5 Kewajiban memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Pasal 38 ayat (1) Peraturan
kegiatan Pengolahan Limbah B3 dikecualikan untuk Menteri Lingkungan Hidup
Penghasil Limbah B3 yang melakukan sendiri dan Kehutanan Republik
Pengolahan Limbah B3 berupa: a. kemasan bekas B3; b. Indonesia Nomor:
spuit bekas; c. botol infus bekas selain infus darah P.56/Menlhk-Setjen/2015
2
Beracun;
Peraturan Pemerintah No. 74
Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun;
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 3 Tahun
2007 tentang Fasilitas
Pengumpulan dan Penyimpanan
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun Di Pelabuhan;
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 2 Tahun
2008 tentang Pemanfaatan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun;
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 3 Tahun
2008 tentang Tata Cara Pemberian
Simbol dan Label Bahan
Berbahaya dan Beracun;
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 18 Tahun
2009 tentang Tata Cara Perizinan
Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 30 Tahun
2009 tentang Tata Laksana
Perizinan dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun Serta
Pengawasan Akibat Pencemaran
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun Oleh Pemerintah Daerah;
Universitas Sumatera Utara
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 33 Tahun
2009 tentang Tata Cara Pemulihan
Lahan Terkontaminasi Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun;
Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 128 Tahun
2003 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengolahan
Limbah Minyak Bumi dan Tanah
Terkontaminasi Oleh Minyak Bumi
4
Secara Biologis;
Keputusan Kepala Bapedal No. 1
Tahun 1995 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan
dan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
Keputusan Kepala Bapedal No. 2
Tahun 1995 tentang Dokumen
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun;
Keputusan Kepala Bapedal No. 3
Tahun 1995 tentang Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
Keputusan Kepala Bapedal No. 4
Tahun 1995 tentang Tata Cara
Pesyaratan Penimbunan Hasil
Pengolahan, Persyaratan, Lokasi
Bekas Pengolahan dan Lokasi
Bekas Penimbunan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
Keputusan Kepala Bapedal No. 5
Tahun 1995 tentang Simbol dan
Label Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun;
Keputusan Kepala Bapedal No.
255 Tahun 1996 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Penyimpanan dan
Pengumpulan Minyak Pelumas
Bekas; Universitas Sumatera Utara
Keputusan Kepala Bapedal No. 2
Tahun 1998 tentang Tata Laksana
Pengawasan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun Di
Daerah;
Keputusan Kepala Bapedal No. 3
Tahun 1998 tentang Program
Kemitraan Dalam Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun; 19.
Surat Edaran Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 8 Tahun
1997 tentang Penyerahan Minyak
Pelumas Bekas.
tahu jawa limbah cair tahu kami ke sungai. Pengelolaan Lingkungan Hidup
di Kota Membuat limbah cair menjadi
Tebing Bio-gas yang dihasilkan oleh
Tinggi pabrik tahu
Pemanfaatan ampas tahu
menjadi tempe gambus