Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vinsensia Lidia Almaria

NRP : 4305021012

Tanaman obat Lidah buaya


Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dari
genus Aloe. Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab, dan tanaman liarnya telah
menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia. Tanaman
lidah buaya banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias, dan dapat juga
ditanam di dalam pot. Lidah buaya banyak ditemukan dalam produk seperti minuman, olesan untuk
kulit, kosmetika, atau obat luar untuk luka bakar. Walaupun banyak digunakan secara tradisional
maupun komersial, uji klinis terhadap tanaman ini belum membuktikan keefektifan atau keamanan
ekstrak lidah buaya untuk pengobatan maupun kecantikan.

Aloe vera adalah tumbuhan tanpa batang atau berbatang pendek, dengan tinggi hingga 60–
100 cm dan dapat berkembang biak dengan tunas. Dedaunannya berdaging tebal, berwarna hijau
atau hijau keabuan, dan sebagian varietas memiliki bintik putih pada permukaan batangnya. Pinggir
daunnya berbentuk serrata (seperti gergaji) dengan gerigi putih kecil. Bunga-bunganya tumbuh
pada musim panas di sebuah tangkai setinggi hingga 90 cm. Setiap bunga tersebut berposisi
menggantung, dan mahkotanya berbentuk tabung sepanjang 2–3 cm. Seperti spesies-spesies Aloe
lainnya, Aloe vera membentuk simbiosis mikoriza arbuskula bersama jamur, sehingga
meningkatkan ketersediaan mineral dari tanah.

Daun Aloe vera mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang sedang diteliti


bioaktivitasnya, seperti senyawa manan terasetilasi, polimanan, antrakuinon C-glikosida, dan
senyawa antrakuinon lain seperti emodin dan senyawa-senyawa lektin.

Budidaya lidah buaya dalam skala besar terjadi di Australia, Bangladesh, Kuba,
Republik Dominika, Tiongkok, Meksiko, India,Jamaika, Spanyol, Kenya, Tanzania, Afrika Selatan,
dan Amerika Serikat. Hasil pertanian lidah buaya banyak dijadikan bahan baku kosmetika. Spesies
ini juga banyak ditanam sebagai tanaman hias karena kekhasan bentuknya, bunganya, serta
daunnya yang berdaging tebal. Selain itu, lidah buaya juga ditanam di kebun karena secara
reputasinya sebagai tumbuhan obat. Karena daunnya yang tebal sehingga memudahkan menyimpan
air, tanaman ini cocok untuk kebun-kebun di daerah bercurah hujan rendah. Tanaman ini mampu
hidup di zona 8 hingga 11 dalam sistem penomoran Kementerian Pertanian AS, tetapi tidak tahan
jalad (embun beku) atau salju. Spesies ini memiliki ketahanan relatif tinggi terhadap kebanyakan
hama serangga, tetapi rentan terganggu oleh kelompok Tetranychidae ("kutu laba-laba"),
Pseudococcidae ("koya"), Coccoidea ("serangga sisik"), dan Aphidoidea ("kutu daun").

Jika ditanam dalam pot, lidah buaya membutuhkan tanah yang cukup kering dan
berpasir serta cahaya matahari yang cukup. Tanaman Aloe dapat "terluka bakar" jika terkena
matahari yang terlalu kuat dan dapat mengerut jika tanahnya terlalu lembap. Pot tanah liat (terakota)
yang berpori dapat membantu menjaga tanah tetap kering. Penyiraman tanaman ini hanya
disarankan setelah tanah sudah benar-benar kering. Di dalam pot, tunas-tunas kecil dapat tumbuh di
sekitar tanaman asli, dan dapat dipindahkan ke pot lain agar tanaman induknya memiliki ruang
cukup untuk tumbuh dan untuk menghindari serangan hama. Pada negara dengan musim dingin,
lidah buaya dapat berhenti tumbuh sementara saat suhu terlalu dingin, sehingga dibutuhkan
tambahan kelembapan. Di daerah yang mengalami jalad atau salju, tanaman ini dapat disimpan
dalam ruangan atau di rumah kaca yang dihangatkan.

Anda mungkin juga menyukai