemuan pembelajaran yang dicapai dari satu atau
lebih pertemuan
3. RPP bertujuan untuk mengarahkan Modul Ajar tidak hanya memudahkan guru
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran saja, tapi juga
dalam upaya mencapai Kompetensi mendukung pencapaian kompetensi dalam
Dasar (KD). Capaian Pembelajaran pada setiap tahap
perkembangan pada suatu mata pelajaran.

B. Prinsip dasar perencanaan pembelajaran.


Pada dasarnya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan Modul Ajar adalah dua
komponen yang digunakan dalam proses pembelajaran dan pengajaran di dunia pendidikan
Selain definisi di atas RPP pun mempunyai prinsip-prinsip seperti yang di kemukakan oleh
(Aguss et al., 2021) yaitu :
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,tingkat intelektual ,minat,motivasi belajar,
bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, aktivitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian dan semangat belajar.
3. Mengembangkan membaca dan menulis proses pembelajaran dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahamaan beragan bacaan,dan berkreasi
dalam beragan bentuk tulisan
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP Memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif ,penguatan, pengayaan, dan remedy.
5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduanantara SK,KD,materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator
pencapaian kompetensi,penilaian dan sumber belajar dalam satukeutuhan pengalaman
belajar.RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik ,keterpaduan
lintas mata pelajaran,lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi
,sistematis,dan efektifsesuai dengan situasi dan kondisi
Sebagaimana dalam Permendikbud No 22 (2016 hml.7 ) adalah Prinsip Penyusunan RPP
dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual,
bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian
umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
C. Fungsi RPP dan Modul Ajar
Fungsi RPP menurut Kunandar (2011: 264) adalah untuk: (1) mempermudah,
memperlancar danmeningkatkan hasil proses belajar mengajar; (2)dengan menyusun RPP secara
profesional, sistematisdan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat,mengamati,
menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis
danterencana. Kunandar (2011: 264) mengatakan bahwa fungsi RPP adalah sebagai acuan bagi
guru untukmelaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatanpembelajaran) agar lebih terarah
dan berjalan secara efektif dan efisien.
Menurut Faiq (2012: 25) pelaksanaan kegiatan pembelajaran ialah implementasi dari
sebuah RPP,sehingga pelaksanaan pembelajaran pun juga harussesuai dengan RPP. Dengan
adanya konsisten antara perencanaan serta pelaksanaan pembelajaran, makatujuan dari kegiatan
belajar akan dapat dicapai. Kholifah(2013: 23) juga berpendapat bahwa ketika melakukan
kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan apa yang sudah dibuat dalam RPP yang diawali dari
kegiatan awal,kegiatan inti, serta kegiatan penutup, sehingga tercipt akegiatan pembelajaran
yang memiliki kualitas.Sedangkan Kunandar (2011: 264) menyatakan bahwa fungsi dari RPP
ialah sebagai sebuah acuan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran (pelaksanaan belajar
mengajar) supaya dapat lebih terarah serta berlangsung secara efisien dan efektif. Dengan arti
lain,RPP mempunyai peran sebagai skenario dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sebab itu,
RPP hendaknya memiliki sifat luwes (fleksibel) serta memberikemungkinan bagi guru untuk
membuat penyesuaiandengan respon yang diberikan siswa saat proses kegiatanbelajar mengajar
yang sesungguhnya.Ketiga teori di atas pada dasarnya memilikipengertian yang sama. Bahwa
dalam pelaksanaanpembelajan guru harus sesuai dan berpedoman pada RPP yang telah disusun.
RPP yang sudah dibuat adalah sebagai acuan guru saat melakukan aktivitaspembelajaran di
kelas. Namun Kunandar menekankanbahwa RPP hendaknya bersifat luwes.
Sedangkan fungsi dari modul ajar adalah sebagai berikut:1) mempermudah dan
memperjelas penyajian materi agar tidak terlalu bersifat verbal, 2) mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan daya indera siswa maupun guru 3) agar dapat digunakan secara tepat dan bervariasi,
sepertiuntuk meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa maupun guru, 4)mengembangkan
kemampuan dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar yang lainnya
untuk memungkinkan siswa belajar secara mandiri sesuai kemampuan dan minatnya masing-
masing, 5) memungkinkansiswa bias mengukur atau menilai sendiri hasil belajarnya.”Modul
harus disusun secara efektif dan terperinci sebagai peganganbahan belajar dalam proses
pembelajaran. Penulisan modul yang baik yaitu modul yang bisa mebuat siswa bergairah dalam
belajar dengan menyajikanmateri sesuai dengan minat dan kemampuannya. Inti dari dibuatnya
modulagar supaya siswa lebih leluasa dalam belajar walaupun tidak dilingkungansekolah dan
dengan atau tanpa didampingi oleh guru.

Modul pembelajaran memiliki beberapa fungsi yang dirancang untuk mendukung proses
pembelajaran peserta didik. Beberapa tujuan umum modul pembelajaran melibatkan:

1. Memfasilitasi Pemahaman Materi: Modul dirancang untuk membantu peserta didik


memahami materi pelajaran dengan cara yang terstruktur dan sistematis.
2. Mendorong Pembelajaran Mandiri: Tujuan modul adalah untuk mendorong peserta didik
agar dapat belajar secara mandiri. Dengan adanya modul, peserta didik dapat mengatur
waktu belajarnya sendiri dan belajar sesuai kecepatan masing-masing.
3. Menyediakan Materi Pembelajaran yang Terorganisir: Modul membantu menyajikan
materi pembelajaran dengan cara yang terorganisir, membantu peserta didik untuk
mengikuti urutan logis dan perkembangan konsep.
4. Memfasilitasi Penerapan Konsep dalam Konteks Praktis: Modul dapat mencakup latihan-
latihan atau tugas-tugas yang membantu peserta didik menerapkan konsep-konsep yang
telah dipelajari dalam situasi praktis.
5. Mengakomodasi Gaya Belajar yang Berbeda: Modul dirancang dengan
mempertimbangkan berbagai gaya belajar, sehingga dapat diakses dan dimengerti oleh
peserta didik dengan preferensi belajar yang berbeda.
6. Mengukur dan Memonitor Kemajuan Peserta Didik: Modul biasanya mencakup elemen-
elemen penilaian yang membantu peserta didik dan pengajar untuk memonitor kemajuan
belajar. Ini dapat berupa ujian, tugas, atau aktivitas penilaian lainnya.
7. Memberikan Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Tujuan modul adalah memberikan
fleksibilitas dalam pembelajaran, memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai
dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing.
8. Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah: Modul sering kali mencakup tugas-
tugas atau latihan-latihan yang menantang peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah.
9. Mengakomodasi Kebutuhan dan Minat Individual: Modul dapat dirancang untuk
mengakomodasi kebutuhan dan minat individual peserta didik, memberikan
kemungkinan untuk eksplorasi topik lebih lanjut.
10. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya: Dengan menyediakan materi secara
terstruktur, modul membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya pembelajaran,
baik dari segi waktu maupun fasilitas.

Setiap modul pembelajaran dapat memiliki tujuan khusus tergantung pada kurikulum, tingkat
pendidikan, dan konteks pembelajaran yang berlaku. Tujuan-tujuan di atas mencerminkan upaya
untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan mendukung pengembangan
peserta didik.

D. Pentingnya RPP dan modul ajar dalam proses pembelajaran

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan modul ajar memainkan peran penting dalam
proses pembelajaran. Mereka memberikan kerangka kerja dan materi yang terstruktur bagi para
pendidik dan siswa(Sukardjo et al., 2021).

RPP adalah panduan bagi guru untuk merencanakan pembelajaran. Ini mencakup tujuan
pembelajaran, strategi pengajaran, materi yang akan diajarkan, metode evaluasi, serta langkah-
langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan pembelajaran. RPP membantu guru dalam
menyusun rencana yang terarah dan terukur, sehingga memudahkan mereka mengelola waktu
dan sumber daya secara efektif(Aguss et al., 2021).

Sementara modul ajar adalah materi pelajaran yang telah dirancang sebelumnya, biasanya
dalam format tertulis atau digital. Modul ini dapat berisi informasi, aktivitas, latihan, dan
penjelasan yang memandu siswa melalui pembelajaran secara mandiri atau sebagai pelengkap
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Modul ajar membantu siswa belajar dengan cara yang
terstruktur dan terorganisir (Di & Tamanan, 2023).

Keduanya sangat penting karena:

1. Membantu Perencanaan: RPP membantu guru merencanakan pembelajaran secara


terstruktur, sementara modul ajar memberikan materi yang telah disusun sehingga
mempermudah proses pengajaran.
2. Konsistensi dan Kualitas Pembelajaran: Kedua alat ini membantu dalam memastikan
konsistensi dalam penyampaian materi, memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan
informasi yang sama dan kualitas pembelajaran yang baik.
3. Membantu Diferensiasi: Dengan modul ajar, siswa yang belajar dengan kecepatan atau
gaya belajar yang berbeda dapat belajar secara mandiri, sementara RPP memungkinkan
guru untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
4. Evaluasi dan Penilaian: Keduanya membantu dalam mengevaluasi kemajuan belajar
siswa. RPP menentukan kriteria evaluasi, sementara modul ajar dapat berisi alat evaluasi
atau latihan yang membantu guru mengukur pemahaman siswa.

Dengan menggunakan RPP dan modul ajar secara efektif, proses pembelajaran menjadi lebih
terorganisir, terarah, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Siswa dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik, sedangkan guru dapat mengelola pembelajaran dengan lebih efisien. Modul ajar
pada dasarnya adalah perencanaan pembelajaran secara lengkap disusun berdasarkan topik dalam
lingkup kelas. Sementara ATP merupakan perencanaan pembelajaran untuk jangka waktu lebih
panjang dalam lingkup satuan pendidikan. Silabus dapat dikembangkan dengan menggunakan
atau mengadaptasi ATP yang disediakan oleh pemerintah maupun alur tujuan pembelajaran yang
dikembangkan secara mandiri. Modul ajar dapat dianggap sebagai RPP, sehingga guru yang
menggunakan modul ajar yang disediakan oleh pemerintah ataupun mengembangkan secara
mandiri, tidak perlu lagi membuat RPP secara terpisah. Guru dapat mengembangkan modul ajar
melalui adaptasi modul ajar dari pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
konteks satuan pendidikan. Untuk perencanaan pembelajaran, guru memiliki keleluasaan untuk
membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Aguss, R. M., Amelia, D., & Abidin, Z. (2021). PELATIHAN PEMBUATAN PERANGKAT
AJAR SILABUS DAN RPP SMK PGRI 1 LIMAU. 2(2).
Ajar, M., & Akademik, S. (2022). PENINGKATAN KETRAMPILAN GURU DALAM
PENYUSUNAN MODUL AJAR UNTUK PEMBELAJARAN KELAS 1 SD. 1(1), 208–220.
Di, B., & Tamanan, S. (2023). PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS KURIKULUM
IPA SOSIAL TERINTEGRASI KEARIFAN LOKAL BATIK TERINTEGRASI KEARIFAN
LOKAL BATIK BONDOWOSO.
Gustiansyah, K., Sholihah, N. M., & Sobri, W. (2020). Pentingnya Penyusunan RPP untuk
Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar Mengajar di Kelas. 1.
Pada, D., Dan, P., Profesi, L., & Plpg, G. (2014). PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM
2013. September, 1–8.
Sa, F. (2017). Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun RPP melalui Kegiatan Pelatihan
pada MTs Muhammadiyah Wonosari. 2.
Salsabilla, I. I., & Jannah, E. (2023). Analisis Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka. 3(1),
33–41.
Sukardjo, M., Khasanah, U., Solehatin, E., & Sudrajat, Y. (2021). Pelatihan Penyusunan RPP
dan Bahan Ajar Bagi Guru Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Masa Pandemi.
03.

Anda mungkin juga menyukai