Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Raehan Hargiyanto

Kelas : X MIPA 2
No absen : 24
Tanggal : 23 November 2021

LIDAH BUAYA
 PENGERTIAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging
tebal dari genus Aloe. Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah
Arab, dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis,
semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia. Tanaman lidah buaya
banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias,
dan dapat juga ditanam di dalam pot. Lidah buaya banyak ditemukan dalam
produk seperti minuman, olesan untuk kulit, kosmetika, atau obat luar
untuk luka bakar. Walaupun banyak digunakan secara tradisional maupun
komersial, uji klinis terhadap tanaman ini belum membuktikan keefektifan
atau keamanan ekstrak lidah buaya untuk pengobatan maupun kecantikan.

 CIRI CIRI LIDAH BUAYA (ALOE VERA)


Aloe vera adalah tumbuhan tanpa batang atau berbatang pendek, dengan
tinggi hingga 60–100 cm dan dapat berkembang biak dengan tunas.
Dedaunannya berdaging tebal, berwarna hijau atau hijau keabuan, dan
sebagian varietas memiliki bintik putih pada permukaan batangnya. Pinggir
daunnya berbentuk serrata (seperti gergaji) dengan gerigi putih kecil.
Bunga-bunganya tumbuh pada musim panas di sebuah tangkai setinggi
hingga 90 cm. Setiap bunga tersebut berposisi menggantung, dan
mahkotanya berbentuk tabung sepanjang 2–3 cm. Seperti spesies-spesies
Aloe lainnya, Aloe vera membentuk simbiosis mikoriza arbuskula bersama
jamur, sehingga meningkatkan ketersediaan mineral dari tanah. Daun Aloe
vera mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang sedang diteliti
bioaktivitasnya, seperti senyawa manan terasetilasi, polimanan,
antrakuinon C-glikosida, dan senyawa antrakuinon lain seperti emodin dan
senyawa-senyawa lektin.
 PERSEBARAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
Lidah buaya dianggap sebagai spesies asli Jazirah Arab bagian barat daya.
Namun, manusia telah menanamnya di berbagai belahan dunia, sehingga
mengalami naturalisasi di berbagai tempat seperti Afrika Utara, Sudan dan
negara-negara sekitarnya, Spanyol Selatan, Kepulauan Kanarias, Tanjung
Verde, Kepulauan Madeira. Spesies ini juga mulai dibudidayakan di
Tiongkok dan Eropa bagian selatan sejak abad ke-17. Kini, tanaman ini
banyak dibudidayakan di kawasan tropis dan subtropis, serta kawasan-
kawasan kering di Benua Amerika, Asia, dan Australia.
 BUDIDAYA LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
Budidaya lidah buaya dalam skala besar terjadi di Australia, Bangladesh,
Kuba, Republik Dominika, Tiongkok, Meksiko, India, Jamaika, Spanyol,
Kenya, Tanzania, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Hasil pertanian lidah
buaya banyak dijadikan bahan baku kosmetika. Spesies ini juga banyak
ditanam sebagai tanaman hias karena kekhasan bentuknya, bunganya,
serta daunnya yang berdaging tebal. Selain itu, lidah buaya juga ditanam di
kebun karena secara reputasinya sebagai tumbuhan obat. Karena daunnya
yang tebal sehingga memudahkan menyimpan air, tanaman ini cocok untuk
kebun-kebun di daerah bercurah hujan rendah. Tanaman ini mampu hidup
di zona 8 hingga 11 dalam sistem penomoran Kementerian Pertanian AS,
tetapi tidak tahan jalad (embun beku) atau salju. Spesies ini memiliki
ketahanan relatif tinggi terhadap kebanyakan hama serangga, tetapi rentan
terganggu oleh kelompok Tetranychidae (kutu laba-laba), Pseudococcidae
(koya), Coccoidea (serangga sisik), dan Aphidoidea (kutu daun). Jika
ditanam dalam pot, lidah buaya membutuhkan tanah yang cukup kering
dan berpasir serta cahaya matahari yang cukup. Tanaman Aloe dapat
"terluka bakar" jika terkena matahari yang terlalu kuat dan dapat mengerut
jika tanahnya terlalu lembap. Pot tanah liat (terakota) yang berpori dapat
membantu menjaga tanah tetap kering. Penyiraman tanaman ini hanya
disarankan setelah tanah sudah benar-benar kering. Di dalam pot, tunas-
tunas kecil dapat tumbuh di sekitar tanaman asli, dan dapat dipindahkan ke
pot lain agar tanaman induknya memiliki ruang cukup untuk tumbuh dan
untuk menghindari serangan hama. Pada negara dengan musim dingin,
lidah buaya dapat berhenti tumbuh sementara saat suhu terlalu dingin,
sehingga dibutuhkan tambahan kelembapan. Di daerah yang mengalami
jalad atau salju, tanaman ini dapat disimpan dalam ruangan atau di rumah
kaca yang dihangatkan.
 PENGGOLONGAN DAN PENANAMAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
Selain Aloe vera, lidah buaya memiliki banyak nama ilmiah sinonim: A.
barbadensis Mill., Aloe indica Royle, Aloe perfoliata L. var. vera and A.
vulgaris Lam. Nama kedua (epitet spesifik) vera berasal dari bahasa Latin
yang berarti "sungguhan" atau "asli". Beberapa literatur menyebut Aloe
vera dengan bintik-bintik putih sebagai Aloe vera var. Chinensis. Terdapat
juga pendapat bahwa Aloe vera berbintik tersebut masih satu spesies
dengan A. massawana. Deskripsi spesies lidah buaya pertama kali dibuat
oleh Carolus Linnaeus pada 1753 dengan nama Aloe perfoliata var. vera.
Deksripsi lidah buaya kemudian dibuat lagi oleh Nicolaas Laurens Burman
dengan nama Aloe vera dalam Flora Indica pada 6 April 1768, dan sekali lagi
oleh Philip Miller dengan nama Aloe barbadensis dalam Gardener's
Dictionary sepuluh hari kemudian. Penelitian dengan teknik-teknik
perbandingan DNA menunjukkan bahwa Aloe vera berkerabat relatif dekat
dengan Aloe perryi, sebuah spesies endemik dari Yaman. Perbandingan
DNA lain dengan teknik perbandingan urutan DNA kloroplas dan pemrofilan
mikrosatelit menunjukkan kekerabatan dekat dengan Aloe forbesii, Aloe
inermis, Aloe scobinifolia, Aloe sinkatana, and Aloe striata. Kecuali A. striata
yang berasal dari Afrika Selatan, spesies-spesies Aloe tersebut berasal dari
Kepulauan Suquthra/Sokotra di Yaman, Somalia, serta Sudan. Akibat tidak
jelasnya asal populasi alamiah dari lidah buaya, beberapa penulis
berpendapat bahwa Aloe vera kemungkinan berasal dari hasil persilangan.
 FOTO FOTO LIDAH BUAYA (ALOE VERA)

Anda mungkin juga menyukai