PERCOBAAN V:
PENGOLAHAN SUHU RENDAH
SORBET
Disusun oleh:
Kelompok C5
1. Khoirotun Nisa 22030117120003
2. Nur Indah Insani Kamilia 22030117120021
3. Laura Alexandra 22030117140003
4. Firda Safhira 22030117140021
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
ILMU GIZI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2018 dengan tujuan
untuk mengetahui prinsip-prinsip pengolahan sorbet, menjelaskan fungsi
bahan yang ditambahkan pada pembuatan sorbet, mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pengolahan suhu rendah pada sorbet, dan mengetahui
karakteristik mutu sorbet yang dihasilkan.
Bahan yang diperlukan dalam praktikum yaitu gula pasir, air, buah
manga harum manis, dan jeruk lemon. Sedangkan alat yang digunakan
adalah panci, wadah, ice maker, cetakan es krim, gelas ukur.
B. Tinjauan Pustaka
1. Pengawetan dengan Suhu Rendah[1]
Respirasi pada buah masih berlangsung setelah dipanen, sampai buah
tersebut membusuk. Untuk berlangsungnya respirasi diperlukan suhu
optimum, yaitu suhu dimana proses metabolisma (termasuk respirasi)
berlangsung dengan sempurna. Penyimpanan suhu rendah dapat
memperpanjang masa hidup jaringan-jaringan dalam bahan pangan
tersebut karena aktivitas respirasi menurun dan menghambat aktivitas
mikroorganisme. Penyimpanan dingin tidak membunuh, mikroba, tetapi
hanya menghambat aktivitasnya, oleh karena itu setiap bahan pangan
yang akan didinginkan harus dibersihkan lebih dahulu.
2. Sorbet[2]
Sorbet merupakan makanan penutup yang terbuat dari jus buah atau
air manis lainnya yang dibekukan seperti ice cream namun tidak
mengandung susu. Sorbet biasanya memiliki tekstur yang lebih kasar dari
ice cream. Sorbet dibuat dari sari buah dengan campuran air dan sukrosa.
Kandungan dalam sorbet terdiri dari gula, jus buah yang berfungsi
sebagai pemberi rasa dan bahan penstabil atau dapat juga ditambahkan
dengan pewarna, perasa buah-buahan dan asam. Sorbet juga dapat
dimodifikasi sesuai dengan selera masing-masing. Rasa segar yang
dihasilkan sorbet berasal dari bahan baku yang digunakan.
3. Analisis Bahan
a. Gula[2]
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap
karbohidrat yang digunakan sebagai bahan pemanis, tetapi dalam
industri pangan biasanya diartikan sebagai sukrosa, yaitu gula
diperoleh dari bit atau tebu.
Gula yang ditambahkan pada sorbet bertujuan untuk memberikan
rasa manis, menurunkan titik beku dan mengontrol kelembutan
produk akhir. Adapun penambahan gula pada sorbet pada dasarnya
hampir sama fungsinya seperti pada es krim. Fungsi utama sukrosa
antara lain meningkatkan penerimaan (palabilitas) suatu makanan,
yaitu dengan menutupi cita rasa yang tidak menyenangkan. Sukrosa
juga berfungsi memperbaiki bodi dan tekstur. Gula juga dapat
meningkatkan kekentalan dan total padatan es krim serta
memperbaiki tekstur es krim jika total padatan tidak lebih dari 42%
dan kadar gula kurang dari 16%.
b. Mangga[3]
Mangga merupakan salah satu buah yang termasuk dalam
golongan musiman, namun dengan adanya perkembangan teknologi
dalam pertanian buah mangga dapat dengan mudah ditemukan.
Mangga memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik, terutama
kandungan vitamin C, rasa buah yang manis saat matang membuat
buah ini sangat banyak digemari sehingga selain dapat dinikmati
secara segar juga sering dikonsumsi dalam bentuk olahan, selain
mengandung vitamin C, mangga juga mengandung serat, sehingga
penambahan buah mangga pada sorbet diharapkan mampu
menambah nilai gizi pada sorbet.
c. Jeruk lemon[4]
Jeruk lemon merupakan salah satu buah yang mengandung asam
sitrat. Asam sitrat berfungsi sebagai zat pemberi cita rasa dan
pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Sitrat
sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk
mengendalikan pH larutan. Senyawa ini secara alami terdapat pada
semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah
dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
HASIL PENGAMATAN
Perhitungan Overrun
vol sorbet −vol adonan
% overrun = × 100 %
vol adonan
1350−1230
= × 100 %
1230
= 9,756%
B. DOKUMENTASI
PEMBAHASAN
A. FUNGSI BAHAN
1. Daging buah mangga arum manis
Mangga arum manis adalah salah satu jenis mangga yang mudah
ditemukan di pasaran karena banyak yang menyukai rasanya. Praktikum
kali ini menggunakan daging mangga arum manis sebagai penyusun
terbesar atau bahan baku utama sorbet. Rasa daging buah mangga
diandalkan sebagai flavoring agent sorbet.
2. Gula pasir
Gula adalah karbohidrat sederhana yang sering ditemukan dalam
bentuk kristal sukrosa padat. Praktikum kali ini menggunakan gula pasir
sebagai pemanis, penyempurna cita rasa, dan pengawet alami sorbet.
3. Air jeruk lemon
Jeruk lemon sering digunakan dalam masakan dan berbagai produk
makanan sebagai penambah cita rasa. Praktikum kali ini menggunakan air
jeruk lemon dengan fungsi yang sama, yaitu menambah dan menguatkan
cita rasa serta aroma sorbet.
B. PROSES PEMBUATAN
Praktikan menyiapkan alat dan bahan sesuai keperluan, lalu membuat
sorbet sesuai cara kerja. Mangga yang dibawa praktikan ternyata tidak
mencukupi berat yang dibutuhkan, sehingga sebelum dihaluskan, praktikan
menambah daging buah mangga dari kelompok lain yang kebetulan memiliki
rasa yang mirip, yaitu rasa mangga arum manis yang masih asam-manis. Saat
diolah menggunakan ice cream maker, pengadukan bahan-bahan terjadi secara
merata dan menghasilkan bahan sorbet yang lebih halus dan lembut, juga
“mengembang” dan lebih banyak volumenya daripada sebelum diolah. Setelah
itu, praktikan menyimpan sorbet dalam freezer selama 24 jam dan proses ini
membuat tekstur sorbet menjadi lebih padat dan tetap menjaga kelembutan
sorbet.
C. KARAKTERISTIK BAHAN
1. Volume
Sorbet memiliki volume sebelum diolah sebanyak 1230mL, lalu
setelah diolah menjadi 1350mL. Penambahan volume ini disebabkan
pengolahan menggunakan ice cream maker yang mengocok bahan adonan
sorbet sekaligus memasukkan udara ke dalamnya, sehingga bahan adonan
menjadi lebih mengembang dan lebih banyak dari sebelum diolah.
Persentase jumlah udara yang tergabung dalam sorbet dinyatakan dalam
persen overrun senilai 9,75%.
2. Warna
Warna sorbet sebelum diolah adalah kuning dan setelah diolah menjadi
lebih muda (kuning muda). Perubahan warna ini disebabkan bahan adonan
sorbet setelah pengolahan tidak sepekat ketika sebelum pengolahan.
Adanya gelembung udara yang merata seolah-olah menyamarkan warna
kuning bahan adonan saat setelah pengolahan.
3. Rasa
Rasa sorbet sebelum dan sesudah pengolahan tetap sama, yaitu khas
mangga arum manis yang asam-manis. Rasa yang tidak berubah ini
menunjukkan konsistensi dan keawetan bahan, serta kuatnya rasa bahan
mentah yang digunakan.
4. Aroma
Sorbet sebelum pengolahan masih beraroma campuran antara mangga
dan air perasan jeruk lemon. Setelah pengolahan, sorbet menjadi beraroma
mangga saja karena air jeruk lemon yang sedikit teraduk merata pada
seluruh adonan sorbet, sehingga bercampur dan malah menguatkan aroma
mangga.
5. Tekstur
Tekstur sorbet sebelum pengolahan berupa cairan, kemudian setelah
pengolahan menjadi lebih padat (compact) dan lembut saat dimakan.
Perubahan tekstur ini dikarenakan saat pengocokan dengan ice cream
maker, semua bahan tercampur menjadi satu, tidak terpisah-pisah (ada
yang padat, ada yang cair) seperti ketika hanya diaduk. Pengocokan juga
membuat bahan-bahan menjadi seragam ukurannya, sehingga ketika
dimakan terasa lembut, tidak terasa kasar (dalam artian seperti ada bagian
adonan yang besar dan ada yang kecil ketika dicicipi).