Anda di halaman 1dari 7

Cara Membuat Manisan Kedondong

Pada dasarnya manisan adalah buah-buahan yang direndam dalam campuran air gula selama
beberapa waktu. Membuat buah menjadi manisan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan
buah tersebut tanpa menambahkan aneka bahan kimia sebagai zat pengawet. Jenis dari manisan
ini sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu manisan kering dan manisan basah.

Berikut ini akan dijelaskan cara membuat manisan basah yang berupa manisan kedondong.
Kunci sukses dalam membuat manisan adalah pada pemilihan buah dan kebersihan peralatan
yang digunakan. Pilih buah dengan kualitas yang bagus supaya hasil manisan yang kita buat
lebih awet. Selain itu, cek kebersihan alat yang kita gunakan. Terutama alat yang digunakan
untuk merendam manisan.

Definisi Buah Kedondong

Buah kedondong atau dondong yang rasanya asam manis ini banyak disukai orang, terutama untuk dijadikan rujak
atau manisan. Manfaat buah kedondong cukup besar, terutama dari kandungan gizinya yang baik untuk tubuh.
Buat yang sulit buang air besar (BAB), buah kedondong dipercaya dapat melancarkan. Ingin tahu?

Pohon kedondong (Spondias dulcis) merupakan tanaman besar yang tingginya bisa mencapai 20 meter. Tanaman
ini umumnya terdapat di daerah tropis dan lebih menyukai tanah di daratan rendah sebagai tempat tumbuhnya.
Bentuk buahnya bulat lonjong dengan kulit berwarna hijau. Namun kalau sudah matang, kulitnya akan berubah
kuning dan mudah dikupas.

Buah dengan biji berduri ini berasal dari belahan timur Indonesia. Di dunia international, buah dengan kedahsyatan
rasa masamnya disebut dengaan nama Ambrella. Pada awal abad 20, kedondong diperkenalkan ke mancanegara,
mulai dari Australia sampai Jamaica. Bahkan, kedondong sempat ditanam juga di Florida.

Jenis kedondong yang dikenal umumnya bentuk buahnya sebesar telur ayam. Namun ada juga jenis varietas lain
yang ukuran buahnya cukup besar, bahkan bisa dari varietas umumnya. Dan beratnya bisa mencapai 1 kg per
buah. Jenis ini umunya terdapat di kawasan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah dan dikenal dengan nama
kedondong raksasa.Disamping untuk rujakan buah kedondong juga dapat dimanfaatkan sebagai manisan yang
sehat untuk tubuh kita

MANISANKEDONDONG

Bahan:

500 gr buah kedondong yang sudah tua. Kupas kulitnya dan belah-belah
Air kapur sirih secukupnya
200 gr gula pasir
100 ml air
Pewarna kuning yang food grade secukupnya
Cara membuat manisan kedondong:

1. Campur air dengan kapur sirih. Diamkan sebentar sampai kapur sirihnya mengendap.
Saring dan ambil airnya saja
2. Rendam potongan kedondong ke dalam air sirih dan diamkan selama 2 jam
3. Tiriskan potongan kedondong dan cuci bersih.
4. Rebus gula pasir dan 100 ml air , tambahkan beberapa tetes pewarna kuning. Tunggu
sampai mendidih kemudian angkat dari atas api
5. Masukkan potongan kedondong ke dalam rebusan air gula dan diamkan selama minimal
1x24 jam
6. Tiriskan potongan kedondong dan jemur dibawah sinar matahari sampai kering
7. Setelah kering, simpan manisan kedondong dalam wadah tertutup rapat.

Keterangan:

Jenis buah bisa diganti dengan yang lain, seperti: mangga, jambu, salak, dll
Bila ingin ada rasa pedas, tambahkan ulekan cabe merah dan campurkan pada air rebusan

CARA MEMBUAT MANISAN PEPAYA

banyak digemari dan populer dijadikan buah meja alias pencuci mulut. Buah dengan rasa segar
dan tekstur lembut saat matang ini mudah didapatkan di mana-mana. Keberandaannya juga
cukup melimpah mengingat budidaya pepaya memang dalam skala yang besar. Sayangnya, buah
pepaya cenderung mudah busuk jika tidak disimpan dalam suhu yang tepat. Hal ini tentu mnejadi
kendala tersendiri. Mencermati hal tersebut, untuk menghidari kerugian dan meningkatkan nilai
jual pepaya, banyak yang sudah memulai bisnis manisan pepaya kering. Cara membuat makanan
yang satu ini cukup mudah, Anda pun bisa mempraktekkannya dari dapur Anda.

Semangka merupakan buah dengan komoditas tinggi di daerah tropis, seperti halnya di Indonesia.
Karena tanaman semangka berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika. Dari benua Afrika, tanaman
ini kemudian menyebar ke Mesir, India, bahkan ke Cina pada abad X. Daging buah semangka
mengandung air sebanyak 93,4%, prrotein 0,5%, lemak 0,1%, karbohidrat 5,3%, serat 0,2%, abu 0,5% dan
vitamin A 70 mcg. Di Indonesia, buah semangka banyak dikonsumsi masyarakat. Selain karena memiliki
banyak kandungan gizi, buah semangka dicari karena kadar airnya yang tinggi yang dapat menyegarkan
setiap konsumennya. Namun masyarakat hanya mengkonsumsi daging buahnya saja dan tidak dengan
kulitnya. Dengan jumlah produksi 30 ton/ha/tahun, maka kulit buah yang tidak dikonsumsi masyarakat
sekitar 3-5ton/ha/tahun. Memang tidak banyak teknologi pemanfaatan kulit semangka di Indonesia.
Namun di negeri Arab, buah semangka banyak dimanfaatkan sebagai makanan pencegah diabet, dengan
cara menghaluskan kulit semangka hingga menjadi bubur dan mengkonsumsinya rutin setiap pagi dan
sore hari. Berdasarkan informasi dari cara pengolahan kulit buah semangka di negeri Arab, maka tidak
menutup kemungkinan pengolahan kulit buah semangka juga dapat dilakukan di Indonesia, mengingat
jumlah produksi buah semangka yang mencapai 30 ton/ha/tahun. hanya butuh suatu keterampilan dan
kreatifitas untuk dapat menemukan solusinya. Adapun manfaat yang bisa kami dapatkan selaku
mahasiswa dari kegiatan ini antara lain: 1) untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi guna
mempersiapkan mahasiswa yang kreatif, inovatif dan produktif, dan berwawasan ilmiah. 2) Mendapat
peluang untuk mengaktualisasikan diri agar dapat berkemabng menjadi manusia yang mandiri dan
berdaya saing, sehingga perlu adanya lingkungan yang kondusif untuk melahirkan karya yang inovatif dan
kreatif, (3) Untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa dan sebagai wujud pengabdian masyarakat
dengan menciptakan suatu produk pengolahan limbah kulit buah semangka yang bermanfaat dan
memiliki daya jual tinggi bagi masyarakat. Sedangkan manfaat bagi masyarakat pada umumnya antara
lain: (1) Produk manisan kulit buah semangka ini bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan
di lingkungan masyarakat, (2) Menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat yang berdaya saing
tinggi. Berdasarkan dengan masalah limbah kulit buah semangka yang telah kami jabarkan sebelumnya,
maka kami memiliki suatu ide untuk membuka suatu usaha kecil yang memanfaatkan kulit buah
semangka untuk diolah menjadi suatu produk manisan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Selain
bertujuan untuk memperoleh keuntungan, usaha kami juga memiliki kelebihan yaitu ikut serta dalam
mengurangi limbah kulit buah semangka di masyarakat dan juga memberi peluang bagi masyarakat
untuk turut mencoba memanfaatkan limbah kulit buah yang tidak harus kulit buah semangka untuk
dijadikan suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan bersama.

Siapkan Bahan Yang Diperlukan

Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat manisan pepaya kering antara lain:
Buah pepaya. Pilih yang mengkal atau setengah matang. Takarannya sebanyak 10
kiogram.
Gula pasir sebanyak 5 kilogram

Kapur sirih sebanyak 300 gram


Natroum benzoat secukupnya.
Garam sebanyak 15 gram.
Air bersih atau matang secukupnya.

Cara Membuat Manisan Pepaya KerinG

Cara Membuat Manisan Pepaya kering dan basah. Pada prinsipnya mengolah buah segar
menjadi manisan buah adalah untuk mengawetkan atau memperpanjang masa simpan buah
tersebut. Karena kita ketahui bersama, kalau musim buah sudah tiba sering buah tertentu
harganya menjadi sangat murah bahkan banyak yang tidak bisa dimanfaatkan atau terbuang sia-
sia. Pengolahan buah menjadi manisan juga merupakan salah satu alternative untuk menjadikan
buah lebih mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi.

Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar
yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah
tumbuhnya mikroorganisme yang menyebabkan buah cepat membusuk atau sebagai pengawet
alami. Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan air garam dan air kapur untuk
mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah.

1. Pertama siapkan pepaya, kupas dan pisahkan biji dari daging. Selanjutnya potong sesuai
dengan keinginan Anda.
2. Siapkan larutan berupa campuran air sebanyak 150 liter dengan 300 gram kapur sirih.
Kemudian setelah siap, masukkan potongan pepaya mengkal ke dalam larutan tersebut.
Diamkan selaam kurang lebih 35 menit. Angkat pada saat tekstur potongan pepaya
menjadi lebih keras.
3. Setelah diangkat, potongan pepaya dicuci sampai berish untuk menghilangkan campuran
rasa kapur sirih.
4. Setelah bersih sempurna, potongan buah pepaya direbus dalam air mendidih. Kurang
lebih 5 menit. Angkat dan tiriskan.
5. Setelah itu, siapkan larutan gula. Perbandingannya 1 kilogram gula dicampurdengan 1
liter air. Setelah larutan tercampur, masukkan natrium benzoat dan didihkan larutan.
Setelah mendidih, masukkan potongan pepaya mengkal ke dalamnya. Tunggu hingga 1
sampai 1 setengah jam. Setelah itu matikan api.
6. Langkah selanjutnya adalah pengeringan. Proses ini dilakukan di bawah sinar matahari
dengan durasi 3 hari. Jika Anda punya alat pengering, waktu bisa dipangkas dan disetting
ke angka 60 derajat celcius. Setelah kering, keluarkan.
7. Tahapa akhir adalah pengemasan. Baiknya simpan manisan pepaya kering di dalam
kantong atau kemasan lain yang kedap udara agar lebih awet. Mudah kan? Selamat
mencoba!

CARA MEMBUAT MANISAN KULIT SEMANGKA

Bahan :
- Kulit semangka yang telah dipisahkan dari daging buahnya
- Gula
- Air
- Larutan kapur sirih dan
- Pewarna makanan
Langkah pembuatan :
- Pertama rajang kecil-kecil kulit semangka yang telah dipisahkan dari daging buahnya
- Cuci kulit semangka kemudian rendam dengan larutan kapur sirih selama 12 jam
- Setelah direndam, cuci kulit semangka dan tiriskan
- Setelah itu nyalakan kompor kemudian panaskan air dan gula dengan perbandingan 1 : 3 hingga
menjadi karamel
- Berikan pewarna makanan secukupnya lalu matikan kompor
- Masukan potongan kulit semangka ke mangkuk caramel dan aduk hingga rata
- Setelah diaduk kemudian diamkan dan tiriskan
- Masukan kembali potongan kulit semangka tadi kemudian aduk hingga rata
- Masak hingga larutan gula mengering
- Kemudian angkat dan dinginkan
- Manisan lezat siap disajikan

Tidak hanya manisan ternyata kulit semangka dapat diolah menjadi panganan lain yaitu Tumisan Kulit
Semangka, Sayur Bening kulit semangka, Lumpia isi kulit semangka, Sayur Godok kulit semangka dan
dapat dijadikan setup buah.

Inovasi ini dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk dapat mencoba hal-hal baru seperti
kulit semangka yang telah diuji coba oleh siswi SMK Negeri 8 Jakarta. Anda tertarik!!!

CARA MEMBUAT PEYEUM

Ubi kayu merupakan jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani baik di
daerah dataran rendah maupun daerah dataran tinggi.
Sesuai dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi
pengolahan hasil pertanian, ubi kayu dapat diolah menjadi beraneka ragam makanan olahan
seperti ; Cake singkong, keripik (Kripsi), Getuk, opak, kerupuk, dll.
Rekayasa Teknologi fermentasi adalah teknologi pengolahan hasil dengan menggunakan
mikroorganisme yang dapat dilakukan pada komoditi ubi kayu atau beras ketan.
Kuliner khas Bandung antara lain Peuyeum Bandung yaitu tape ubi kayu yang dalam
penyajiannya dengan cara digantung, baik dalam etalase maupun diruangan bebas pada tempat
pemajangan. Tape Bandung adalah bahan makanan olahan melalui fermentasi yang berbahan
baku dari ubi kayu dan penampilannya khas yaitu digantung dengan menggunakan tali rafia
dalam pemasarannya.
Cara membuat tape gantung pada prinsipnya sama saja dengan cara membuat tape dari
ubi kayu pada umumnya, akan tetapi ada hal-hal khusus yang perlu diperhatikan agar tape
tersebut dapat digantung sehingga penampilannya menarik dan konsumen tertarik untuk
membeli.
Tape Bandung yang berkualitas dapat dinilai dari segi warna, rasa, kekerasan, tekstur dan
kemasamannya. Tape yang baik dapat dilihat secara fisik, yaitu tampak padat dan empuk,
berwarna putih kebiru-biruan, rasanya manis agak sedikit masam dan mengandung alkohol.
II. MEMBUAT TAPE GANTUNG
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Kompor/tungku
Panci besar minimal 75 cm
Baskom besar dan kecil
Kertas Koran
Pisau
Tampah
Tali rafia
b. Bahan
Ubi kayu
Ragi tape
2. Langkah-langkah pembuatan tape ubi kayu gantung
1) Kupas ubi kayu sampai ke lapisan lendirnya, atau sedalam 2 mm-3 mm
2) Cuci ubi kayu yang sudah dikupas hingga bersih
3) Rebuslah dalam panci perebusan selama 15 menit s/d 30 menit
4) Setelah cukup matang, ubi kayu diangkat dari panci perebusan.
5) Lakukan pembersihan ulang agar ubi kayu benar-benar bersih dari lapisan lendir.
6) Biarkan sampai benar-benar dingin, agar mikroorganisme inokulan tidak mati.
7) Bila sudah dingin, lumuri rebusan ubi kayu dengan ragi secara merata.
8) Setelah selesai peragian, ubi kayu disusun dalam wadah pemeraman.
9) Peramlah selama 8 jam 12 jam agar terjadi proses fermentasi.
10) Fermentasi jangan lebih dari 12 jam sebab tape akan terlalu masak.
11) Selesai proses fermentasi, pasangkan tali pada ujung pangkal tape.
12) Gantung pada lemari etalase atau tempat pemajangan yang dikehendaki.
13) Bila digantung ditempat bebas, sarungkan plastik transparan sbg. Pelindung debu
14) Tape akan bertahan pada gantungan selama 10-15 hari.
15) Ketahanan tape saat dipajang tergantung kelembaban udara.

Peuyeum, penganan asal Bandung yang satu ini kendati sudah mulai
tersingkir namun tetap memiliki penggemar setia. Cara dijualnya tergolong
unik, karena digantungkan di langit-langit warung sederhana di pinggiran
jalan. Selain rasanya yang enak, harganya pun murah pisan ouy!

Bandung memang terkenal dengan segudang jajanan dan aneka penganan


oleh-oleh yang khas dan serba lezat. Peuyeum yang berasal dari bahasa
Sunda ini diartikan sebagai tape singkong pun sempat menjadi penganan
khas Jawa Barat yang cukup populer. Meski sayang kini penganan tersebut
telah kalah pamor dibanding dengan aneka jajanan kota kembang lainnya.

Kendati sudah kepopuleran Peuyeum telah redup, namun penggemar


setianya tetap mencari penganan yang satu ini. Baik untuk dimakan sendiri
di rumah, temah ngemil di perjalanan sepanjang Bandung-Jakarta, atau
sebagai buah tangan. Nah, apakah Anda salah satu penggemar setianya?
Peuyeum biasanya dijual di pinggir jalan raya sepanjang Bandung-Jakarta.
Asal-muasal Peuyeum banyak dijual disana adalah karena daerah tersebut
merupakan daerah penghasil singkong. Alhasil kita dapat melihat jejeran
penjual Peuyeum sepanjangan jalan meski harus diakui kini jumlahnya tak
sebanyak dulu.

Peuyeum sendiri berupa singkongnya utuh dan tidak dipotong-potong seperti


tape biasa. Proses fermentasinya digantung sehingga kita banyak melihat
singkong tersebut digantung-gantung dengan bambu. Untuk membuat
peuyeum biasanya menggunakan singkong jenis mentega dan manggis
sebab keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Misalkan saja
untuk jenis mentega memiliki rasa lebih enak meski sayang tidak tahan
lama. Sebaliknya singkong jenis manggis meski tidak seenak jenis mentega
namun memiliki daya tahan lebih lama.

Berikut adalah cara pembuatan peuyeum :


1) Potong-potong ubi kayu lalu kupas, kemudian cuci;
2) Rendam sebentar kemudian rebus dalam air mendidih hingga stengah
masak;
3) Angkat dan tiriskan lalu dinginkan;
4) Lumurkan ragi pada seluruh permukaan ubi kayu. Pada bagian atas
tumpukan ubi kayu, taburkan lagi ragi sebelum ditutup dengan daun talas
atau plastik;
5) Peram selama 2~9 hari.
Jangan tergesa-gesa dalam membeli peuyeum meski penjualnya berderet-deret. Sebelum menawar ada baiknya perhatikan
juga kebersihan si penjual dan kualitas peuyeum yang biasanya bisa dilihat langsung karena digantungkan. Carilah yang
warnanya agak kekuningan dan lembek karena Peuyeum ini paling enak langsung dimakan. Namun, jika ingin dijadikan
oleh-oleh pilihlah teksturnya jangan terlalu lembek alias sedikit keras.

Anda mungkin juga menyukai