Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI 2

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

SRI MARITA ARYANI


856747296

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Diskusi 2
Mahasiswa memahami hakikat pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus mencakup definisi,
jenis dan dampak kelaianan/kebutuhan khusus serta kebutuhan, hak dan kewajiban anak
berkebutuhan khusus melalui pemberian ugas. Modul 2 PDGK 4407 Pengantar Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus.
Jawab:
Secara umum Anak Berkebutuhan Khusus, atau yang sering disingkat sebagai ABKadalah
suatu kondisi dimana anak memiliki karakteristik khusus yangberbeda dengan anak pada
umumnya yaitu mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik pada fisik, mental-intelektual, sosial,
maupun emosional. anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tunanetra
tunanetra atau yang lebih dikenal dengan buta adalah seseorang yang tidak bisa melihat
atau seseorang yang telah kehilangan fungsi penglihatannya, padahal pengertian
tunanetra tidak sesempit itu, karena anak yang hanya mampu melihat dengan
keterbatasan (low vision) juga disebut tunanetra, Seperti yang didefinisikan oleh
Somantri (1996:54)anak tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan penglihatan,
baik sebagian atau menyeluruh yang menyebabkan proses penerimaan informasi kurang
optimal. Gangguan penglihatan atau kebutaan karena kerusakan/kelainan pada mata
seseorang, menyebabkan kemampuan indera penglihatan seseorang tidak dapat berfungsi
dengan baik atau bahkan tidak dapat berfungsi sama sekali. Penyebab kerusakan/kelainan
itu bisa terjadi saat di dalam kandungan dan bisa juga terjadi setelah lahir. Karena
tunanetra memiliki keterbatasan dalam hal penglihatan, maka dalam proses
pembelajarannya lebih menekankan pada alat indera yang lain yaitu indera perabaan
dan pendengaran.
2. Tunarungu
Tunarungu berarti kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan
oleh kerusakan seluruh alat pendengaran yang mengakibatkan hambatan dalam
perkembangan bahasa sehingga memerlukan bimbingan dan pelayanan khusus”.
( Salim,1984 : 8)Dikalangan masyarakat umum, tunarungu lebih dikenal dengan kata tuli,
yaitu seseorang yang tidak mampu mendengar atau memiliki kerusakan pada organ
dengarnya. Namun istilah tuli dimasyarakat  kadang lebih sering menuju kearah
mengejek atau mencaci.
3. Down Sindrom
Down Sindrom adalah gangguan genetika paling umum yang menyebabkan perbedaan
kemampuan belajar dan ciri-ciri fisik tertentu yang disebabkan adanya abnormalitas
perkembangan kromosom.Down Sindrom disebut juga penyakit genetik karena gangguan
kromosom dengan ciri khas wajah universal (wajah mongoloid). Dimasyarakat sendiri,
Down Sindrom lebih dikenal dengan anak seribu wajah, bukan karena wajah anak down
sindrom ada seribu, melainkan karena ada banyak anak down sindrom dan wajah anak-
anak down sindrom itu sama, down sindrom tidak bisa disembuhkan, namun dengan
dukungan, perhatian dan kasih sayang, anak-anak dengan down sindrom bisa tumbuh
dengan maksimal.
4. Tunagrahita
Tunagrahita adalah seseorang yang mengalami hambatan fungsi kecerdasan intelektual
dan adaptasi tingkah laku yang terjadi pada masa perkembangannya dan juga
menyebabkan kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial.
Klasifikasi anak tunagrahita menurut AAMD (American Assosiation on Mental
Deficiency) dan PP No. 72 tahun 1991 dalam Amin (1995:22-24) klasifikasi anak
tunagrahita terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut :
 Tunagrahita ringan
Mereka yang termasuk dalam kelompok ini meskipun kecerdasannya dan adaptasi
sosialnya terhambat, namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam
bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja.
 Tunagrahita sedang
Anak tunagrahita sedang memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di
bawah tunagrahita ringan. Mereka dapat belajar keterampilan sekolah untuk tujuan-tujuan
fungsional, mencapai suatu tingkat “tanggung jawab sosial” dan mencapai penyesuaian
sebagai pekerja dengan bantuan.
 Tunagrahita berat dan sangat berat
Anak yang tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir tidak memiliki
kemampuan untuk di latih mengurus diri sendiri melakukan sosialisasi dan bekerja. Di
antara mereka (sampai batas tertentu) ada yang dapat mengurus diri sendiri dan dapat
berkomunikasi secara sederhana serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya yang sangat terbatas.
5. Tunadaksa
tunadaksa adalah suatu keadaan yang terganggu atau rusak sebagai akibat dari gangguan
bentuk atau hambatan pada otot, sendi dan tulang dalam fungsinya yang normal. Kondisi
ini bisa disebabkan oleh kecelakaan, penyakit atau juga bisa disebabkan karena
pembawaan sejak lahir.
6. Tunalaras
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan
kontrol sosial. Tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai
dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena
faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.
7. Berkesulitan belajar
Seseorang dapat dikatakan berkesulitan belajar atau lamban belajar jika ia memiliki IQ
normal namun jika dibandingkan dengan teman sebaya ia mengalami keterlambatan
dalam proses pemahaman belajarnya.
8. Autis
Autis adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks yang gejalanya sudah terlihat
sebelum anak berusia tiga tahun. Seseorang yang mengalami autisme memiliki gangguan
dan masalah dalam berinteraksi dengan orang lain, kadang anak autisme terlihat sangat
linglung, terkucil, terasing, tidak mau melakukan kontak mata dengan orang lain, tidak
mau bermain bersama teman-temannya, sering mengulang gerakan-gerakan secara terus
menerus dan berlebihan. Akibat gangguan ini seseorang yang mengidap gangguan autis
sulit unutk belajar berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya dan
menyebabkan seolah-olah ia hidup dalam dunianya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai