NAMA : NURMILAWATI
NIM : PO713231161031
PRODI : D.III
BAB I
A. Latar Belakang
Pembekuan merupakan bahan mentah, makanan setengah jadi atau makanan
jadi dengan cara menyimpan pada suhu beku sehingga mikroorganisme tidak dapat
tumbuh dan berkembang biak. Bahan yang akan dibekukan harus yang masih segar dan
kondisi baik karena dalam proses pembekuan bakteri yang ada pada bahan tersebut
tidak mati.
Pada proses pembekuan, wadah yang digunakan untuk pengepakan harus tahan
air dan tidak tembus udara. Ada beberapa jenis buah yang mengalami pencoklatan pada
saat pembekuan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pre-treatmean dengan memberi gula
pasir atau sirup yang telah diberi asam askorbat 0,03%.
B. Tujuan
Tujuan Instruksional umum
Setelah mengikuti praktikum, peserta didik diharapkan mampu mengawetkan
bahan pangan dengan cara pembekuan
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
Talenan
Pisau
Baskom
Plastik Wrap
Wadah
2. Bahan
Mangga
Gula
3. Prosedur Kerja
a. Pilih mangga yang sudah tua tetapi masih segar
b. Kupas dan potong mangga sampai dekat dengan biji
c. Taburi gula pasir dengan perbandingan 1 bagian gula untuk 5 bagian buah.
d. Atur dalam wadah dan tutup rapat menggunakan plastik wrap.
e. Bekukan.
BAB IV
A. Hasil
B. Pembahasan
Pembekuan merupakan pengawetan bahan mentah, makanan setengah jadi atau
makanan jadi dengan cara menyimpan pada suhu beku sehingga mikroorganisme tidak dapat
tumbuh dan berkembang biak. Bahan yang digunakan harus yang masih segar dan kondisi baik
karena dalam proses pembekuan bakteri yang ada pada bahan tersebut tidak mati. Wadah yang
digunakan untuk pengepakan harus tahan air dan tidak tembus udara.
Dalam proses pembekuan pada nenas, nenas dikupas terlebih dahulu dan dipotong,
kemudian ditambahkan gula pasir 1 bagian untuk 5 bagian buah nenas. Setelah itu dimasukkan
kedalam kantung plastik dan ditutup rapat, kemudian dibekukan.
Pada praktikum kali ini digunakan mangga sebanyak Berat Kotor 703 gr dan Berat
Bersih 423 gr, kemudian ditambahkan gula pasir. Penambahan gula pasir dapat mengurangi
resiko pencoklatan, dapat meningkatkan kecepatan pembekuan, mempunyai daya larut tinggi,
mampu mengikat air, serta mampu mengurangi keseimbangan relatif.
Apabila suhu penyimpanan beku cukup rendah, dan tidak terjadi perubahan kimiawi
selama pembekuan dan penyimpanan beku dapat dipertahankan sampai batas minimum, maka
mutu makanan beku dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Sifat organoleptik mangga yang dibekukan tidak terjadi perubahan besar dibandingkan
dengan sifat organoleptik sebelum pembekuan, hanya saja pada rasa terdapat perubahan yaitu
pada sampel A mangga terasa kecut dan sampel B mangga terasa manis.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam proses pembekuan, hal yang harus diperhatikan agar pembekuan berhasil dan tahan
lama, yaitu kondisi bahan yang digunakan harus segar dan baik, wadah yang digunakan harus tahan air
dan tidak tembus udara, suhu pembekuan. Dan penambahan gula dengan kadar yang sesuai yaitu 1:5,
penambahan gula.
Pengolahan dengan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan
metabolisme. Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan makanan tidak dapat menyebabkan kematian
mikroba sehingga bila bahan pangan dikeluarkan dari tempat penyimpanan dan dibiarkan mencair
kembali pertumbuhan mikroba pembusuk dapat berjalan dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku penuntun Ilmu Teknologi Pangan
https://www.academia.edu/30212110/LAPRAK_PEMBEKUAN.docx
https://queenuya.wordpress.com/2014/05/08/itp-pembekuan-gizi-poltekkes/
http://agungwidodo95.blogspot.co.id/2013/11/laporan-pendinginan.html