Anda di halaman 1dari 35

Protista dan Fungi

Mata Kuliah Konsep SAINS

Disusun Oleh

Yusuf Muhammad (202033304)

Oktaviana Annisa Zahra (202033306)

Ana Latifatul Hikmah (202033307)

Mahfudz (202033308)

Dwi Lestari Rukayati (202033309)

Feri Ariyani (202033310)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


2020

SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN

Sistem organisasi kehidupan adalah urutan organisasi kehidupan dari


tingkatan yang paling sederhana yaitu molekul, organel, sel, jaringan,
organ, system organ, organisme atau individu, populasi, komunitas,
ekosistem, bioma, biosfer. Tingkatan yang paling sederhana yaitu
molekul contohnya DNA yang ada di dalam inti sel. Tingkatan yang
paling kompleks yaitu biosfer contohnya seluruh kehidupan di bumi.

Tingkatan organisasi kehidupan dari yang paling sederhana yaitu:

 Molekul, merupakan komponen terkecil dalam suatu makhluk hidup.


Contoh molekul yaitu DNA.
 Organel, merupakan bagian dari sel yang masing masing mempunyai fungsi
khusus untuk mendukung kehidupan pada sel. Organel sel hewan beserta
fungsinya secara umum antara lain sebagai berikut ini:

1. Nukleus, berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel


2. Nukleolus, berfungsi untuk membantu nukleus menjalankan tugasnya
3. Retikulum endoplasma kasar, berfungsi untuk transportasi protein
4. Retikulum endoplasma halus, berfungsi untuk transportasi lemak
5. Badan golgi, berfungsi untuk ekskresi, sekresi dan membentuk lisosom
6. Lisosom, berfungsi untuk pencernaan intra sel
7. Ribosom, berfungsi untuk sintesis protein
8. Mitokondria, berfungsi untuk respirasi sel dan penghasil energi
9. Sentriol, berfungsi untuk pembelahan sel
10. Mikrotubulus, berfungsi untuk rangka bagi sel
11. Mikrofilamen, berfungsi untuk kontraksi sel
12. Filament antara, berfungsi untuk menjaga posisi organel
13. Peroksisom, berfungsi untuk menetralkan racun

 Sel, merupakan penyusun terkecil dari makhluk hidup yang struktural dan
fungsional. Contoh sel yaitu sel hewan dan manusia
 Jaringan, merupakan kumpulan dari sel yang sejenis denga fungsi yang
sama. Adapun contoh jaringan yang ada pada hewan dan manusia antara
lain:

1. Jaringan epitel, yang memiliki fungsi utama yaitu sebagai pelindung


jaringan di dalamnya.
2. Jaringan ikat, yang memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghubung antar
jaringan.
3. Jaringan saraf, yang memiliki fungsi utama yaitu sebagai penerima
rangsang, pengolah rangsang serta menyampaikan respon terhadap
rangsangan.
4. Jaringan otot, yang memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat gerak aktif.

Jaringan epitel dibagi menjadi 9 kelompok berdasarkan bentuknya yaitu:

1. Epitel pipih selapis


2. Epitel pipih berlapis
3. Epitel kubus selapis
4. Epitel kubus berlapis
5. Epitel silindris selapis
6. Epitel silindris berlapis
7. Epitel silindris berlapis semu bersilia
8. Epitel transisional
9. Epitel kelenjar
Jaringan ikat dibagi menjadi 6 tipe yaitu:

1. Jaringan ikat longgar


2. Jaringan ikat padat
3. Jaringan tulang rawan
4. Jaringan tulang keras
5. Jaringan darah
6. Jaringan lemak

Jaringan saraf dibagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Sel saraf sensorik yang berfungsi membawa rangsang dari resesptor ke


pusat saraf.
2. Sel saraf motorik yang berfungsi membawa tanggapan dari pusat saraf ke
efektor.
3. Sel saraf penghubung yang berfungsi menghubungkan sel sel saraf satu
dengan sel sel saraf lainnya

Jaringan otot dibagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Otot polos
2. Otot lurik
3. Otot jantung

 Organ, merupakan kumpulang beberapa jaringan yang membentuk struktur


dengan fungsi tertentu. Contoh organ antara lain jantung dan lambung.
 Sistem organ, merupakan kumpulan organ yang membentuk fungsi khusus.
Contoh sistem organ pada manusia yaitu:

1. system gerak
2. sistem pencernaan
3. system peredaran darah
4. system respirasi
5. system ekskresi
6. system reproduksi
7. system koordinasi
8. system imunitas

 Organisme atau individu, merupakan kumpulan sistem organ yang bekerja


secara fungsional dan sudah dapat mendukung kehidupan. Contoh
organisme yaitu manusia.
 Populasi, merupakan kumpulan individu yang sejenis. Contoh populasi
yaitu 10 ekor kambing di lapangan rumput.
 Komunitas, merupakan kumpulan beberapa populasi. Contoh komunitas
yaitu 10 ekor sapi dan 5 ekor kambing di lapangan rumput.
 Ekosistem, merupakan kumpulan populasi atau komunitas yang dilengkapi
dengan interaksi antara faktor biotik dan abioti. Contoh ekosistem yaitu
ekosistem kolam.
 Bioma , merupakan kumpulan ekosistem. Contoh bioma yaitu hutan hujan
tropis.
 Biosfer, merupakan kumpulan bioma, contohnya yaitu kehidupan di bumi.
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat
diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan,
tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak.

 Bernapas

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah


proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari
dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk
pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh.Energi ini digunakan
tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.

Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat


hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat
memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang
hidup di air.Pernapasan burung berbeda dengan amfibi.

Manusia dan hewan di darat umumnya bernapas dengan paruparu.Oksigen


diambil dari udara melalui hidung.Untuk makhluk hidup yang hidup di air,
seperti ikan bernapas dengan insang.Makhluk hidup yang di air
menggunakan oksigen yang terlarut dalam air untuk bernapas.

Bagaimana dengan tumbuhan, apakah mereka juga bernapas? Tumbuhan


pun bernapas.Oksigen diambil oleh tumbuhan melalui stomata atau mulut
daun, dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan).
 Bergerak

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup.Gerak pada manusia dan
hewan jelas tampak terlihat.Kamu dapat berjalan, berlari, dan
menggerakkan tangan.Begitu juga dengan hewan dapat berlari, terbang, dan
lain sebagainya.Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan
dibantu oleh alat gerak.Pada manusia, misalnya tangan dan kaki.Sedangkan,
pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya.

Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan
ini tidak mudah dilihat.Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya
daun putri malu bila disentuh.Daun-daun pohon petai cina yang menutup
pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar
matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari.Gerakan
pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari l

 Makan

Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan


harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.Karbohidrat
sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi.Zat makanan ini
terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong, kentang, dan ketela.Selain
itu, terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung
terigu.Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh.Lemak
memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya. Zat
makanan ini terdapat dalam susu dan mentega.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang
rusak.Protein dibagi menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan protein
nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, contohnya:
telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah protein yang
berasal dari tumbuhan, contohnya: kacangkacangan, dan buah-buahan.

Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan
tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayursayuran, seperti:
wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan sebagainya.

 Iritabilitas

Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap


rangsangan.Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap
rangsangan disebut iritabilitas. Hewan memiliki sistem saraf dalam
menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak.Rangsangan
dapat disebabkan oleh faktor luar tubuh. Contohnya, mata kita akan
mengedip bila terkena cahaya yang silau. Contoh reaksi rangsangan yang
diterima hewan adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar
suara yang asing dan sekelompok rusa akan berlari bila ada pemangsa yang
mengintai.

Ge rak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya
gravitasi bumi, cahaya, air, dan sentuhan. Contohnya, daun putri malu akan
menutup bila disentuh, akar tumbuhan menjalar ke tempat banyak air,
tumbuhnya batang tumbuhan ke arah sinar matahari, dan akar tumbuhan
yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi.
 Tumbuh

Makhluk hidup m engalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya,


jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian
menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap hari, maka
akan tumbuh menjadi tanaman yang besar.

Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh


bertambah dan tidak bisa mengecil kembali.Bagaimana dengan
pertumbuhan hewan dan tumbuhan?Hewan dan tumbuhan juga mengalami
pertumbuhan seperti manusia, yaitu ukuran tubuhnya makin
besar.Pertumbuhan ini dapat diukur.

 Berkembang Biak

Coba kamu amati pohon pisang di sekitar tempat tinggalmu? Biasanya, di


sekitar pohon pisang terdapat tunas-tunas baru.Hal ini merupakan contoh
perkembangbiakan pada tumbuhan. Berkembang biak atau reproduksi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan.
Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya.Cara
perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara
generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat
tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan
tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin).

Bagaimana perkembangbiakan pada tumbuhan? Tumbuhan tidak hanya


berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara
vegetatif atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas.
Klasifikasi Makhluk Hidup

Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik
(makhluk hidup)jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam.
Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk
hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam.

Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami
kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk
mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita
perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan
mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan /
pengelompokan).

Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi (pengelompokan / penggolongan)


disebut TAKSONOMI.Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapapun,
tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan. Contoh dasar klasifikasi
dalam biologi :

a. Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan


menjadi :

1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri


melalui proses fotosintesis, contoh : tumbuhan
2. Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan
sendiri, contoh : hewan dan manusia.

b. Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi :

1. Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contoh : teratai


2. Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap, contoh : lumut
3. Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup di tanah kering, contoh : kaktus
c. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi :

1. Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh : sapi


2. Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh : harimau
3. Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh :
tikus
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA

Perbedaan Eukariotik dan Prokariotik lihat Gambar 1.1.


Lebih lengkap perbedaan antara sel perokariotik dan eukariotik, kita lihat
pada tabel berikut:

Struktur Prokariotik Eukariotik


Membran - +
nukleus
Membran - +
plastida
Nukleus - +
Nukleolus - +
Plastida - +/-
Mitokondria - +
Badan golgi - +
Kromosom + (tunggal) + (ganda)
DNA + (telanjang) + (dengan
protein)
RNA + +
Histon - +
Pigmen + +
Pembelahan amitosis Mitosis/meiosis
A. EUBACTERIA
Eubacteria atau bakteri merupakan organisme yang umumnya tidak
berklorofil. Bakteri mempunyai diameter berukuran 0,5-1 milimikron dan
panjang 0,1-10 milimikron. Bakteri mampu hidup diberbagai media
sehingga disebut bersifat kosmopolitan. Bakteri berasal dari kata Bakterion
(yunani = batang kecil).
1. Ciri-ciri Struktur Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan
lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki
ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-
tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang
merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk
hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta
umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk
hidup lain yaitu organisme uniseluler, prokariot (tidak memiliki membran
inti sel ), umumnya tidak memiliki klorofil, memiliki ukuran tubuh yang
bervariasi, memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas atau
parasit, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah
atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, yang
hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan.
Struktur tubuh yang selalu ada pada setiap bakteri, antara lain
materi genetik, ribosom, plasma sel, dinding sel, membran sel, dan
cadangan makanan. (contoh struktur baketi lihat Gambar 1.2 )
Struktur dasar bakteri :
a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
c. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
d. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya
tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas
polisakarida dan air.
e. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel.
f. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya
terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus
tetapi lebih pendek daripada pilus.
g. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
2. Macam Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang
(basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang
disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
a. Bakteri Kokus

a) Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal


b) Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c) Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
d) Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e) Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
f) Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur

b. Bakteri Basil
a) Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b) Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c) Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai

c. Bakteri Spirilia

a) Spiral yaitu bentuk sel bergelombang


b) Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c) Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

Alat Gerak Bakteri


Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum
memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang
berbeda-beda pula yaitu:

a. Monotrik : bila hanya berjumlah satu


b. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
c. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
d. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

3. Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel
pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi
dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi
genetik dengan bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi
DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel
bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung. Pada
proses transformasi saat sel bakteri donor mengalami lisis/hancur akan
menyebarkan materi genetik ke lingkungan sebagian dari materi genetik
akan bergabung dengan materi genetik bakteri penerima. Diguga
transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain.
Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan
pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah
menjadi kebal antibiotik karena transformasi.

b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan


perantaraan virus. Selama transduksi, sel bakteri donor terinfeksi oleh virus
bakteri / bakteriofage sehinggga bakteri mengalami siklis litik yang diakhiri
dengan pecahnya sel bakteri/lisis dan mengeluarkan virus-virus baru hasil
reproduksi virus dalam sel bakteri dan virus-virus baru ini juga membawa
materi genetik dari bakteri. Virus-virus baru/bakteriofage yang nonvirulen
(menimbulkan siklus lisogen) memindahkan materi genetik/DNA yang
dibawanya dan bersatu dengan DNA bakteri inangnya. Materi genetik/DNA
dari virus ini disebut profag.
c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara
langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan
diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri
gram negatif.

4. Kebutuhan Hidup Bakteri


Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bakteri dapat mengambil makanan
secara langsung dari alam. Namun, ada juga bakteri yang harus mengubah
senyawa tertentu menjadi senyawa yang dibutuhkan. Penggolongan bakteri
berdasarkan cara mendapatkan makanan :
a. Bakteri heterotrof
Yaitu bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Bakteri
heterotrof dibagi lagi menjadi 2 yaitu bakteri saprofit dan parasit. Bakteri
saprofit adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk
hidup seperti kotoran, sampah dan bangkai makhluk hidup. Sedangkan
bakteri parasit memperoleh makanan dari mengambil makanan makhluk
hidup inangnya.
b. Bakteri autotrof
Yaitu bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik
yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri fotoautotrof dan
kemoautotrof.
 Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai
energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses
fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
 Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia
yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan
hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus,
Nitrobacter. Bakteri kemoautotrof menggunakan energi kimia dari oksidasi
molekul organik untuk menyusun makanannya. Molekul organik yang dapat
digunakan oleh bakteri kemoautotrof adalah senyawa nitrogen, belerang,
dan besi, atau dari oksidasi gas hidrogen. Dalam prosesnya bakteri ini
membutuhkan oksigen. Contohnya adalah bakteri besi, bakteri belerang, dan
bakteri nitrogen. Selain ketersediaan nutrisi, bakteri juga memerlukan
kondisi lingkungan yang memungkinkan untuk tumbuh optimum. Kondisi
lingkungan sangat memengaruhi aktivitas dan pertumbuhan bakteri. Berikut
ini dijelaskan beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan bakteri.
Reaksi biokimiawi dalam proses metabolisme memerlukan energi
yang dihasilkan melalui respirasi. Dalam respirasi, ada bakteri yang
memerlukan oksigen dan ada pula yang tidak memerlukan oksigen.
Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dibedakan menjadi dua
kelompok.
a. Bakteri aerob
Bakteri aerob memerlukan oksigen bebas dalam proses respirasi. Bakteri
ini hanya dapat tumbuh di tempat yang cukup tersedia oksigen. Oksigen
diperlukan untuk memecah bahan organik (zat makanan) sehingga diperoleh
energi. Bakteri jenis ini menyukai tempat hidup yang dapat berhubungan
dengan udara bebas. Contohnya adalah Bacillus substilis, Pseudomonas
aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis, dan Thiobacillus ferooxidans.
b. Bakteri anaerob
Bakteri anaerob tidak memerlukan oksigen bebas untuk melangsungkan
proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang tidak
mengandung oksigen bebas. Untuk respirasinya, bakteri jenis ini
mempunyai enzim tertentu yang spesifik guna memecah bahan organik
(menghasilkan energi) dalam keadaan anarob. Contoh bakteri anaerob
adalah Clostridium tetani, Methanobacterium, dan Bacteroides.
5. Klasifikasi Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan
cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar hidup bebas
dan mengandung informasi genetik dan memiliki sistem biosintetik dan
penghasil –
energi yang penting untuk pertumbuhan dan reproduksinya.
a. Bakteri gram-positif
Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung
peptidoglikan. Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc,
Pediococcus dan Aerococcus.
b. Bakteri gram-negatif
Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih
sedikit. Misalnya Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella,
Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium,
Flavobacterium.
6. Peran Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia
colie).
b. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan
yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan
Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
c. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu
Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
d. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan
dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
e. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil
antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif,
Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram
positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk
pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan
Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
f. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum.
g. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya
methanobacterium.
h. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam
bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat
yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
a. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
b. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis
(penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau
muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan
Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra)
c. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab
penyakit antraks pada sapi)
d. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan
tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada
tumbuhan)
B. Archaebacteria
Archaebacteria tidak dikenali sebagai bentuk kehidupan lain dari bakteri
hingga tahun 1997, saat Carl Woese dan George Fox menunjukan kingdom
ini melalui study RNA. Archaebacteria merupakan organisme tertua
(archae=purba) yang hidup dibumi. Mereka termasuk prokariotik uniseluler.
Archaebakteria merupakan mikroba utama dalam lingkungan terrestrial
dan akuatik, hidup dalam lingkungan anaerobik, dalam kadar garam tinggi,
atau air panas, dan dalam lingkungan yang terkena panas bumi serta
beberapa terdapat sebagai simbion saluran pencernaan hewan. Kelompok
yang termasuk aerob, anaerob, dan fakultatif aerob yang tumbuh secara
kemolitoautotrofik, organotrofik. Archaebakteria dapat bersifat mesofil atau
termofil bahkan beberapa spesies dapat tumbuh pada suhu di atas 100
derajat.
Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak
beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan
jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan
dengan cara membelah diri (pembelahan binner), membentuk tunas, atau
fragmentasi. Archabacteria sering disebut organisme ekstermofil karena
mampu hidup dilingkungan dengan kondisi yang ekstrim. Semua anggota
Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.
1. Metanogen
Ciri khas metanogen adalah memiliki kemampuan menggunakan hidrogen
untuk mereduksi karbondioksida menjadi gas metana. Dari reaksi tersebut
dihasilkan energi. Mereka hidup dilingkungan yang anaerob, seperti dasar
rawa-rawa, tempat penampungan limbah, dan saluran pencernaan hewan,
termasuk manusia. Dalam industri metanogen digunakan untuk mengolah
limbah dan menjernihkan air. Anata lain Methanopyrus.
2. Ekstrem Halofil
Kelompok ini mampu hidup dilingkungan yang salinitas kadar garamnya
sangat tinggi, misalnya di Laut Mati dan di danau Great Salt (USA), serta
dimakanan yang diasinkan. Organisme ini membuat garam untuk
membentuk ATP. Contohnya Halobacterium halobium.
3. Termoasidofil
Anggota kelompok ini dapat ditemukan dilingkungan yang sangat asam
dan bersuhu sangat tinggi, misalnya dibawah gunung merapi dan lubang
hidrotermal didasar samudra. Sebagian besar merupakan organisme anaerob
yang menggunakan blerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk
respirasi, menggantikan oksigen. Contohnya adalah Sulfolabus solfataricus.
Rangkuman Biologi
1. PROTISTA
Protista berasal dari Bahasa Yunani yaitu Protos dan Ksitos yang artinya
mula-mula dan menyusun. Kingdom Protista adalah kingdom yang bukan
tumbuhan, bukan hewan, dan bukan fungi. Kingdom Protista merupakan
kingdom mirip-miripan. Kingdom ini terdiri dari organisme eukariotik (
sudah memiliki membran inti ). Sebagian besar Protista adalah
uniseluler ( ber sel satu ) namun ada juga yang multiseluler ( sel banyak ).
Protista terbagi menjadi 3 filum yaitu ; Protista mirip Hewan ( Protozoa
), Protista mirip Tumbuhan ( Algae), dan Protista mirip Fungi.

Ciri Umum Protista


a. Protista merupakan organisme eukariotik yang artinya sudah memiliki
membran inti.
b. Habitat Protista adalah di air tawar, air laut, atau tempat-tempat yang basah
atau lembab
c. Reproduksi Protista terbagi dua yaitu ;
1. Aseksual / vegetatif : dengan cara pembelahan biner
2. Seksual / Generatif :
- isogami(HOMO)
Gamet yang sama ukuran dan bentuknya.
-Anisogami ( WARIA)
Gamet yang sama bentuk namun beda ukuran.

-Oogami
Gamet yang berflagel dan tidak berflagel.

d. Mempunyai inti yang jelas


e. Mayoritas Protista adalah uniseluler ( ber sel satu )
f. Anggotanya bukan hewan, tumbuhan, atau jamur
g. Cara hidup protista terbagi dua yaitu :
- Autotrof
Dapat mensintesis makanannya sendiri dengan bantuan cahaya dan lainnya
( contohnya : Fotosintesis )

- Heterotrof
Tidak dapat mensintesis makanannya sendiri
( contohnya : saprofit dan parasit )

Protista Mirip Hewan ( Protozoa )


Protozoa biasanya hidup di air atau setidaknya di tempat-tempat yang
basah. Beberapa spesies dari protozoa hidup secara parasit. Semua protozoa
membutuhka kelembapan yang tinggi untuk bertahan hidup. Beberapa
protozoa di laut merupakan bagian dari Zooplankton. Protozoa hidup secara
soliter atau bentuk koloni. Beberapa Protozoa memiliki kerangka luar atau
cangkang yang terbuat dari Zat Kersik dan zat kapur. Nutrisi dalam
protozoa sendiri bermacam macam, ada nutrisi Holozoik ( heterotrof )
makanannya berupa organisme lain. Adapula Holofilik ( autotrof ) yaitu
dapat mensintesis makannnya sendiri dengan bantuan cahaya dan klorofil.
Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yang menggunakan zat-zat sisa.

Klasifikasi Rhizopoda Flagellata Ciliata Sporozoa


( sacrodina ) ( mastigophora ) ( cidiospora )
Alat Gerak Kaki semu Flagel Rambut getar Tidak memiliki
(Pseudopodia) ( bulu cambuk ) ( cilia ) alat gerak

Cara hidup Soliter Soliter atau koloni Soliter atau Soliter


koloni
Habitat Air tawar, air laut, dan tempat- Air tawar, air laut, dan tempat- Air tawar, air Air tawar, air
tempat yang basah tempat yang basah laut, dan laut, dan tempat-
tempat- tempat yang
tempat yang basah
basah

Reproduksi Aseksual : pembelahan diri Aseksual Aseksual dan Aseksual


seksual Dengan cara
sporozoit
Yang seksual
dengan cara Seksual
konjugasi Dengan cara
gametosit

Contoh - Amoeba - Thricomas -Paramcium - plasmodium


Spesies Proteus Vaginalis caudatum - Falciparum
- Entamoeba - Leishmania -Verticella
Hytolitica Dennovani
- Foraminifera
- Radiolaria

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


Protista mirip tumbuhan biasanya disebut alga ( ganggang ). Ciri – ciri dari
alga adalah :
1. Tubuh ber sel satu ( uniseluler ) sebagai fitoplankton atau banyak sel (
multiseluler ) sebagai bentuk perifiton
2. Bekuran 8 mikrometer – 6 meter
3. Memiliki dinding sel dan organel lainnya
4. Memiliki klorofil sehingga disebut autotrof
5. Memiliki pigmen yang berbeda-beda tiap jenis nya
6. Habitatnya : perairan tawar atau air laut
7. Reproduksi :
a. Aseksual : fragmentasi, membelah diri, membentuk spora vegetaif yang
menghasilkan ZOOSPORA.
b. Seksual : konjugasi, isogami, dan anisogami.
Berdasarkan tempat hidupnya ( habitat ), ganggang terbagi menjadi 4, yaitu

a. Ganggang subaerial
Ganggang yang hidupnya dipermukaan air

b. Ganggang intertidal
Ganggang yang hidupnya secara periodic muncul ke permukaan karena
pasang surut

c. Ganggang sublittoral
Ganggang yang berada dibawah permukaan air

d. Ganggang edofik
Ganggang yang hidup di lumpur atau pasir di perairan

Filum Chlorophyta Rhodophyta Chyrophyta Euglenophyta Phaeophyta Dinoflagellata


(ganggang ( Ganggang ( ganggang emas ( ganggang ( Ganggang
hijau ) merah ) ) pirang / api )
cokelat )
Pigmen -Klorofil - Fikoentrin - Xantofil Euglenophyta -Fukosantin -Klorofil
( dominan ) - Fikobilin ( kuning ) dapat ( cokelat ) -Fikobilin
-Xantofil -Fukosantin dikatakan -Xantofil
-Karoten ( Cokelat ) mirip hewan -Dinosantin
maupun mirip ( zat pendar )
Reprodu -Vegetatif : tumbuhan. Hal -Vegetatif :
ksi Fragmentasi, ini dikarenakan Fragmentasi
pembelahan euglena dan zoospora
biner, dan memiliki alat
zoospora gerak aktif -Generatif :
namun Oogami
-Generatif : memiliki
Konjugasi klorofil juga
Contoh -Chlorella sp. -Euchema Xantophyceae Euglena sp. -Fucus -Gymodium
( utk ( utk agar- breve
supplement agar ) Chrysophyceae -Sargassum
makanan ( ( utk -Pfiestena
PST ) ) -Gracillaria Bacillariophyceae kosmetik dan
( utk bahan baku -Noticulla
-Ulva sp. kosmetik ) tekstil ) sticillans
( sayuran )
-tubirarna
Ganggang terbagi menjadi 6 filum , yaitu ;

PROTISTA MIRIP JAMUR

Protista mirip jamur bersifat heterotrof karena tidak dapat membuat


makanan sendiri. Dalam ekosistem, peranan Protista mirip jamur adalah
sebagai decomposer ( pengurai ). Ciri –ciri Protista mirip jamur adalah :

1. Struktur tubuh berbentuk filament atau benang


2. Bersifat heterotrof dan absorptive
3. Berperan sebagai decomposer
4. Habitat ditempat yang lembab

Klasifikasi dari jamur lendir terbagi 3, yaitu ;

1. Filum Jamur Air (Oomycota)


Oomycota dapat hidup di air atau tempat-tempat lembap dan mempunyai
oospora sebagai penghasil spora. Spora yang dihasilkan oleh zigot
berdinding tebal yang berfungsi sebagai pelindung. Pada kondisi tertentu,
spora akan tumbuh menjadi hifa baru.
Jamur ini memiliki ciriciri sebagai berikut: a. dinding sel berupa selulosa, b.
mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak
bersekat, dan c. berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan
zoospora. Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang berupa dua buah
flagel.
Contoh Oomycota adalah Phytophthora, Saphrolegnia, dan Pythium.
Phytophthora adalah jamur karat putih yang dapat hidup secara saprofit atau
parasit. Jamur yang hidup secara parasit, misalnya, P. nicotin (tembakau), P.
palmifera (kelapa), dan P. infestans (kentang).
Saprholegnia mempunyai miselium dan hifa sebagai alat reproduksi. Jamur
ini merupakan saprofit pada hewan air yang telah mati. Jamur ini dikatakan
mempunyai spora kembara dimorph
2. Filum Jamur Lendir (Mycomycota)
Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut: a. bentuk tubuh seperti lendir
(plasmodium) yang merupakan massa protoplasma tidak berdinding;
 berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak;
 struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti lendir
(plasmodium), tetapi cara berkembang biaknya menyerupai Fungi;
 berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan yang
dilakukan pada fase vegetatif (aseksual) dilakukan menyerupai Amoeba.
Pada tingkat dewasa, Plasmodium akan membentuk kotak spora seperti
pada Fungi. Setelah matang, kotak spora ini akan pecah dan mengeluarkan
spora. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang
menyerupai Amoeba. Sel-sel gamet ini bersifat haploid dan akan melakukan
singami atau peleburan dua gamet dengan ukuran yang sama dan tidak dapat
dibedakan antara sel jantan dan betina yang akan menghasilkan zigot;
 biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang
membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah. Jamur lendir (Mycomycota)
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu Acrasiomycota dan Myxomycota.
a. Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
Acrasiomycota dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat
Plasmodium membesar dan inti sel membelah sel individu tetap terpisah
saat bergabung membentuk pseudoplasmodium. Saat makanan berkurang
zat kimia yang dikeluarkan oleh Amoeba akan bergabung membentuk
Plasmodium.
Plasmodium akan bergerak ke arah cahaya. Pada saat ada makanan,
Plasmodium akan berhenti bergerak dan membentuk tubuhnya yang
mengandung spora reproduksi. Pada saat kondisi menguntungkan, spora
yang tertinggal akan membentuk Amoeba baru dan siklus akan berulang.
b. Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat)
Myxomycota merupakan jamur lendir yang tidak bersekat. Jamur ini berinti
banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat uniseluler
ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas. Jamur lendir hidup di
batang kayu yang membusuk, tanah lembap, sampah basah, kayu lapuk, dan
di hutan basah.
Jamur lendir dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.
Fase vegetatif Plasmodium bergerak amoeboid mengelilingi dan menelan
makanan berupa bahan organik.
Makanan dicerna dalam vakuola makanan. Sisa yang tidak dicerna ditinggal
sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa, Plasmodium membentuk
sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora
tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk
sel gamet yang bersifat haploid, kemudian sel gamet ini melakukan singami.
Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama
(yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa
zigot dan zigot tumbuh dewasa. Pada Myxomycota, massa berinti banyak
yang disebut Plasmodium (jangan dikacaukan dengan plasmodium
penyebab malaria), bergerak berpindah tempat di tanah atau sepanjang dasar
hutan, di daun, kayu busuk untuk memakan bakteri.
Plasmodium mempunyai banyak inti, tetapi tidak dapat dibagi menjadi
beberapa sel-sel terpisah. Myxomycota yang sedang bergerak dapat
seukuran buah anggur. Saat Plasmodium membesar, intinya membelah.
Sebaliknya, pada Acrasiomycota, sel-sel individu tetap terpisah saat mereka
bergabung membentuk pseudoplasmodium atau massa multiseluler.

PERANAN PROTISTA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


a. Menguntungkan
1. Komponen zooplankton
2. Indicator minyak bumi
3. Dalam rangka makanan sebagai konsumen 1
4. Komponen fitoplankton
5. Sebagai produsen
6. Komponen kapsul/obat
7. Bahan pembuat genteng
8. Media kultur bakteri
9. Isolator / bahan peledak
10. Pegurai / Dekomposer
11. Penyusun PST ( Protein Sel Tunggal )
b. Merugikan
1. Sebagai parasit pada tumbuhan, manusia, dan hewan
2. Sebagai patogen
3. Penghasil racun / toxic
4. Merusak tanaman budidaya
5. Penyebab penyakit malaria ( Plasmodium falciparum )
6. Penyebab penyakit tidur ( Trypanosoma rodesiense )
FUNGI ( JAMUR )

Jamur atau fungi adalah organisme eukariotik yang tidak berklorofil yang
memperoleh makanan secara saprofit atau parasit ( heterotrof ). Jamur
dipelajari dalam ilmu mikologi. Jamur ber- sel banyak tubuhnya terdiri dari
benang- benang yang disebut HIFA. Kumpulan dari hifa disebut
MISELLIUM.

CIRI – CIRI JAMUR :

a. Hidup di tempat yang lembab atau sedikit asam, mengandung zat organic,
dan kurang cahaya matahari
b. Bersifat heterotrof (saprofit dan parasit )
c. Memiliki ukuran yang bervariasi, dari yang mikroskopis sampai yang
makroskopis
d. Dinding sel dari KITIN
e. Reproduksi secara generatif dan vegetatif

HABITAT JAMUR :

Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Jamur yang hidup


bersimbiosis dengan ganggang ( lichenes ) membentuk lumut kerak dapat
hidup di habitat yang ekstrim. Jenis jamur lainnya hidup secara parasit baik
pada tubuh manusia maupun organisme lainnya.

REPRODUKSI JAMUR :

a. Secara generatif :
1. Isogami ; peleburan dua gamet yang sama bentuk dan ukuran
2. Anisogami : peleburan dua gamet yang bentuknya sama namun ukuran
yang berbeda
3. Oogami : peleburan dua gamet yang berbeda bentuk dan ukurannya
4. Gametongiogami : peleburan dua isi gametongium yang berbeda jenisnya
dan menghasilkan spora
5. Somatogami : peleburan dua sel hifa yang tidak berdefrinsiasi
6. Spermatisasi : peleburan antara spermatium dengan gametangium
b. Secara vegetatif :
1. Fragmentasi : pemotongan – pemotongan bagian hifa
2. Spora

JENIS – JENIS FUNGI :

a. Zygomycotina ( jamur ganggang )


Ciri – ciri Zygomycotina adalah :

1. Merupakan jamur darat


2. Bersifat saprofit
3. Hifa tumbuh di tempat yang lembab
4. Hifa tidak bersekat atau senisitik
5. Perkembangan secara aseksual :
Sporangium tumbuh pada permukaan atas hifa, membentuk spora, spora
pecah mengeluarkan miselium membentuk individu baru
6. Perkembangbiakan secara seksual:
Zigot tumbuh menjadi sporangium yang disebut zoosporangium

CONTOH SPESIES :

Rhizopus sp, Mucor sp, Pilobolus, Beau bassiana.

b. Ascomycotina ( jamur ber-askus )


Ciri – ciri Ascomycotina adalah :

1. Hifa bersekat ( senisitik ) dan berinti banyak ( multisel )


2. Bersifat saprofit dan parasit
3. Spora tidak berflagell dan dibentuk dalam askus
4. Perkembangbiakan secara generatif : askospora
5. Perkembangan secara vegetatif : spora vegetatif, tunas ( budding ),
Konidiospora, Klamidiospora, Fragmentasi.
CONTOH SPESIES :

Saccharomyces cerevisiae, penicillum camemberti, penicillum notatum,


aspergillus oryzae, aspergillus wentii, fusarium.

c. Basidioycota
Ciri – ciri Basidiomycota adalah :

1. Hifa tidak bersekat ( asenositik )


2. Uniseluler
3. Misellium akan membuat tubuh buah ( basidiokarp )
4. Reproduksi secara vegetatif dengan KANIDIA
5. Reproduksi secara generatif dengan BASIDIOSPORA

CONTOH SPESIES :
Volvaria volvaceae, amanita muscana, auriculana polytricho

d. Deutromycotina ( jamur imperfekti )


Ciri deutromycotina adalah ;
1. Reprodksi secara aseksual dengan KONIDIA
2. Reproduksi secara seksual belum ditemukan
3. Hifa tidak bersekat ( Asenositik )

Anda mungkin juga menyukai