Anda di halaman 1dari 20

DEFINISI/PENGERTIAN

PENGAWETAN MAKANAN
Yang dimaksud dengan pengawetan yaitu suatu teknik atau tindakan yang digunakan
oleh manusia pada bahan pangan sedemikian rupa, sehingga bahan tersebut tidak mudah rusak.
Istilah awet merupakan pengertian relatif terhadap daya awet alamiah dalam kondisi yang
normal. Daya keawetan bahan berbeda beberapa hari beberapa bulan.


MACAM-MACAM PENGAWETAN MAKANAN

Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan
teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan berbagai
tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju
pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut adalah beberapa teknik standar yang telah
dikenal secara umum oleh masyarakat luas dunia.

1. Pendinginan
Teknik ini adalah teknik yang paling terkenal karena sering digunakan oleh masyarakat
umum di desa dan di kota. Konsep dan teori dari sistem pendinginan adalah memasukkan
makanan pada tempat atau ruangan yang bersuhu sangat rendah. Untuk mendinginkan makanan
atau minuman bisa dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari es atau bisa juga
dengan menaruh di wadah yang berisi es.
Biasanya para nelayan menggunakan wadah yang berisi es untuk mengawetkan ikan hasil
tangkapannya. Di rumah-rumah biasanya menggunakan lemari es untuk mengawetkan sayur,
buah, daging, sosis, telur, dan lain sebagainya. Suhu untuk mendinginkan makanan biasa
biasanya bersuhu 15 derajat celsius. Sedangkan agar tahan lama biasanya disimpan pada tempat
yang bersuhu 0 sampai -4 derajat selsius.


2. Pengasapan
Cara pengasapan adalah dengan menaruh makanan dalam kotak yang kemudian diasapi
dari bawah. Teknik pengasapan sebenarnya tidak membuat makanan menjadi awet dalam jangka
waktu yang lama, karena diperlukan perpaduan dengan teknik pengasinan dan pengeringan.

3. Pengalengan
Sistem yang satu ini memasukkan makanan ke dalam kaleng alumunium atau bahan
logam lainnya, lalu diberi zat kimia sebagai pengawet seperti garam, asam, gula dan sebagainya.
Bahan yang dikalengkan biasanya sayur-sayuran, daging, ikan, buah-buahan, susu, kopi, dan
banyak lagi macamnya. Tehnik pengalengan termasuk paduan teknik kimiawi dan fisika. Teknik
kimia yaitu dengan memberi zat pengawet, sedangkan fisika karena dikalengi dalam ruang
hampa udara.

4. Pengeringan
Mikro organisme menyukai tempat yang lembab atau basah mengandung air. Jadi teknik
pengeringan membuat makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara
dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka
akan menjadi mudah proses pembusukan makanan.

5. Pengasinan/penggaraman
Cara penggaraman adalah ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal
sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan
penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan
mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan
paduan antara pengasinan dengan pengeringan.





PENGERTIAN PEMANISAN

Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang
mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar
mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan.
Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain
sebagainya.

MANISAN BUAH
Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan
kadar air sekitar 25%,dan kadar gula di atas 60%. Kondisi ini memungkinkan manisan dapat
disimpan lama karena kebanyakan mikroba tidak dapat tumbuh pada bahan makanan.

Manisan buah adalah buah-buahan yang direndam dalam larutan gula selama beberapa
waktu. Manisan biasanya dimakan sebagai hidangan pelengkap untuk merangsang nafsu makan.
Teknologi membuat manisan merupakan salah satu cara pengawetan makanan yang sudah
diterapkan sejak dahulu kala. Perendamanan manisan akan membuat kadar gula dalam buah
meningkat dan kadar airnya berkurang. Keadaan ini akan menghambat pertumbuhan mikroba
perusak sehingga buah akan lebih tahan lama.
Pada awalnya manisan dibuat dengan merendam pada larutan gula hanya untuk
mengawetkan. Ada beberapa buah yang hanya dipanen pada musim-musim tertentu. Saat musim
itu, buah akan melimpah dan kelebihannya akan segera membusuk apabila tidak segera
dikonsumsi. Untuk itu manusia mulai berpikir untuk mengawetkan buah dengan membuat
manisan. Manisan juga dibuat dengan alasan memperbaiki cita rasa buah yang tadinya masam
menjadi manis. Setelah berkembang menjadi komoditas, manisan mulai diolah dengan berbagai
tambahan bahan, seperti pemutih, pengenyal, pengering, atau gula buatan.
Pengolahan buah dan sayuran menjadi manisan kering bertujuan untuk memperpanjang
umur simpan produk buah tanpa harus menggunakan bahan pengawet, karena pengawet yang
digunakan adalah pengawet alami berupa gula.
Manisan dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:
1. Golongan pertama adalah manisan basah dengan larutan gula encer/buah dilarutkan
dalam gula (contohnya: jambu, mangga, salak dan kedondong).
2. Golongan kedua adalah manisan larutan gula kental menempel pada buah. Manisan jenis
ini adalah pala, lobi-lobi dan ceremai.
3. Golongan ketiga adalah manisan kering dengan gula utuh (gula tidak larut dan menempel
pada buah). Buah yang sering digunakan adalah buah mangga, kedondong, sirsak dan
pala.
4. Golongan keempat adalah manisan kering asin karena unsur dominan dalam bahan
adalah garam. Jenis buah yang dibuat adalah jambu biji, mangga, belimbing dan buah
pala.
Secara umum pembuatan manisan terdiri dari tahap pemotongan/penusuk-nusukan buah,
perendaman, pencucian, perebusan, pemasakan dengan gula dan penjemuran.




JENIS-JENIS MANISAN
Ada tiga jenis manisan, yaitu manisan basah, manisan kering, dan acar. Satu jenis buah
dapat dibuat menjadi manisan basah, atau manisan kering, atau keduanya.
Manisan Basah


Manisan basah adalah manisan yang diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula.
Manisan basah mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih
menarik karena serupa dengan buah aslinya. Manisan basah tidak dapat disimpan lama dan
penyimpanannya dianjurkan didalam lemari pendingin (kulkas). Manisan basah biasanya dibuat
dari buah yang keras. Contoh buah untuk manisan basah adalah:
Kolang kaling
Mangga
Kedondong
Salak
Pepaya
Ceremai
Belimbing
Jambu biji
Nangka
Manisan Kering

Manisan kering adalah produk olahan yang berasal dari buah-buahan dimana pemasakannya
dengan menggunakan gula kemudian di keringkan atau manisan yang diperoleh setelah buah
ditiriskan kemudian dijemur sampai kering. Produk ini mempunyai beberapa keuntungan
diantaranya; bentuknya lebih menarik, lebih awet volume serta bobotnya menjadi lebih kecil
sehingga mempermudah pengangkutan. buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat
manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti buah pepaya, sirsak, tomat, dan lain-
lainnya.
Contohnya buah untuk manisan kering adalah:
Buah kundur
Kedondong
Asam jawa
Bengkuang
Pala
Jambu mete
Terung
Acar


Acar adalah manisan yang cita rasa cukanya sangat terasa. Contoh acar dari buah dan sayuran
adalah:
Mentimum
Wortel
Kedondong
Selada/lettuce
Pembuatan
Untuk membuat manisan yang berkualitas perlu memperhatikan beberapa hal, seperti
bahan yang digunakan, bumbu, peralatan, dan wadah yang digunakan. Selain itu perlu
diperhatikan juga metode yang dilakukan seperti penirisan, penjemuran, dan penyimpanan.
Dengan pembuatan yang benar, manisan yang diperoleh akan renyah, tidak getir atau sepat, dan
memberi sensasi nikmat bagi yang makan.
Bahan dan bumbu
Bahan yang digunakan dipilih yang baik kualitasnya, agar hasil manisan tidak keriput.
Buah yang digunakan tidak terlalu muda ataupun terlalu tua, tidak mengandung banyak serat
serta tidak berulat dan tidak ada cacat. Buah yang digunakan dicuci terlebih dahulu dari kotoran
yang ada.
Garam yang digunakan adalah garam meja, garam bata, atau garam beriodium, serta tidak
mengandung vetsin karena akan menghambat proses pengawetan. Gula yang digunakan
sebaiknya berwarna putih agar hasil manisan tidak berubah warna menjadi lebih gelap. Bila
digunakan cuka, gunakan yang kadar keasamannya 5% saja agar tidak terlalu asam.
Air kapur sirih digunakan untuk memberi tekstur renyah pada manisan. Sebelum direndam
dalam air gula, buah direndam dalam air kapur sirih terlebih dahulu. Setelah dibilas hingga
bersih agar sisa kapur sirih tidak menempel.
Bumbu tambahan yang digunakan, seperti cabai merah, cengkeh, atau kayu manis sebaiknya
masih baru agar tidak mengganggu cita rasa manisan. Dalam pembuatan, bumbu dibungkus
dengan sepotong kain agar tidak mengotori air rendaman dan tidak mengganggu warna hasil
akhir manisan. Bahan pengawet tidak perlu digunakan apabila manisan disimpan dalam tempat
yang bersih dan sesuai.
Peralatan dan wadah
Peralatan yang digunakan untuk membuat manisan adalah panci, pengaduk, toples. Panci dan
sendok dibuat dari bahan baja antikarat, email, atau kayu. Peralatan yang terbuat dari besi atau
logam dapat meracuni dan mengubah warna manisan karena akan bereaksi dengan cuka yang
ditambahkan atau zat asam yang terdapat dalam buah.
Wadah yang digunakan tertutup, telah dibersihkan dari lemak dan telah disterilkan. Pastikan
adah tidak retak dan dapat tertutup rapat.
Metode
Sebelum direndam, manisan dipilih dahulu yang berkualitas dan dicuci. Pada beberapa buah
dilakukan pengupasan dan pemotongan terlebih dahulu. Pada buah yang memiliki daging tebal
juga dapat dilakukan pelubangan untuk membantu meresapkan larutan gula. Pada cara modern,
penggulaan dilakukan lebih dari satu tahap.
Penirisan dilakukan menggunakan ayakan yang terbuat dari bambu atau aluminium. Setelah
ditiriskan, buah dibiarkan beberapa lama untuk memastikan sisa-sisa air tidak tersisa pada buah.
Untuk manisan kering, air gula terakhir yang digunakan juga ditiriskan, sedangkan untuk
manisan basah tidak.
Metode penjemuran dilakukan untuk beberapa manisan kering. Penjemuran yang baik dilakukan
dengan sinar matahari, sambil dibalik-balik agar keringnya merata. Setara dengan itu manisan
juga dapat dipanggang pada oven sebelum dimasukkan ke wadah. Penyimpanan manisan pada
umumnya adalah di lemari es. Manisan diletakkan pada wadah yang kedap udara dan tertutup
rapat, atau dikemas dalam plastik yang kedap udara.

Resep-resep Manisan Basah:
MANISAN SALAK

Bahan Manisan Salak :
Salak 25 buah
Gula pasir 200 gram
Air 500 ml
Kayu manis secukupnya
Garam 1 sendok makan
Citrun 1/2 sendok teh
Cara membuat Manisan Salak :
1. Kupas salak dan belah menjadi 2 bagian.
2. Remas-remas salak dengan garam hingga layu.
3. Cuci bersih dan tiriskan.
4. Rebus air dan kayu manis hingga mendidih.
5. Masukkan citrun dan salak, aduk rata. Angkat dan sajikan.
Untuk 5 porsi



Manisan Mangga Basah & Kering

Bahan bahan :
10 kg mangga indramayu mengkal
10 liter larutan garam
10 liter larutan kapur
10 liter larutan metabisulfit
10 liter larutan gula 40%
50 gram asam sitrat
250 gram cabai merah, di blender kasa
6 gram natrium benzoat
2 sendok teh vanili
Cara Membuat :
Kupas tipis-tipis kulit buah mangga. Potong-potong daging buah menjadi bentuk yang
menarik
Rendam potongan mangga dalam larutan garam selama 8 jam, cuci bersih dan tiriskan.
Rendam potongan mangga dalam larutan kapur selama 4 jam, lalu cuci bersih dan
tiriskan.
Rendam buah mangga dalam larutan natrium metasulfit selama 1 jam sambil diaduk-aduk
perlahan. Cuci bersih, lalu tiriskan.

Manisan mangga basah :
Campurkan larutan gula, asam sitrat, vanili, dan cabai merah. Rendam potongan mangga
dalam larutan tersebut selama 24 jam. Angkat dan tiriskan.
Timbang sisa larutan gula. Tambahkan 200 gram gula pasir untuk setiap 1 liter sisa larutan
gula. Rebut dan biarkan mendidih selama 15 menit, lalu dinginkan. Tambahkan lagi asam
sitrat, lalu rendam kembali potongan mangga selama 24 jam. Lakukan hal demikian sampai 3
kali. Tiriskan, lalu siram dengan air panas.
Taburkan natrium benzoat, aduk rata.
kemas manisan. Sebelum di-sealer, tambahkan larutan gula 60% sebanyak 1/2 bagian berat
manisan. Simpan dalam lemari es.

o Manisan Mangga Kering :
Campurkan larutan gula, asam sitrat, dan vanili. Rendam potongan mangga dalam larutan
tersebut selama 24 jam. Angkat dan tiriskan.
Taburkan natrium benzoat, aduk rata
Jemur di bawah sinar matahari sampai kering atau menggunakan oven. Selama dijemur,
taburi dengan gula pasir.
Kemas manisan.

Tip :
Jika buah mangga yang digunakan sudah berasa asam, asam sitrat tidak perlu ditambahkan
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.
Manisan Kolang-kaling Basah

Bahan bahan :
5 kg kolang-kaling
10 liter larutan garam
20 lembar daun jeruk
10 liter larutan gula 40%
50 gram asam sitrat
4 gram natrium benzoat
25 lembar daun jeruk purut
pewarna makanan secukupnya
Cara Membuat :
Cuci bersih kolang-kaling. Rendam dalam larutan garam semalam. Cuci dan bilas sampai
rasa asinnya hilang. Tiriskan.
Didihkan air, masukkan kolang-kaling dan rebus sektar 3 menit. Tiriskan.
Campur larutan gula 40% yang sudah dididihkan bersama daun jeruk dengan asam sitrat.
Masukkan kolang-kaling. Rendam selama 24 jam. Tiriskan.
Timbang sisa larutan gula. Tambahkan 200 gram gula pasir untuk setiap 1 liter sisa
larutan gula. Rebus, biarkan mendidih selama 15 menit, dinginkan. Tambahkan asam
sitrat, lalu rendam kolang-kaling selama 24 jam. Lakukan hal demikian sampai 3 kali.
Pada perendaman yang ke 3, tambahkan pewarna makanan. Tiriskan, lalu siram dengan
air panas.
Kemas manisan kolang-kaling. Sebelumnya, tambahkan larutan gula 60% sebanyak 1/2
bagian berat manisan.
Tip :
Pilih kolang-kaling yang masih segar dan agak keras serta ukurannya seragam.
Cuci kolang-kaling sampai kesat dan lendirnya hilang. Jika lendirnya masih ada akan
menurunkan kualitas manisan yang dihasilkan.
Buang mata yang terdapat pada kolang-kaling.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.
Manisan Jahe Basah
Bahan bahan :
10 kg jahe
10 liter larutan garam
10 liter larutan kapur sirih
Pewarna merah makanan
10 liter larutan gula 30%
5 gr natrium benzoat
4 batang kayu manis
Cara Membuat :
Bersihkan jahe dari kotoran, kupas, lalu potong dengan bentuk sesuai selera
Rendam jahe dalam larutan garam selama 4 jam. Cuci dan tiriskan.
Rendam jahe dalam larutan kapur sirih selama 4 jam. Cuci dan tiriskan.
Rebus jahe dalam air mendidih selama 5 menit. Tiriskan..
Rendam potongan jahe dalam pewarna merah makanan selama 1 jam.
Rendam potongan jahe dalam larutan gula 30% yang sudah didihkan bersama kayumanis,
selama 24 jam. Tiriskan.
Timbang sisa larutan gula. Tambahkan 200 gr gula pasir untuk setiap 1 liter sisa larutan
gula. Rebus, biarkan mendidih selama 15 menit, lalu masukkan potongan jahe. Rendam
kembali selama 24 jam. Lakukan hal demikian sampai 4 kali. Tiriskan, lalu siram dengan
air panas.
Taburkan natrium benzoat, aduk rata
Manisan siap dikemas dan simpan pada suhu dingin.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.

Tip:
Pilihlah jahe dengan kematangan sedang, umbinya tidak terlalu berserat, bentuknya
seragam, dan tidak cacat.
Jika Anda menginginkan manisan dengan rasa lebih pedas, gunakan jahe merah.
Manisan Ceremai Basah
Bahan bahan :
10 kg ceremai tua
10 liter larutan garam
10 liter larutan kapur sirih
10 liter larutan Na metabisulfit
10 liter larutan gula 30%
10 batang kayu manis
5 gr natrium benzoat
Cara Membuat :
Buang batang ceremai, bersihkan dari kotoran, cuci bersih
Rendam ceremai dalam larutan garam selama 4 jam. Cuci dan tiriskan.
Rendam ceremai dalam larutan kapur sirih selama 4 jam. Cuci dan tiriskan
Rebus air, setelah mendidih celupkan ceremai dengan diwadahi saringan selama 5 menit.
Tiriskan.
Rendam ceremai dalam larutan metabisulfit seama 1 jam. Cuci dan tiriskan.
Rendam ceremai dalam larutan gula 30% yang sudah dididihkan bersama kayu manis,
selama 24 jam. Tiriskan.
Timbang sisa larutan gula. Tambahkan 200 gr gula pasir untuk setiap 1 liter sisa larutan
gula. Rebus, biarkan mendidih selama 15 menit, lalu masukkan ceremai. Rendam kembali
selama 24 jam. Lakukan hal demikian sampai 4 kali. Tiriskan, lalu siram dengan air
panas.
Taburkan natrium benzoat, aduk rata
Manisan siap dikemas dan simpan pada suhu dingin.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.
Tip:
Untuk mendapatkan manisan ceremai yang bagus
Pilih ceremai yagn sudah tua tapi tidak matang, bentuknya seragam, dan tidak cacat.
Penggulaan untuk manisan ceremai dilakukan lebih lama (5 kali), agar manisan tidak
terlalu asam. Jika Anda menginginkan keasaman manisan yang lebih tinggi, waktu
penggulaan bisa dilakukan lebih singkat
Manisan Bit Basah
Bahan bahan :
10 kg bit
10 liter larutan garam
10 liter larutan kapur sirih
10 liter larutan natrium metabisulfit
10 liter larutan gula 40%
50 gr asam sitrat
2 sdt vanili
5 sdm wijen
4 gr natrium benzoat
Cara Membuat :
Kupas bit, cuci bersih. Potong dadu atau sesuai selera
Rendam potongan bit dalam larutan garam selama 2 jam, lalu rendam dalam larutan kapur
selama 4 jam. Cuci bersih. Tiriskan.
Rendam potongan bit dalam larutan natrium metabisulfit selama 1 jam sembil diaduk-
aduk perlahan. Cuci buah dan tiriskan.
Campurkan larutan gula, wijen, vanili dan asam sitrat. Rendam potongan bit dalam
larutan tersebut selama 24 jam. Angkat dan tiriskan.
Timbang sisa larutan gula. Tambahkan 200 gr gula pasir untuk setiap 1 liter sisa larutan
gula. Rebus, biarkan mendidih selama 15 menit. Dinginkan, lalu masukkan potongan bit.
Rendam kembali selama 24 jam. Lakukan hal demikian sampai 3 kali. Tiriskan, lalu
siram dengan air panas.
Taburkan natrium benzoat, aduk rata.
kemas dengan menambahkan larutan gula 60% sebanyak 1/2 bagian berat manisan dan
simpan di lemari pendingin.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.
Tip:
Pilih umbi bit yang tidak berkayu, permukaannya rata, tidak kasar dan tidak berakar,
tidak cacat, serta masih segar.

MANISAN SINGKONG
Bahan :
500 gram singkong
100 gram gula merah, disisir dan cairkan dengan sedikir air
Air secukupnya
5 cm kayu manis
4 butir cengkeh
sehelai daun pandan
garam
Cara membuat :
Singkong dipotong kotak kecil.
Rebus singkong bersama kayu manis, cengkeh dan daun pandan hingga singkong empuk
dan air menyusut.
Masukan gula merah cair dan garam secukupnya
Aduk rata sampai kuah agak mengental
Angkat dan singkong siap dihidangkan.


Manisan Terong
Alat dan bahan:
Terong ungu 1 kg
Esens secukupnya
Gula putih kg
Vanili secukupnya
Garam
Air
Kapur sirih
Pisau
Garpu
Asam sitrun
Cara Membuat:
Terong dipotong-potong, kemudian tusuk-tusuk dengan garpu, lalu rendam dalam air kapur
selama 2/3 jam
Buang air rendaman, taburi garam
Siapkan wajan yang berisi air mendidih, lalu masukkan terongnya, setelah itu buang airnya
lalu diisi dengan air panas yang baru. Masukkan gula, garam,vanili, sitrun, aduk sampai
airnya menguap.
Manisan terong pun siap disajikan.
Resep-resep Manisan Kering:

Manisan Ubi Merah Kering
Bahan bahan :
10 kg ubi merah
10 liter larutan kapur sirih
10 liter larutan natrium metasulfit
10 liter larutan gula 40%
Kayu manis secukupnya
50 gram asam sitrat
8 gram natrium benzoat
Cara Membuat :
Kupas ubi merah, lalu iris berbentuk korek api atau sesuai selera dengan ketebalan sekitar
1 cm.
Rendam dalam larutan kapur sirih selama 4 jam. Tiriskan, lalu cuci bersih.
Masukkan irisan ubi merah dalam air mendidih sekitar 5 menit. Tiriskan.
Rendam irisan ubi merah dalam larutan natrium metasulfit sekitar 1 jam, cuci bersih.
Tiriskan.
Campur larutan gula 40% yang sudah dididihkan bersama kayu manis dengan asam sitrat.
Masukkan irisan ubi merah. Rendam selama 24 jam. Tiriskan.
Taburkan natrium benzoat, aduk rata.
Jemur di bawah sinar matahari sampai kering atau menggunakan oven. Selama dijemur,
taburi dengan gula pasir.
Manisan siap dikemas.
Tip :
Takaran asam sitrat dalam setiap resep adalah untuk perendaman pertama. Untuk
perendaman kedua dan seterusnya, gunakan setengah dari takaran sebelumnya.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.

Manisan Sirsak Kering
Bahan bahan :
10 kg sirsak, buang bijinya
4 kg gula pasir
1 liter air
Pewarna merah dan hijau secukupnya
7 gr natrium benzoat
Cara Membuat :
Masak gula pasir dengan air hingga larut dan mendidih. Masukkan sirsak, aduk terus
hingga agak kental. Kecilkan apinya.
Bagi menjadi dua, satu bagian diberi pewarna merah dan lainnya diberi pewarna hijau.
Masak terus sambil diaduk hingga kental. Angkat, diamkan 5 menit lalu tambahkan
natrium benzoat. Aduk rata.
Tempatkan di loyang datar, lalu ratakan setebal 1 cm, lalu biarkan semalam.
Potong-potong bentuk kotak, gulingkan di atas gula pasir. Jemur manisan di bawah sinar
matahari hingga kering.
Kemas manisan.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.





Manisan Pala Kering

Bahan bahan :
10 kg buah pala matang
10 liter larutan garam
10 liter larutan kapur
10 liter larutan natrium metabisulfit
10 liter larutan gula 30%
50 gr asam sitrat
2 sdt vanili
7 gr natrium benzoat
Cara Membuat :
Kupas lapisan luar kulit buah tipis-tipis, lalu buat sayatan membentuk bunga atau sesuai
selera dan buang bijinya.
Rendam buah pala dalam larutan garam selama semalam, lalu rendam dalam larutan
kapur selama 4 jam. Tiriskan.
Rendam buah pala dalam larutan natrium metabisulfit selama 1 jam sembil diaduk-aduk
perlahan. Cuci kembali dan tiriskan.
Campurkan larutan gula, asam sitrat, dan vanili. Rendam buah pala dalam larutan tersebut
selama 24 jam. Angkat dan tiriskan.
Taburkan natrium benzoat, aduk rata
Jemur di bawah sinar matahari sampai kering atau menggunakan oven. Selama dijemur,
taburi dengan gula pasir.
Manisan siap dikemas.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.
Tip:
Buah pala yang baik untuk dijadikan manisan adalah buah yang telah tua, dagingnya
masih keras, segar, dan besarnya seragam.
Untuk mempercantik penampilan, tambahkan pewarna makanan.



Manisan Nangka Kering
Bahan bahan :
10 kg nangka
10 liter larutan garam
10 liter larutan natrium metabisulfit
10 liter larutan gula 40%
30 lembar daun pandan
10 gram asam sitrat
5 gram natrium benzoat
susu skim bubuk
Cara Membuat :
Cuci bersih buah nangka, lalu pisahkan buang nangka dari bijinya
Rendam buah nangka dalam larutan garam selama 2 jam. Cuci sampai rasa asinnya hilang
dan tiriskan
Rendam buah nangka dalam larutan natrium metabisulfit sekitar 1 jam, cuci bersih.
Tiriskan.
Didihkan larutan gula 40%, lalu campur dengan daun pandan dan asam sitrat. Masukkan
irisan buah nangka. Rendam selama 24 jam. Tiriskan.
Taburkan natrium benzoat, aduk rata.
Jemur manisan nangka basah diatas aluminium foil atau anyaman bambu sampai
kekeringan yang diinginkan. Selama pengeringan, taburi susu skim untuk mendapatkan
manisan nangka yang manis dan gurih.
Kemas manisan.
Tip :
Pilih buah nangka yang berdaging tebal dengan tingkat kematangan sedang, tidak lunak,
dan tidak berair
Taburkan susu slim saat pengiringan bisa diganti dengan gula pasir
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.






Manisan Kulit Jeruk Bali

Bahan bahan :
10 kg kulit jeruk bali
10 liter larutan kapur sirih
10 gr bubuk tawas
10 liter larutan gula merah 40%
4 batang kayu manis
7 gr natrium benzoat
50 gr asam sitrat
Cara Membuat :
Kupas kulit jeruk, buang bagian luarnya yang bewarna hijau. Potong sesuai selera.
Rendam irisan kulit jeruk dalam larutan kapur sirih dan tawas selama 2 hari sampai kulit
jeruk keras dan kenyaal. Cuci bersih, tiriskan.
Rebus dalm air mendidih selama 5 menit
Buat larutan gula merah 40%, lalu didihkan bersama kayu manis. Masukkan potongan
kulit jeruk, masak dengan api kecil sambil diaduk hingga laritan gula mengering. Angkat,
tambahkan natrium benzoat dan asam sitrat. Aduk terus. Tiriskan.
Keringkan di atas alluminium foil sampai tingkat kekeringan yang diinginkan, potong-
potong semenarik mungkin.
Kemas manisan.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1
g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila
diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat
boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah
dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan
pengawet. Diberikan sekitar 0.5 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan
sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di
toko kimia atau toko kue.
Tip: Jika anda menginginkan warna manisan yang kekuningan, gunakan gula pasir. Jika yang
diharapkan warna cokelat tua, gunakan gula merah.






Manisan Cabai





Bahan:
8-12 cabe merah segar berukuran sedang
450 g gula putih
450 ml air
air mendidih
Cara membuat:
Tuangkan 1 L air yang baru mendidih ke dalam panci dan tambahkan cabe.
Didihkan dan rebus dengan cabe selama 1 menit.
Tiriskan cabe dan refresh dengan air dingin.
Tambahkan gula dan air dengan volume sama ke dalam panci dan didihkan
Tambahkan cabe dan masak hingga mendidih perlahan selama 30-40 menit.
selama memasak ini, panaskan wadah sterilisasi wadah dengan dikukus atau d oven
Ketika cabe yang matang, angkat keluar dengan lembut dan tempatkan dalam wadah
Tuangkan sirup diatasnya dan tutup rapat
Biarkan dingin, lalu kemudian simpan di lemari es.


MANISAN NANAS


Bahan:
nanas mengkal 500 gram
gula pasir 175 gram
air 100 ml
garam sendok teh
pewarna kuning tua secukupnya
Cara:
kupas nanas, potong-potong
rebus gula, air, garam, dan pewarna hingga mendidih. Angkat
diamkan air gula sehingga agak hangat, masukkan nanas, diamkan dingin
siapkan wadah yang bersih dan kering, masukkan nanas bersama air gula
simpan dalam lemari es minimal selama sehari sebelum disajikan.


Manisan Tomat (Lycopercium Esculentum)





Bahan :
1. Tomat Segar yang mengkal 1 kg
2. Gula Pasir 1/2 kg
3. Garam 1/2 sdm
4. Kapur sirih 1 sdt
5. Air untuk merendam secukupnya
6. Air untuk melarutkan gula 2 gelas belimbing
Cara Membuatnya:
1. Cuci bersih tomat, buang pangkal/tempat tangkai tomat, tusuk-tusuk tomat dengan garpu
sampai memar kemudian rendam dalam larutan air kapur sirih selama 12 jam
2. Setelah itu cuci bersih tomat, tiriskan
3. rebus larutan gula sampai mendidih lalu masukkan tomat dan masak sampai tomat
lunak/masak kemudian dinginkan semalam
4. Esok hari panaskan rebusan air dan tomat sampai mendidih kemudan diamkan, ulangi
lagi keesokan harinya
5. Setelah tomat terasa manis dan hilang bau langunya, angkat dan tiriskan
6. Kemudian jemur manisan tomat sampai kering di terik matahari. Tetapi kalau manisan
saya dioven karena saya tidak punya lahan untuk menjemur dan menurut saya dioven
lebih higienis daripada di jemur terutama untuk daerah perkotaan.
7. Setelah kering segera dikemas dalam toples atau plastik kedap udara. Manisan siap untuk
disantap





Manisan Pare
Bahan :
1. Pare 1 kg
2. Gula Pasir 1kg
3. Air 1 liter
4. Garam
5. Kapur sirih 1 sendok teh
Cara Membuatnya :
1. Cuci bersih pare, remas-remas dengan garam agar rasa pahit hilang kemudian cuci bersih
sekali lagi
2. Tusuk-tusuk pare dengan garpu, rendam dengan air kapur sirih selam 3 jam
3. Cuci bersih sekali lagi pare agar sisa-sisa kapur sirih hilang.
4. Rebus pare dengan air sampai mendidih dan matang, angkat tiriskan
5. Rebus gula pasir dengan air 1 liter sampai mendidih, masukkan pare, masak sampai
mendidih kembali kemudian diamkan semalam.
6. Ulangi perebusan manisan pare esok harinya sampai 3 hari
7. Setelah pare terasa manis dan pahitnya berkurang, angkat, tiriskan
8. Potong-potong manisan pare, keringkan manisan pare dengan cara di oven atau dijemur
di bawah sinar matahari.
9. Jika sudah kering segera simpan dalam toples atau kantong plastik, tutup rapat.
10. Manisan pare siap untuk dikonsumsi

Manisan belimbing waluh

Bahan Untuk Manisan Belimbing Waluh:
1 kg belimbing wuluh
300 g gula pasir
kapur sirih
1/2 sdm tawas
Cara Membuat Manisan Belimbing Waluh:
1. Cuci bersih belimbing sayur, tiriskan.
2. Gilas-gilas belimbing sayur di atas parutan kelapa hingga airnya keluar.
3. Siapkan air secukupnya, beri air kapur sirih. Rendam belimbing sayur dalam air kapur
sirih selama semalaman. Cuci lalu tiriskan.
4. Siapkan 2,5 liter air, beri tawas, aduk rata. Rendam belimbing dalam larutan tawas
selama 2 jam. Tiriskan belimbing sayur. Cuci bersih. Tiriskan.
5. Rebus gula bersama 100 ml hingga gula larut. Angkat.
6. Masukkan belimbing sayur dalam larutan gula. Rendam semalaman.
7. Tiriskan belimbing sayur, rebus gula perendamnya hingga kental.
8. Rendam kembali belimbing sayur dan biarkan semalaman. Ulangi sekali lagi.
9. Terakhir, tiriskan belimbing sayur. Rebuis gula perendamnya hingga menjadi karamel.
10. Masukkan belimbing sayur, aduk-aduk hingga kering.
11. Taruh belimbing di loyang datar, jemur di atas sinar matahari hingga agak kering, balik-
balik sekali-sekali.
12. Panggang sebentar dalam oven panas. Angkat. Dinginkan.
13. Simpan dalam wadah bertutup.
Untuk 1,5 kg


Resep-resep Acar:

Acar Mentimun

Bahan:
1 buah mentimun, cuci bersih, potong tipis-tipis.
200 mL air
1/2 bawang bombay, belah dua
1 sdt cuka
1/2 sdt garam
Gula secukupnya
Cara Membuat:
1. Campur air, bawang bombay, garam dan gula, didihkan.
2. Matikan api, buang potongan bawang bombay, dinginkan air.
3. Masukkan potongan mentimum.
4. Biarkan semalam, simpan dalam lemari es.
Acar Lettuce
Bahan:
Lettuce, sobek-sobek
Gula
Air
Sedikit cuka

Cara Membuat:
1. Aduk gula, air dan cuka hingga gula larut
2. Masukkan lettuce, aduk.





TUGAS MULOK
MANISAN
















NAMA : WIDYA D.A
KELAS : IX A


SMP NEGERI 1 SENTANI
JAYAPURA

Anda mungkin juga menyukai