Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Keripik Singkong tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan
Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah Keripik Singkong ini. Harapan kami semoga makalah yang
telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman
bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya
saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang
bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan....................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi
telah mengalami peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut
dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah umbi-umbian seperti
singkong. Selama ini, di daerah - daerah pedesaan, para petani hanya menjual
singkong secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu.
Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan
lebih bagi para petani. Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa
saja yang dapat dihasilkan dari singkong tentu akan mendorong dan memotivasi
petani untuk memanfaatkan hasil pertaniannya agar memperoleh penghasilan
yang lebih tinggi. Singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang
enak dan juga bernilai gizi tinggi. Banyaknya produk olahan dari singkong
menjadi alasan utama mengapa singkong perlu dikembangkan dalam
pengolahannya. Dipilihnya singkong juga sangat tepat mengingat manfaat dan
kegunaan singkong cukup luas, terutama untuk industri makanan. Banyaknya
manfaat dan kegunaan dari singkong memungkinkan singkong lebih
ditumbuhkembangkan di daerah - daerah sentra produksi singkong. Berbagai jenis
produk olahan langsung terdiri dari produk olahan kering (misalnya keripik
singkong dan kerupuk singkong) dan produk olahan semi basah (contohnya
tape, getuk dan makanan tradisional lainnya). Untuk produk awetan olahan
singkong dapat dijadikan produk tapioka dan turunannya, gaplek dengan produk
turunannya (antara lain tiwul, nasi rasi (beras singkong), serta tepung singkong
sebagai bahan baku untuk tiwul instan dan juga berbagai aneka kue. ( Purba,
2012)
Dari berbagai jenis makanan tersebut keripik singkong merupakan produk yang
cocok untuk kalangan petani, selain proses pembuatannya yang cukup mudah,
keripik singkong merupakan makanan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi
sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan keripik singkong menjadi ikon
1
makanan khas Indonesia yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat.
Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya usaha kecil menengah yang
memproduksi keripik singkong.
Apabila ditinjau dari aspek ekonomis usaha pembuatan keripik singkong
mempunyai prospek yang menggembirakan. Karena dengan harga yang sangat
terjangkau konsumen bisa menikmati keripik singkong yang renyah, gurih, dan
nikmat. Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya kripik singkong sebagai
makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi tinggi, maka permintaan konsumen
dan pasar terhadap kripik singkong di berbagai daerah terus meningkat.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan ?
2. Bagaimana cara pembuatan keripik singkong ?
3. Bagaimana perbandingan keuntungan antara penjualan singkong
secara langsung dengan penjualan singkong sebagai keripik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan.
2. Mengetahui cara pembuatan keripik singkong.
3. Mengetahui perbandingan keuntungan antara penjualan singkong secara
langsung dengan penjualan singkong sebagai keripik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
jenis singkong manis dan melakukan proses pencucian seperti yang dianjurkan.
Kadar asam sianida yang rendah di bawah 40 mg/kg umbi segar relatif aman,
tidak membahayakan kesehatan, dan berasa manis. Karena itu, apabila
mengkonsumsi umbi singkong dan beberapa jenis umbi - umbi lain yang
mengandung sianida, sebaiknya memilih jenis umbi yang memiliki kadar asam
sianida rendah dan masih dalam keadaan segar serta memperhatikan cara
pengolahan untuk menghilangkan racunnya.
4
Setelah itu ditiriskan, singkong yang telah direndam tersebut dikeringkan hingga
benar - benar kering tanpa terkena sinar matahari secara langsung.
5. Setelah singkong selesai dibersihkan dan diiris, kemudian masuk ke tahap
penggorengan. Di saat menggoreng singkong, harus selalu dilakukan pengecekan
agar tidak lengket satu sama yang lain. Dan dipastikan minyak untuk menggoreng
singkong dalam keadaan cukup panas.
6. Setelah keripik matang (bagian tepi irisan singkong bewarna
kecoklatan), keripik singkong ditiriskan, selanjutnya keripik siap masuk ketahap
berikutnya yaitu proses penimbangan dan pengemasan. Dalam proses ini tidak
boleh sembarangan mengemasnya, harus dilakukan dengan teliti agar kemasan
tertutup dengan benar. ( Adijaya, 2012)
5
a. Peralatan yang digunakan untuk produksi.
No Jenis Alat Jumlah Harga Usia Usaha
(Unit) (Rp/unit) (th)
1 Penggorengan 2 50.000 5
2 Pisau 10 10.000 5
3 Kompor gas 2 200.000 5
4 Sarung tangan 2 5.000 1
5 Plastik 20 5.000 -
6
kerja dilakukan setiap pekerjaan selesai dilakukan. Perhitungan biaya produksi
dan keuntungannya adalah sebagai berikut :
1. Biaya Variabel
Jumlah @(Rp) Total(Rp)
TLKL 4 35.000 140.000
Bawang putih 10 kg 15.000 150.000
Garam 10 kg 1.000 10.000
Minyak goreng 100 kg 7.000 700.000
Plastik 10 pack 5.000 50.000
Kapur sirih 4 kg 20.000 80.000
Total 1.130.000
7
Pendapatan Keluarga = Pendapatan bersih + Biaya tetap
= Rp 3.120.000,00 + Rp 750.000,00
= Rp 3.870.000,00
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Singkong yang baik untuk digunakan sebagai bahan makanan adalah singkong
manis, karena memiliki kadar asam sianida yang relatif rendah sehingga tidak
beracun jika dikonsumsi. Selain itu juga harus diperhatikan dalam cara
8
pengolahannya serta memilih singkong yang masih segar untuk dijadikan bahan
makanan.
Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, salah satunya
adalah keripik singkong.Dalam proses pembuatan keripik, ada beberapa tahap
yang harus dilakukan yaitu pemilihan, pencucian, pemotongan,
penggorengan, dan pengemasan.
Dalam membuat suatu usaha, tujuan yang paling utama adalah memperoleh
keuntungan. Dengan mengolah singkong menjadi keripik, akan diperoleh
keuntungan yang lebih besar daripada menjual singkong secara langsung tanpa
proses pengolahan. Dalam pembuatan usaha ini, diperlukan modal yang lebih
besar, namun keuntungan yang diperoleh juga lebih besar, dan dari keuntungan
tersebut, selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga dapat
digunakan untuk modal usaha selanjutnya. Sehingga dengan usaha keripik
singkong ini penghasilan petani akan meningkat.
3.2 Saran
Kita harus memahami peluang - peluang usaha yang ada disekitar. Dalam dunia
agraris tentu banyak sekali hasil pertanian yang dapat diolah menjadi produk lain
yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga dengan mengetahui cara
pemanfaatan dari suatu hasil pertanian, kemudian menerapkannya dalam suatu
usaha, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar dan dapat meningkatkan
penghasilan.
9
DAFTAR PUSTAKA