Anda di halaman 1dari 18

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengolahan makanan sangat berguna untuk membuat pangan memiliki daya simpan yang

lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan dan lebih bernilai ekonomis yang

tinngi. Teknologi pengolahan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini yang

dulunya masih berbasis pada cara-cara tradisional dan dikembangkan menjadi pengolahan-

pengolahan yang sudah memakai cara yang diperbaharui atau modern.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dalam industri pengolahan dalam bidang

pengolahan industri pangan, oleh karena itulah kami melaksanakan praktikum mengenai

pengolahan produk pangan. Berbagai jenis makanan yang kami olah menjadi produk makanan

yang jadi dan bernilai ekonomis yang lebih tinggi. Salah satunya dengan mengolah Belimbing

menjadi selai. Dengan dibuatkannya menjadi selai akan menghasilkan produk yang lebih bernilai

dari sebelumnya. Dari yang semula hanya sebuah Belimbing yang biasanya digunakan untuk

menyayur dan tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi menjadi produk yang sangat

dibutuhkan untuk pelengkap roti tawar.

Buah merupakan jenis makanan yang memiliki manfaat penting bagi tubuh kita. Karena

buah memiliki kandungan vitamin, mineral, dan gizi yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh

tubuh kita. Dengan mengonsumsi buah setiap hari, kita dapat memperoleh manfaat buah buahan

secara maksimal. Manfaat buah yang bisa kita dapatkan jauh lebih banyak daripada harga buah

itu sendiri. Selain itu, buah lebih aman karena umumnya tidak menimbulkan efek samping bagi

kesehatan kita.

Belimbing memiliki ukuran sebesar jempol bewarna hijau muda dan berubah jadi hijau tua

dan kuning setelah masak, meng-gantung bergerombol pada batang dan pangkal dahan yang

1
besar di bagian bawah. Buahnya berbentuk lonjong memanjang, dengan penampang segi lima

jika diiris. Buah ini biasa dijadikan sayur. Bunga belimbing terdapat dalam karangan yang

mengantung sepanjang 5-15 cm. Warnanya coklat kemerah-merahan.

1.2. Tujuan

Tujuan dilakukan praktikum pembuatan Selai Belimbing ini adalah :

1. Meningkatkan nilai ekonomis dari Belimbing.

2. Untuk memperpanjang umur simpan buah-buahan terutama pasca panen.

3. Untuk memfariasikan aneka pangan terutama dari buah-buahan.

4. Memahami dan mengetahui pembuatan selai secara sederhana dengan pengolahannya

yang baik.

5. Mengetahui apa saja pengetahuan yang berkenaan dengan pembuatan selai.

6. Mengerti prinsip kerja pada pembuatan selai dengan menjalankan prosesnya

berdasarkan skema kerja yang benar.

1.3. Manfaat

1. Bernilai ekonomis. Menignkatkan nilai ekonomis dari Belimbing yang biasanya hanya

digunakan untuk ditambahkan kedalam sayuran.

2. Agar bahan baku hasil panen seperti buah-buahan dapat dimanfaatkan.

3. Sebagai bekal bagi mahasiswa untuk ilmu yang akan diaplikasikan di perusahaan luar.

2
II. LANDASAN TEORI

2.1. Suhu Tinggi

2.1.1 Blancing

Blanching dapat mengurangi jumlah mikroorganisme pada permukaan pangan sehingga

dapat membantu dalam operasi pengawetan terutama sterilisasi dengan panas.

Blanching juga dapat memperlunak jaringan sayuran merusak aktivitas enzim dalam

sayuran dan beberapa buah terutama yang akan mengalami proses lebih lanjut.

Blanching dapat mengurangi jumlah mikroorganisme pada permukaan pangan sehingga

dapat membantu dalam operasi pengawetan terutama sterilisasi dengan panas. Blanching juga

dapat memperlunak jaringan. Sayuran merusak aktivitas enzim dalam sayuran dan beberapa

buah terutama yang akan mengalami proses lebih lanjut.

Pengaruh Blanching pada Bahan

1. Panas yang diterima bahan selama blanching dapat mempengaruhi kualitas nutrisi dan

sensoris

2. Beberapa mineral, vitamin yang larut air dan komponen-komponen lain yang larut akan

hilang selama blanching

3. Blanching dapat mempengaruhi warna dan flavor bahan Pasteurisasi

2.1.2 Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah perlakuan panas yang diberikan pada bahan baku dengan suhu di

bawah titik didih. Teknik ini digunakan untuk mengawetkan bahan pangan yang tidak tahan suhu

tinggi, misalnya susu.

Pasteurisasi tidak mematikan semua mikroorganisme, tetapi hanya yang bersifat patogen

dan tidak membentuk spora. Proses ini sering diikuti dengan teknik lain misalnya pendinginan

atau pemberian gula dengan konsentrasi tinggi.

3
Tujuan

1. Untuk membunuh bakteri patogen, yaitu bakteri yang berbahaya karena dapat

menimbulkan penyakit pada manusia. Bakteri pada susu yang bersifat patogen

misalnya Mycobacterium tuberculosis dan Coxiella bunetti dan mengurangi populasi

bakteri.

2. Untuk memperpanjang daya simpan bahan atau produk

3. Dapat menimbulkan citarasa yang lebih baik pada produk

4. Pada susu proses ini dapat menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase yaitu enzim

yang membuat susu cepat rusak.

Metode Pasteurisasi

1. Pasteurisasi dengan suhu tinggi dan waktu singkat (High Temperature Short

Time/HTST), yaitu proses pemanasan susu selama 15 – 16 detik pada suhu 71,7 –

750C dengan alat Plate Heat Exchanger.

2. Pasteurisasi dengan suhu rendah dan waktu lama (Low Temperature Long Time/LTLT)

yakni proses pemanasan susu pada suhu 610C selama 30 menit.

3. Pasteurisasi dengan suhu sangat tinggi (Ultra High Temperature) yaitu memnaskan

susu pada suhu 1310C selama 0,5 detik Plate Heat Exchanger

2.1.3 Sterilisasi

Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang

cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia dan aktivitas enzim. Sebagai

hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu

ruang. Contoh proses sterilisasi adalah prouk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan

sebagainya.

4
2.2. Selai

Buah belimbing wuluh berbentuk jorong, rasanya sangat masam, dan bijinya kecil-kecil.

Buah tersebut memiliki kandungan air yang tinggi dan vitamin C yang cukup besar. Setiap 100 g

belimbing wuluh segar mengandung 92,5 g air, 35 mg vitamin C, dan 13 mg fosfor.

Buah belimbing wuluh umumnya digunakan untuk bumbu sayur. Tetapi belimbing wuluh

dapat juga dibuat manisan ataupun selai.

Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah satu jenis makanan

awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah yang sudah dihancurkan,

ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat. Selai tidak dimakan

begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atas roti tawar atau sebagai isi roti manis. Selai juga

sering digunakan sebagai isi pada kue-kue seperti kue Nastar atau pemanis pada minuman,

seperti yogurt dan es krim.

Selai yang di dalamnya masih ditemukan potongan buah dalam berbagai ukuran disebut

preserve atau conserves, sedangkan selai yang dibuat dari sari buah dan kulit buah

genusCitrus disebut marmalade.

Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan gula dan asam

membuat selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pektin atau keasaman yang rendah

perlu ditambahkan pektin atau asam agar selai bisa menjadi kental.

Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak terlalu

matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Buah-buahan yang umum dijadikan selai,

misalnya: stroberi, blueberi, aprikot, apel, anggur, pir, dan fig. Selain itu, selai bisa dibuat

dari sayur-sayuran seperti wortel dan seledri.

Di Indonesia, sebagian besar selai dibuat dari buah-buahan tropis seperti: nanas, lobi-

lobi,srikaya, jambu biji, pala, dan ceremai. Selai kacang adalah sebutan bahasa Indonesia

5
untuk peanut butter yang dibuat dari kacang tanah yang sudah dihaluskan

dicampur mentega atau margarin.

2.2. Belimbing

Batang Belimbing (Averhoa bilimbi) biasanya bercabang rendah dan paling tinggi 10 m,

berkerut kerut dengan bekas dahan yang sudah mati terlihat jelas. Belimbing wuluh atau dikenal

juga dengan nama belimbing sayur adalah salah satu jenis belimbing yang memiliki rasa asam

dibandingkan jenis belimbing lainnya. Buahnya sebesar jempol bewarna hijau muda dan berubah

jadi hijau tua dan kuning setelah masak, meng-gantung bergerombol pada batang dan pangkal

dahan yang besar di bagian bawah. Buahnya berbentuk lonjong memanjang, dengan penampang

segi lima jika diiris. Buah ini biasa dijadikan sayur. Bunga belimbing terdapat dalam karangan

yang mengantung sepanjang 5-15 cm. Warnanya coklat kemerah-merahan.

Belimbing (Averhoa bilimbi) ini di Sumatera dikenal dengan limeng, selimeng, asam

belimbing, belimbing tunjuk, malimbi, balimbingn, balimbieng,dan belimbuing sayur, sedang di

Jawa disebut balimbing, calingcing, blimbing, blimbing wuluh, bhalimbhing bulu. Masyarakat di

Nusatenggara menyebutnya blimbing buloh, limbi, balimbeng dan kerbol, sementara di Sulawesi

dinamai balimbing botol. lompiat litod, lopias, lembetu dan bainang. Di Maluku disebut thurela,

takurela dan taprera, di Irian sebagai useke.

Belimbing wuluh atau dikenal juga dengan nama belimbing sayur adalah salah satu jenis

belimbing yang memiliki rasa asam dibandingkan jenis belimbing lainnya. Pohon belimbing

diperkirakan berasal dari daerah maluku dan telah menyebar di wilayah lain di Indonesia dan

juga terdapat dibeberapa Negara seperti Malaysia, Myanmar, Filipina dan Srilanka.

Pohon belimbing biasanya ditanam diarea pekarangan rumah sebagai pohon

peneduh.Bagian yang sering dimanfaatkan dari tanaman ini adalah bagian buah dan daun. Buah

6
belimbing merupakan salah satu bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan baik

sebagai bumbu masakan ataupun sebagai salah satu campuran dalam ramuan jamu.

Berikut beberapa khasiat dan manfaat belimbing untuk menjaga kesehatan :

 Blimbing dapat membantu menyembuhkan gusi berdarah:

dengan mengonsumsi belimbing setiap hari sebagai buah segar ataupun bah manisan

mampu mengobati gusi berdarah.

 Blimbing dapat mengobati penyakit gondongan :

daun belimbing yang di ramu dengan 3 siung bawang putih lalu ditumbuk halus dapat

dijadikan obat kompres pada bagian gondongan penderita. Atau dengan menggunakan 10

buah ranting muda belimbing dan mencampurkan 4 bawang merah dapat dijadikan

ramuan yang dibalurkan pada tempat yang terasa sakit.

 Blimbing dapat mengobati rematik

Caranya: ambillah 100 gram lembar daun muda belimbing lalu campurkan dengan 10 biji

cengkeh dan 15 biji merica lalu tumbuk hingga halus. Oleskan ramuan ini pada bagian

yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

 Blimbing dapat mengobati Sariawan:

caranya: ambillah 10 kuntum bunga belimbing, asam jawa dan gula aren. Lalu rebus

semua bahan dengan 3 gelas air hingga menyisakan ¾ gelas. Minumlah 2 kali sehari.

 Blimbing dapat dijadikan mengobati Sakit gigi

Caranya: ambillah 5 buah belimbing lalu cuci bersih. Kunyahlah buah ini dengan sedikit

tambahan garam. Ulangilah hingga rasa sakitnya hilang.

 Blimbing dapat dijadikan Obat Pegel linu:

Caranya: ambillah 1 genggam daun belimbing muda, lalu 10 biji cengkeh, dan 15 biji lad.

Haluskan lalu lumurkan pada bagian tubuh yang terasa pegel linu.

7
 Blimbing merupakan salah satu obat sakit gigi berlubang

Caranya: gunakan 5 buah belimbing yang dicampuri garam dapur sebagai obat kunyah

gigi yang ampuh untuk menghilangkan rasa sakit akibat gigi berlubang.

 Blimbing sebagai obat ampuh penurun tekanan darah tinggi

Caranya: ambil 3 buah belimbing dan biji srigading seberat 25 gram. Cuci bersih lalu

tumbuk hingga halus. Rebus dengan 4 gelas air. Minmlah ramuan ini 1 kali sehari hingga

tekanan darah anda normal kembali.

 Blimbing mampu mengobati penyakit batuk :

Caranya: rebuslah segenggam daun belimbing. Lalu tambahkan gula batu. Rebuslah

dengan 2 gelas air dan sisakan ½ gelas air. Minumlah ramuan ini hingga batuk mereda.

 Blimbing dapat membantu mengobati penyakit diabetes :

Caranya: ambillah 6 buah belimbing lalu rebusdengan 1 gelas air hingga melumat.

Minumlah rebusan tersebut 2 kali sehari.

 Blimbing dapat membantu menghilangkan jerawat dikulit wajah :

Caranya: siapkan 3 buah belimbing. Cucilah buah tersebut lalu parut dan tambahkan

sedikit garam di parutan belimbing tersebut. Tempelkan pada daerah kulit yang

berjerawat. Usahakan lakukan hal tersebut 2 kali sehari.

2.3. Uji organoleptik

Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan

menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan

terhadap produk.

Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian

organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya

dari produk. Pengujian sensori atau pengujian dengan indera atau dikenal juga dengan pengujian

8
organoleptik sudah ada sejak manusia menggunakan indranya untuk menilai kualitas dan

keamanan suatu makanan dan minuman. Pengujian sensori ini bias dibilang unik dan berbeda

dengan pengujian menggunakan instrument atau analisis kimia, karena melibatkan manusia tidak

hanya sebagai objek analisis, akan tetapi juga sebagai alat penentu hasil atau data yang

diperoleh.

Analisis sensori atau uji organoleptik adalah suatu proses identifikasi, pengujian ilmiah,

analisis, dan interpretasi atribut-atribut produk melalui lima panca indera manusia, indra

penglihatan, penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran sedangkan dalam pengujian ini

diperlukan panelis. Pemilihan penggunaan panelis apakah terlatih atau tidak terlatih adalah suatu

factor penting dalam perencanaan analisis sensori. Pada pengujian sesnsori pada dasarnya

bersifat objektif dan subjektif. Analisis objektif ingin menjawab pertanyaan dasar dalam

penilaian kualitas suatu produk, yaitu pembedaan dan deskripsi, sementara subjektif berkaitan

dengan kesukaan atau penerimaan.

9
III. METODA PRAKTIKUM

4.1 Alat dan Bahan

3.1.1. Alat

a. Baskom/wadah plastik e. Sendok pengaduk

b. Blender f. Timbangan

c. Kompor gas/gas g. Pisau

d. Wajan

3.1.2. Bahan

a. Belimbing : Bahan baku utama, tidak terlalu masak dan tidak terlalu muda.

b. Gula : Penambah rasa manis, Peningkat konsentrasi glukosa dalam selai

c. Asam Sitrat : Pemberi rasa asam (bahan pengawet)

4.2 Cara Kerja

1. Siapkan bahan-bahan dan alat-alat yang dibutuhkan.

2. Buah belimbing dipotong dan dihilangkan biji-bijinya. Timbang berat

belimbing.

3. Rebus daging buah belimbing tersebut sekitar 5 menit. Perebusan digunakan

untuk mengurangi kadar keasaman dari belimbing. Kemudian tiriskan.

4. Blender hingga halus atau sampai seperti bubur buah.

5. Tambahkan gula kemudian panaskan dalam wajan.

6. Pemanasan diaduk terus menerus sampai mengental dengan api sedang sampai

mengental dengan api sedang supaya tidak gosong.

10
7. Setelah itu selai didinginkan dan ditimbang untuk mengetahui rendemennya.

Kemudian dikemas dan dilakukan uji organoleptik.

Penyimpanan Manisan

Penyimpanan selai didalam lemari es. Selai diletakkan pada wadah yang kedap udara dan

tertutup rapat atau dikemas dalam plastik yang kedap udara.

3.3. Diagram Kerja

Persiapkan bahan dan alat yang


dibutuhkan

Buah belimbing dipotong dan dihilangkan biji-


bijinya

Timbang berat belimbing, berat gula

Tambah Garam Rebus daging buah ± 5 menit. Tiriskan

Blender daging buah

Tambahkan Gula,
Masak dalam wajan sampai mengental

Dinginkan

Packing (kemas)

Lakukan uji organoleptik

Catat dan dilaporkan data


11
pengamatan
IV. DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Belimbing = 2 kg

Gula = 850 gram

Asam Sitrat = 0,5 gram

4.2 Hasil Uji Organoleptik

PRODUK ORGANOLEPTIK

Rasa Warna Tekstur Aroma

Selai Buah Belimbing Manis agak Kuning Kental Khas buah

asam Kecoklatan belimbing dan

khas gula

4.3 Pembahasan

Pada uji pembuatan poduk terbaru, kami menciptakan sebuah selai yang berbahan dasar

buah belimbing dengan alasan bahwa buah belimbing mempunyai rasa asam yang mendukung

pembuatan selai, buah belimbing mempunyai harga yang murah, serta keberadaannya yang

kurang dilihat oleh masyarakat sehingga kami membuat produk ini agar buah belimbing dapat

dijadikan produk yang dapat dimakan tidak dengan cara dimakan buah utuh namun sudah diolah

menjadi selai. Selain itu, belum ada di daerah Lampung penjualan selai buah belimbing.

12
Selai buah belimbing merupakan pengolahan/pengawetan dengan cara penggulaan.

Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah satu jenis makanan

awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah yang sudah dihancurkan,

ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat. Proses pembuatan selai

melibatkan pendidihan buah untuk mengektraksi pektin, untuk memperoleh hasil sari buah yang

maksimum dan mengektraksi substansi dan cita rasa yang karakteristik dari buah-buahan. Air

dapat ditambahkan pada buah selama ekstraksi. Jumlah air yang ditambah tergantung pada

kandungan air buah. Air yang berlebihan harus diuapkan selama pengentalan, oleh karena itu, air

yang ditambah harus sedikit dan diimbangi dengan sari buah yang baik untuk mencegah

kegosongan dan ekstraksi pektin. Kandungan air dari buah belimbing cukup besar, yaitu 90

gram/100 gram BDD belimbing (TKPI). Sehingga tidak perlu penambahan air yang banyak,

melainkan hanya sedikit saja. Pendidihan merupakan tahap yang penting dalam pembuatan selai.

Sari buah harus dikentalkan dengan cepat sampai pada titik kritis bagi pembentukan gel dari

sistem gula asam. Pendidihan yang terlalu lama tidak hanya menyebabkan hidrolisis pektin dan

penguapan dari asam, tetapi juga menyebabkan kehilangan cita rasa dan warna. Saat pendidihan,

bubur buah belimbing ditambahkan 55% gula dari berat bubur (850 gram) dan asam sitrat 0,02%

(0,3 gram) namun kami tambahkan menjadi 0,5 gram karena sedikit kurang asam saat

pencicipan.

Pengolahan ini mengasilkan produk selai belimbing dengan rasa yang manis dan agak asam.

Rasa manis ini karena penambahan gula serta rasa asam karena buah belimbing sendiri sudah

memiliki rasa asam dan adanya penambahan asam sitrat. Warna dari produk ini adalah kuning

kecoklatan. Warna kuning karena bahan dasar belimbing yang digunakan telah matang sehingga

warnanya kuning sedangkan kecoklatan karena terjadinya proses karamelisasi dari gula. Rasa

dari selai belimbing ini sangat mirip dengan selai nanas. Sehingga dapat dijadikan pengganti

13
selai nanas yang bahan dasarnya (nanas) cukup mahal. Selain itu, buah belimbing memiliki

berbagai manfaat diantaranya : menobati gusi berdarah, gondongan, sariawan, gigi berlubang,

sakit gigi, pegel linu, sebagai obat ampuh penurun tekanan darah tinggi.

Dalam 1200 gram selai belimbing, kandungan gizinya adalah :

Bahan Jumlah Air E P L KH Na Kalium Vit. C

(gram) (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram) (mg) (mg) (mg)

Belimbing 2000 1800 720 8 8 176 80 2600 700

Gula 850 45.9 3349 - - 799 - - -

Jumlah 1845.9 4069 8 8 975 80 2600 700

Per 100 gram 153.83 339.08 0.67 0.67 81.25 6.67 216.67 58.33

14
V. KESIMPULAN

1. Selai buah belimbing merupakan pengolahan/pengawetan dengan cara

penggulaan.

2. Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah

satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah

yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau

berbentuk setengah padat.

3. Selai belimbing dengan mengandung energy tinggi serta kalium dan vitamin C

yang tinggi sehingga sangat layak untuk dikonsumsi.

4. Selai belimbing penampakan keseluruhannya hamper sama dengan selai nanas,

dari segi rasa, warna, dan tektur nya.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim1. 2010. Manfaat Belimbing

(http://macammacampenyakit.com/manfaat-belibing/) diakses tanggal 10 Juni

2014/20.00 WIB

2. Anonim2. 2011. Selai Belimbing

(http://www.duniasa.goodluckwith.us/bahan_pangan/selai_belimbing.htm) diakses

tanggal 10 Juni 2014/20.00 WIB

3. Fiansyah. 2010. Manfaat Belimbing

(http://fiansyah10.blogspot.com/Manfaat-belimbing) diakses tanggal 10 Juni

2014/20.00 WIB

4. Hidayat, Nur. 2007. Blanching, Pasteurisasi, dan Sterilisasi

(ptp2007.files.wordpress.com/2007/10/blanching.pdf)
5. Nova, Tabloid. 2012. Selai Belimbing

(http://www.tabloidnova.com/Nova/Sedap/Kue/Selai-Belimbing ) diakses tanggal

10 Juni 2014/20.00 WIB)

6. Tarmizi. 2012. Belimbing untuk Penenang Batuk

(http://tarmiziblog.blogspot.com/2012/10/belimbing-tunjuk-untuk-penenang-

batuk.html) diakses tanggal 10 Juni 2014/20.00 WIB

16
LAMPIRAN

GAMBAR 1. Penimbangan Bubur Buah Gambar 2. Pemasakan Bubur Buah

Belimbing Belimbing

Gambar 2. Pemasakan Bubur Buah Gambar 3. Pemasakan Bubur

Setelah Beberapa Menit Buah Setelah 45 Menit

Gambar 4. Produk Selai Belimbing Gambar 5. Logo Produk

17
LAPORAN KEUANGAN

NO BAHAN PANGAN JUMLAH HARGA

1. BELIMBING 2 Kg Rp. 24.000,-

2. GULA 1 ½ Kg Rp. 13.000,-

3. ASAM SITRAT 1 Bungkus Rp. 2.000,-

4. PEWARNA MAKANAN 1 Buah Rp. 3.400,-

JUMLAH Rp. 42.400,-

18

Anda mungkin juga menyukai