GALUR SWISS
Diajukan oleh :
A 1142031/AKF
Kepada
SEMARANG
1
Januari 2017
GALUR SWISS
Diajukan :
A1142031/AKF
Mengetahui,
Direktur
Tanggal: Tanggal:
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis
A1142031/AKF
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dimanfaatkan secara optimal dalam menemukan obat baru. Oleh karena itu,
lebih baik.
beberapa penyakit adalah buah naga. Manfaat buah naga menurut Wahyuni
digemari oleh masyarakat karena memiliki khasiat dan manfaat serta nilai
gizi cukup tinggi. Bagian dari buah naga merah 30-35% merupakan kulit
buah naga merah namun seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Sangat
disayangkan karena kulit buah naga merah yang memiliki manfaat tidak
digunakan sebagai bahan tambahan makanan seperti pewarna makanan.
Kulit buah naga merah memiliki kandungan pigmen alami yang dapat
yang diderita, sehingga buah naga dapat digunakan untuk meredakan nyeri
vasodilatasi, sehingga migrasi sel radang pada area radang akan menurun
(Nugrahaini, 2015)
sebagai obat, maka penggunaan tanaman ini harus melalui serangkaian uji,
seperti uji khasiat, toksisitas, dan uji klinik. Dengan dasar tersebut dan
untuk melakukan uji toksisitas akut ekstrak kulit buah naga untuk
Uji toksisitas akut merupakan salah satu uji pra-klinik. Uji ini dilakukan
untuk mengukur derajat efek toksik suatu senyawa yang terjadi dalam
kisaran dosis letal atau toksik adalah dosis letal tengah (LD50) (Sulastry,
meliputi jumlah hewan yang mati serta gejala klinis ketoksikan akut
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat memberikan data dan informasi yang lebih akurat
2. Bagi akademik
farmakologi.
D. TUJUAN PENELITIAN
untuk mengetahui nilai LD50 ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka
1. Buah Naga
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Subfamili : Hylocereanea
Genus : Hylocereus
alam aslinya, tanaman ini memanjat batang tanaman lain di hutan yang
tinggi, sekitar 90,20% dari berat buah. Rasanya cukup manis karena
Hal menarik pada buah naga adalah manfaat dari kulit buahnya.
industri seperti pewarna alami pada makanan dan minuman. Selain itu
dalam industri, kulit buah naga dapat dijadikan bahan dasar pembuatan
kosmetik. Dalam bidang farmakologi kulit buah naga juga dapat dijadikan
(Putri, 2015).
yang terdapat dalam kulit buah naga merah sekitar 46,7% (Waladi dkk,
3. Pengertian Ekstraksi
bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota
laut. Zat-zat aktif terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan
1987).
yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip
4. Macam-macam Ekstraksi
a. Maserasi
dalam wadah inert yang tertutup rapat pada suhu kamar. Proses
sulit diekstraksi pada suhu kamar. Namun di sisi lain, metode maserasi
b. Perkolasi
Pada metode perkolasi, serbuk sampel dibasahi secara perlahan
area. Selain itu, metode ini juga membutuhkan banyak pelarut dan
c. Soxhlet
suhu reflux. Keuntungan dari metode ini adalah proses ektraksi yang
dari kedua metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat
Uji toksisitas akut adalah derajat efek toksik suatu senyawa yang
diuji sebanyak satu kali atau beberapa kali pemberian pada hewan uji
median (LD50). LD50 adalah dosis tunggal suatu senyawa yang secara
1995). Selain itu juga untuk menilai berbagai gejala toksik yang timbul,
kematian.
adalah tikus dan mencit. Hewan ini dipilih karena harga murah, mudah
banyak data toksikologi tentang jenis hewan tikus dan mencit, hal ini
2009)
Loomis
B. Hipotesis
Swiss.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Rancangan Penelitian
dengan desain yang dipakai adalah Post Test-Only Controled Group Design.
1 Populasi
2 Sampel
sebanyak 25 ekor.
1. Variabel Bebas
2. Variabel Tergantung
3. Variabel kontrol
adalah ekstrak etanol 70% kulit buah naga dalam bentuk serbuk yang
distandardisasi.
aktif, nafsu makan normal, dan tidak terdapat luka yang berarti.
F. Instrumen Penelitian
1. Kulit Buah Naga yang digunakan adalah buah naga yang berdaging
merah berasal dari Jl. Raya Bawen Semarang No. 55, Bawen, 50661,
yaitu 1,6 g/kg BB; 3,2 g/kg BB; 6,4 g/kg BB; dan 12,8 g/kg BB diberikan
secara intraperitonial.
3. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan Galur Swiss dengan
4. Kontrol yang digunakan adalah zat netral yang tidak berefek yaitu CMC
a. Hewan percobaan:
b. Bahan:
c. Alat:
Ditimbang kulit buah naga 500 g, lalu direndam dengan etanol 70% selama 5 hari
H. Skema Kerja
Dilakukan penyaringan hingga didapat maserat
asil seluruh maserat dicampur dan diuapkan pada suhu 40C hingga didapat ekstrak etanol yang kental
Kulit buah naga dibersihkan, kemudian dikeringkan selama 3-4 hari pada suhu ruang
Ditimbang kulit buah naga 500 g, lalu direndam dengan etanol 70% selama 5 hari
Disimpan pada suhu kamar terlindung dari sinar matahari
asil seluruh maserat dicampur dan diuapkan pada suhu 40C hingga didapat ekstrak etanol yang kental
Dimasukkan dalam mortir panas lalu dikembangkan dengan aqua panas hingga homogen
Kulit buah naga dibersihkan, kemudian dikeringkan selama 3-4 hari pada suhu ruang
Ditimbang kulit buah naga 500 g, lalu direndam dengan etanol 70% selama 5 hari
Gambar 2. Skema Kerja Pembuatan CMC Na 1%
Kontrol diberi
Kelompok
suspensi
uji CMC
diberi
Kelompok
Naekstrak
1% ujikulit
diberi
K
ne
Dicatat waktu
Dihitung nilai L
Gambar 3. Pengujian Toksisitas Akut Ekstrak Kulit Buah Naga
I. Analisis Data
Data kuantitatif yang diperoleh yaitu jumlah hewan yang mati, yang
toksisitas akut (LD50) ekstrak kulit buah naga. Hasil data tersebut kemudian
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Data kuantitatif yang diperoleh yaitu jumlah hewan yang mati, yang kemudian
dianalisa menggunakan analisa probit untuk mengetahui potensi toksisitas akut (LD 50)
ekstrak kulit buah naga. Hasil data tersebut kemudian diolah menggunakan program
SPSS for Windows.
2. Rumusan masalah
Data kuantitatif yang diperoleh yaitu jumlah hewan yang mati, yang
toksisitas akut (LD50) ekstrak kulit buah naga. Hasil data tersebut kemudian
B. Tinjauan Pustaka
1 Teori 1
Data kuantitatif yang diperoleh yaitu jumlah hewan yang mati, yang
toksisitas akut (LD50) ekstrak kulit buah naga. Hasil data tersebut kemudian
C.
D. Teori 1
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG..................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................6
C. MANFAAT PENELITIAN..........................................................................6
D. TUJUAN PENELITIAN.............................................................................6
A. Tinjauan Pustaka..........................................................................................7
1. Buah Naga...................................................................................................7
3. Pengertian Ekstraksi....................................................................................9
B. Hipotesis....................................................................................................13
B. Rancangan Penelitian................................................................................14
F. Instrumen Penelitian..................................................................................15
Table of Contents
Type chapter title (level 1) 1
1. Latar belakang...........................................................................................21
2. Rumusan masalah......................................................................................21
1. Teori 1........................................................................................................21