Anda di halaman 1dari 8

TEMA : KEARIFAN LOKAL

"Pemanfaatan Tumbuhan Tradisional Lingkungan sekitar Sebagai Obat"


Projek Penguatan Profil Pancasila - Fase E

Penyusun :
Tim P5 Kearifan Lokal
SMA Negeri 1 Pulang PIsau
Hutan merupakan wilayah yang ditumbuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan secara alami,
sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia baik secara ekologis maupun
ekonomis. Secara ekologis, hutan berfungsi sebagai penyangga keseimbangan, perlindungan
kehidupan, memelihara kesuburan tanah, proteksi daerah aliran sungai, pengendali erosi dan
penyerap CO2. Hasil hutan secara ekonomis terbagi menjadi 2, yakni hasil berupa kayu dan
hasil berupa non kayu. Hasil kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, sedangkan
hasil non kayu seperti herba dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan atau bahan pangan
oleh masyarakat.

Kesehatan merupakan kebutuhan primer yang dapat dipertahankan dengan cara menjaga
kesehatan atau mengobati saat telah terserang penyakit. Tumbuhan yang memiliki khasiat
jumlahnya berlimpah dilingkungan sekitar masyarakat, tetapi jika tidak teridentifikasi jenis
tumbuhannya atau tidak terdokumentasinya bentuk dan metode pemanfaatannya maka
pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan tersebut dapat hilang. Pemanfaatan tumbuhan
dalam pengobatan tradisional telah banyak dilakukan masyarakat di Indonesia. Misalnya,
penawar jantung atau lebih dikenal dengan nama brotowali, buah kemot atau ciplukan, sirih

PENDAHULUAN cina , puteri malu adalah sebagian kecil dari banyak tumbuhan yang memiliki manfaat dan bisa
digunakan untuk bahan pengobatan maupun racun.

Kearifan lokal biasanya tercermin dalam nilai-nilai kelompok masyarakat tersebut, seperti
pada nyanyian, pepatah, tarian, atau bahkan semboyan. Nilai-nilai kearifan lokal yang tertanam
di dalam kelompok masyarakat, akan menjadi bagian hidup yang tidak dapat terpisahkan. Kita
bisa melihatnya melalui perilaku sehari-sehari masyarakat tersebut.

Pengobatan tradisional masyarakat tidak terlepas dari kepercayaan bahwa yang memberikan
kesembuhan adalah kekuatan ghaib. Adalah suatu kenyataan mutlak, bahwa masyarakat
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa menjelujuri kehidupan bangsa, khususnya di
masyarakat adat sebagai suatu tradisi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya tradisi secara
turun-menurun dalam hal pengobatan, baik berupa upacara tradisional yang dikenal dengan
nama ritual yang ada pada suku Dayak Ngaju yaitu, nyangiang. Ritual sangiang adalah ritual
pengobatan berbagai macam penyakit dengan bantuan roh leluhur (Sahur Bandar) dengan
tukang sangiang sebagai mediator, ritual dilaksanakan oleh masyarakat suku Dayak Ngaju
khususnya yang beragama Hindu Kaharingan. Masyarakat setempat selain memanfaatkan
tumbuhan sebagai bahan obat maupun alat pengobatan, tumbuhan juga digunakan dalam ritual
yang menyertai usaha pengobatan. Pengobatan tradisional dipertahankan karena dinilai lebih
Dengan mengangkat tema “Kearifan lokal” dan mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, Projek
“Pemanfaatan Tumbuhan Tradisional di Lingkungan Sekitar” ini bertujuan untuk membentuk peserta
didik yang mempunyai kesadaran untuk memahami kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan pemahamannya tentang kualitas atau sifat-sifat Tuhan dengan konsep peran manusia di bumi
sebagai makhluk Tuhan yang bertanggung jawab yang terdapat nilai-nilai luhur dalam kearifan lokal
terutama saat tradisi pengobatan. Selain itu tujuan projek ini adalah untuk memahami bahwa banyak
pemanfaatan tumbuhan tradisional di lingkungan sekitar yang bisa digunakan sebagai obat. Projek ini
dimulai dengan tahap pengenalan, Pemanfaatan tumbuhan meliputi pengetahuan bagian tumbuhan
yang digunakan, cara memanfaatkan/pengolahan serta tata cara khusus. Beberapa jenis tumbuhan
yang dimanfaatkan memiliki lebih dari satu khasiat pengobatan seperti air rebusan brotowali
mampu mengurangi tekanan darah dan menghambat kinerja aterosklerotik sehingga dapat melindungi
jantung. Minum jamu brotowali ibarat 'menyemprot' kolesterol, lemak, dan zat lain yang menyumbat
Tujuan, Alur, dan Target pembuluh darah. Brotowali dikalim mampu merangsang produksi insulin dari sel beta di pankreas,
Pencapaian Projek kemudian manfaat buah kemot atau ciplukan untuk kesehatan untuk mengobati mengurangi
peradangan, membantu menurunkan kadar kolesterol, menigkatkan imunitas tubuh, menjaga
kesehatan tulang, meningkatkan penglihatan, mengelola diabetes dan daun ciplukan berperan penting
untuk menjaga kesehatan hati dan ginjal. Kandungan nutrisi, protein, zat besi serta vitamin yang
berfungsi efektif dalam membantu melindungi hati dan ginjal dari fibrosis. Mengonsumsi daun
ciplukan secara teratur sangat dianjurkan bagi penderita penyakit ginjal. Lalu sirih cina, Dengan
mengonsumsi ekstrak daun sirih cina dalam dosis yang sesuai, ini akan membantu menurunkan kadar
kolesterol sehingga mengurangi kemungkinan terkena serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung
lainnya. Dan ada tumbuhan puteri malu yang tumbuh liar tak kalah memiliki khasiiat manfaat yang
tidak kalah luar biasa untuk bahan pengobatan yaitu dimanfaatkan sebagai obat kuat yang alami.
Terutama bagi para pria, Cara mengolahnya, cukup dengan merebus segenggam daun putri malu
dengan satu atau dua gelas air. Saring dan dinginkan dalam suhu ruangan. Khasiat lainnya, putri malu
bisa mengobati diabetes, menghentikan pendarahan dan mencegah infeksi, mengobati demam, dan
meredakan nyeri. Selain itu, putri malu juga dipercaya mampu mengobati rematik, melancarkan saluran
kemih, meredakan disentri, mengobati lepra (kusta), wasir, dan penyakit kuning. Setelah tahap
pengenalan, peserta didik mengeksplorasi , memahami , berkolaborasi, berefleksi dan mengevaluasi
proses pemanfaatan tumbuhan tradisional di lingkungan sekitar sebagai bahan obat, racun bahkan untuk
bahan kecantikan.

Melalui projek ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan Profil Pelajar Pancasila, terutama dimensi
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Tahapan Dalam Projek Pemanfaatan Tumbuhan Tradisional di Lingkungan
Sekitar

Tahap Pengenalan, Kontekstualisasi, Aksi:

1.
Perkenalan: Tradisi secara turun- temurun pemanfaatan tumbuhan tradisional lingkungan sekitar dan
pengolahannya.

2.
Eksplorasi pembuatan laporan manfaat tumbuhan tradisional lingkungan sekitar dan pengolahannya

3.
Refleksi Awal adanya nilai keTuhanan(rasa bersyukur) tentang pemanfaatan tumbuhan tradisional lingkungan
sekitar dan pengolahannya.

4.
Penyusunan makalah portofolio projek manfaat tumbuhan tradisional lingkungan sekitar dan pengolahannya.
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Perkembangan Sub-elemen Antar Fase
Relevansi Projek Ini bagi Sekolah
Dipercaya mempunyai khasiat sebagai obat secara tradisional sehingga dapat digunakan sebagai
upaya pengobatan mandiri. Mayoritas masyarakat memiliki pekarangan dan kebun terutama untuk
di daerah tempat kita tinggal saat ini maupun di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar,
kabupaten Pulang Pisau. Pekarangan sebagai lingkungan hidup menyediakan berbagai sumber
daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, salah satunya adalah pemanfaatan tumbuhan
sekitar. Banyak tumbuhan yang belum diketahui peranannya sebagai obat tradisional. Hal ini
menyebabkan masyarakat apalagi kaum muda milenial saat ini yang sangat tergantung pada obat-
obatan kimia meskipun hanya untuk menangani penyakit ringan saja. Selain itu, tumbuhan
tersebut dianggap gulma sehingga acapkali dimusnahkan, baik dengan penyemprotan herbisida
ataupun dengan pembabatan. Hal ini tentu akan mengganggu ekosistem serta diversitas
(keragaman) tumbuhan di lingkungan ini. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan
peranan tumbuhan yang ada disekitar sebagai upaya pengobatan mandiri serta untuk mendukung
animo masyarakat “back to nature”.

Sekolah merupakan tempat strategis dalam internalisasi nilai-nilai jati diri bangsa dan
pembentukan karakter moral keindonesiaan, sehingga sekolah diharapkan dapat memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan proses internalisasi dan aktualisasi untuk peserta didik bisa
semakin inovatif dan kreatif dalam proses belajar dan menciptakan produk belajar berupa projek
yang dimana para peserta didik mendapatkan pengalaman personal mendemonstrasikan hasil
laopran dari data-data yang mereka kumpulkan berdasrkan tugas projek yang sedang mereka
kerjakan.
Tim penyusun menyarankan agar projek ini
dilakukan pada kelas X dikarenakan tingkat
kematangan berpikir dan bertindak , dimana anak
sudah memililki kepekaan intelektual yang tinggi,
dimana mereka sering mengeksplorasi dirinya, rasa
Cara Penggunaan ingin tahunnya tinggi, dan sangat berminat
Perangkat Ajar terhadap segala sesuatu yang terjadi di
Projek ini sekelilingnya. Oleh karena itu, aktivitas yang
ditawarkan disusun sedemikian rupa agar peserta
didik tidak hanya mengetahui obat-obat berbahan
kimia saja tetapi agar lebih memanfaatkan khasiat
tumbuhan tradisional yang ada di lingkungan
sekitar baik di rumah maupun di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai