Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman buah naga merupakan salah satu produk hortikultura yang termasuk komoditas
internasional. Asal buah naga ini adalah Meksiko. Pada tahun 1870, tanaman buah naga dibawa oleh
orang prancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Buah naga adalah buah tanaman jenis
kaktus dari keluarga Hylocereus dan Selenecerius.
Nama buah naga tersebut diberikan pada buah naga yang berasal dari empat jenis tumbuhan,
antara lain : Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging putih, Hylocereus
Polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah, Selenicereus megalanthus
dengan kulit buah kuning dan daging buah putih dan Hylocereus Costaricensi buah naga daging super
merah.Sejak diperkenalkan sebagai buah yang enak dan memiliki banyak khasiat, dalam ekspo “Agritec”
di Tokyo tahun 1999. Buah  naga kian populer dan banyak diburu orang.
Buah naga memang belum banyak dikenal di Indonesia. Buah ini sulit diperoleh di pasar-pasar
tradisional dan hanya dijumpai di pasar swalayan tertentu saja. Selain masih sedikit yang menanamnya,
juga disebabkan tanaman ini masih tergolong jenis tanaman budidaya baru. Tanaman buah naga dapat
dimanfaatkan sebagai obat, buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, menyeimbangkan kadar gula
darah, mencegah kanker usus, menguatkan daya kerja otot, meningkatkan ketajaman mata. Pada
umumnya buah naga dinamakan sebagai pelepas dahaga karena kandungan airnya yang sangat tinggi,
sekitar 90 persen dari berat buah yang rata-rata mencapai 0,5-1 kg rasannya juga cukup manis karena
kadar gulanya yang mencapai 13-18 brinks. Buahnya juga dapat diolah menjadi sirup, sari buah, selai,
jelly, dan manisan kering buah naga. Buah naga dapat mencegah penyakit diabetes mellitus, jantung
stroke, dan penyakit kardiovaskuler.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :


1.      Apa saja khasiat buah naga?
2.      Bagaimana teknik budidaya buah naga?
3.      Bagaimanakah keuntungan ekonomi dalam menanam buah naga?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitiannya adalah :
1.    Untuk mengetahui asal usul buah naga.
2.    Untuk mengetahui jenis-jenis buah naga.
3.    Untuk mengetahui khasiat pada buah naga.
4.    Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik membudidayakan buah naga.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Asal Usul Buah Naga

Buah Naga atau Dragon Fruit ini adalah jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus.
Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang   juga
dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan termasuk di
indonesia. Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman
hias.

Kemudian orang Vietnam mengetahui ternyata buah dari tanamanini dapat dimakan. Cara
bertanam orang Vietnam masih secara tradisional seperti cara bertanam orang India Amerika Selatan.
Tumbuhan buah naga ditanam di antara pohon-pohon lain yang bertindak sebagai panjatan yang murah.
Pada musim buah naga antara bulan Juli dan Oktober, buah ini sangat melimpah di Vietnam, sampai
dihidangkan sebagai pencuci mulut di pesawat Vietnam Airlines.

2.2   Jenis-Jenis Buah Naga

Jenis buah naga yang telah dibudidayakan ada empat, yaitu buah naga berdaging putih
(Hylocereus undatus), buah naga berdaging merah (H. polyrhizus), buah naga berdaging super merah (H.
costaricensis), dan buah naga berkulit kuning dengan daging putih (Selenicereus megalanthus).

Buah naga berdaging putih (H. undatus) paling banyak dijumpai di pasaran. Berat buahnya rata-
rata 400-500 gr. Rasanya kurang manis bila dibandingkan dengan buah naga berdaging merah. Oleh
karena itu harga buah naga merah lebih mahal jika dibandingkan dengan buah naga berdaging putih.
Buah naga berdaging merah juga dianggap lebih berkhasiat. Namun beratnya maksimum hanya 400 gr.
Buah naga paling mahal adalah yang berdaging super merah (super red). Rasanya sangat manis dengan
berat mencapai 900 gr. Jenis ini memiliki batang berlilin, hijau keputih-putihan dengan tepian tajam,
memiliki duri-duri sangat kecil. Panjang bunganya sekitar 30 cm dengan daun-daun pembalut besar.

Buah naga berkulit kuning dengan daging putih, mempunyai ukuran paling kecil jika dibandigkan
dengan jenis lainnya, hanya sekitar 80-100 gr. Oleh karena itu, buah naga jenis ini tidak sesuai untuk
dikomersilkan. Buah naga jenis ini biasanya ditanam di daerah dingin dengan ketinggianmlebih dari 800
meter di atas permukaan laut. Buah naga ini memiliki batang hijau ramping, tepiannya tidak tajam. Bunga
berwarna putih. Panjang bunga sekitar 30 cm, dengan daun-daun pelindung kecil.

Jenis-jenis lain dari buah naga yang umumnya hanya ditanam sebagai tanaman hias adalah sebagai
berikut :

a.  Hylocereus calcaratus, memiliki batang yang lembut, hijau dengan lekukan yang jelas. Panjang
bunga sekitar 35-37 cm, dan lebarnya sekitar 20-30 cm.

b. Hylocereus escuintlensis, memiliki batang hijau dengan tepian coklat. Panjang bunga 28-31 cm,
lebarnya sekitar 24-36 cm.

2
 c. Hylocereus minutiflorus, memiliki batang hijau, dengan bunganya semacam duri kaku pada bagian
bawahnya. Bunga berwarna merah, dengan panjang 5 cm dan lebarnya 8-9 cm.

d.  Hylocereus monacanthus, memiliki batang hijau abu-abu, dengan tepian tajam. Panjang bunga dapat
mencapai 30 cm. Corong bunga berupa daun-daun pembalut yang letaknya renggang. Buahnya merah
dengan daging buah berwarna hijau.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Khasiat Buah Naga

Kandungan air buah ini sangat tinggi serta rasanya cukup manis, buah ini dapat menghilangkan
dahaga. Sebuah sumber badang Litbang pertanian menyebutkan, buah naga dapat menurunkan kadar
kolesterol, menyeimbangkan kadar gula darah, mencegah kanker usus, menguatkan daya kerja otot,
meningkatkan ketajaman mata, dan menghaluskan kulit. Buah naga kaya dengan vitamin dan mineral,
yang dapat membantu miningkatkan daya tahan tubuh dan melancarkan metabolisme.
Secara keseluruhan, buah ini baik untuk kesehatan dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan zat
gizi sehari-hari. Hasil analisis laboraturium oleh Taiwan Food Industry Develop and Research Autoritis
menunjukkan buah naga mengandung zat-zat sebagai berikut :
                                               
Zat-zat di atas memiliki fungsi antara lain sebagai berikut :
1 Protein dari buah naga merah mampu melancarkan metabolisme   tubuh, dan menjaga kesehatan
jantung.
2.      Serat berfungsi mencegah kanker usus, penyakit kencing manis, dan baik untuk diet.
3.      Karoten berfungsi menjaga kesehatan mata, menguatkan otak, dan  mencegah penyakit.

Bagian lain dari tanaman buah naga juga bisa dimanfaatkan. Buah naga yang masak memang
dapat langsung dikonsumsi. Sedangkan buah yang belum masak dapat dibuat sup. Bunga buah naga juga
dapat dikonsumsi yaitu dengan menjadikannya sayur urap, digoreng, atau dapat dikeringkan untuk
dijadikan minuman semacam teh.
Dahan atau cabang buah naga juga dapat dimakan yaitu dijadikan salad, urap, digoreng, dan
dijadikan sup. Masakan dari dahan tumbuhan buah naga dipercaya dapat membuang racun dalam tubuh
dan membersihkan pencernaan.
Buah naga juga sangat bermanfaat jika dikonsumsi sehari hari. Selain itu, manfaat buah naga
lainnya secara tidak langsung yang penting adalah untuk menurunkan kadar kolestrol, memperkuat tulang
dan gigi, merawat kesehatan mata, dan merawat kesehatan jantung. Berikut adalah beberapa manfaat buah
naga untuk dikonsumsi sehari hari.

1. Memperkuat tulang dan gigi


2. Baik untuk membersihkan usus
3. Mencegah peradangan
4. Menjaga ion tubuh
5. Buah untuk meningkatkan stamina

Mengingat manfaat kesehatan sangat banyak sekali, jangan pernah ragu untuk mengkonsumsi
buah naga agar kesehatan anda selalu terjaga sepanjang hari. Buah ini juga dapat membantu sistem
pencernaan tubuh manusia.

Sampai saat ini masih belum ditemukan efek samping konsumsi buah naga, buah ini dapat dikonsumsi
oleh wanita hamil, menyusui, penderita diabetes, penyakit jantung, hingga penderita asma. Namun perlu
diketahui bahwa satu-satu nya efek yang akan anda terima adalah air seni dan feses yang agak berubah
kemerah-merahan. Bayi berumur 1 tahun juga telah dapat diberikan konsumsi buah naga.

4
3.2          Teknik Budidaya Buah Naga
3.2.1      Memilih Bibit Buah Naga
                Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu
memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih.
Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman.
Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara vegetatif
lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada
anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:

-          Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4
kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan
dari hasil buah terdahulu.

-          Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin
besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.

-          Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua,
sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.

-          Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata,
sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya untuk
merangsang pertumbuhan akar.

-          Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek namun
konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.

-          Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering. Apabila
langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko
serangan jamur batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.

-          Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah atau
media tanamnya silahkan lihat cara membuat media persemaian.

-          Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. Kemudian tancapkan bagian yang
runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.

-          Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3
hari sekali.

-          Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit
mendapatkan cahaya matahari penuh.

-          Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.

3.2.2 Persiapan budidaya buah naga


Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu hektar sekitar 6000-1000 bibit. Jumlah bibit yang
diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam. Kali ini alamtani membahas
metode budidaya buah naga dengan tiang panjat tunggal. Dengan sistem ini dibutuhkan tiang panjat
sebanyak 1600 batang dengan kebutuhan bibit tanaman sebanyak 6400 bibit per hektar.

5
3.2.3      Pembuatan tiang panjat
Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat diperlukan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang
panjat biasanya dibuat permanen dari beton. Bentuk tiangnya bisap pilar segi empat atau silinder dengan
diameter sekitar 10-15 cm.
Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50
cm agar kuat berdiri. Di ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu atau besi membentuk
‘+’. Kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban motor bekas. Sehingga bagian
ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil.
Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar
baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran drainase
sedalam 25 cm.

3.2.4      Pengolahan tanah


setelah tiang panjat disiapkan, buatlah lubang tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan kedalaman 25 cm.
Posisi tiang panjat persis terletak ditengah-tengah lubang tanam tersebut.

Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah. Tambahkan pupuk kompos
atau pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10-20 kg. Tambahkan juga dolomit atau kapur pertanian
sebanyak  300 gram, karena buah naga memerlukan banyak kalsium. Aduk bahan-bahan tersebut hingga
merata. Timbun kembali lubang tanam dengan campuran media di atas. Kemudian siram dengan air
hingga basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan lubang tanam yang telah di timbun kembali tersinari
matahari dan mengering.Setelah 2-3 hari, berikan pupuk TSP sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk
melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang. Biarkan selama kurang lebih 1 hari. Kini
lubang tanam siap untuk ditanami.

3.2.5      Penanaman bibit buah naga


Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak
antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian atau
polybag. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian bibit diletakkan
pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah sambil dipadatkan.

Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat.
Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu
kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.

3.3  Pemupukan dan Perawatan Buah Naga


3.3.1 Pemupukan
Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak unsur nitrogen (N).
Pada fase berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak mengandung fosfor (P) dan kalium (K).
Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.

Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10
kg per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan NPK dan ZK masing-
masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk
sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon
perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan hasil.

3.3.2 Penyiraman
6
Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga bisa
menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu
investasi yang cukup besar. Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama
kurang lebih 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air
sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisitanah.
               
Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pengurangan
atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan
buah bisa maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena
kurang air.

3.3.3  Pemangkasan
Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni pemangkasan untuk
membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik
memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh
di bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.
               
Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok.
Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh
menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari
ujung atas.

Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya sudah
berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya tanaman buah naga
tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik.

3.4 Pemanenan
Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun. Budidaya buah
naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun
apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung
setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal.

Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Berarti  
dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6-7 ton buah naga sekali musim
panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses bisa menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per
tahun.

Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah
berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah
menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.

7
BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan

Jika dulu makan hanya dianggap sebagai sumber energi yang tidak tersedia dan hanya dikenal
mempunyai efek pencahar perut, ternyata adanya hubungan antara konsumsi serat dan insiden timbulnya
beragam penyakit. Sebagai pencegahan penyakit, buah-buahan dan sayuran menjadi primadona untuk
makanan tinggi serat. Tak hanya buah yang umum dikenal dan dijual di pasar, namun beragai buah aneh
atau asing pun ditawarkan seperti halnya buah naga yang kaya akan khasiat bila mengkonsumsinya.

4.2          Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah maga mengandung zat gizi dan manfaat tersendiri, maka
kita hendaknya mau menjadikan buah naga sebagai makanan sehat untuk keluarga.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga
http://manfaat.co.id/manfaat-buah-naga
http://alamtani.com/budidaya-buah-naga.html

Anda mungkin juga menyukai