PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Minuman Keras
Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol dengan berbagai golongan
terutama etanol (CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya
menjadi mabuk atau kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah tertentu. Secara kimia
alkohol adalah zat yang pada gugus fungsinya mengandung gugus OH. Alkohol diperoleh
dari proses peragian zat yang mengandung senyawa karbohidrat seperti gula, madu, gandum,
sari buah atau umbi-umbian. Jenis serta golongan dari alkohol yang akan dihasilkan
tergantung pada bahan serta proses peragian. Dari peragian tersebut akan didapat alkohol
sampai berkadar 15% tapi melalui proses destilasi memungkinkan didapatnya alkohol dengan
kadar yang lebih tinggi bahkan sampai 100%. Ada 3 golongan minuman berakohol yaitu:
- Golongan A; kadar etanol 1%-5% misalnya dan tuak dan bir
- Golongan B; kadar etanol 5%-20% misalnya arak dan anggur
- Golongan C; kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodca.
Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini kemudian difermentasikan
dengan cara tradisional maka didapatlah tuak, jika tuak ini diolah maka akan diperoleh
minuman dengan kadar alkohol sampai 15% yang kemudian dinamakan arak. Arak dengan
kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan nama arak api, disebut demikian kerena
jika arak ini disulut dengan api maka akan langsung terbakar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Faktor yang menpengaruhi seseorang menjadi alcoholic ada dari faktor internal maupun
eksternal. Faktor internal misalnya, gen, keadaan psikologis dan kerohanian. Sedangkan
faktor eksternal antara lain tingkat pendidikan, ekonomi, latar belakang kehidupan, budaya,
serta kerana tidak adanya kontrol sosial di masyarakat.
3.2 Saran
Minum minuman keras karena dampak negatif yang ditimbulkannya, baik itu kemiskinan,
kebodohan dan penyakin yang ditimbulkan. Sayangi tubuh Anda dengan menjaganya dari
pengaruh negatif zat-zat aditif.