Oleh :
Drs. Nawir Muhar, M.Si
UNIVERSITAS TERBUKA
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena
adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri
malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda.
Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat.
Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat
menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan
dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reaksi
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun
yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.
Niktinasi (nyktos/ malam) merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga
gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu,
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau
terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya.
Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup.
Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang
terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju
rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya
menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas.
Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah
vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi
akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Respirasi pada makhluk hidup memerlukan
oksigen
Pada hewan respirasi terjadi lebih cepat dan
aktif, sedangkan pada tumbuhan respirasi
terjadi lambat dan pasif.
Hasil respirasi dari makhluk hidup adalah Co2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan air
kapur sirih yang dihembuskan nafas berubah
dari jernih menjadi keruh.
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM
IPA DI SD PDGK4107 MODUL 2
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM 1.
Judul Percobaan : Ekosistem Darat
a. Hasil Pengamatan
Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon jambu Ulat bulu Cacing
2 Pohon mangga Semut rangrang Cacing
Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat kita
ketahui bahwa mahkluk hidup sebagian besar berada di darat
secara alami hidupnya. Tingkat organisasi makhluk hidup
sesuai dengan tujuan ekologi dimulai dari unit yang paling kecil
adalah individu yaitu makhluk tunggal suatu organism, namun
tidak ada makhluk hidup yang dapt hidup sendiri, setiap
makhluk hidup tergantung pada makhluk hidup lain dan faktor
– faktor abiotik dalam lingkungannya kemudian kumpulan dari
individu yang sejenis atau species yang sama disebut populasi,
beberapa populasi makhluk hidup dapat menempati habitat
yang sama membentuk komunitas , komunitas dengan faktor-
faktor abiotiknya membentuk kesatuan yang disebut
ekosistem, komponen ekosistem terdiri dari faktor – faktor
abiotik, produsen, konsumen , pengurai, dan detritus.
Mahkluk hidup sebagian besar berada di darat
dengan kehidupan secara alami ha ini
menyebabkan ekosistem darat alami lebih
banyak dari pada ekosistem darat buatan. Dari
pengamatan pada lingkungan sekitar dapat
disimpulkan bahwa peredaanekosistem darat
alami dengan darat buatan yaitu dengan
mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada
ekosistem darat alami dalam proses terjadinya
tidak ada unsur campur tangan dari makhluk
hidup lain yang komponen-komponen didalam
ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan
piramida ekologi