PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diternakkan untuk dipakai sebagai hewan model dan juga untuk mempelajari
atau pengamatan laboratorik. Animal model atau hewan model adalah objek
hewan sebagai hewan imitasi (peniruan) manusia (atau spesies lain), yang
Hoosier, 2003).
hewan hidup. Penggunaan hewan hidup ini penting sebagai alat untuk
memperjelas teori dan fenomena yang terjadi dalam materi mata kuliah yang
dilakukan berdasarkan kaidah dan metode ilmiah yang secara sistematis untuk
memperoleh informasi, data, dan keterangan dari subjek yang terkait dengan
pemahaman teori dan pembuktian asumsi dan atau hipotesis. Hasil yang
subjek penelitian.
Oleh karena itu, dalam percobaan ini membahas mengenai bagaimana
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
biofarmasi.
D. Prinsip Percobaan
ekor mencit dengan jari, sedangkan tangan kanan memegang bagian leher
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
dari bahasa Yunani ana dan tome. Yang berarti memotong atau memisahkan
sedangkan Fisiologi adalah ilmu mengenai fungsi dari tubuh yang hidup
(Sloane, 2004).
pada beberapa faktor antara lain (1) faktor kepekaan hewan terhadap metode
uji (2) faktor kemiripan dengan fisiologi manusia, (3) faktor harga dan (4)
demikian dapat dijumpai pada berbagai tingkatan takson, mulai dari jenis
manusia, kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta struktur lambung,
khususnya pada hewan pemamah biak dan hewan karnivora (Pratiwi, 2012).
ciri – ciri pada berbagai jenis makhluk hidup yang pada umum digunakan
Hewan uji yang akan digunakan pilih berdasarkan umur, jenis kelamin,
berat badan, kondisi kesehatan, dan keturunan. Hewan uji digunakan harus
selalu berada dalam kondisi dan tingkat kesehatan yang baik, dalam hal ini
hewan uji yang digunakan sehat ada pengamatan bobot beratnya bertambah
besar atau berkurang tidak lebih dari 10% tidak ada tingkat kelainan dalam
tingkah laku dan harus diamati satu minggu dalam laboratorium atau pada
biakan jaringan Roplozmon terbagi menjadi dua bagian yaitu reaktif dan
Mencit (Mus musculus) memiliki ciri – ciri berupa bentuk tubuh kecil
berwarna putih, memiliki siklus temperature yaitu 4 – 5 lalu kondisi dan jauh
1. Phylum : Chordata
2. Subphylum : Vertebrata
3. Class : Mamalia
4. Ordo : Rodentia
5. Family : Muridae
6. Genus : Mus
kecil, berwarna putih, memiliki siklus estrus teratur yaitu 4 – 5 hari suhu
maksimum perkembangbiakan 30ºC, suhu rektalnya 35 - 39ºC, laju respirasi
rata - rata 140 – 180/menit dengan denyut jantung 600 – 650 mmHg.
betina mempunyai masa reproduksi selama 1,5 tahun menncit betina ataupun
jumlah anak mencit rata – rata 8 – 15 ekor dengan berat lahir 0,5 – 1,5 g.
2018).
Adanya pola infeksi dan derajat keparahan usus terhadap infeksi E.coli
merupakan flora yang dominan pada usus yang bersifat fakultatif, beberapa
Salah satu penyebab parahnya infeksi E.coli pada usus mencit yaitu
adanya toksin yang dihasikan shiga toxin atau STEC (Andiarsa, 2014).
E. Uraian Bahan
Bm : 18,02
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak beku, dan tidak punya
rasa
Kegunaan : Pelarut
2. Alkohol : ( FI V: 393 )
Bm : 46,07
Kegunaan : Pelarut
PROSEDUR KERJA
A. Alat
1. Handscoon
2. Kanula
3. Lap halus
4. Lap kasar
5. Spoit 1 cc
B. Bahan
1. Alkohol
2. Aquadest
C. Cara Kerja
d. Setelah mencit tenang, jepit tengkuk mencit menggunnakan ibu jari dan
spoit.
c. Setelah itu ambil mencit dengan tangan kiri yang menjepit tengkuknya
menggunakan jari dan jari telunjuk serta ekor mencit yang dijepitkan
menjulur keluar
ke ekor mencit
b. Setelah itu, ambil mencit dengan tangan kiri yang menjepit tengkuknya
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk serta ekor mencit yang
b. Setelah itu, ambil mencit dengan tangan kiri yang menjepit tengkuknya
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk serta ekor mencit yang
c. Pastikan spoit pada abdomen yang sedikit menepi dari tangan agar
b. Setelah itu, ambil mencit dan letakkan di atas meja laboratorium sambil
c. Setelah mencit tenang. Kulit dari daerah tengkuk diangkat dan arahkan
PEMBAHASAN
diberbagai cabang dalam penelitian mencit mempunyai nama latin, yaitu Mus
dan dapat dideteksi, periode kebuntingan relatif singkat, dan mempunyai anak
Mencit adalah hewan yang mudah stress, maka dari itu mencit
menahan ekor mencit, setelah mencit tenang, gunakan ibu jari dan jari
telunjuk tangan kiri untuk menjepit tengkuk mencit. Kemudian angkat dan
jepitkan ekor mencit menggunakan jari kelingking dan jari manis tangan kiri.
Terdapat beberapa cara dalam pemberian obat kepada mencit
oral dilakukan dengan cara memasukkan kanula ke dalam mulut mencit, yang
keluar. Ekornya dicelupkan ke dalam air hangat agar pembuluh vena ekor
obat pada otot paha bagian belakang. Melalui intraperitonial dapat dilakukan
dengan cara menyuntikkan obat ke abdomen pada daerah yang sedikit menepi
dari garis tengah, agar jarum suntik tidak mengenai kandung kemih. Melalui
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jenis hewan coba terdiri dari beberapa macam hewan, yaitu tikus (Rattus
2. Cara pemberian bahan uji ke hewan coba ada lima yaitu melalui oral,
B. Saran
teliti agar tidak terjadi kelebihan dosis yang bisa berakibat fatal kepada hewan
hewan coba.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI.
Fried, G.H, & Hademenos, G.J. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Hanifa dan Yusuf, dkk. 2009. Buku Analis Hewan Percobaan Medis Buku
Kedokteran. Jakarta: EGC.
Tim dosen, 2018. Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Anatomi dan Fisiologi
Manusia. Makassar: Stikes Mega Rezky.
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bagian dari tubuh kita, mulai dari organ-organ hingga sel
diperoleh dari apa yang kita konsumsi, tepatnya dari apa yang kita makan
sangat kecil, nah bagaimana sehingga makanan yang kita makn tersebut dapat
sampai ke dalam sel - sel tubuh kita? Yah, tentunya dengan proses pembagian
yang terbentang mulai dari mulut, tekak, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, restrum dan anus. Dalam keshidupan sehari-hari kita sering
dalam bentuk yang kompleks baik secara mekanik maupun kimiawi dalam
bentuk yang sederhana dari nutrisi yang dapat dengan mudah digunakan oleh
tubuh. Sistem pencernaan merupakan proses yang kompleks yang terdiri dari
pencernaan pemecahan massa zat makanan yang besar menjadi partikel kecil
manusia.
Oleh karena itu, dalam percobaan kali ini kami melakukan percobaan
anatomi sistem pencernaan yang kita amati yaitu mulut, faring, esophagus
B. Maksud percobaan
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
dari mulut sampai bagian anus, kemudian diamati organ pencernaan pada
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
dari bahasa yunani ana dan tome yang berarti memotong atau memisahkan,
sedangkan fisiologi adalah ilmu mengenal fungsi dari tubuh yang hidup
(Slonae, 2004).
hewan lain disebut karnivora hanya memakan daging hewan. Ada pula hewan
manusia, kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta struktur lambung,
dari mulut hingga anus dan dilapisi oleh membran mukosa. semua organ yang
bentuk sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding halus dan masuk ke
Rongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi
organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan (Sloane, 2004).
pernapasan (dengan memberi akses antara saluran hidung dan trakea untuk
(25 cm) dan berdiameter 1 cm (2,54 cm) esofagus berawal pada area laringo
faring, melewati diafragma dan hiatus esofagus (lubang) pada area sekitar
makanan yang masuk hingga makanan dapat disalurkan ke usus halus dengan
(Sherwood, 2012).
mengalir melewati usus halus dan tidak terjadi penyerapan nutrien lebih
lanjut meskipun usus besar menyerap sejumlah kecil dari air (Sherwood,
2012).
dimulai dimulut dan dilambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan
enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati, dan usus halus secara
2004).
Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks dan rektum. Sekum
membentuk kantung buntu dibawah pertemuan anatara usus halus dan usus
besar dikatup ileosekum. Tonjolan kecil seperti jari didasar sekum adalah
2012).
Fungsi usus besar yaitu mengabsorpsi 80-90 sampai 9090 air dan
elektrolit kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa
semi padat, usus besar hanya memproduksi molekul, sejumlah bakteri, dalam
kolon nutrien bagi tubuh dalam setiap hari, dan usus besar mengekresi zat sisa
Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak bawah kerangka iga. Hati
menerima darah terorganisasi dari arteri hipatina dan darah yang tidak
keroksigenasi dari arteri hipatika dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi
Hati bekerja sama dengan insulin dan glukogen yang dihasilkan oleh
pankreas untuk mengatur keseimbangan zat makanan dalam darah. Jika kadar
1. Phylum : Chordata
2. Subphylum : Vertebrata
3. Class : Mamalia
4. Ordo : Rodentia
5. Family : Muridae
6. Genus : Mus
3. Faktor harga
Adanya pola infeksi dan derajat keparahan usus terhadap infeksi E-Coli.
E-Coli merupakan fitra yang dominan pada usus yang bersifat fakultatif,
penyakit pada saluran usus, urin bahkan sistem saraf pusat (Andiarsa, 2014).
Salah satu penyebab parahnya infeksi E-Coli pada usus mencit (Mus
E. Uraian bahan
Bm : 18,02
Bm : 46,07
Bm : 74,42
Bm : 119,38
oleh cahaya.
Kegunaan : Pereaksi
Sisa Penguapan : Sisa tak menguap tidak lebih dari bpj, uapkan 50 ml
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
1. Gunting bedah
2. Kandang mencit
3. Lap halus
4. Lap kasar
5. Penggaris
6. Pinset
7. Pisau bedah
8. Toples
B. Bahan
1. Alkohol
2. Aquadest
3. Benang godam
4. Eter
5. Handscoom
6. Kapas
8. Pentul
9. Styrofoam
10. Tissue
C. Cara Kerja
bedah)
5. Diikat kaki mencit pada pentul yang telah ditancapkan pada styrofoam
6. Dijepit kulit mencit bagian tengah atas tepat dileher mencit lalu diangkat
7. Mencit diikuti perlahan-lahan dari leher sampai anus hingga organ dalam
mencit terlihat.
8. Pastikan pisau bedah tidak mengenai organ dalam mencit agar tidak
menggunakan pentul.
penggaris
12. Dicatat setiap pengukuran organ mencit dan diletakkan berdasarkan
prosesnya.
BAB IV
A. Hasil
menjadi bagian yang lain kecil dan menyerap bagian tersebut menuju
mulut,faring, essophagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
organ mencit hampir sama dengan manusia, harganya yang relatif murah, dan
toples, masukkan beberapa ekor mencit, lalu masukkan kapas yang telah
lalu ikatlah seluruh kaki mencit pada pentul, tancapkan pentul pada sterfom,
mencit hingga sampai ke anus, lalu lakukan penyayatan pada kulit mencit,
seluruh organ pada mencit, lalu tancaplah pentul pada setiap sudut tapi dari
mencit.
pencernaan itu berawal dari mulut (oris) yang dimana terjadinya proses
pencernaan mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan oleh
kelenjar parotis, lalu makanan masuk kedalam faring dan diteruskan kedalam
bagian otot-otot lambung yaitu cardia, fundus dan phylorus yang didalmnya
terjadi gerakan peristaltik dan dipenuhi oleh rasa aman yang sangat tinggi dan
terbagi menjadi tiga bagian yaitu duedenum, jejenum dan ileum, didalamnya
didalmnya terdapat tiga colon, yaitu colon Ascenden, colon descenden dan
anus yang sisa pembuangannya menghasilkan mbau yang tidak sedap yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan dan saluran
pencernaan adalah alat yang dilalui makanan atau jalur dimana makanan
memiliki ukuran panjang mulut mencit 1 0,1 cm, mulut mencit 2 0,3 cm,
mulut mencit 3 0,4 cm, faring mencit 1 0,8 cm, faring mencit 2 0,8 cm, faring
mencit 3 0,8 cm. Faring mencit 1 2,2 cm, faring mencit 2 0,3 cm, faring
mencit 3 2,2 cm. Lambung mencit 1 1,5 cm, lambung mencit 2 1,2 cm,
lambung mencit 3 1,5 cm. Usus besar mencit 1 8,5 cm, usus besar mencit 2
8,5 cm, usus besar mencit 3 8,5 cm. Rektum pada mencit 1 0,6 cm, rektum
pada mencit 2 0,6 cm, rektum pada mencit 3 0,6 cm. Anus pada mencit 1 0,3
cm, anus pada mencit 2 0,3 cm, anus pada mencit 3 0,3 cm. Sedangkan organ
pencernaan pada manusia memiliki ukuran panjang mulut 15-20 cm, faring
diperlukan ketelitian yang tinggi. Agar dapat menjaga keutuhan organ yang
terdapat pada hewan uji coba atau subjek yang akan dibedah.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Depkes RI.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Fried, G.H dan Hademenos, G.J. 2006. Biologi Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga.
Guyton, A.C. 2012. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC.
Hegner, B.R dan Caldwell, E. 2013. Anatomi – Fisiologi dan Ilmu Dasar
Penyakit. Jakarta: EGC.
Pratiwi, D. A, dkk. 2012. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: EGC.
Tim penyusun. 2018. Penuntun dan Buku kerja Praktikum Anatomi dan Fisiologi
Manusia. Makassar: Stikes Mega Rezky.
LAMPIRAN
musculus).
LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
Gambar 5 : Proses pengukuran usus halus pada hewan coba mencit (Mus
musculus)
musculus).
LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemudian oksigen yang ada diluar tubuh di hirup (inspirasi) melalui organ –
organ pernapasan dan pada keadaan tertentu, bila tubuh kelebhan karbon
dioksida (CO2) maka tubuh berusaha mengeluarkan dari dalam tubuh dengan
pernapasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru –
paru.
Organ pernapasan dimulai dari hidug sampai pru – paru dapat juga di
pad prose suplai oksigen keseluruh tubuh dan pembuangan karbon dioksida,
pada dasarnya sistem respirasi terdiri dari suatu seri saluran udara yag
Oleh karena itu dalam praktikan kali ini kami melakukan praktikum
B. Maksud Percobaan
2. Agar dapat mengetahui dan mempelajari fungsi dan bagian – bagian sistem
3. Agar dapat membedakan organ respirasi pada manusia dengan organ pada
hewan
C. Tujuan Percobaan
uji yang dibedah bagian dada sampai bagian perut kemudian di amati alat
respirasi pada menit yaitu faring, laring, bronkus, alveolus, dan kemudian
E. Manfaat Percobaan
atau pernapasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
baik yang terjadi didalam paru – paru, maupun dalam jaringan (Aris, 2009).
dari hidung sampai kantung – kantung udara yang kecil atau alveolus yang
dan dibantu oleh alat – alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk
Rongga hidug, secra sagital rongga hidug dbagi oleh sekat hidung
kedua belah rongga ini terbuka kearah wajah melalaui nares dan kearah
atap, dinding lateral dan dinding medial (sekat hidung), Rongga hidung terdiri
Vastibulum ini dilapisi kulit yang mengandung bulu hidung berguna untuk
menahan aliran partike yang terkadung didalam udara yang dihisap. (Gunardi,
2007 ).
Saluran nafas berawal dari saluran nasal (hidung). Saluran hidung
bersama untuk sistem pernapasan dan pencernaan. Terdapat dua saluran yang
berasal dari faring – trakea (Windpipe) yang dilalui oleh udara untk menuju
paru, dan esofagus, yang dilalui oleh makanan untuk menuju lambung. Udara
udara juga dapat masuk melalui mulut ketika saluran hidug tersumbat. Yaitu
anda dapat bernapas melalui mulut ketika flu. Karen faring berfungsi sebagai
liter tetapi luas permukaan totalnya sangat besar yaitu 85 m2 (Tim Penyusun,
2008).
alveolis inilah yang menyebabkan luas permukaan difusi udara pada paru –
paru menjadi sekitar 70 m2. Dinding alveolus sangat elastis, terdiri atas satu
lapis sel yang dibeberapa tempat terbuka untuk memudahkan difusi udara
Proses respirasi dibagi menjadi dua yaitu respirasi interval atau seluler
respirasi atau respirasi dalam dan respirasi eksternal atau pernapasan luar.
mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru – paru, suatu proses yang
1. Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau ekspirasi setiap
diinspirasi setelah dan diatas volume alur nafas normal (sekitar 3000 ml).
ekspirasi oleh ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi alur nafas normal (sekitar
110 ml).
4. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru
infeksi sistem organ tubuh lain dan berkisar dari flu biasa dengan gejala serta
pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi karena tulang – tulag rusuk oleh
otot - otot antar rusuk (interkostal). Pernapasan perut terjadi karena gerakaan
otot diafragma (sekat rongga badan yang membatasi rogga dada dan rongga
1. Phylum : Chordata
2. Subphylum : Vertebrata
3. Class : Mamalia
4. Ordo : Rodentia
5. Family : Muridae
6. Genus : Mus
7. Species : Mus musculus
3. Faktor harga
E-Coli merupakan fitra yang dominan pada usus yang bersifat fakultatif,
penyakit pada saluran usus, urin bahkan sistem saraf pusat (Andiarsa, 2014).
Salah satu penyebab parahnya infeksi E-Coli pada usus mencit (Mus
F. Uraian bahan
Bm : 18,02
Bm : 46,07
Bm : 74,42
Bm : 119,38
oleh cahaya.
Kegunaan : Pereaksi
Sisa Penguapan : Sisa tak menguap tidak lebih dari bpj, uapkan 50 ml
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
1. Gunting bedah
2. Kandang mencit
3. Lap halus
4. Lap kasar
5. Penggaris
6. Pinset
7. Pisau bedah
8. Toples
B. Bahan
1. Alkohol
2. Aquadest
3. Benang godam
4. Eter
5. Handscoom
6. Kapas
8. Pentul
9. Styrofoam
10. Tissue
C. Cara Kerja
bedah)
5. Diikat kaki mencit pada pentul yang telah ditancapkan pada styrofoam
6. Dijepit kulit mencit bagian tengah atas tepat dileher mencit lalu diangkat
7. Mencit diikuti perlahan – lahan dari leher sampai anus hingga organ
8. Pastikan pisau bedah tidak mengenai organ dalam mencit agar tidak
menggunakan pentul.
penggaris
12. Dicatat setiap pengukuran organ mencit dan diletakkan berdasarkan
prosesnya.
BAB IV
A. Hasil
“pernapasan luar”.
berarti pekerjaan selesai dan hasil buangannya dalam bentuk karbon dioksida
Pada percobaan kali ini menggunakan hewan uji pada mencit (Mus
pernapasan pada manusia yaitu pernapasan yag dimulai dari hidung (nasal),
hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah
bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir semua siklus yang
Sewaktu udara melalui hidung, udara disaring oleh bulu – bulu yang
didahulunya, udara menjadi hangat dan karena penguapan air dari permukaan
Faring (tekak) yaitu pipa berotot yag berjalan dari otot tengkorak
botol toples, masukkan beberapa ekor mencit, lalu masukkan kapas yang
menit hingga mencit pingsan. Lalu keluarkan dari dalam toples apabila
mencit sudah pingsan, lalu ikatkan seluruh kaki mencit pada pentul,
mencit hingga sampai ke anus, lalu lakukan penyayatan pada kulit mencit
seluruh organ pada mencit, lalu tancapkan pantul pada setiap sudut tepi dari
pada mencit dan ukurlah setiap organ – organnya lalu catat hasil
pernapasan itu berawal dari rongga hidung kemudian udara disaring oleh bulu
menuju ke trakea yang merupakan pipa yang terdiri atas gelang – gelang
tulang rawan, di daerah dada trakea bercabang menjadi dua yang disebut
dan CO2.
Ukuran organ pernapasan pada hewan coba mencit yaitu faring pada
mencit pertama 1 cm, faring pada mencit kedua 1 cm, faring pada mencit
ketiga 0,9 cm. Laring pada mencit pertama 1 cm. Laring pada mencit kedua 1
cm, laring pada mencit ketiga 0,9 cm. Bronkus pada mencit pertama 1,5 cm,
Bronkus pada mencit kedua 1 cm, Bronkus pada mencit ketiga 1,5 cm.
Trakea pada mencit pertama 1,8 cm, trakea pada mencit kedua 1,8 cm, trakea
pada mencit ketiga 1,7 cm. Paru – paru pada mencit pertama 1,2 cm, paru –
paru pada mencit kedua 1,2 cm, dan paru – paru pada mencit ketiga 1 cm.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
dan paru – paru dimana susunan salurannya yaitu rongga hidung, pangkal
tenggorokan, cabang tenggorokan dan paru – paru. Jenis pernapasan ada dua
dalam sel sebagai hasil zat pembakaran yang menghasilkan CO2 dan sebagai
pernapasan eksternal adalah O2 dalam udara diserap dalam tubuh dan difusi
dilembabkan lalu didorong oleh sillia masuk ke trakea, bronkus dan difusi
dalam alveoli. Ukuran rata – rata dari sistem respirasi mencit yaitu faring 1,3
cm, laring 1,3 cm, trakea 06 cm, jantung 0,7 cm dan paru – paru 0,8 cm.
yaitu faring pada mencit pertama 1 cm, faring pada mencit kedua 1 cm, faring
pada mencit ketiga 0,9 cm. Laring pada mencit pertama 1 cm, laring pada
mencit kedua 1 cm, laring pada mencit ketiga 0,9 cm. Trakea pada mencit
pertama 1,8 cm, trakea pada mencit kedua 1,8 cm, trakea pada mencit ketiga
1,7 cm. Bronkus pada mencit pertama 1,5 cm, bronkus pada mencit kedua 1
cm, bronkus pada mencit ketiga 1 cm. Paru –paru pada mencit pertama 1,2
cm, paru – paru pada mencit kedua 1,2 cm, paru – paru pada mencit ketiga 1
cm.
B. Saran
diperlukan ketelitian yang tinggi, agar dapat menjaga keutuhan organ yang
terdapat pada hewan uji coba atau subjek yang akan dibedah.
DAFTAR PUSTAKA
Aris, dkk. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta : Trans Info Media
Ditjen. POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI: Jakarta
Ditjen. POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Depkes RI: Jakarta
Fried, G.H dan Hademenos, G.J. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Pearce, D.A. dkk. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia.
Pratiwi, D.A. dkk. 2012. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Gramedia.
Tim Penyusun. 2018. Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Anatomi dan Fisiologi
Manusia. Makassar : Stikes Mega Rezky.
LAMPIRAN
Gambar 3 : Gambar salah satu organ pernapasan pada hewan uji coba
mencit yaitu esophagus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
stimulasi di atur oleh sistem saraf menerima sensai atau stimulasi melalui
menjadi implus listrik yang menjalar disepanjang saraf sampai ke otoak dan
bagian yaitu saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST) sistem saraf pusat
Yang melatar belakangi laporan ini karena hewan coba mencit memiliki
B. Maksud Percobaan
3. Agar dapat membedakan organ saraf pada manusia dan organ saraf pada
hewan.
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
epineprin.
E. Manfaat Percoban
apa saja yang ditimbulkan dari pemberian obat atropine, Aquadest, dan
epineprin serta sistem saraf apa yamg bekerja pada hewan coba mencit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
komunikasi yang mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari
terhadap strimulasi di atur oleh sisten saraf dalam tiga cara utama . Input
sensorik, sistem saraf menerima sensasi atau strimulus melalui reseptor yang
Output motorik implus dari otak dan medula spenalis memperoleh respon
Sistem saraf di bagi menjadi dua bagian yaitu sister saraf pusat (SSP)
dan sistem saraf tepi (SST). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla
spinalis. Sistem saraf tepi terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang
Sel pada sistem saraf tesusun atas neuwron(sel-sel komplet) terdiri atas
badan sel yang mempunyai nukleus yang di kelilingi oleh brofoplasma dan di
lapisi membrane sel dan serabut saraf yang pada prinsipnya merupakan tuba
badan sel, dan beberapa dendrit kecil yang menerima masuknya implus
(Sentosa, 2012).
Susunan sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang, dan urat-urat atau saraf cabang yang tumbu dari otak dan sum-sum
tulang belakang tadi di sebut urat saraf periver (urat saraf tepi). Jaringan saraf
membentuk sala satu dari empat kelompok jaringan utama pada tubuh (Tim
penyusun 2018).
Sistem saraf terdiri atas sususan saraf pusat yang mencakup otak dan
sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer atau susanan saraf tepi terdiri
dari atas uran-urat saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, serta
sistem saraf otonom. Sistem pusat dan periferi sering di kelompokan besama
beberapa refleks penting dan otak tengah mengandung traktur saraf asending
Sitem saraf tepi (perifer) terdiri atas pasang-pasang saraf kranial dan
saraf spinal yang keluar dari otak dan sum-sum tulang belakang serta
menghubungkannya dengan tiap resptor dan efektor dalam tubuh. Sitem saraf
tepi dibagi menjadi sistem saraf sensorik, somatic dan sistem otonom (Srikini,
2006).
Sistem saraf somatic di sebut juga dengan sistem saraf sadar proses
(Inanto, 2014).
Sistem saraf otonom adalah bagian adari sistem saraf tepi yang
perut, pembuluh darah dan alat-alat reproduksi. Ada dua sistem saraf otonom
Saraf simpatik saraf yang keluar dari saraf spinal daerah thoracal dan
(Listari, 2016).
menempati repsektor alfa atau beta baik secara langsung maupun tidak
5. Bronkokotriksi
8. Ereksi
9. Muntah
1. Perangsangan sistem saraf pusat yang akan nampak pada mencit berapa
7. Ejakulasi
Reseptor adrenegrik ada dua yaitu reseptor alfa dan beta. Reseptor alfa
yang terdapat di jantung, dia memacu denyut jantung reseptor beta -2 terdapat
yang murni adalah asetikolin yang terdapat pada saraf parasimpatis, sehingga
1. Phylum : Chordata
2. Subphylum : Vertebrata
3. Class : Mamalia
4. Ordo : Rodentia
5. Famili : Muridae
6. Genus : Mus
Adanya pola infeksi dan infeksi dan derajat keparahan usus terhadap
infeksi E.Coli. E.Coli merupakan flora yang dominan pada usus yang bersifat
2014).
E. Uraian Bahan
Bm : 18,02
terbakar.
Bm : 694,83
Kegunaan : Parasimpatolitikum
cahaya.
Bm : 183,21
gading.
Kegunaan : Simpatomimetikum
cahaya.
Sisa Penguapan : Sisa tak menguap tidak lebih dari bpj, uapkan 50
selama 1 jam.
etanol.
F. Uraian Obat
pendarahan otak
Dosis : Untuk dewasa 0,5-1 mg dapat diulang setiap 3-5
urin.
2. Atropini sulfat
asetil kolin.
Farmakokinetik : Atropin sulfat di absorpsi dengan baik pada
2006)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Kanula
4. Kandang mencit
5. Lap kasar
6. Lap halus
7. Labu erlenmeyer
8. Spoit
9. Timbangan
B. Bahan
1. Alkohol
2. Aquadest
3. Atropin
4. Efineprin
5. Tissue
C. Hewan Coba
tenang.
2. Pemberian obat
a. Atropin
keluar.
b. Pemberian Aquadest
pergerakan.
4. Dimasukkan kanula kedalam mulut mencit hingga sampai ujung
tidak keluar.
c. Pemberian efineprin
tidak keluar.
6. Diamati efek dari pemberian larutan atau obat efineprin pada mencit.
a. Efineprin
b. Atropin sulfat
A. Hasil
Perlakuan
BB Vol.
No. Pengamatan Keterangan
Hewan Pemberian Aquadest Epineprin Atropin
Saraf
Piloereksi 21 g 1 ml - ++ - parasimpatis
1.
Saraf
Tremor 21 g 1 ml - +++ ++
3. Saraf
parasimpatis
Straub 21 g 1 ml - ++ ++
4.
Saraf
Vasokonstriksi 21 g 1 ml - - - simpatis
5.
Saraf
Vasodilatasi 21 g 1 ml - ++ ++ simpatis
6.
Salivasi 21 g 1 ml - - + Saraf
7.
parasimpatis
Diare 21 g 1 ml - +++ +
8.
Urinasi 21 g 1 ml - ++ + Saraf
9.
parasimpatis
Migreasis 21 g 1 ml ++ + -
10.
saraf
Miosis 21 g 1 ml - ++ +
11.
simpatis
Saraf
parasimpatis
Saraf
parasimpatis
Bradikardia 21 g 1 ml - - -
13.
Ket :
++ : sering
+ : jarang
- : tidak berefek
B. Pembahasan
komunikasi yang mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh pusat dari
semua aktivitas mental. Sistem saraf pusat (Serebrospinal )yang terdiri atas
otak dan sum-sum tulang belakang.Sistem saraf tepi yang dibentuk oleh
beberapa saraf yang berhubungan sistem saraf pusat baik secara langsung
faktor yaitu struktur organ mencit hampir sama dengan manusia,harga yang
masing bahan (obat) berupa aquadest, epineprin, dan atropin sebanyak 1ml.
mencit tenang lalu jepit tengkuk mencit hingga mencit tidak dapat melakukan
pergerakan lagi.
dinding – dinding mulut hingga ke ujung rongga mulut lalu tekan spoit
dinding – dinding mulut hingga keujung rongga mulut lalu tekan spoit hingga
kali grooming, sering kali tremor, sering straub, tidak berefek pada
diare, sering urinasi, jarang migreasis, sering miosis, sering kali tarikardia,
dinding-dinding mulut hingga keujung rongga mulut lalu tekan spoit hingga
piloereksi, sering kaali terjadi grooming, sering tremor, sering straub, tidak
pada bradikardia.
percobaan kali ini karena untuk melihat efek atau cara kerja dari saraf
epineprin sebagai simpatolitik yang merupakan dua sistem saraf yang bekerja
misalnya pada pembuatan larutan yang akan disuntikkan pada mencit terlalu
encer sehingga efek yang terjadi tidak pasti (tidak tepat) dan tidak kesesuaian
volume pemberian obat dan bobot mencit,serta cara memberikan obat secara
oral yang tidak tepat. Faktor lain juga disebabkan oleh ketidaktelitian
pengamatan oleh praktikan sehingga respon, onset dan durasi yang dicatat
kurang tepat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
1. Sistem saraf pusat adalah sistem saraf yang terdiri dari otak dan sum-sum
tulang belakang dan urat-urat arau saraf cabang yang tumbuh dari otak dan
2. Saraf simpatik adalah saraf yang keluar dari saraf spinal daerah thorasal
dan muntah.
B. Saran
digunakan.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI: Jakarta
Pearce, E.C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Erlangga
Sentosa, A.A. 2012. Anatomi Fisiologi untuk SMK keperawatan. Jakarta. EGC
Srikini. 2006. Biologi SMA Jilid 2 unruk Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Tim Penyusun. 2018. Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Anatomi dan Fisiologi
Manusia. Makassar: Stikes Mega Rezky
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sekitar, yang dapat di peroleh melallui indera, yaitu mata, telinga, hidung,
lidah, dan kulit. Informasi tersebut di hantarkan ke otak untuk di olah dan di
berupa ujung – ujung saraf sensorik atau sel – sel reseptor terlebih dulu
saraf melalui serabut saraf sensorik. Di dalam pusat sususan saraf, implus
saraf tersebut diolah dan diartikan sehingga indivudi mengetahui apa yang
terjadi di sekitar kita. Setelah itu, otak memberi tanggapan yang diberikan.
Perintah dari otak disampaikan ke otot atau kelenjar sebagai efektor yang
peraba (kulit).
Adapun hubungan percobaan dalam bidang farmasi yaitu karena dalam
B. Maksud percobaan
C. Tujuan percobaan
D. Prinsip percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia, yaitu indera
pengecap. Berikut ini kan di bahas secara rinci alat indera tersebut satu
pengecap. Lidah terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrensik lidah
lubang kecil, pori kecap yang di lewati oleh cairan di dalam mulut untuk
implus dari reseptor ke otak. Mata normal adalah yang dapat memfokuskan
sinar-sinar sejajar yang masuk ke mata hingga jauh tepat ke bintik kuning
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata sebagai alat
tambahan mata yaitu alis, kelopak mata dan bulu mata. Alis mata berfungsi
untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari
benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kasat, debu dan
Indera pendengar adalah telingah yang terdiri dari telinga bagian luar
yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran, telinga bgian tengah
sanggur) dan saluran estachius, dan telinga bagian dalam yang terdiri sari alat
suara melalui udara dan melalui tulang. Hantaran gelombang suara melalui
terbentuk suatu sistem sendi/ kode – kode suara dan ditangkap oleh reseptor
otak akan berputar untuk menerima rangsangan secara ini dan menyimpan
epitel hidung yang mengandung sel – sel saraf untuk rasa lidah, pada manusia
terbatas di suatu daera mukosa yang sangat sempit yang terletak di rongga
hidung atas, tempat itu terletak lebih tinggi dari daerah aliran udara dan rasa
lidah timbul melalui arah balik yang membawa zat-zat yang berbau di udara
pencium, serabut-serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir
lapisi sel-sel yang sangat khusus, yang mengeluarkan fibrel – fibrel halus
adalah bagian yang anak berbentuk bulbus (otok besar) dari saraf olfaktorius
pusat olfaktorius pada lubus temporalis otak, dimana perasaan itu ditafsirkan
(Pearce, 2009).
penerimaan rangsangan oleh reseptor ini berupa adanya unsur tekanan, jadi
sesuatu yang dapat menimbulkan tekanan akang di terima oleh reseptor ini.
medula spinalis (SPP), samapai di daera ini ada kemungkinan jika rangsangan
ini langsung menuju ke saraf efferent maka ini di kenal dengan adanya refleks
tetapi jika rangsangan ini diteruskan ke otak ke sistem pusat kesadaran maka
hal ini seseorang mengetahui terhadap adanya kulit tersebut (Pitara, 2014).
dengan ujung saraf pada lidah, mendengar dengan saraf dalam telinga dan
(Pearce, 2009).
B. Klasifikasi tumbuhan
1. Asam Jawa
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Vabales
Familly : Fabaceae
Genus : Tamarindus L
2. Bawang merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Familly : Liliaceae
Genus : Alium
3. Bawang Putih
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Familly : Liliaceae
Genus : Alium
Spesies : Alium Sativum L
4. Cabe Rawit
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyte
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Malpghiales
Familly : Solanoceae
Genus : Capsicum
5. Gula Aren
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Arecules
Familly : Arecaceae
6. Jeruk Nipis
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Familly : Rutaceae
Genus : Cirus L
C. Morfologi tumbuhan
1. Asam Jawa
Tanaman ini berasal dari India yang terkenal dengan sebutan kurma
India pada asam jawa dapat tumbuh tinggi 30 meter. Daunnya sangat
2. Bawang Merah
Tanaman ini di perkirakan berasal dari Iran pakistan barat dan Syira.
3. Bawang Putih
dari amarylidaceae. Asal usul bawang dari bawang putih tidak diketahui
bahwa bawang putih berasal dari serbia Rusia sebelum menyebar ke Asia,
4. Cabe Rawit
- 1521).
5. Gula Aren
tenggara, India selatan, Cina dan kepulauan, guna tanaman ini banyak
6. Jeruk Nipis
ukurannya, melainkan dari warna, dan tekstur kulit. Semakin tipis kulit
jeruk, semakin banyak kandungan air. Buah jeruk nipis berbentuk bulat,
seperti bauh jeruk yang biasa di konsumsi hanya ukurannya lebih kecil.
D. Patofisiologi Probandus
inderanya yaitu:
Sluitis adalah suatu infeksi akut, menyebar dan nyeri pada lapisan
dermis atau subkutan kulit. Selulitis dapat terjadi kerusakan pada kulit,
basofil, dan sel mast) yang dalam keadaan normal menahan dan
(Fajar, 2002).
Miopia atau mata dekat bahkan bila muskulus siliaris sama sekali
cahaya yang berasal dari benda jauh difokuskan di depan retina, ini
(Guiton, 2012).
dalam tuli saraf dan kedua di sebabkan oleh gangguan mekanisme telinga
tengah untuk menghantarkan suara ke koklea yang biasa di namakan “tuli
gejala – gejala penyakit ini antara lain batuk, sakit kepala, sakit di bagian
Stomatis atau oral trush adalah adanya bercak putih ada pada lidah,
langit – langit dan pipi bagian dalam. Hal itu disebabkan karena kurang
(Ulfa, 2015).
E. Uraian Bahan
Bm : 18,02
Bm : 0,889
berasap.
Bm : 74,42
Bm : 119,38
dari cahaya
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
1. Baskom
2. Penutup mata
3. Sendok tanduk
B. Bahan
4. Asam jawa
5. Bawang merah
6. Bawang putih
7. Cabe rawit
8. Es batu
9. Etanol
10. Eter
11. Garam
14. Kloroform
C. Cara kerja
1. Indera perasa
probandus, seperti jeruk nipis, gula merah, cabe, asam jawa dan garam.
probandus.
2. Indera penciuman
3. Indera Peraba
ºC.
dingin dan pada tangan kanan probandus ke dalam baskom yang berisi
air hangat 50 ºC
oleh probandus.
f. Dibasahi atau ditetesi tangan probandus dengan air terlebih dahulu pada
A. Hasil
Gula pasir - -
Gula merah - -
Pengecapan
Asam jawa - -
Probandus 1
Cabe - -
Garam - -
Gula pasir - -
Gula merah - -
Pengecapan
Asam jawa - -
Probandus 2
Cabe - -
Garam - -
Gula pasir - -
Gula merah - -
Pengecapan
Asam jawa - -
Probandus 3
Cabe - -
Garam - -
Bawang merah - -
Probandus 1 Eter - -
Kloroform - -
Tingkat kepekaan dalam membedakan bahan
Probandus Bahan
Tinggi Sedang Rendah
Jeruk nipis - -
Bawang merah - -
Bawang putih - -
Penciuman
Eter - -
Probandus 2
Kloroform - -
Jeruk nipis - -
Bawang merah - -
Bawang putih - -
Penciuman
Eter - -
Probandus 3
Kloroform - -
Jeruk nipis - -
Air dingin 5 ºC - -
Indera Peraba
Air panas 60 ºC - -
Probandus 1
Air biasa 30 ºC - -
Air dingin 5 ºC - -
Peraba
Air panas 60 ºC - -
Probandus 2
Air biasa 30 ºC - -
Air dingin 5 ºC - -
Peraba
Air panas 60 ºC - -
Probandus 3
Air biasa 30 ºC - -
B. Pembahasan
atau berbagai rangsangan dari luar lingkungan di luar tubuh kita. Dengan
Pada percobaan kali ini dilakukan tiga penelitian terhadap alat indera
merasakan bahan.
jawa di dekat hidung probandus dan mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi
membedakan bahan.
Pada penelitian dari indera peraba di siapkan air panas,dan air dingin
dan air biasa,baskom yang berisi air dingin diletakkan di sebelah kanan,dan
masukkan ke dalam air dingin yang bersuhu 5 C dan tangan kiri probandus di
letakkan atau di masukkan ke dalam air panas yang bersuhu 50 C.pada tangan
kanan probandus merasakan dingin sekali dan pada tangan kanan probandus
tangan sebelah kanan hangat dan di tangan kiri dingin.lalu punggung tangan
dingin. Dan punggung tangan probandus di basahi lagi dengan air biasa dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat indera atau panca indera merupakan suatu alat tubuh yang mampu
kita,indera penciuman berfungsi untuk mengenali bau atau aroma dari sesuatu
B. Saran
Abdullah, M, dkk. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTS untuk kelas IX. Jakarta:
Erlangga.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Depkes RI.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Pratiwi, D. A. dkk. 2012. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Gramedia.
Tim Penyusun. 2018. Penuntun dan Buku Kerja Praktikum, Anatomi dan
Fisiologi. Makassar: Stikes Mega Rezky.
Ulfa, AF. 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu. Jurnal eduhealth, 14 – 19.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melakukan segala aktifitas sehari – hari energi ini diperoleh dari makanan
yang kita makan meskipun makanan harus selalu cukup untuk mensuplai
menjadi karbon dioksidasi air dan urea adalah 4,1 kalori dan dikeluarkan dari
lemak adalah 9,3 kalori energi yang dikeluarkan dari metabolisme protein rata
– rata diet waktu setiap akan dioksidasi menjadi karbodioksida air dan urea
berdasarkan usia dan bobot badan, suhu badan normal adalah 36,80 derajat
tingkat rendahnya. Dicapai pagi hari dan titik ketinggian antara pukul 5 -7
petang.
panas yang dihasilkan dan panas yang hilang. Hal ini dikendalikan oleh pusat
pengaturan panas dalam hipetalamus. Panas dihalangi oleh aktifitas
hati diubah menjadi glukosa yang digunakan dan dioksidasikan dengan akibat
bahwa panas yang normal maka diperlukan sejumlah tepat bahan bakar.
kebutuhan yang timbul misalnya pada kerja aktif akan dalam keadaan
dipakai.
Yang melatar belakangi laporan bobot tubuh, suhu dan luas permukaan
dengan cara mengukur bobot tubuh, suhu serta luas permukaan tubuh untuk
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
yang buta huruf. Agar berat dapat dijadikan satu ukuran yang valid, parameter
lain seperti tinggi, ukuran rangka, proporsi lemak, otot, tulang, serta
2002).
mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan
protein otot menurun. Pada orang yang edema dan asites terjadi penambahan
cairan dalam tubuh. Pada tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot,
normal, berat badan biasa, dan berat badan sekarang (BBS). Perubahan
yaitu otot dan lemak. Seseorang yang mempunyai kerangka badan yang lebih
besar atau mempunyai komposisi otot yang lebih besar mempunyai berat
badan ideal yang lebih besar dari pada yang sebaliknya (Departemen
mempunyai bobot badan 70 kg. Wanita dengan perawakan lebih kecil dan
massa tubuh yang mengandung lebih banyak lemak umumnya lebih rendah
Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena
banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan luas permukaan tubuh.
toksis bukan merupakan batas yang mutlak harus dibatasi (Hoan. 1999).
melebihi DM harus dibelakangi jumlah obat pada resep diberi tanda seru dn
paraf dokter penulis resep. Dosis lazim untuk dewasa anak dan bayi
suhunya dapat diatur konstan meskipun pada suhu lingkungan yang berubah-
ubah. Tentu saja yang dimaksud hanya rongga tubuh (273̊ C). Anggota
sampingan metabolisme dan panas tubuh juga secara terus menerus dibuang
panas tetapi bila keduanya diluar keseimbangan, panas, suhu dan suhu tubuh
1. Radiasi
sekelilingnya, yang lebih dingin dari pada tubuhnya sendiri, kehilangan ini
2. Konduksi
Biasanya hanya sedikit panas dibuang dengan cara konduksi
langsung dari permukan tubuh ke objek lain. Seperti pada kursi atau
keadaan normal.
3. Konveksi
dari tubuh dengan cara arus udara konveksi sering dinamakan kehilangan
panas dengan cara konveksi sejumlah kecil konveksi hampir selalu terjadi
bergerak keatas waktu udara itu dipanaskan. Oleh karena itu orang
4. Evorpasi
Bila air menguap dari permukaan tubuh 0,58 kalori panas hilang
unuk setiap gram air yang menguap, air yang menguap secara inversional
dari kulit dan pam dengan kecepatan sekitar 600 ml perhari. Hal ini
kalori/jam.
Kingdom : Animalia
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Homoneidea
Genus : Homo
C. Patofisiologi Probandus
1. Demam
disebabkan oleh kelainan didalam otak sendiri atau oleh bahan-bahan toksi
2. Obesitas
berkait dengan perempuan dan akhirnya orang sadar bahwa kondisi ini
Bm : 18,02
rasa
Kegunaan : Pelarut
Bm : 0,889
berasap.
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
2. Lap kasar
3. Lap halus
4. Termometer suhu
B. Bahan
1. Alkohol
2. Aquadest
C. Cara Kerja
b. Suhu badan
A. Hasil
No Probandus Bobot Badan (kg) Suhu Tinggi Badan (cm) Luas Permukaan BMI
B. Pembahasan
jumlah protein lemalosdik dan mineral pada tulang luas permukaan tubuh.
Lebih tepat dalam menghitung dosis karena banyak fenomena fisik lebih erat
Pada percobaan kali ini dilakukan penelitan terhadap bobot tubuh, suhu
Penelitian pada bobot badan dan luas permukaan tubuh yaitu disiapkan
alat dan bahan ditimbang masing – masing probandus, lalu diukur tinggi
Penelitian pada suhu tubuh adalah disiapkan alat dan bahan dibersihkan
tubuh ke dalam bawah lidah dari masing – masing probandus lalu dikeluarkan
kembali dan diukur suhu tubuh probandus dengan cara termometer dikatakan
menit lalu dicabut setiap proses pengukuran suhu di tabel hasil pengamatan.
Dari tabel hasil pengamatan akan bobot badan probandus satu 54 kg,
suhu 36,8 oC, tinggi badan 169 cm, luas permukaan tubuh 1,39 m2, dan BMI
18,9. Pada probandus dua bobot badan 43 kg, suhu tubuh 36,9 oC, tinggi
badan 1,58 cm, luas permukaan 1,37 m2, dan BMI 19,6 dan Probandus tiga
bobot badan 52 kg, suhu 36,7 oC, tinggi badan 150 cm, luas permukaan tubuh
pengamatan yang telah dilakukan dan dapat diketahui bahwa berat badan
probandus satu (risna) lebih berat dan mempunyai luas permukaan yang lebih
besar dibandingkan probadus dua (ani). Hal ini sudah sesuai dengan teori
umum yang telah ada dan menyebutkan bahwa berat badan ideal tergantung
pada besar kerangka dan komposisi tubuh, yaitu otot dan lemak seseorang
yang mempuyai kerangka badan yang lebih besar atau mempunyai komposisi
otot yang lebih besar mempunyai berat badan ideal yang lebih besar dari pada
yang sebaliknya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berbeda-beda. Bobot badan risna mencapai 54 kg, suhu badan risna 36,8 oC,
tinggi badan 1,69 dan luas permukaan tubuh 1,41 m². Sedangkan ani
mempunyai bobot badan 43 kg, suhu tubuh 36,9 oC, tinggi badan 158 dan luas
permukaan tubuh 1,37 oC, tinggi badan 150 dan luas permukaan badan 1,48
m². BMI pada probandus pertama adalah 18,9 dan prosedur kedua 19,6
B. Saran
penelitian.
Arief. 1987. Ilmu Meracik Obat. Semarang: Gadjah Mada Universitas press.
Departemen kesehatan RI. 2004. Penuntun diet edisi baru. Jakarta: Gramedia.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia jilid III. Jakarta: Depkes RI.
Dr. Anisman, MB. 2002. Gizi dalam Daur Kehidupan. Palembang: EGC.
Pratiwi, D.A. dkk. 2012. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Gramedia.
Supit, w. 2009. Suhu Tubuh: Homestatis dan Efek Terhadap Kinerja tubuh
Manusia. Jurnal biosed k 1. 107-188.
A. Gambar
B. Perhitungan
Risna
Penyelesaian :
= 69 – 10,35
= 58,65 kg
LPT = BB – BI
= 54 – 58,65
= -4,65
Ani
Penyelesaian :
= 58 – 8,7
= 49,3 kg
LPT = BB – BI
= 43 – 49,3
= -6,3
Sarah
Penyelesaian :
= 50 – 7,5
= 42,5 kg
LPT = BB – BI
= 53 – 42,5
= 10,5
C. Skema Kerja
2. Suhu