Sari buah merupakan sari atau filtrat buah melalui proses penghancuran
buah dan penyaringan. Sari buah segar yang ada di pasaran ada yang
ditambahkan gula dan ada pula yang asli (tidak ditambah gula).
Prospek dari sari buah masih cukup memiliki peluang yang bagus
mengingat kemudahan untuk mendapatkan bahan baku (terutama pada
saat panen raya), untuk meningkatkan nilai ekonomis dan diversifikasi
(penganekaragaman produk).
b) Bahan Pendukung
Bahan pendukung yang diperlukan untuk membuat sari buah yaitu
air, gula pasir dan kadang-kadang ditambahkan pula bahan pewarna.
Air
Dalam proses pengolahan, air berfungsi sebagai pelarut dan dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur dan cita rasa suatu makanan.
Persyaratan fisik
Secara fisik air yang digunakan untuk keperluan pengolahan
harus bersih, tidak berwarna dan tidak berbau. Air yang
mengandung zat-zat terlarut sehingga memberikan warna
tertentu (tidak jernih) tidak boleh digunakan dalam proses
pengolahan, begitu pula terhadap air yang memberikan bau
tertentu karena adanya zat yang terlarut juga tidak boleh
digunakan dalam proses pengolahan.
Persyaratan kimia
Disamping persyaratan fisik, air yang digunakan untuk proses
pengolahan harus memenuhi persyaratan secara kimia. Secara
umum air mengandung bahan-bahan kimia tertentu. Dalam
jumlah tertentu bahan-bahan kimia tersebut memang tidak
berpengaruh nyata terhadap kesehatan, namun bila melebihi
ambang batas tertentu untuk bahan tertentu maka air tersebut
tidak boleh digunakan untuk kepentingan pengolahan. Contoh
bahan-bahan kimia yang terkandung dalam air dan berbahaya
bagi tubuh manusia, di antaranya air raksa (Hg), plumbum atau
timah (Pb), tembaga atau cuprum (Cu), dan lain-lain.
Persyaratan mikrobiologis
Air yang digunakan untuk pengolahan selain harus memenuhi
persyaratan fisik dan kimia, juga harus memenuhi persyaratan
mikrobiologis. Mikrobiologis berasal dari kata mikro artinya
kecil dan bio artinya hidup, jadi mikrobiologis banyak
berhubungan dengan makhluk hidup yang sangat kecil atau jasad
renik, seperti bakteri, jamur dan yeast. Dalam kehidupan sehari-
hari jasad renik tersebut juga dikenal dengan sebutan kuman.
Gula
Gula yang digunakan dalam pembuatan sari buah adalah gula putih.
Namun untuk sari buah asli atau yang ditambahkan gula dan tidak
diencerkan maka tidak memerlukan gula selama proses
pengolahannya.
Gula berfungsi sebagai bahan untuk memberikan rasa manis pada sari
buah. Konsentrasi gula yang terkandung dalam sari buah berkisar
antara 12 – 14 %.
Pewarna
Untuk meningkatkan daya tarik dari warna sari buah, maka digunakan
bahan pewarna. Sebenarnya penggunaan bahan pewarna ini tidak
penting, karena sari buah asli sudah memiliki warna yang cukup
menarik. Warna yang dapat digunakan untuk sari buah yaitu warna
yang sesuai dengan warna asli buahnya. Sedangkan zat warna yang
boleh digunakan sebaiknya zat warna makanan dengan konsentrasi
yang sesuai dengan yang tertera pada label zat pewarna.
c) Proses Pembuatan Sari buah
Sari buah merupakan hasil pengepresan atau pengambilan filtrat buah
(sari buah), berbentuk cair, dengan aroma dan rasa spesifik dari buah-
buahan yang digunakan. Pada dasarnya pengolahan sari buah adalah
pencucian, filtrasi, pemanasan, penggulaan, dan pengemasan.
Bahan dasar untuk membuat sari buah dipilih buah yang tidak busuk,,
sedangkan ukuran besar atau kecil tidak masalah karena akan
dihancurkan dan diambil filtratnya. Buah yang sudah busuk biasanya
mengandung mikroba, dan memberikan aroma yang kurang segar
dengan demikian sari buah yang dibuat dengan bahan dasar demikian
akan menghasilkan sari buah berkualitas rendah.
Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel
pada bagian kulit buah. Kotoran-kotoran tersebut harus dihilangkan
karena kotoran juga merupakan salah satu penyebab kerusakan.
Kotoran yang sering menempel pada kulit pala seperti tanah, debu,
dan benda asing lainnya.
Filtrasi
Setelah dicuci, buah dipotong-potong, selanjutnya buah diperas
dengan tangan atau menggunakan alat pemeras buah. Tujuan filtrasi
untuk mendapatkan sari buah/filtrat yang bebas dari biji. Selama
filtrasi, sari buah langsung disaring sehingga sari buah tidak
tercampur dengan biji maupun butir-butir buah yang tidak terperas.
Penggulaan
Gula merupakan karbohidrat, yang termasuk kelompok ini yaitu
fruktosa, glukosa, laktosa dan sukrosa (sakarosa). Gula memiliki rasa
manis, sehingga gula diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak
dalam proses pembuatan sari buah. Disamping dapat memberikan
rasa manis, gula juga mempunyai nilai gizi (sama dengan fungsi
karbohidrat), penambah flavor, memperbaiki tekstur buah-buah yang
dikalengkan serta berfungsi sebagai bahan pengawet.
Gula memiliki sifat fisis dan kimia, yaitu mudah mengalami hidrolisa
menjadi senyawa yang lebih sederhana, mudah larut dalam air,
larutan jenuhnya mudah mengkristal, peka terhadap panas karena
dapat menimbulkan karamelisasi.
Untuk sari buah yang tidak ditambahkan gula, biasanya bila membuat
sari buah dari buah yang memang sudah manis, seperti jambu,
mangga, jeruk, maka tidak perlu ditambahkan gula. Sari buah
demikian memiliki kualitas, kandungan vitamin yang lebih baik
dibandingkan dengan sari buah yang ditambah gula, karena semua
nutrisi yang terkandung masih alami, dan memiliki harga jual yang
jauh lebih tinggi.
Pemanasan
Pada pembuatan sari buah proses pemanasan dilakukan untuk
menghindari adanya kontaminasi. Suhu pemanasan yang digunakan
antara 65 – 80 0C selama 5 – 10 menit. Proses ini dikenal pula
dengan nama pasteurisasi. Setelah diperoleh sari buah (filtrat), maka
filtrat dipanaskan. Suhu pemanasan filtrat yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan rusaknya vitamin yang terdapat pada sari buah. Bila
sari buah ditambah gula, maka setelah dilakukan penambahan gula,
sari buah harus dipasteurisasi lagi.
LEMBAR KERJA 4
Tujuan :
Peserta didk dapat membuat sari buah jambu, dengan kriteria : rasa khas jambu (segar),
rasa manis, warna menarik, berbentuk cair.
Alat : Bahan :
1. Baskom 1. Jambu manis dan segar
2. Pisau (usahakan yang memiliki biji
3. Alat pemeras jambu merah)
4. Saringan teh
5. Pisau anti karat (stainless steel)
6. Botol
7. Pemanas/kompor
8. Pengaduk
9. Gelas ukur
Langkah Kerja :
1. Bersihkan botol dan tutup, kemudian rebus dalam air mendidih selama ± 30 menit.
Selanjutnya keringkan botol dan tutup dalam posisi terbalik.
2. Timbanglah 1 kg jambu manis segar, tua dan tidak rusak atau tidak busuk.
3. Kemudian cucilah dengan air bersih.
4. Belah jambu manis dengan memotong jambu secara melintang menjadi dua bagian
yang hampir sama besar.
5. Peras jambu dengan menggunakan alat pemeres jambu, tampung air perasan
setelah disaring dengan penyaring teh.
6. Panaskan filtrat jambu sampai mencapai suhu ± 65 0C selama 10 menit.
7. Sari buah jambu yang masih panas langsung dimasukkan ke dalam botol steril dan
segera ditutup.
Catatan:
Buah dapat diganti dengan buah yang ada di daerah setempat dan sesuai musimnya.
LEMBAR KERJA 5
Tujuan :
Peserta didik dapat membuat sari buah jambu, dengan kriteria : rasa khas jambu
(segar), rasa manis, kadar gula 12 – 15 %, warna menarik, berbentuk cair.
Alat : Bahan :
1. Bersihkan botol dan tutup, kemudian rebus dalam air mendidih selama ± 30
menit. Selanjutnya keringkan botol dan tutup dalam posisi terbalik.
2. Timbanglah 1 kg jambu yang segar, tua dan tidak rusak atau tidak busuk.
3. Kemudian cucilah dengan air bersih.
4. Belah jambu dengan memotong jambu secara melintang menjadi dua bagian
yang hampir sama besar.
5. Hancurkan jambu biji dengan blender, selama penghancuran tambahkan air
sebanyak 5 – 7 kali berat jambu biji, kemudian peras jambu dengan
menggunakan klain saring, tampung air perasan setelah disaring dengan
penyaring teh.Ukurlah jumlah filtrat atau sari buah asli yang diperoleh dan catat.
6. Timbanglah gula sebanyak 10% dari filtrat. Misalkan diperoleh jumlah filtrat
1 liter, maka gula yang diperlukan ± 100 g.
7. Panaskan filtrat jambu sampai mencapai suhu ± 65 0C selama 5 menit, kemudian
masukkan gula yang sudah ditimbang, aduk hingga seluruh gula larut (kecilkan
api kompor), pertahankan suhu larutan antara 65 - 70 0C selama 5 menit.
8. Sari buah jambu yang masih panas langsung dimasukkan ke dalam botol steril
dan segera ditutup.
Catatan:
Buah dapat diganti dengan buah yang ada di daerah setempat dan sesuai musimnya.
LEMBAR PENGAMATAN
Dari kedua jenis langkah kerja proses pembuatan sari buah jambu (menggunakan
pengenceran dan tanpa pengenceran), bandingkan hasilnya. Kemudian tulislah pada
lembar pengamatan berikut ini :