Anda di halaman 1dari 50

ASPEK ETIKA

DALAM PENELITIAN KESEHATAN


DENGAN SUBYEK HEWAN DAN MANUSIA

Teguh Wahju Sardjono

Komite Etik Penelitian Kesehatan


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Disampaikan pada
Sosialisasi Etik Penelitian di Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang, 1 Desember 2018
Pendahuluan
 Tingkat peradaban manusia makin maju terjadi
berbagai perubahan fundamental dalam kehidupan
manusia.
 Iptek yang semula hanya sbg sarana penunjang, 
berubah peran menjadi hal yang vital menguasai
kebutuhan hidup manusia
 makin banyak penelitian biologik, khususnya di bidang
kesehatan (litkes) yg dilakukan oleh ilmuwan dan
lembaga ilmiah
 di laboratorium (in vitro),
 in vivo  butuh hewan coba/manusia sebagai subyek
Penelitian dan Pengembangan dlm
Bidang Kesehatan (LITBANGKES)
• Penelitian :
Kegiatan ilmiah yang dilakukan menurut metoda yang sistematik untuk
menemukan informasi baru atau membuktikan teori/ hipotesis

• Pengembangan:
Menguji penerapan hasil penelitian untuk tujuan praktis
(PP39/1995)

• Litbang Kesehatan: harus menghasilkan pengetahuan dan teknologi


yang dibutuhkan untuk peningkatan derajat kesehatan
(UU No.23/1992)
Prinsip dasar penelitian biologik
 Riset/penelitian hanya boleh dilakukan bila tujuannya
jelas dan “scientifically sound”
 Meningkatkan ilmu pengetahuan
 Menjelaskan penelitian-2 sebelumnya
 Menambah pengertian & pengetahuan ( hindari me
too/so do I)
 Hasilnyadapat meningkatkan derajat kesehatan dan
kehidupan manusia dan hewan
Tahap dan jenis penelitian biologik
 Studi in vitro
 Studi ex vivo
 Studi in vivo dengan hewan coba
 Studi in vivo dengan subyek manusia  observasional
 Kualitatif/fenomenologi
 Kuantitatitf
 Studi eksperimental & Uji klinik

 Sering menimbulkan reaksi dan permasalahan di masyarakat


Tahap dan jenis penelitian biologik

Uji klinik

Studi in vivo
dgn subyek manusia
Studi in vivo
dengan hewan coba

Studi ex vivo

Studi in vitro
Studi in vitro – in vivo – ex vivo

 In vitro (Latin) = di dalam gelas


 Kajian biologis yg dilakukan dgn menggunakan komponen
suatu organisme yg telah dipisahkan dari tubuh normal, utk
dpt dilakukan analisis yg lebih mendalam dan leluasa
dibandingkan bila dilakukan pada organisme utuh
 Ex vivo (Latin) = di luar kehidupan
 Kajian terhadap organ khusus yang telah dipisahkan dari
tubuh organisme utuh
 In vivo (Latin) = di dalam kehidupan
 Kajian dilakukan pada organisme utuh/hidup normal
Studi in vivo
dengan subyek hewan coba
• Merupakan tahap antara penelitian in vitro – in vivo
pd manusia  semifinal test tube
• Penggunaan hewan dalam penelitian biologik
menjadi salah satu masalah penting
Penggunaan hewan coba dalam penelitian
biologik

1. Lit biomedis dan lit biologis


2. Pengembangan obat dan vaksin
3. Uji keamanan, potensi, khasiat dari obat dan bahan
kimia
4. Pengembangan diagnostik baru
5. Penyedia produk biologis (darah, serum, dsb.)
6. Bahan pendidikan (biologi dan kedokteran)
Statistik Penggunaan Hewan Coba

No Jenis penggunaan Persentase


1 Penelitian biomedis 40%
2 Uji coba obat (eficacy) 26%
3. Uji coba keamanan bahan kimia 20 %
(safety)
4. Pendidikan 7%
5. Lain-lain
- Bahan biologis : serum, vaksin dsb 7%
- Lit ruang angkasa,
- uji coba amunisi dsb
(Sumber : Council Report,1989)
Prinsip-prinsip Dasar Penggunaan Hewan Coba
dalam Penelitian Kesehatan (CIOMS,1985)

1. Percobaan percobaan dengan hewan sebaiknya dilakukan hanya


setelah dipertimbangkan relevansinya terhadap kesehatan manusia atau
hewan.

2. Hewan yang dipilih untuk percobaan seharusnya berasal dari satu


jenis/ spesies dan kualitas yang sesuai dan jumlahnya tidak melebihi
jumlah minimal yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil ilmiah yang
sahih.

3. Bila hewan percobaan sangat diperlukan untuk penelitian, para peneliti


dan personalia lab. lainnya harus memperlakukan hewan sebagai
makhluk yang mempunyai perasaan dan harus melindungi dan
menghindarkan atau membuat sekecil mungkin perasaan perasaan tidak
nyaman, rasa sakit sesuai dengan cara kerja yang etis.

4. Usahakan agar selalu memenuhi prinsip etik dan kaidah 3 R & 5 F


Which Percentage Applies To Which Animals?

Fish Birds

Rats Mice

Reptiles / Other
Amphibians Mammals
Reptiles /
Amphibians

Other
Mammals Rats
Fish
Mice

Birds
Prinsip Dasar Etik Pelaksanaan Penelitian
Biomedis menggunakan Hewan Coba
 Prinsip Etik Penelitian:
 Respect, Beneficiary, Justice.

 Prinsip Etik Penggunaan Hewan: 3R


 Reduction, Replacement, Refinement

 Prinsip Etik Pemeliharaan/ Perlakuan terhadap Hewan:


5Fs ( 5 Freedoms)
 F from hunger & thirst
 F from pain
 F from distress & discomfort
 F from injury & diseases
 F to express normal behaviour
History of Laika
 “Laika, a mixed bred dog ‘recruited’
into the Soviet space program after
being found on the streets of
Moscow.
 Laika’s mission would make her the
first creature to orbit the Earth in an
attempt to study the prolonged effect
of weightlessness on a living being.
 Laika was 3 years old when she was
launched on the Sputnik 2
spacecraft on November 3rd, 1957.

 She was secured in a special pressurised capsule 3 days before launch


and provided with a high nutrition gel for food and water.
 Laika experienced minimal ill effects during launch but her heart rate did
rise to three times its resting rate and she appeared to be quite agitated,
eventually calming down
History of Laika
 It appeared that weightlessness alone did not cause major changes
to the vital physiological functions of a living creature.
 This was good news for human spaceflight.
 Cabin temperature begun rapidly climbing to unacceptably high
levels.
 Temperature control inside the capsule was failing.
 Between 5 and 7 hours into the flight telemetry showed that there
were no signs of life within the capsule.
 Laika had died from stress and overheating, undoubtedly a painful
and distressing death.
 Protests from animal protection groups began around the world.
Studi in vivo
dengan subyek manusia
Perkembangan Ilmu Kesehatan
 Sumbangan bermakna dlm peningkatan derajat kesehatan
masyarakat
 Sebelum abad 19 – orang sakit diobati dgn cara berdasarkan
perkiraan dan pengalaman yang paling aman dan berkhasiat
 trial and error
 Pengetahuan ttg obat dan cara pengobatan  berubah melalui
berbagai penelitian ilmiah
 Sekitar 60 thn yl penelitian di bdg kesehatan makin bnyk
 Metode ilmiah dan desain percobaan semakin canggih
 SAYANGNYA
“ belum memperhatikan aspek etik & perlindungan thdp
relawan”
Penelitian dengan subyek manusia

 Paling ideal  Paling mendekati kebenaran


 Final test tube
 Butuh sukarelawan/partisipan  subyek
 Ada beberapa keterbatasan
 Menyangkut banyak aspek hukum dan etika
 Studi eksperimental tidak boleh dilakukan tanpa didahului
studi pada binatang, kecuali utk hal-hal tertentu
Penelitian dengan subyek manusia

 SUBYEK MANUSIA adalah "individu” manusia hidup


atau mati, kepada siapa peneliti (baik profesional atau
mahasiswa), melakukan penelitian atau memperoleh
data melalui intervensi atau interaksi dengan individu,
atau memperoleh informasi pribadi yang dapat
diidentifikasi secara langsung ataupun tidak langsung
PP No. 39/1995
tentang
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Penelitian dan pengembangan kesehatan dapat dilakukan terhadap
manusia atau mayat manusia, keluarga, masyarakat, hewan, tumbuh-
tumbuhan, jasad renik atau lingkungan (ps. 5 ay. 1)
Penelitian dan pengembangan kesehatan terhadap manusia hanya dapat
dilakukan atas dasar persetujuan tertulis dari manusia yang
bersangkutan (ps.8 ay.1)
Manusia, keluarga atau masyarakat berhak atas ganti rugi apabila
pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan terhadapnya
mengakibatkan terganggunya kesehatan, cacat atau kematian yang
terjadi karena kesalahan penyelenggara penelitian dan
pengembangan kesehatan (ps. 14 ay 1)
Kaidah dan Prinsip Dasar Etika Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan harus memenuhi


kaidah keilmuan, dan dilakukan berlandaskan hati
nurani, moral, kejujuran, kebebasan dan tanggung
jawab

Setiap penelitian yang dilakukan merupakan upaya


untuk memajukan ilmu pengetahuan, kesejahteraan,
martabat dan peradaban manusia, serta terhindar dari
segala sesuatu yang menimbulkan kerugian atau
membahayakan

Bila penelitian tersebut berpotensi menimbulkan


kerugian, kerusakan atau kecelakaan kepada subyek
dan/atau obyek penelitian secara fisik, psikologik, sosial
dan/atau lingkungan maka penelitian tersebut harus
dihentikan
Penelitian-2 tidak etis yg melatar belakangi lahirnya etik
 Ribuan tawanan perang pada PD II digunakan sbg subyek pada
eksperimen medis u/ berbagai tujuan; a.l. pd pengobatan malaria,
vaksin typhus, pengobatan luka dsb.  23 dokter & pejabat Nazi diadili
di Nuremberg (1947)  Kode Nuremberg
 1963 di Brooklyn Jewish Hospital, pasien-2 jompo dijadikan subyek utk
mengetahui reaksi tubuh thdp injeksi sel kanker Direktur dan dokter
peneliti terkena sanksi
 Tuskegee Syphilis Study: 1930’s-1972
o 400 laki-2 Negro dijadikan subyek penelitian  ≥ 100 org meninggal
 Presiden Clinton minta maaf
 Willowbrook Study - 1963-1966
 Sengaja menginfeksi anak-anak cacat di Panti Asuhan utk
mempelajari perjalanan penyakit hepatitis
 Selama PD II Amerika juga pernah melakukan eksperimen dgn radio-
isotop (Plutonium)  baru dibuka thn 1990
Perlu ada mekanisme yang menjamin

o bahwa penelitian kesehatan akan selalu menghormati


dan melindungi kehidupan, kesehatan dan keleluasaan
pribadi (privacy) dan martabat (dignity) relawan manusia
yang bersedia ikut serta sebagai subyek penelitian
o kesejahteraan dan penanganan secara manusiawi
(humane), termasuk terhadap hewan coba

PEDOMAN ETIK PENELITIAN

ETHICAL CLEARANCE
LITBANGKES
Mengandung implikasi etik, hukum dan sosial (ELSI)

ASPEK ETIK
 sanksi etik / moral
“Etika” mengandung tiga arti :
1. Nilai moral atau norma yang digunakan sebagai
pedoman bagi individu atau kelompok dalam
melaksanakan kegiatan mereka
2. Filosofi moral yang mengarahkan bagaimana
membedakan antara benar/salah, baik/buruk
3. Kumpulan dari hukum /nilai moral  Kode Etik
(K. Bertens, 2004)
ASPEK HUKUM
o Hukum & etika kedokteran
o Undang-undang kesehatan
o Peraturan Pemerintah
 Sanksi hukum : perdata / pidana

ASPEK SOSIAL
 Sanksi Sosial
o Dicemooh
o dikucilkan,
o “dirasani”
o gugatan perdata
What is Ethical Clearance?
Bentuk tanggung jawab moral

SIAPA?

Peneliti: Peneliti utama dan peneliti pembantu


Pembimbing: Pembimbing utama dan pembimbing pembantu
Sponsor/penyandang dana
Institusi penyelenggara Diklit

Tanggung jawab  Sanksi Etik, Moral, Hukum, Sosial

Komite Etik Penelitian Kesehatan


Mengapa perlu Ethical Clearance?
1. Perlindungan hukum bagi peneliti
Barang siapa yang menyelenggarakan litbang pada
manusia tanpa persetujuan tertulis dan tanpa informasi
terlebih dahulu, dapat dipidana denda (maks.Rp10 juta),
sedangkan barang siapa yang menyelenggarakan litbang
pada manusia tanpa memperhatikan kesehatan dan
keselamatan yang bersangkutan serta norma yang berlaku
dalam masyarakat, dihukum dengan pidana penjara (maks 7
tahun) dan/atau denda (maks Rp 140 juta)
2. Syarat untuk mendapatkan dana dari sponsor
3. Syarat untuk publikasi formal
4. Perlindungan hukum, hak & integritas subyek
Etika dasar penelitian
dengan subyek manusia
The three Belmont’s Principles

1. Respect for person /menghormati manusia:


a. Otonomi
b. Melindungi hak individu yg kurang/ tak mampu mengambil
keputusan utk dirinya sendiri secara otonom
 “Informed Consent” (persetujuan setelah dapat penjelasan/PSP)
 Penjelasan diberikan dengan bahasa subyek
 Persetujuan diminta sebelum penelitian dilakukan
 Dibuat pernyataan tertulis
 Berhak menolak berpartisipasi, di awal, ataupun di tengah
perjalanan penelitian
2. Manfaat / Beneficence
 rasio risiko / manfaat
 risiko minimal dan manfaat maksimal
 kepentingan masyarakat dibandingkan dengan individu
 tidak merugikan (non –maleficence)

3. Keadilan / Justice
 Pembagian beban dan manfaat secara sama
 Keikutsertaan kelompok yang akan mendapat manfaat dari
penelitian
 Ketersediaan obat/intervensi yang bermanfaat setelah
penelitian selesai
Perhatian pada populasi khusus
 Children and minors
 Elderly
 Prisoners
 Cognitively Impaired Persons
 Fetus and Human Infants
 Women  Pregnant, lactation, menopause
 Traumatized and Comatose
 Terminally Ill
 Minorities
 Students and Employees
Pro - Kontra Ethical Clearance
Penelitian sangat diperlukan  freedom of Science.

Tak ada risiko fisik/Tak ada gangguan thd keutuhan fisik

Dahulu tidak pernah dimasalahkan  Rumit /rebyek,


menambah birokrasi

Peneliti pasti sudah berhati-hati  ada kompensasi

Pengamanan kerahasiaan identitas dibuat anonim


(anonymised).
Siapa yang berhak mengeluarkan EC?

Komisi Etik Penelitian Kesehatan

• Suatu komisi independen yang melakukan telaah aspek etik


terhadap suatu penelitian kesehatan yg bersubyek manusia
atau hewan dan kemudian memberikan
persetujuan/rekomendasi atas pelaksanaan penelitian
tersebut
• Dapat dibentuk di tingkat institusi/nasional  sesuai
kebutuhan
• Anggota minimal 5 orang, terdiri dari berbagai unsur,
disahkan oleh Ketua Lembaga Tertinggi (sesuai tingkat)
Siapa yang berhak mengeluarkan EC?

Komite Etik Penelitian Kesehatan(KEPK)


Lembaga Otonom pada institusi yang sering melakukan penelitian yang
mengikutsertakan manusia atau menggunakan hewan coba sebagai
subyek

Dapat dibentuk di tingkat lembaga, lokal, regional, nasional maupun


internasional

Jumlah anggota ± 5-10 orang, maks 25 orang, terdiri dari berbagai unsur
ahli kesehatan & non kesehatan termasuk praktisi hukum, pemuka
agama dan perwakilan dari masyarakat awam.

Tugas : kaji etik terhadap proposal/protokol penelitian yang akan


dilakukan  menerbitkan surat pernyataan laik etik (ethical approval).
Apa yang dikaji oleh KEPK?

Desain ilmiah • Studi layak dikerjakan & metodologinya benar


dan • Dasar penggunaan kelompok kontrol
pelaksanaan • Kecukupan sarana tempat penelitian dan staf
studi
pendukung

• Karakteristik populasi subyek


Cara • Cara melakukan kontak awal dan prekrutan
rekruitmen • Sarana menyampaikan informasi lengkap bagi calon
subyek subyek
• Kriteria inklusi dan eksklusi

Perlindungan • Bagaimana perlakuan terhadap subyek


bagi subyek • Menguntungkan /merugikan subyek?
Apa yang dikaji oleh KEPK?

Perlindungan
kerahasiaan data • Kerahasiaan  dijamin?
subyek

Informed • hrs dibedakan ant. IC u/ tindakan


consent & IC u/ penelitian)

Pertimbangan • Kepentingan umum harus lebih


masyarakat diutamakan

Kesepakatan antara
peneliti dengan • Data milik siapa?
sponsor tentang hak • Siapa penulis pertama dst?
publikasi
Pembagian Tugas & Tanggung jawab penelitian

• Penggagas/pemilik ide utama


Peneliti Utama • Penanggung jawab utama dari seluruh
aspek penelitian

• Membantu/berperan dalam satu atau


Peneliti Pembantu beberapa bagian dalam penelitian

• Memberi masukan dan pengarahan


Pembimbing jalannya penelitian dari aspek ilmiah
dan etik sejak dari penulisan proposal
sampai dengan publikasi

Konsultan/ • Konsultan : tenaga ahli u/ metodologi


Sponsor • Sponsor : penyandang dana: swasta/
pemerintah
Informed Consent
(Persetujuan Setelah Penjelasan)
 Informed consent adalah pilihan
sukarela seseorang untuk
berpartisipasi dalam penelitian
berdasarkan pengertian yang
akurat dan lengkap mengenai
maksud, prosedur, resiko,
keuntungan, alternatif, dan faktor
lain yang dapat mempengaruhi
keputusan seseorang untuk
berpartisipasi
Proses Informed consent
 Informed consent (persetujuan setelah penjelasan)
 bukan suatu kejadian tunggal
 bukan hanya sebuah formulir yang harus
ditandatangani !!!
  suatu proses edukasi yang berlangsung antara
peneliti dan calon subyek.
 Konsep dasar proses consent mencakup:
 pemberitahuan secara penuh tentang sifat riset dan
partisipasi subyek
 pengertian yang cukup dari fihak calon subyek
 pilihan sukarela dari subyek untuk berpartisipasi.
Yang harus dijelaskan pada
Informed Consent
 Research Purpose
 Research Procedures
 Risks
 Benefits
 Alternatives
 Level of Confidentiality
 Disclosure of Conflict of Interest
 Research Related Injury
 Contact Information
 Withdrawal
Unsur-unsur Informed Consent
(PerMenKes tentang informasi yg harus
diberikan kpd masing-2 subyek)
1. Identitas peneliti
2. Penjelasan menyeluruh tentang penelitian, terutama tujuan dari
penelitian tersebut, prosedur eksperimental dan perkiraan lama
partisipasi
3. Deskripsi risiko atau ke-tidak-nyaman-an subyek yang dapat
diperkirakan;
4. Deskripsi keuntungan yang diharapkan, jika ada
5. Pemberitahuan tentang prosedur alternatif terhadap ke-ikut-serta-
annya jika tersedia, jika ada;
6. Pernyataan yang menjelaskan sejauh mana kerahasiaan pribadi
akan dijamin
Unsur-unsur Informed Consent
(lanjutan)

7. penjelasan harus diberikan mengenai semua kompensasi atau


pelayanan medik, jika ada, yang tersedia untuk subyek jika
terjadi luka

8. siapa yang harus dihubungi jika ada pertanyaan mengenai


penelitian serta hak subyek penelitian;

9. siapa yang harus dihubungi jika subyek mengalami luka yang


terkait dengan penelitian;

10. penjelasan bahwa partisipasi tersebut adalah sukarela.


Kelengkapan dokumen utk
Permohonan Persetujuan Etik

1. Protokol/proposal penelitian
2. Daftar nama Peneliti/anggota tim penelitian
beserta bidang keahliannya
3. CV peneliti
4. Surat Persetujuan dari Komisi Ilmiah
5. Formulir Naskah Penjelasan dan Informed
Consent (identitas subyek dikosongi)
6. Persetujuan dari Lembaga lain (bila sudah ada)
7. Contoh kuesioner/pedoman wawancara
8. Lembar kerja (work sheet, jadwal dan log book)
Contoh Penjelasan untuk mengikuti Penelitian

1. Kami adalah ……………. staf peneliti dari …………………..., dengan ini


meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam dalam
penelitian yang berjudul ……………………………………………………..
2. Tujuan dari penelitian ini adalah ……….………… sehingga hasil
penelitian ini dapat memberi manfaat berupa…….. …………….. ….
Penelitian ini akan berlangsung selama ……. ………….. dengan sampel
berupa …….……….
3. Prosedur pengambilan sampel adalah ………… ……………. Cara ini
mungkin akan menyebabkan …………, tetapi anda tidak perlu khawatir
karena ……………………………………….
4. Keuntungan yang anda peroleh dengan keikut sertaan anda adalah
……………………………………………………………………………
5. Seandainya anda tidak menyetujui cara ini, maka anda dapat memilih
cara lain yaitu……………...., atau anda boleh tidak mengikuti penelitian
ini samasekali. Untuk itu anda tidak akan dikenai sanksi apapun
6. Nama dan jatidiri anda akan tetap dirahasiakan
Contoh : Pernyataan Persetujuan untuk
Berpartisipasi dalam Penelitian
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
1. Saya telah mengerti tentang apa yang tercantum dalam lembar penjelasan di
atas dan yang telah dijelaskan oleh tim peneliti
2. Dengan ini saya nyatakan bahwa secara sukarela saya bersedia untuk ikut
serta menjadi salah satu subyek dalam penelitian yang berjudul :
…………………………………………………………………………………..
Malang. ……………..
Peneliti Subyek

( ………………………) (……………………………….)

Saksi 1 Saksi 2

( ………………………) (……………………………….)
PROSEDUR PENGAJUAN EC
USULAN E.C SEKRETARIAT CEK KELENGKAPAN
BERKAS

PROPOSAL
(KOMISI ILMIAH) TDK LENGKAP LENGKAP

PENELITI Ka. K.E/Koord.

PERBAIKAN/ PROSES
KEKURANGAN ETHICAL REVIEW

DISEMINARKAN DITOLAK DITERIMA

E.C DITERBITKAN
PROSES ETHICAL REVIEW
BERKAS LENGKAP SEKRETARIAT

Ka. K.E/Koord. Divisi

PROSES
ETHICAL REVIEW

Low risk High risk Khusus

Review propsal Rpt. Anggota & Rpt. Anggota &


o/ anggota ttt. presentasi presentasi

Diterima Ditolak Diperbaiki

E.C DITERBITKAN
RINGKASAN
o Penelitian Kesehatan
o Penelitian dgn subyek manusia/hewan hanya dapat dilakukan
setelah mendapatkan pernyataan laik etik  berbeda dgn
penelitian non medik !!

o 3 Nilai Dasar Etik Penelitian (Belmont Principals)


o Beneficence Reduction
o Respect for persons Prinsip 3 R: Refinement
o Justice Replacement

o Komite Etik tidak menghambat penelitian


o Justru melindungi subyek & peneliti
o Ethical, Law and Social Implication (ELSI)
Terimakasih
dan
Semoga bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA

- K.Bertens. Etika. Gramedia Pustaka Utana,Jakarta, Cetakan ke-8, 2004


- International Ethical Guidelines for Biomedical Research Involving Human
Subjects, CIOMS. 2002
- Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan. KNEPK, 2003
- Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB). BPOM, 2001
- UU No. 23 / 1992 tentang Kesehatan
- PP NO. 39/1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
- Operational Guidelines for Ethical Review Committees that review Biomedical
Research (WHO, 2000)
- H. Beecher. Ethics and Clinical Research. N.E.J.M 274 (1966): 1354 – 1360
- Departemen Kesehatan RI. Badan Litbangkes. Modul Pelatihan Etik Penelitian
Kesehatan, Jakarta, 26-29 September 2005
- International Ethical Guidelines for Biomedical Research Involving Animal,
CIOMS 2001
- Allan M Brandt. Racism and Research: The case of Tuskegee Syphilis Study,
Hasting Center Report 8 No. 6 (1978): 21-29

Anda mungkin juga menyukai