Abstract
Dental health is one of the most important things for growing children. However, in
Indonesia, not many parents are concerned about the dental health of children, especially
in children with special needs. Children with special needs are children who have mental
disorders are like autism, Down syndrome and cerebral palsy, "children with special needs
have a higher risk of oral health problems. Dental nurse role in the maintenance of oral
health in children with special needs is the oral health examination as early as possible,
which made treatment plan should involve family or caregiver / person day-to-day help
patients with activities, Doing modification of diet on children with special needs is to
reducing diet kaarbohidrat and snack between meals and build method of oral health
maintenance realistic for each of each child with special needs
Keywords: Children with special needs; Dental nurse; maintenance of oral health
sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Kesulitan Belajar adalah individu yang
Cara berkomunikasi dengan individu memiliki gangguan pada satu atau lebih
menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad kemampuan dasar psikologis yang
jari telah dipatenkan secara internasional mencakup pemahaman dan penggunaan
sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda- bahasa, berbicara dan menulis yang dapat
beda di setiap negara. saat ini dibeberapa memengaruhi kemampuan berfikir,
sekolah sedang dikembangkan komunikasi membaca, berhitung, berbicara yang
total yaitu cara berkomunikasi dengan disebabkan karena gangguan persepsi, brain
melibatkan bahasa verbal, bahasa isyarat injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan
dan bahasa tubuh. Individu tunarungu afasia perkembangan. individu kesulitan
cenderung kesulitan dalam memahami belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas
konsep dari sesuatu yang abstrak rata-rata, mengalami gangguan motorik
Tunagrahita adalah individu yang persepsi-motorik, gangguan koordinasi
memiliki intelegensi yang signifikan berada gerak, gangguan orientasi arah dan ruang
dibawah rata-rata dan disertai dengan dan keterlambatan perkembangan konsep.
ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku
yang muncul dalam masa perkembangan. Pembahasan
klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada
tingkatan IQ.1) Tunagrahita ringan (IQ : 51- Masalah kesehatan gigi dan mulut yang
70), 2) Tunagrahita sedang (IQ : 36-51), 3) sering dialami anak-anak berkebutuhan
Tunagrahita berat (IQ : 20-35), 4) khusus.
Tunagrahita sangat berat (IQ dibawah 20). 1. Gigi berlubang (karies gigi) disebabkan
Pembelajaran bagi individu tunagrahita antara lain oleh kelainan bentuk dan struktur
lebih di titik beratkan pada kemampuan bina gigi(anomali), frekuensi muntah atau
diri dan sosialisasi. gastroesophangeal refluks, jumlah air ludah
Tunadaksa adalah individu yang kurang, pengobatan yang mengandung gula
memiliki gangguan gerak yang disebabkan atau diet khusus yang memerlukan
oleh kelainan neuro-muskular dan struktur pemberian susu botol yang diperpanjang dan
tulang yang bersifat bawaan, sakit atau keterbatasan anak ataupun kemauan dari
akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, orang-orang sekitar untuk membantu
amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat membersihkan gigi dan mulut secara rutin
gangguan pada tunadaksa adalah ringan setiap hari.
yaitu memiliki keterbatasan dalam 2. Penyakit jaringan penyangga gigi
melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat (periodontal) seperti gusi berdarah,
ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu kegoyongan gigi dan karang gigi. Kondisi
memilki keterbatasan motorik dan ini disebabkan oleh kebersihan mulut yang
mengalami gangguan koordinasi sensorik, kurang diperhatikan karena ketidak-
berat yaitu memiliki keterbatasan total mampuan menggunakan sikat gigi dengan
dalam gerakan fisik dan tidak mampu benar, pola makan yang kurang baik dan
mengontrol gerakan fisik. efek samping dari obat-obatan yang
dikonsumsi. Radang pada jaringan
Jurnal Kesehatan Gigi Vo.2 No.2 ( Agustus, 2014) 262
periodontal yang parah dapat penjaringan atau pemeriksaan secara
mengakibatkan anak kehilangan gigi. sederhana/sepintas dengan tujuan untuk
3. Maloklusi terjadi karena adanya mengumpulkan data dan dijadikan bahan
keterlambatan erupsi gigi, tidak ada benih pertimbangan dalam perencanaan pelayanan
gigi, gigi berlebih, gangguan fungsi kesehatan gigi dan mulut. Jenis pemeriksaan
hubungan otot-otot dalam mulut dan yang dapat dilakukan dalam hal ini, seperti :
periodontal sehingga rahang atas maju, OHI-S, DMF-T, def-t, dan lain-lain1.
gigitan terbuka dan gigitan silang. Bruksism Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada
(ngerot) pada penderita cerebral palsy anak berkebutuhan khusus sebaiknya
mengakibatkan gigi rahang atas maju ke dilakukan sedini mungkin sehingga dapat
depan. Untuk menangani bruksism dapat mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut
digunakan bite guard. anak dengan efektif dan efisien serta dapat
4. Bernafas melalui mulut (pernapasan menghindarkan tindakan yang dapat
mulut kronik) disebabkan oleh jalan nafas membahayakan khususnya pada pasien
yang lebih sempit sehingga anak dengan penyakit yang berat (medically
berkebutuhan khusus cenderung bernafas compromised patients) seperti pencabutan
melalui mulut. Pernafasan mulut kronis ini gigi, bedah periodontal dan lain-lain.
menyebabkan ukuran lidah membesar Penting untuk selalu melakukan informed
(makroglosia) dan permukaan lidah consent serta rujukan kepada dokter yang
beralur dalam dan kering sehingga menangani pasien tersebut untuk
menimbulkan bau mulut (halitosis) dan mengetahui tindakan apa saja di bidang
iritasi pada sudut bibir (angular cheilitis). kedokteran gigi yang boleh dan tidak boleh
Kondisi ini akan mempengaruhi fungsi dilakukan terhadap pasien tersebut.
bicara dan pengunyahan.
5. Trauma atau benturan sering terjadi pada 1. Rencana perawatan yang dibuat harus
anak-anak dengan gangguan psikososial dan melibatkan keluarga atau pengasuh/orang
perilaku karena jatuh ataupun kecelakaan. yang sehari-harinya membantu pasien
Perawat gigi sebagai dental hygenist beraktifitas. Rencana perawatan terhadap
merupakan anggota dari tim kesehatan gigi pasien juga harus melibatkan orang
yang salah satu tugasnya adalah memelihara tua/keluarga atau pengasuh yang sehari-
kesehatan gigi dan mulut pasiennya serta harinya membantu pasien melakukan
mencegah timbulnya penyakit gigi dan aktifitasnya. Terutama pada pasien
mulut. Pada perawatan pasien dengan dengan keterbatasan mental maupun
kebutuhan khusus ini seorang dental
psikologis (mental retardasi). Mereka
hygienist dituntut untuk bersikap
tidak dapat melakukan pemeliharaan
profesional serta memberikan pelayanan
kepada pasiennya dengan bersikap empati, kesehatan gigi dan mulutnya tanpa
benar-benar tulus dalam memberikan bantuan. Tugas perawat gigi untuk
perawatan. Khusus pada pasien yang memberikan penyuluhan dan edukasi
memiliki keterbelakangan mental, dibu- kesehatan gigi dan mulut kepada orang
tuhkan kesabaran dan ketulusan lebih tua maupun pengasuh. Menurut
sehingga pasien dapat bersikap kooperatif Herijulianti, dkk³, penyuluhan kesehatan
dalam perawatan kesehatan giginya. gigi merupakan upaya-upaya yang
Peranan perawat gigi dalam pemeliharaan dilakukan untuk merubah perilaku
kesehatan gigi dan mulut pada anak seseorang, sekelompok orang, maupun
berkebutuhan khusus5 adalah: masyarakat sedemikian rupa, sehingga
memiliki kemampuan dan kebiasaan
1. Pemeriksaan kesehatan gigi dan berpola hidup sehat di bidang kesehatan
mulut sedini mungkin. Pemeriksaan gigi. Hal ini karena kadang-kadang
Kebersihan Gigi dan Mulut, merupakan kesehatan gigi dan mulut pasien ini
gigi dan mulut berpengaruh terhadap resiko yang lebih tinggi akan masalah
kualitas hidup pasien dengan kebutuhan kesehatan gigi dan mulut dibandingkan
khusus ini dengan anak yang normal. Hal itu karena
2. Melakukan modifikasi diet pada anak mereka memiliki kekurangan dan
berkebutuhan khusus yaitu dengan keterbatasan mental maupun fisik untuk
mengurangi diet karbohidrat dan snack melakukan pembersihan gigi sendiri yang
diantara waktu makan. Selain hal tersebut optimal. Untuk itu dapat disarankan bagi
pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut perawat gigi untuk dapat memberikan
pada anak berkebutuhan khusus dalam penyuluhan tentang pemeliharaan
hal ini meliputi : pembersihan plak kesehatan gigi, melakukan tindakan
dengan cara menyikat gigi, pembersihan preventiv dan kuratif sederhana gigi dan
karang gigi supra gingiva, kumur-kumur mulut bagi anak berkebutuhan khusus di
dengan larutan fluor, pengulasan fluor Sekolah-sekolah Luar Biasa (SLB)
pada gigi, pengisian pit dan fisura gigi1.