Nim : 2031410098
Dosen Pengampu :
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan teori pembuatan sirup dari buah
alami serta analisanya dengan benar
3. Mahasiswa mampu melakukan analisa kualitas sirup yang dihasilkan dengan benar.
Salah satu cara pengawetan buah melon adalah dengan mengolahnya menjadi sirup,
sehingga buah melon yang sudah matang pun masih memiliki nilai ekonomis. Sirup
Melon adalah produk minuman yang diperoleh dari proses pengolahan buah Melon
matang atau dari pengenceran konsentrat sari buah Melon tanpa fermentasi, diawetkan
dan dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan pangan yang diijinkan. Dalam
penelitian ini buah melon yang digunakan adalah buah melon yang matang dan manis
yang kemudian diolah menjadi sirup melon.
Indonesia termasuk negara yang kaya akan buah-buahan. Berbagai ragam tanaman
buah dapat tumbuh subur di berbagai wilayah Nusantara, salah satunya adalah melon
yang merupakan buah yang paling disukai oleh orang Indonesia. Warna buah melon cepat
sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta
pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan
buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah melon dapat diolah
menjadi berbagai bentuk minuman, salah satunya yaitu sirup sehingga buah melon
tersebut tetap memiliki nilai ekonomi.
Sirup merupakan larutan gula pekat dengan atau tanpa penambahan tambahan
makanan yang diizinkan. Sirup memilik kadar kekentalan yang cukup tinggi serta kadar
gula dalam sirup antara 55 – 65 % . Pengenceran sangat perlu dilakukan jika ingin
mengkonsumsi sirup. Pembuatan sirup dapat ditambahkan pewarna dan asam sitrat untuk
menambah warna dan cita rasa.
IV. Metodologi
A. Peralatan :
1. Timbangan
2. Wadah tertutup/toples
3. Panci
4. Kompor/hotplate
5. Termometer
6. Saringan
7. Pengaduk
B. Bahan :
1. Buah Alami
2. Gula pasir
3. Asam Sitrat
4. Air mineral
C. Prosedur :
a. Metode Osmosis
Buah melon
- Mengupas buah melon.
- Menimbang 100 gram.
- Mencuci hingga bersih.
- Menyiapkan air panas dengan suhu 70 C
- Memasukkan buah melon ke dalam air panas dan
merendamnya selama 3 menit.
- Meniriskan buah melon.
- Memotong buah melon menjadi bagian kecil- kecil.
- Menimbang gula pasir sebanyak 75 gram.
- Memasukan potongan buah melon dan gula pasir ke dalam
toples plastik.
- Meratakan buah melon dengan gula dan mendiamkan
selama 12 jam dalam suhu kamar.
- Menyaring campuran menggunakan saringan.
Buah Melon
-Menimbang 100 gr
-Menimbang gula pasir 100 gr
-Memotong melon menjadi kecil-kecil.
-Menghaluskan melon menggunakan blender.
Buah Melon Halus
-Memasukkan ke dalam panci.
-Menambahkan 100 gr gula pasir.
-Menambahkan 400 ml air mineral.
-Menyaring sirup.
a. Metode Osmosis
1 Warna 3
Aroma 3
Keasaman 2
2 Warna 2
Aroma 4
Keasaman 3
Aroma 4
Keasaman 3
4 Warna 2
Aroma 5
Keasaman 3
b. Metode Konvensional
Hari ke- Uji Nilai Keterangan
1 Warna 3
Aroma 3
Keasaman 2
2 Warna 3
Aroma 4
Keasaman 3
Kekentalan 3
Sari patinya mengendap di permukaan atas
Rasa 4 sirup
3 Warna 4
Aroma 4
Keasaman 3
Aroma 5
Keasaman 3
Keterangan :
Skala 1 2 3 4 5
kekentalan Tidak Kurang kental Kental Sangat kental Sangat kental
kental sekali
Rasa Tidak manis Kurang manis Manis Sangat manis Sangat manis
sekali
Warna Tidak Pucat Pekat Sangat pekat Sangat pekat
berwarna sekali
Aroma Tidak Kurang beraroma Sangat Sangat
beraroma beraroma beraroma beraroma
sekali
Keasaman Tidak asam Kurang asam asam Sangat asam Sangat asam
sekali
Praktikum ini merupakan praktikum pembuatan sirup buah alami yang menggunakan
dua metode yaitu metode osmosis dan metode konvensional. Metode osmosis adalah metode
yang dilakukan dengan merendam buah-buahan dengan bahan yang mengandung konsentrasi
tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis bahan, sehingga air dari dalam buah akan
keluar kearah media melalui membran semipermiable untuk menyeimbangkan tekanan osmosis.
Sedangkan metode konvensional adalah metode dimana yang umumnya digunakan dari
pemotongan buah ditambah gula dan langsung dipanaskan sampai campuran tersebut mengental
sehingga metode konvensional ini lebih efisien waktu dari pada metode osmosis.
Bahan yang digunakan praktikum pembuatan sirup buah alami ini adalah buah melon,
gula pasir, asam sitrat,dan air mineral. Buah melon yang digunakan harus yang segar dan
keadaannya cukup matang. Gula dipergunakan sebagai pemanis yang memiliki fungsi yang besar
pada cita rasa sirup yang dihasilkan. Selain gula juga berperan sebagai pengikat komponen
bahan. Di dalam pembuatan sirup perlu ditambahkan asam sitrat yang digunakan untuk
memberikan rasa asam serta aroma yang khas pada sirup dan sebagai penyeimbang rasa antara
rasa manis dari buah dan rasa asam yang ingin dihasilkan, sehingga menghasilkan komposisi
perpaduan rasa yang pas dan seimbang. Asam sitrat juga dapat berfungsi sebagai bahan
pengawet. Sedangkan air mineral digunakan sebagai pelarut.
Pada percobaan yang pertama menggunakan metode osmosis. Pertama ekstraksi
dilakukan dengan merendam buah melon menggunakan air panas bersuhu 70 C selama 3 menit,
lalu buah dipotong menjadi beberapa bagian kecil-kecil setelah itu buah melon dicampur dengan
gula. Kemudian campuran tersebut didiamkan dalam suhu kamar selama 12 jam. Proses ektraksi
tersebut memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan sari buah melon yang jernih dan masih
mengandung aroma buah asli yang khas. Setelah itu dilakukan proses penyaringan dan dibilas
dengan air hangat sebanyak 400 ml. Hasil sari buah melon lalu dipanaskan untuk mengurangi
populasi mikroorganisme membusuk sehingga sirup akan mempunyai daya awet sampai
beberapa hari. Kemudian menunggu suhu sirup agak dingin dan ketika sudah dingin, sirup
ditambahkan dengan asam sitrat sebanyak 0,15 gram. Dari percobaan tersebut didapatkan hasil
pengamatan pada hari pertama, sirup belum ada perubahan. Pada hari kedua, terdapat sedikit
endapan (sari pati). Pada hari ketiga, terdapat sedikit endapan (sari pati). Sirup menjadi sangat
beraroma dan sedikit kental. Hal ini bisa terjadi karena menutup botol yang kurang rapat dan
pengaruh asam sitrat. Kemudian pada hari keempat, terdapat banyak endapan (sari pati). Sirup
berubah rasa menjadi asam dan sangat beraroma sekali, akan tetapi sirup sudah tidak kental. Hal
ini bisa terjadi karena pengaruh asam sitrat.
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum pembuatan sirup buah alami yang menggunakan metode osmosis
dan konvensional, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil sirup buah melon yang menggunakan
metode osmosis lebih jernih dari pada sirup buah yang menggunakan metode konvensional. Dan
juga warna sirup dengan metode osmosis lebih pucat sedangkan yang menggunakan metode
konvensional warnanya lebih pekat dan berwarna alami dari buah melon tersebut. Hal ini terjadi
di karenakan cara ekstraksi yang dilakukan berbeda antara metode osmosis dan metode
konvensional. Selain itu sirup pada metode osmosis juga lebih asam daripada sirup pada metode
konvensional, karena pemberian asam sitrat pada metode osmosis lebih banyak daripada metode
konvensional.
VIII. Referensi
Naryono, E, dkk. 2021. Modul Praktikum Dasar Rekaya Proses. Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Malang. Malang
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/download/2789/2587