1.

Pembahasan ( sudut pandang provider dan klien) dari tinjauan kepustakaan dan
observasi, juga pengalaman
c. sosial budaya
Transfer penyakit ke media hewan merupakan fenomena sosial budaya yang
masih dipercaya dan diminati oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif. Klien
percaya terhadap suatu pengobatan dipengaruhi oleh pengalaman orang lain akan
keberhasilan pengobatan tersebut. Klien akan mencari informasi mengenai keberhasilan
orang-orang yang memiliki gejala atau penyakit yang sama ketika melakukan pengobatan
tersebut sebelumnya. Informasi tersebut bisa didapatkan melalui media sosial atau
informasi dari mulut ke mulut. Informasi dari mulut ke mulut artinya informasi
disebarkan dari satu orang ke orang lain. Klien yang melakulan pengobatan dan merasa
pengobatan tersebut berhasil akan menyebarkan pengalamannya tersebut kepada
keluarga, kerabat atau temannya. Kemudian keluarga, kerabat, dan temannya
menyebarkannya lagi kepada orang lain. Informasi tersebut juga bisa didapat dari ajakan
atau saran kerabat sehingga tidak dapat menolak saran tersebut. Kepercayaan klien
terhadap suatu pengobatan juga dipengaruhi oleh persepsi sosial budaya yang
menyangkut keparahan penyakit, stereotype, serta etiologi penyakit. Bagaimana cara
hidup yang berkembang di lingkungan tempat tinggalnya akan mempengaruhi
kepercayaan klien terhadap suatu pengobatan. Cara hidup ini diwariskan secara turun
menurun dari generasi ke generasi berikutnya. Apabila di lingkungan tempat tinggal klien
lekat akan hal-hal supranatural, maka kemungkinan klien akan percaya dan melakukan
pengobatan dengan transfer penyakit ke media hewan.
Seorang penyembuh dari pengobatan ini biasanya mendapatkan keterampilan dari
bakat turun menurun dari garis keturunan baik melalui garis patrilineal maupun
matrilineal. Akan tetapi, walaupun penyembuh memiliki bakat turun menurun
penyembuh harus melakukan lelaku atau melakukan berbagai seremonial untuk mencapai
kesempurnaan ilmunya.
Dari sudut pandang tenaga kesehatan, terutama perawat, praktik penyembuhan
transfer penyakit ke media hewan merupakan praktik pengobatan yang berada di luar
jangkauan ilmu keperawatan ataupun rumpun kesehatan lainnya. Walaupun praktik
keperawatan berbasis budaya harus dilakukan, tetapi harus dilihat terlebih dahulu apakah
budaya yang dianut klien dapat dipertahankan atau harus dimodifikasi terlebih dahulu
sebelum dapat dipraktikan dalam intervensi keperawatan berbasis budaya atau bahkan
budaya tersebut harus dihilangkan atau tidak dapat digunakan.