TKD berubah menjadi Jong Java pada 12 Juni 1918 dalam kongres I-nya yang
diadakan di Solo, yang dimaksudkan untuk bisa merangkul para pemuda dari Sunda, Madura
dan Bali. Bahkan tiga tahun kemudian atau pada tahun 1921 terbersit ide untuk
menggabungkan Jong Java dengan Jong Sumatranen Bond, tetapi upaya ini tidak berhasil.
Pada pertengahan tahun 1920 diadakan kongres III di Solo, Jawa Tengah dan pada
pertengahan tahun 1921 diadakan kongres ke-IV di Bandung, Jawa Barat. Dalam kedua
kongres tersebut, bertujuan untuk membangunkan cita-cita Jawa Raya. dan mengembangkan
rasa persatuan di antara suku-suku bangsa di Indonesia.
Dalam semua kongres yang pernah diadakan, perkumpulan ini tidak akan ikut serta
dalam aksi politik, di mana hal ini ditegaskan dalam kongresnya yang ke-V, pada tahun 1922
di Solo, Jawa Tengah, bahwa perkumpulan ini tidak akan mencampuri politik ataupun aksi
politik.
Namun pada kenyataannya perkumpulan ini mendapatkan pengaruh politik yang
cukup kuat yang datang dari Serikat Islam (SI) di bawah pimpinan Haji Agus Salim. Dalam
kongresnya pada tahun 1924, pengaruh SI semangkin terasa sehingga mengakibatkan
beberapa tokoh yang berpegang teguh pada asas agama Islam akhirnya keluar dari
perkumpulan ini dan membentuk Jong Islamieten Bond (JIB).
Pada tahun 1925 wawasan organisasi ini kian meluas, menyerap gagasan persatuan
Indonesia dan pencapaian Indonesia merdeka. Pada tahun 1928, organisasi ini siap bergabung
dengan organisasi kepemudaan lainnya dan ketuanya R. Koentjoro Poerbopranoto,
menegaskan kepada anggota bahwa pembubaran Jong Java, semata-mata demi tanah air.
Oleh karena itu, maka terhitung sejak tanggal 27 Desember 1929, Jong Java pun bergabung
dengan Indonesia Moeda.
3. Jong Minahasa
Perserikatan Minahasa atau yang juga dikenal dengan Jong Minahasa adalah suatu
perkumpulan para pemuda yang berasal dari daerah Minahasa dan didirikan pada tahun 1918.
Tujuan didirikannya adalah untuk mempererat rasa persatuan di antara sesama pemuda
sedaerah dan turut serta memajukan kebudayaannya. Tujuan didirikan organisasi ini adalah
menggalang dan mempererat persatuan dan tali persaudaraan di kalangan para pemuda
pelajar yang berasal dari Minahasa. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Jong Minahasa
bergerak di bidang kesenian, olahraga dan social budaya. Tokoh Minahasa antara lain adalah,
G.R Pantouw.
4. Jong Celebes
Jong Celebes (Pemuda Sulawesi) anggotanya berasal dari Selebes, Sulawesi.
Organisasi ini berdiri pada tahun 1917 dan memiliki maksud tujuan untuk memperkuat dan
mempererat persatuan dan ikatan persaudaraan para pemuda di daerah Sulawesi. Organisasi
ini diketuai oleh Muhammad Yamin. Tokoh-tokoh Jong Celebes diantaranya sebagai berikut
Arnold Mononutu, Waworuntu, Magdalena Mokoginta. Setelah terbentuknya organisasi-
organisasi tersebut, diselenggarakan suatu Rapat Besar Pemuda-Pemuda Indonesia, yang
dikenal dengan Kongres Pemuda I pada 30 April 1926 sampai 2 Mei 1926 di Jakarta. Namun,
Kongres Pemuda I belum berhasil untuk mendirikan organisasj yang bersifat Nasional.
Karena itu, pada bulan Juni tahun 1928 dibentuk sebuah panitia untuk Persiapan
Kongres Pemuda II. Kemudian pada tanggal 27 Oktober 1928 hingga 28 Oktober 1928,
diselenggarakan Kongres Pemuda II. Dan diakhir acara tersebut ditutup dengan lagu
Indonesia Raya, yang untuk pertama kalinya dinyanyikan di Gedung Sumpah Pemuda, Jl.
Kramat Raya No. 106, Jakarta.
6. Sekar Rukun
Organisasi Sekar Sukun ini, dibentuk oleh golongan muda Sunda yang terdiri oleh
para siswa Sekolah Guru (Kweekschool) yang beralamat di Jalan Gunungsari,
Batavia. Organisasi Sekar Sukun di pelopori oleh beberapa tokoh sebagai berikut :
Doni Ismail
Iki Adiwidjaja
Djuwariah
Hilman
Mohammad Sapii
Mangkudiguna
Iwa Kusumasumantri (Siswa dari Rechtschool)
Sekar Sukun telah dibentuk pada tanggal 26 Oktober 1919, dengan memiliki maksud
tujuan awal untuk :
1. Memajukan orang Sunda
2. Mempersatukan siswa-siswa Sunda
3. Memperbaiki bahasa Sunda, dan menata hati
7. Jong Ambon
Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Jong Ambon artinya Ambon Muda atau
pemuda-pemuda Ambon. Maksud dan tujuannya adalah menggalang persatuan dan
mempererat tali persaudaraan di kalangan pemuda-pemuda yang berasal dari daerah Ambon
(Maluku). Jong Ambon bergerak terutama di bidang social Budaya, khususnya di bidang olah
raga, seni music dan seni suara. Salah satu tokoh Jong Ambon yang terkenal adalah Johannes
Leimena.
10. PPPI
Organisasi ini didirikan pada bulan September 1926. Tujuan organisasi ini adalah
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memperkuat persatuan melawan para
penjajah. Bertempat di Jl. Kramat No. 106 Weltevreden Batavia. Organisasi ini membuat
konsep pergerakan yang mirip dengan Indonesisch Vereniging (Perhimoenan Indonesia) yang
didirikan oleh Mohammad Hatta di Belanda pada tahun 1908. Organisasi ini sendiri,
dipelopori oleh para pemuda asal Jakarta dan Bandung. Berikut adalah nama-nama pelopor
berdirinya Organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia :
Sugondo
Abdullah Sigit
Reksodipuro
Suwiryo
Sumanang
AK. Abdul Gani
Organisasi ini menirukan Indonesisch Vereniging (Perhimoenan Indonesia) yang
didirikan oleh Mohammad Hatta di Negeri Belanda tahun 1908.