Anda di halaman 1dari 7

Nama : Zulfa Aulia Nurfaiza

NIM : 121811433036

Review Webinar:

“Peran Jamu Untuk Kesehatan Keluarga Indonesia Dulu, Kini dan Nanti”

Minggu, 27 September 2020

Moderator : Satria Dwi Pamungkas, S.Hum

Pemateri : Dr. Charles Ong Saerang

Moordiati, S.S., M.Hum

Gregorius Marcelino Krustian

Margo Utomo, S.Hum

Materi I : Lingkungan

Oleh : Gregorius Marcelino Krustian

Sebagai siswa berprestasi dengan gelar yang disandang yakni Pangeran


Lingkkungan, dalam kesempatan ini Marcel memaparkan apa saja kegiatan yang
dilakukannya selama mengemban tanggungjawab terhadap tugas yang dijalaninya.
Presentasi dibuka dengan pembahasan ‘mengapa harus menanam?’. Alasan pertama
ialah karena tanaman berfungsi menyerap karbon dioksida dan mengahsilkan oksigen.
Oksigen merupakan kebutuhan manusia untuk bernafas dan tetap hidup sehingga menjadi
landasan utama untuk menggalakkan semangat menanam pohon. Yang kedua, tanaman
dapat menahan tanah sehingga mencegah terjadinya erosi. Erosi dapat dipahami sebagai
gejala alam yang timbul ketika kondisi struktur tanah menurun dan hilang unsur
penguatnya. Jika erosi terus menerus terjadi maka akibatnya akan merujuk pada bencana
alam yakni berupa tanah longsor. Agar bencana tersebut tidak sampai terjadi dan
menimbulkan korban, maka hendaknya ketika seusai menebang pohon, pohon baru harus
segera ditanam untuk mennjaga keseimbangan alam. Yang ketiga, akar tanaman dapat

1|W e bmi na r Jam oe


membantu menyimpan cadangan air. Tidak kalah penting dengan oksigen, air juga
merupakan bagian dari kehidupa manusi yang utama. Hampir seluruh kegiatan manusia
melibatkan air sebagai penunjang. Alasan keempat, tanaman dapat menambah kesejukan
dan kerindangan. Lingkungan yang gersang akan sangat terasa panas juga tidak baik
untuk kesehatan kulit manusia. Sejalan dengan fungsi akar yang dapat menyimpan
cadangan air, maka tanaman juga berperan dalam upaya konservasi air. Dimana air tetap
harus kita upayakan untuk selalu bersirkulasi secara lancar agar tidak sampai terjadi
kelangkaan. Lalu yang kelima, kegiatan menanam dapat menghijaukan kota dan
lingkungan sekitar yang mana merupakan tanggungjawab bersama. Kita tinggal di bumi
ini bersama-sama, maka untuk menjaga kelestarian seluruh sumber daya alam yang ada
di bumi merupakan tugas serta tanggungjawab kita semua tanpa terkecuali. Melestarikan
alam sejak dini sebagai upaya pula untuk berinvestasi atas kehidupan anak cucu kita kelak.
Di samping itu, kehidupan kita dapat berlangsung hingga sampai sekarang ini berkat
hasil-hasil dari alam.

Oleh karena itu, sebagai bentuk rasa terima kasih kita kepada alam semesta, kita
patut untuk menghargai, merawat dan menjaga keberlangsungan alam tersebut. Sebagai
wujud aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan, Marcel telah melakukan beberapa
kegiatan antara lain membibitkan tanaman, membagikan tanaman, dan menanam bersama
di area rumah, sekolah dan perkampungan di sekitar rumahnya. Selain itu, Marcel juga
menjalankan program aski keluarga zero waste, yang dapat dilakukan dengan cara
melakukan konsumsi ramah lingkungan, membuat lubang resapan biopori, memilah dan
mengolah sampah, memilah minyak jelantah serta melakukan upaya konservasi air.
Untuk mengembangkan kegiatan tersebut agar lebih meluas lagi, Marcel juga mengajak
masyarakat untuk membuuat produk dari hasil budidaya tanaman toga seperti sinom,
kunyit sirih, jahe kalsa, sambal, sampai handsanitizer dari daun sirih.

2|W e bmi na r Jam oe


Materi II : Melestarikan Tanaman Obat Sebagai New Life Style

Oleh : Margo Utomo, S.Hum

Toga merupakan hal yang sepele tapi besar manfaatnya. Tanaman obat keluarga
banyak sekali jenisnya. Ada yangn bisa dibudidayakan di lingkungan sekitar, tumbuh liar
di alam dan belum bisa kita budidayakan. Beberapa jenis tanaman ini mampu menjaga
stamina dan imunitas tubuh. Tanaman toga ini biasanya sering dipahami oleh ibu-ibu
rumahtangga karena bersinggungan langsung dengan bumbu dapur.

Teknik pemilihan bibit, menanam dan treatment. Dapat dilihat secara fisik seperti
jahe. Rimpangnya yang segar ditanam di tanah yang gembur. Kondisi tanah harus gembur.
Agar umbi-umbinya dapat berkembang dengan baik, melimpah. Jika tanahya padat akan
menghalangi umbi. Polyback dan pot kecil dapat menjadi alternatif menanam di wilayah
kota. untuk toga yang diambil daunnya seperti sledri dan kumis kucing, tanah harus
gembur dan untuk memicu pertumbuhan daun dipotong pucuk atau ujung daun. Cabang
baru akan lebih rimbun dan hasilnya memuaskan. Toga yang diambil buahnya seperti
pepaya, bunga dan daunnya juga bermanfaat. Buah biasanya diambil biji, ditanam,
dipupuk. Karakteristik tanaman yang suka air daunnya tebal dan jika daunnya dipegang
suka air atau dingin. Empon-empon termasuk tanaman yang fleksibel. Menyiram tanaman
toga biasanya dilakukan pagi dan sore hari. Setelah terkena air hujan, tanaman toga dibilas
ada baiknya dengan air sumur dan air pdam. Karena air hujan bersifat cenderung
merusakn komponen tanaman. Air kaldu yang sudah dingin berpengaruh pada hasil buah
pada tanaman toga. Selanjutnya pupuk dibuat dari daun yang kering atau yang membusuk.
Selain itu bumbu micin dapat berfungsi sebagai pertumbuhan tanaman yang bagus, kekar,
kuat dan tidak gampang diserang hama.

Serangan hama yang menyerang toga dapat diatasi dengan cara yang simpel
seperti menggunakan pestisida alami yang mudah didapat dari alami. Seperti daun pepaya,
yang dihaluskan kemudia dicampur dengan air, sabun cuci piring atau detergen
diendapkan selama satu malam dan di saring. Setelah itu diencerkan dengan air kembali
dan disemprotkan ke tanaman yang terserang hama. Lengkuas dan abawang putih juga
bisa. Sisa tembakau pada puntung rokok juga dapat digunakan sebagai anti belalang.
Untuk penggunaan pestisida nabati ini digunakan hanya ketika tanaman sudah terserang
hama. Jika belum maka tidak perlu.

3|W e bmi na r Jam oe


Fungsi toga dalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upata
kesehatan masyarakat. Perbaikan gizi, pelestarian alam sumber penghasilan keindahan di
sekitar kediaman rumah kita. Pestisida alami pestisida nabati dapat kita peroleh dari
tanaman lengkuas, daun sirsak, bawang putih, serai dan daun pepaya.

4|W e bmi na r Jam oe


Materi III : Indstri Jamu di Indonesia

Oleh : Dr. Charles Ong Saerang

3000 tahun penemuan jamu di Cina fokus kepada bagaimana manusia dapat
mengatasi permasalahan serta menjaga kesehatan tulang. Secara empiris jamu
dikembangkan dalam bentuk bumbu masak. Seperti penggunaan kunyit sebagai pewarna
masakan sekaligus penyedap. Juga mengandung antioksidan yang tinggi . sebagai jantung
pengembangan jamu bersama temulawak. Kencur pada mulanya juga merupakan bumbu
dapur yang kemudian dikombinasikan dengan beras sehingga lahrlah beras kencur untuk
tenggorokan. Memiliki antiksidan tinggi dalam peradangan dan manfaatnya dapat
dirasakan di pperut yang nyaman. Sedikit tambahan asam jawa dan gula jawa akan
menambah kekhasan rasa.

Industri jamu terus mengembangkan dan memaksimalkan masalah rasa. Industri


jahe juga bekerja sama dengan petani lokal untuk memilih kualitas yang baik dengan
harga yang lebih murah. Yang terbaik pasti bisa didapatkan dengan harga yang
setimpal.Pegagan sangat bermanfaat bagi ramuan makanan untuk meningkatkan daya
tangkap dan daya ingat. Alpukat meringankan inflamasi. Jambu biji menurunkan hbl atau
menurunkan kolesterol. Kangkung dapat berfungsi sebagai obat insomnia.

Industri kurang komprehensif dikembangkan di nusantara. Karena jamu


merupakan warisan pusaka asli Indonesia. Sehingga bisa dikatakan bahwa industri jamu
di masa depan masih kabur atau belum ada payung industri tersendiri.

5|W e bmi na r Jam oe


Materi IV : Jamu dalam Historiografi Indonesia

Oleh : Moordiati, S.S., M.Hum

Jamu menjadi persoalan yang sangat menarik ketika ada pagebluk atau pandemi.
Kemudian masyarakat banyak yang berburu empon-empon atau rempah yang digunakan
untuk menjaga kesehatan tubuh di era pandemi. Jaamu kemudian naik kelas setelah
sebeumya hanya sekaadar hal yang remeh temeh. Setelah wabah covid sekarang ini
masyarakat lebih sering mengkonsumsi jamu. Kegiatan minum jamu akhir-akir ini
menjadi viral. Beralih fungsi bahwa jamu dapat menjadi obat yang ampuh.

Pengobatan tradisional pada awalnya merupakan tradisi turun temurun yang


disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Seiring dengan
dikenalnya tradisi tulis, pengobatan tradisional yang awalnya merupakan oral tradition,
akhirnya dituliskan. Sampai sekarang, tulisan-tulisan kuna oleh nenek moyang bangsa
Indonesia tersebut tersimpan di museum-museum dan perpustakaan-perpustakaan di
Indonesia dan luar negeri. Tulisan tersebut dikenal dengan sebutan naskah atau manuskrip.
Salah satu tradisi yang termuat dalam manuskrip tersebut adalah tradisi pengobatan
tradisional Jawa. Tradisi pengobatan Jawa adalah pengobatan dengan menggunakan
tanaman-tanaman obat atau tumbuhan herbal yang diolah secara tradisional, cara
penyembuhannya pun juga secara tradisional dan diwariskan secara turun-temurun.
Kegiatan pengolahan obat tradisional pada mulanya hanya diperuntukkan bagi kalangan
tertentu namun kemudian menyebar hingga masyarakat luas baik dalam maupun luar
tanah Jawa. Keberadaan tanaman sebagai obat sudah dikenal sejak kisaran ribuan tahun
silam.

Bukti sejarah telah terukir di helaian lontar, dinding-dinding candi dan tulisan
manuskrip Jawa (primbon). Kitab kuno seperti kakawin gathotkacasraya, bhomakawya,
bharattayudha, sumanasantaka, lubhdaka, dan abhimanyuwiwaha, mengenal jamu atau
jamoe dengan istilah jampyan yang berarti obat, pengobatan atau penawar. Dilansir dari
laman Historia.co.id, istilah jampyan juga disebut di dalam suluh/susastra kidung
Harsyawijaya, Kidung Sunda, Kidung Malat dan Kidung Ranggalawe.

Relief candi merepresntasikan kegiatan manusia pada masa lampau telah meracik
tanaman-tanaman yang manjur untuk mengobati penyakit. Meracik dan minum jamu

6|W e bmi na r Jam oe


secara implisit sudah digambarkan di dalam relief berbagai candi seperti relief
Karmawipangga dalam candi Borobudur (825 M), Penataran (1200 M), Sukuh (1437 M),
dan candi Tegalwangi. Terdapat pula prasasti dalam Madhawapura era Kerajaan
Majapahit Abad 12 M yang menyebutkan bahwa jamu telah diracik oleh peracik jamu
yang disebut sebagai acaraki. Dalam usada lontar 991-1016 M. Menyebutkan beberapa
tanaman jenis bawang-bawangan, temulawak, kunyit, jahe dan baha-bahan pengobatan.
Sementara itu, kajian dari Murdjiati Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Pertannian UGM menyebutkan ada jenis tanaman yang masuk dalam empon-
empon jamu dalam relief candi yakni nagasari, kesamben, cendana merah, jamblang,
pinang, pandan, cendana wangi, maja dan kecubung.

Berdasarkan primbon kitab jampi jawi jilid 1,2,4, kagungan dhalem ingkang
sinuhun ix, terdapat beberapa penyakit yang sudah ditemukan solusi penawarnya sejak
zaman kerajaan berlangsung, yakni menyangkut penyakit umum seperti pusing, sakit gigi,
dan demam. Kemudian secara spesifik terhadap jenis-jenis penyakit yang berbeda-beda
pengobtannya antara lain pemanfaatan boreh warna warni sebagai obat dari lare sawanen,
demam, badan lesu. Lalu tapel warni-warni untuk mengobati mulas, cacingan sebah dan
penyakit komplikasi perut lainnya. Cekok warni-warni untuk pereda sawan tidak bisa
buang gas, sariawan dan masih banyak lagi.

7|W e bmi na r Jam oe

Anda mungkin juga menyukai