Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI BIOLOGIS KOMPONEN PANGAN

PENGENALAN ORGAN TIKUS

DISUSUN OLEH :
FATMAH WANDA
0105523708

ASISTEN PRAKTIKUM :
1. AYU DIAH DAMAYANTI, S.T.P.
2. ZAHRA ISMI OKTAFIANI, S.T.P.

Tanggal Pengumpulan Laporan Nilai Laporan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tikus putih (Rattus norvegicus) banyak digunakan sebagai hewan percobaan pada berbagai
penelitian. Penggunanaan hewan percobaan pada penelitian kesehatan banyak dilakukan untuk
uji kelayakan atau keamanan suatu bahan obat dan juga untuk penelitian yang berkaitan dengan
suatu penyakit. Tikus putih memiliki beberapa sifat yang menguntungkan sebagai hewan uji
penelitian diantaranya perkembangbiakan cepat, memiliki ukuran yang lebih besar
dibandingkan dengan mencit, mudah dipelihara dalam jumlah yang banyak. Tikus putih
memiliki ciri-ciri seperti berkepala kecil, albino, ekor yang lebih panjang dibanding badannya,
pertumbuhannya cepat, kemampuan laktasi tinggi, tempramennya baik dan tahan terhadap
arsenik tiroksid.
Terdapat tiga galur tikus putih yang memiliki kekhususan untu digunakan sebagai hewan
percobaan antara lain Wistar, Long evans dan Sprague Dawley. Penentuan umur reproduktif
pada tikus adalah dengan cara mempelajari fasefase kehidupan dan perilakunya. Beberapa fase
tersebut antara lain adalah: rentang hidup antara 2,0–3,5 tahun, mulai disapih saat umur 3
minggu, fase kematangan seksual atau pubertas mulai umur 6 minggu, fase pradewasa saat
umur 63–70 hari, fase kematangan sosial saat umur 5–6 bulan, dan fase penuaan saat umur 15–
24 bulan.
Pembedahan tikus merupakan prosedur yang biasa dilakukan dalam penelitian
menggunakan tikus percobaan. Pembedahan tikus ini pada umumnya dilakukan untuk
mengambil darah atau untuk mengamati adanya perubahan pada organ baik secara langsung
(anatominya, apakah ada pembesaran atau mengecilan ukuran) maupun histologinya (diamati
dengan mikroskop) terhadap tikus percobaan yang telah diberi perlakuan atau pakan tertentu.
Dalam percobaan di bidang pangan dan kesehatan, organ-organ yang diamati pada umumnya
adalah organ-organ pencernaan, otak, hati dan jantung.
I.2 Tujuan Praktikum

• Untuk mengetahui cara pembedahan pada tikus sebagai hewan percobaan.


• Untuk mengetahui karakteristik fisiologi tikus serta letak, bentuk, dan rangkaian organ.
• Untuk mengetahui cara pengambilan darah dari tikus.
• Untuk mengetahui perbedaan antara tikus yang sehat dan sakit dari perbedaan organ
dalamnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Tikus
Penggunaan hewan model (hewan coba) sangat diperlukan dalam penelitian in vivodi
bidang biomedik. Hewanmodel berkontribusi untuk memahami tentang fungsi gen, etiologi
dan mekanisme suatu penyakit, uji efektifitas dan keamanan suatu obat atau bahan kimia.
Hewan model yang banyak digunakan untuk penelitian antara lain tikus, mencit dan hewan
pengerat lainnya (Johnson, 2012). Tikus sebagai hewan model telah banyak digunakan pada
penelitian dikarenakan siklus hidupnya pendek, biaya perawatan lebih murah, relatif mudah
perawatannya dan tersedia database dalam menginterpretasikan data yang relevan untuk
manusia (Said dan Abiola 2014).
Tikus sebagai hewan model harus memenuhi persyaratan diantaranya sehat, asal
dan galur yang digunakan harus jelas, jenis kelamin tertentu, rentang usia tidak jauh
berbeda,berat badanmerata untuk semua kelompok dan harus disesuaikan dengan tujuan
penelitian, misalnya pada uji toksisitas akut digunakan tikus usia 8–12 minggu karena
pada rentang usia tersebut banyak proses perkembangan yang sedang berlangsung,
diantaranya perubahan fisiologi dan reproduksi.
Tikus putih (Rattus novergicus) atau dikenal juga dengan nama Norway Rat merupakan
hewan yang sering digunakan untuk penelitian biomedik. Beberapa galur tikus laboratorium
yang umum digunakan pada penelitian diantaranya Sprague-Dawley, Wistar, Biobreeding,
Long-Evans, Zucker, Hairless, Royal College of Surgeons dan Shaking Rat Kawasaki. Tikus
Sprague-Dawleymerupakan galur yang banyak digunakan dalam penelitian dengan
pertimbangan perkembangbiakannya yang cepat, temperamennya yang tenang dan relatif
mudah penanganannya.Tikus Sprague-Dawleydapat mencapai usia hingga 3,5 tahun, berat
badan tikus dewasa berkisar 250–300 g untukbetina dan 450–520 g untuk tikus jantan
(Andreollo et al. 2012).
Penelitian di dalam suatu laboratorium, tikus sebagai hewan model harus memenuhi
persyaratan tertentu,antara lain memiliki galuryang sama, jenis kelamin tertentu,
rentang usia tidak jauh berbeda, berat badan merata, menunjukkan fisik yang sehat yang
dicirikan dengan mata cerah, aktivitas motorik normal, bulu tidak berdiri dan harus
disesuaikan dengan tujuan penelitian, misalnya untuk penelitian obat-obat hormonal
wanita maka digunakan tikus betina (BPOM 2014).
II.2 Karakter Fisiologi Tikus
Tikus memiliki nilai-nilai fisiologi normal yang dapat dijadikan patokan dalam menentukan
kriteria inklusi penelitian dan pemberian intervensi perlakuan penelitian :
1. Suhu tubuh 99,9°F (37,3°C)
2. Denyut jantung 300–500 bpm
3. Respirasi 70–150 kali per menit
4. Berat lahir 5–6 gram
5. Berat dewasa 267–500 gram (jantan) 225–325 gram (betina)
6. Masa hidup 2–3 tahun (tikus betina dapat hidup lebih lama)
7. Maturitas seksual 37–75 hari
8. Target suhu lingkungan 50–68oF (18–26°C)
9. Target kelembapan lingkungan 40–70% 10. Gestasi 20–22 hari
11. Penyapihan 21 hari
12. Minum 22–33 ml/hari
Tikus memiliki kepekaan pendengaran, sentuhan, dan penciuman yang berkembang baik, tetapi
ia mempunyai penglihatan yang tidak terlalu baik. Kelenjar hardarian berada di belakang mata dan
menempati sebagian dari orbita. Kelenjar ini mensekresi lipid dan pigmen porfirin yang
berfluoresensi di bawah sinar UV. Sekresi meningkat dengan adanya stres dan penyakit.
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
A. Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
- Peralatan bedah
- Alas bedah bisa berupa papan atau sterofoam yang dilapisi aluminium foil
- Chamber/Toples besar dan kecil
- Kapas
- Sarung tangan disposable
- Cawan petri
- Masker
- Paku atau karet
- Syringe dan jarum (20 atau 21 gauge)
- Tabung sentrifus 15 ml
B. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
- Tikus putih 3 ekor berumur 3-5 bulan
- Dietil eter
- Alkohol
- Larutan garam fisiologis (NaCl 0.95%)
- Na2EDTA
III.2 Bagan Alir

Tikus berumur sekitar 3-5 bulan ditimbang tikus lalu dibius dengan menempat-
kan tikus di chamber atau toples yang berisi kapas yang telah diberi eter. Biarkan
tikus sampai pingsan.

kaki-kaki tikus diikat dengan paku atau karet dengan bagian perut di atas. Badan
tikus dibersihkan dengan alkohol. Toples kecil atau gelas piala yang telah diisi
dengan kapas dan eter digunakan untuk pembiusan tikus selama pembedahan
dengan cara ditempatkan pada kepala tikus

Pembedahan dilakukan menggunakan gunting yang tajam dan bersih, dimulai


dari perut bagian bawah digunting kesamping sekitar 1⁄2 - 1 cm, kemudian ke
atas.
Organ dan jaringan abdominal dipinggirkan ke samping untuk mencapai
pembuluh darah aorta. Dengan menggunakan jarum dan syringe, darah diambil
dengan menusuk tengah cabang pada bagian bawah aorta. Jantung tikus dapat
dipijat untuk meningkatkan jumlah darah yang dapat diambil. Pastikan tikus
berhenti bernafas sebelum mencabut jarum dari aorta.

Darah yang sudah diambil dipindahkan ke dalam tabung sentrifus yang telah
diberi Na2EDTA, kemudian disentrifus pada 2500 rpm 40 C selama 15 menit.
Darah akan terpisah menjadi plasma, buffy coat (sel darah putih) dan sel darah
merah.

Dilakukan pengamatan organ-organ tikus sebagai berikut : jantung, hati


(perhatikan bahwa hati ada 4 bagian), lambung, limfa, pankreas (jaringan yang
berikatan dengan limfa dan usus kecil), usus kecil, usus besar, cecum, dan usus
besar.

Masing-masing organ dipisahkan, dibersihkan dan dicuci dangan larutan garam


fisio- logis dan timbang. Untuk lambung dan usus besar dan usus kecil,
dibersihkan isi- nya lebih dulu sebelum ditimbang. Kemudian dicari berat relatif
masing-masing organ dengan membagi dengan berat tikus.

Anda mungkin juga menyukai