Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Budidaya Tanaman Buah Naga
Makalah ini berisikan tentang informasi Budidaya Tanaman Buah Naga atau yang lebih
khususnya membahas tentang segala macam perlakuan yang bisa diberikan kepada tanaman
buah naga. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
pengolahan pada tanaman buah naga.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Purwokerto, 3 Desember 2012

Penulis

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah naga atau lazim juga disebut pitaya, terakhir ini menjadi salah satu buah yang
popular di kalangan masyarakat. Buah yang termasuk kelompok kaktus atau family cactaceae
ini sangat digemari oleh masyarakat untuk konsumsi. Rasa yang manis dan segar pada buah
naga membuat para konsumennya ketagihan, buah naga juga memiliki berbagai khasiat obat
yang bermanfaatkan bagi kesehatan tubuh.
Menurut Mahadianto (2007) buah naga memiliki cukup banyak khasiat bagi
kesehatan diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, membersihkan darah,
menguatkan ginjal, menyehatkan lever, perawatan kecantikan, menguatkan daya kerja otak,
meningkatkan ketajaman mata, mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan, menstabilkan
tekanan darah, menguragi keluhan keputihan, mengurangi kolesterol, mencegah kanker usus
serta mencegah sembelit dan memperlancar feses.
Selain kandungan vitamin C yang tinggi, buah naga mengandung 80% air
(Simatupang, 2007). Zat nutrisi lain yang terkandung di dalam buah naga ialah serat, kalsium,
zat besi, fosfor yang cukup bermanfaat untuk mengatasi penyakit darah tinggi. Buah naga
yang berdaging merah juga baik untuk memperbaiki penglihatan mata karena mengandung
karotenoidnya yang tinggi. Fitokimia di dalam buahnya juga diketahui dapat menurunkan
resiko kanker.
Buah naga memilki nilai ekonomi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan buah
yang lain. Hal ini menjadi peluang usaha bagi investor domestik untuk melakukan
pembudidayaan buah naga dengan skala yang cukup besar. Buah naga mulai dikembangkan
di tanah air serta memiliki peluang besar untuk disebarluaskan. Beberapa sentra agribisnis
buah naga mulai berkembang antara lain malang, delanggu, kulonprogo, dan DI Yogyakarta
(Purba, 2007).
Kondisi iklim dan keadaan tekstur tanah di Indonesia mendukung untuk
pengembangan agribisnis buah naga. Komoditas ini mempunyai prospek yang cerah untuk
peluang komoditas ekspor dan pasarnya masih terbuka lebar serta memiliki potensi yang
sangat baik dikembangkan di Indonesia (Deptan, 2005).
Terdapat empat jenis buah naga yang dikembangkan yaitu buah naga daging putih
(Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging
super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih
(Selenicereus megalanthus). Masing-masing buah naga memiliki karakteristiknya sendiri.
Dari buah naga yang dikembangkan tersebut buah naga Hylocereus polyrhizus lebih sering
dibudidayakan karena memilki kelebihan tersendiri yaitu ukuran buah buah lebih besar dan
warna daging lebih menrik. Sedangkan buah naga yang jarang dibudidayakan adalah bauah
naga Selenicereus megalanthus karena ukuran buah yang relatif kecil walaupun rasanya
paling manis diantara jenis yang lain.
Persilangan diantara kedua jenis buah naga tersebut kemungkinan bisa dilakukan
sebagai upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis buah naga. Persilangan merupakan cara
paling populer untuk meningkatkan variasi genetik karena relatif mudah, murah dan efektif
untuk dilakukan ( Anonim, 2007). Saat ini persilangan buah naga jenis Hylocereus polyrhizus
dan Selenicereus megalanthus masih jarang dilakukan, sehingga perlu dilakukan penelitian
untuk mengetahui adanya kompatibilitas persilangan buah naga tersebut.
Dari keempat jenis buah naga tersebut, buah naga daging putih paling digemari dan
diminati. Selain bentuk dan ukurannya yang lebih besar, buah naga daging putih juga lebih
segar karena rasa masamnya yang khas. Buah naga yang berasal dari jenis tanaman rumpun
kaltes ini berasal dari Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam.
Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri dan bunga serta buah. Akar buah
naga hanyalah akar serabut yang berkembang di dalam tanah di batang atas sebagai akar
gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang di bagian punggung sirip di sudut batang. Di
bagian duri muncul ini akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma.
Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak
lonjong seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis
buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam dan berwarna
kuning untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang
dianalogikan dengan sisik seekor naga, oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga. Batangnya
berbentuk segitiga, durinya pendek sekali dan tidak mencolok, sampai mereka dianggap
"kaktus tak berduri".
B. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah tentang buah naga ini antara lain:


1. Agar para petani buah naga bisa memperoleh sedikit pengalaman setelah membacanya
2. Mengarahkan penanaman buah naga ke tren organik, karena dengan budidaya organik dapat
dihasilkan buah dengan kualitas yang lebih baik.
3. Memberi tahu teknik budi daya tanaman buah naga yang baik dan benar sehingga bisa
diperoleh hasil yang maksimal bagi para petaninya.
C. Manfaat

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,
serta bisa memberikan pengetahuan yang bisa dimanfaatkan dalam budidaya buah naga
(dragon fruit). Buah naga yang ada saat ini diharapkan bisa berkembang dan menghasilkan
kualitas yang semakin baik, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar akan tingginya
permintaan buah ini. Sangat diharapkan makalah ini bisa memberi manfaat yang positif untuk
pembacanya.

II. PEMBAHASAN

A. Mengenal Buah Naga


Belum banyak orang yang mengenal buah naga, hanya kalangan tertentu yang
memanfaatkan buah ini untuk kegiatan keagamaan maupun untuk konsumsi. Kini popularitas
buah naga meroket karena, bentuknya yang unik, baik buahnya maupun tanamannya. Buah
naga memang pendatang baru di dunia buah-buahan tanah air. Tanaman buah naga berasal
dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Dragon fruit mulai diperkenalkan di
Indonesia pada dekade 90-an, lantaran bentuknya yang eksotik, aroma harum, dan rasa yang
manis membuat buah kaktus madu tersebut semakin mendapat tempat tersendiri di hati
pecinta buah-buahan di Indonesia. Ketersediaan buah naga masih langka di pasaran, dan
mulai meluas dikenal di Indonesia awal tahun 2000-an yang saat itu didatangkan dari
Thailand.
Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga
Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan, namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam,
Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan
Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai
tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh
sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas
meja altar. Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau.
Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya
Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Thang loy orang Vietnam ini kemudian
diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah
naga).
Buah naga mulai masuk pasaran, sehingga gampang dijumpai di swalayan di seluruh
nusantara. Selain rasanya yang manis, buah naga juga memberi manfaat besar bagi tubuh
manusia yaitu banyak mengandung vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Tak heran jika
permintaan konsumen untuk buah naga semakin hari semakin meningkat. Untuk memenuhi
kebutuhan konsumen, buah naga kini marak di kebunkan. Penanaman buah naga tersebar dari
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Kalimantan. Selain di lahan yang luas, buah
naga juga dapat diusahakan di lahan sempit seperti halaman rumah dengan menggunakan pot.
Tanaman buah naga pada awalnya dipergunakan sebagai tanaman hias karena
sosoknya yang unik, eksotik, serta tampilan bunga dan buah yang menarik. Bunganya cukup
unik mirip dengan bunga wijayakusuma, berbentuk corong.
Bunga buah naga akan berkembang menjadi buah dengan tampilan buahnya berkulit
merah serta bersisik. Sejak penduduk asli mengetahui bahwa buah naga bisa dimakan dan
rasanya enak, mereka pun mengkonsumsi buah naga sebagai buah-buahan segar di meja
hidangan. Buah naga diperkenalkan di Indonesia pada dekade 90-an.
Keberadaan buah naga bila dibandingkan dengan Vietnam dan Thailand masih sangat
minim, hal ini disebabkan karena buah naga belum dikenal luas oleh masyarakat dan teknik
budi dayanya yang baik belum diketahui.
Buah naga semakin naik daun lantaran dipicu oleh impor buah naga dari Thailand
yang semakin membludak di pasar buah-buahan Indonesia. Semakin banyak yang minat
terhadap buah naga, melihat peluang tersebut para pekebun buah mulai mengembangkan budi
daya buah naga di Indonesia. Penanaman buah naga sudah sampai ke Papua, meluasnya
penanaman buah naga ini karena teknik budi dayanya cukup mudah dilakukan sekaligus
didukung oleh iklim tropis Indonesia yang sangat baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan buah naga.
Budi daya buah naga di Indonesia pada umumnya masih menggunakan bahan kimia,
artinya proses budi daya masih menggunakan pupuk kimia (anorganik), seperti urea, fosfor
(P), kalium (K), atau NPK, zat pengatur tumbuh, pestisida, dan bahan kimia lain yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman buah naga. Sayangnya, budi daya
tanaman menggunakan bahan kimiawi tersebut membawa dampak negatif, baik dari segi
kesehatan, kelestarian lingkungan, maupun segi ekonomi.
Penggunaan bahan kimia yang berlebihan dapat merusak tingkat kesuburan tanah.
Tekstur tanah akan menjadi keras dan kurang subur. Penggunaan pestisida dapat berakibat
pada kematian serangga-serangga penyerbuk, selain itu hama akan menjadi resisten terhadap
pestisida tertentu. Penggunaan pestisida dosis tinggi atau berlebihan mengakibatkan
timbulnya residu bahan kimia dalam buah.

B. Kegunaan Buah Naga

Buah naga memiliki aneka manfaat dan kegunaan, baik dari aspek gizi dan kesehatan,
religi, estetika, dan ekonomi. Buah naga mengandung banyak zat gizi terutama vitamin dan
mineral esensial. Beberapa jenis buah naga (daging merah) juga banyak mengandung
antioksidan yang baik untuk mencegah penyakit kanker.
Beberapa kandungan buah naga yang penting bagi kesehatan antara lain vitamin C,
kalsium, fosfor, serta serat. Vitamin C paling tinggi terdapat pada buah naga putih jenis
Hylocereus undatus. Kandungan fosfor dan serat yang paling tinggi terdapat pada Hylocereus
polyrhizus, atau lebih dikenal sebagai buah naga merah, sedangkan kandungan kalsium palinf
tinggi terdapat pada buah naga kuning (Selenicereus megalanthus), jenis ini jarang ditanam di
Indonesia.
Buah naga dapat digunakan untuk mengatasi atau mencegah penyakit kanker usus
besar, diabetes, hipertensi, osteoporosis, ginjal, menurunkan kolesterol, dan sebagainya.
Mengkonsumsi buah naga secara rutin dapat menghindarkan kita dari serangan penyakit-
penyakit tersebut. Buah naga juga banyak yang dimanfaatkan untuk kegiatan religi.
Buah naga juga berperan dalam berbagai kegiatan keagamaan terutama yang
dilakukan etnis Tionghoa. Menjelang berbagai acara keagamaan terutama menjelang tahun
baru, biasanya masyarakat Tionghoa memerlukan buah naga, selain itu buah naga banyak
dihidangkan dalam acara-acara lain seperti peringatan Natal dan tahun baru masehi. Manfaat
estetika dapat dilihat dari bentuk tanaman dan bentuk buah. Tanaman buah naga pada
dasarnya merupakan tanaman hias yang sangat baik di tanam di halaman rumah sebagai
penambah keindahan rumah

Anda mungkin juga menyukai