Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA


SEDIAAN KAPLET DARI BAHAN ALAM

DOSEN :
ARNIDA,S.Si., M.Si., Apt.

OLEH :
NAMA : RAINA HERYANI
NIM : J1E108014

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
BANJARBARU

2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat, taufik dan hidayah-Nya jualah makalah ini dapat diselesaikan. Penulisan
makalah ”Sediaan Kaplet dari Bahan Sintetik” tugas kuliah Teknologi Sediaan
Solida.
Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih terhadap pihak-
pihak yang telah mendukung dan membimbing dalam pembuatan serta penulisan
makalah ini hingga selesai. Pihak-pihak tersebut antara lain :
1. Ibu Arnida, S.Si.,M.Si., Apt. selaku dosen mata kuliah Teknologi Sediaan
Solida.
2. Orang tua saya yang telah mendukung baik dari segi material maupun
spiritual.
3. Serta teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan-
kekurangan oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita
semua dan segala usaha yang telah dilakukan mendapat ridho Tuhan Yang Maha
Esa. Amin .....

Banjarbaru, Desember 2010

Pen
ulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awalnya, saat kehidupan manusia purba, sebagai manusia, mereka


pun tidak luput dari keadaan sakit. Naluri mereka pun menuntun mereka
untuk mengatasi dan mengobati rasa sakit. Ketika itulah mereka
memperhatikan alam dan lingkungannya. Mereka memperhatikan primata
dan hewan-hewan lain mengatasi rasa sakit dengan memakan berbagai
dedaunan atau bagian tumbuhan lain. Dari hal seperti itulah mereka paham
dan mengetahui berbagai jenis daun atau bagian tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai obat, atau yang tidak dapat dimakan karena mengandung
racun. Pada masa itulah lahir di dunia ini ilmu tentang obat dan pengobatan,
ilmu farmasi dan kedokteran. Jadi bila kita kaji, dapat dikatakan bahwa ilmu
farmasi dan kedokteran adalah ilmu yang paling tua, dan paling awal lahir di
dunia ini.
Landasan konsep kedokteran modern kemudian dikenalkan oleh
seorang tabib Islam bernama Ibnu Sina atau di kalangan ilmuwan Barat
disebut Avicena. Ibnu Sina dengan konsep “Islamic Medicine” nya
menyatakan bahwa :
* Obat mempunyai aksi yang khas sesuai dengan energi yang dikandungnya.
* Obat mempunyai indikasi pengobatan dengan efek khas bagi setiap organ
target
* Penggunaan obat harus memperhatikan “duration of action”, toksisitas,
kontra indikasi, dan antidotumnya
* Obat diberikan dalam dosis,bentuk sediaan, dan cara pemberian yang
sesuai.
Konsep energi yang diungkapkan Ibnu Sina ini kelak akan menjadi landasan
bagi konsep Yin-Yang dalam sistem terapeutik herbal tradisional China, dan
sistem terapeutik Ayurveda. Perhatikan, bahwa term “duration of action,
toksisitas, kontra indikasi, hubungan dosis-efek, bentuk sediaanm serta cara
pemberian merupakan term-term yang menjadi acuan dalam ilmu farmasi dan
kedokteran modern.
Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk.
Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri. Ada zat
yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tablet sehingga harus dalam
bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukan
dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi
yang diinginkan. Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu
diperhatikan benar etiket obat yanbg dibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu
berbeda, atau tablet yang harus dikunyah dulu (seperti obat maag golongan
antasida), seharusnyalah etiket obat memuat instruksi yang singkat namun
benar dan jelas. Jangan sampai pasien menjadi bingung dengan petunjuk
etiket obat. Oleh karena itu penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui
bentuk sediaan obat.
Pada makalah ini, saya akan membahas tentang salah satu bentuk
sediaan tersebut, yaitu sediaan kaplet. Sediaan kaplet terbagi lagi menjadi 3
macam, yaitu kaplet dari bahan alam, kaplet dari bahan semi sintetik dan
kaplet dari bahan sintetik. Namun pada makalah ini hanya akan membahas
tentang sediaan kaplet dari bahan alam. Makalah ini disusun agar kita dapat
mengetahui tentang sediaan tersebut secara lebih mendalam.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan saya bahas pada makalah ini adalah mengenai
definisi kaplet, jenis kaplet, perbedaan kaplet bahan alam, semisintetik dan
sintetik, dan kelemahan kaplet sintetik.
BAB II
ISI

Kaplet merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak,


bentuknya oval seperti kapsul. Kaplet adalah salah satu bentuk sediaan yang
dikonsumsi secara oral yang artinya obat yang cara pemberiannya melalui mulut.
Untuk cara pemberian obat ini relatif aman, praktis dan ekonomis. Kelemahan
dari pemberian obat secara oral adalah efek yang tibul biasanya lambat, tidak
efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak kooperatif,
kurang disukai jika rasanya pahit (rasa jadi tidak enak) (Diah, 2008).
Kaplet menurut zat aktif yang digunakan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu
kaplet bahan alam, kaplet semisintetik dan kaplet bahan sintetik. Ketiga jenis
kaplet tersebut tentunya mempunyai masing-masing kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Kelebihan obat herbal adalah sebagai berikut :
a. Tidak ada efek samping jika digunakan pada dosis normal.
Hal ini terjadi karena obat herbal tersusun oleh bahan-bahan organik yang
kompleks. Dengan kata lain obat herbal dapat dianggap sebagai makanan
yang berarti bahan yang dikonsumsi guna memperbaiki organ atau sistem
yang rusak. Kelebihan obat herbal yang digunakan tentu menyebabkan efek
samping seperti halnya kelebihan makanan. Sebagai hasilnya, sebagai
kuncinya, dosis yang dianjurkan untuk penggunaan herbal adalah dosis
tradisional dan sedikit dikurangkan.

b. Efektif, bahkan untuk penyakit yang sulit diobati secara medis.


Berdasarkan pengalaman turun-temurun yang tertulis maupun lisan, dan
kemudian dipelajari dari berbagai aspek seperti botani, kimia dan
farmakologi. Pendekatan dalam penggunaan herbal ditekankan pad aspek
farmakologi yang merupakan fungsi herbal tersebut dalam proses pengobatan.

c. Harga murah dan dapat ditanam sendiri. Terutama jika kita dapat menanam
sendiri dengan membuat tanaman obat keluarga (TOGA) yang meliputi
tanaman untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Harga Akan
meningkat jika obat herbal itu diperoleh dalam bentuk simplisia yang
dikeringkan. Akan meningkat lagi jika dikonsumsi dalam bentuk the atau
kapsul. Bahkan akan menjadi cukup tinggi jika dalam bentuk ekstrak.
d. Aplikasinya lebih sederhana. Jika diagnosa sudah jelas maka pengobatan
dapat dilakukan di rumah dengan bantuan anggota keluarga yang lain.
Bantuan dokter dibutuhkan untuk diagnosis yang benar berdasarkan data
laboratorium. Rekomendasi terapi dapat diberikan oleh dokter yang juga
herbalis, tetapi perawatannya bisa di rumah oleh anggota keluarga.
Sedangkan kelemahan obat modern atau obat sintetik adalah sebagai berikut :
a. Efek samping. Terdapat efek samping dari obat kimia yang bisa berupa efek
samping langsung maupun tidak langsung atau terakumulasi. Hal ini terjadi
karena bahan kimia bersifat anorganik dan murni sementara tubuh bersifat
organik dan kompleks. Maka bahan kimia bukan bahan yang benar-benar
cocok untuk tubuh. Penggunaan bahan kimia pada tubuh dianggap sebagai
sesuatu yang tidak terhindarkan dan digunakan secara terbatas yang dapat
diterima dan ditoleransi oleh tubuh.
b. Sering kurang efektif untuk penyekit tertentu. Beberapa penyakit memang
belum ada obatnya, obat yang ada hanya bersifat simptomatik dan harus
diminum seumur hidup. Beberapa penyakit belum diketahui penyebabnya.
Banyak pasien secara rutin pergi ke dokter tanpa perbaikan yang signifikan
bahkan semakin buruk keadaannya.
c. Harga yang mahal karena faktor impor. Hampir semua obat kimia yang kita
gunakan berasal dari luar. Hal ini terjadi karena untuk menghasilkan obat kita
membutuhkan teknologi tinggi, biasa investasi yang tinggi dan waktu
penelitian yang lama. Alasan lain di impor obat adalah perlunya kepercayaan
atas produsen obat. Sampai saat ini kepercayaan terutama ada pada beberapa
negara yang dikenal produsen obat. Bahan mahal yang diipor terdiri dari obat
jadi, bahan baku obat, bahan pengemas obat, teknologi, peralatan dan mesin-
mesin, tenaga ahli dan tenaga terampil. Tingginya harga terjadi karena impor
menggunakan mata uang asing yang berfluktuasi sesuai kurs dan juga
membuat ketersediaan tidak menentu
(Anonim, 2010).
Obat alam bukannya tidak ada efek sampingnya, tetapi relatif lebih kecil.
Senyawa-senyawa di dalamnya memiliki side effect eliminating system, sistem
yang bisa mengurangi atau mengeleminisasi efek komponen lain. Pada obat
sintetik hanya single compound, terdiri atas senyawa. Efek obat alam tidak
secepat obat sintetik. Obat alam dipakai dalam jangka waktu lama. Misalnya
jamu, lebih untuk preventif bukan terapi dalam waktu cepat. Potensi obat alam
semula hanya empirik, pengalaman dari mulut ke mulut. Padahal, pengalaman
bisa berbeda antara satu dengan lainnya. Karena itulah perlu penelitian supaya
terbukti secara ilmiah. Sekarang sudah ada tren menggunakan obat-obat dari alam
sebagai pengganti obat sintetik yang efek sampingnya jauh lebih besar. Sudah
banyak beredar obat berbahan alam. Obat kanker, misalnya, banyak berasal dari
bahan alam. Setelah dipastikan efeknya ternyata konstan, akhirnya dikembangkan
jadi obat (Ikawati, 2008).
Sesuai dengan pedoman cara pembuatan obat yang baik, peralatan
pengolahan bentuk sediaan tablet/kaplet, seperti :
a. Alat ekstraksi bahan sampai mendapatkan ekstrak yang memenuhi
syarat yang ditetapkan
b. Alat atau mesin pencampur yang dapat menghasilkan campuran yang
homogeny
c. Alat atau mesin granulasi bahan untuk sediaan tablet
d. Alat atau mesin pengering granul
e. Mesin pencetak tablet yang dapat menghasilkan tablet atau kaplet yang
seragam bentuk dan bobotnya
f. Alat atau mesin pengemas primer.
Salah satu contoh kaplet yang berasal dari bahan alam yang berkhasiat
sebagai obat yaitu Kaplet Pacekap Forte yang mengandung 900 mg ekstrak Pace
(Morinda citrifolia), setara dengan 200 ml jus buah atau 4 buah mengkudu. Di
Pusat Studi Obat Bahan Alam Dept Farmasi Ul, uji khasiat yang dilakukan
terhadap Pacekap Forte menunjukkan bahwa Pacekap Forte efektif menurunkan
tekanan darah. Pacekap Forte juga terbukti menurunkan kadar gula darah dan
memperbaiki sel, Langerhans dalam pankreas. Pacekap Forte aman dikonsumsi
jangka panjang, tidak merusak organ penting seperti jantung, hati, ginjal dan paru-
paru. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan berbagai macam
kandungan buah Pace yaitu:
1. Senyawa-senyawa Terpenoid
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga
terdapat pada lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang
sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpen membantu tubuh dalam proses sintesa
organik dan pemulihan sel-sel tubuh.
2. Zat Anti-bakteri
Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah
terbukti sebagai zat anti bakteri. Zat-zat yang terdapat di dalam buah
mengkudu telah terbukti menunjukkan kekuatan melawan golongan bakteri
infeksi: Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus,
Bacillus subtilis dan E.coli.
Pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa kegiatan zat anti-bakteri
dalam buah mengkudu dapat mengontrol dua golongan bakteri yang
mematikan (pathogen), yaitu: Salmonella dan Shigella. Penemuan zat-zat anti
bakteri dalam sari buah mengkudu mendukung kegunaannya untuk merawat
penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai masalah kesehatan yang
disebabkan oleh bakteri.
3. Asam
Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah sumber
vitamin C yang luar biasa. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang
hebat. Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel-
partikel berbahaya yang terbentuk sebagai basil samping proses metabolisme,
yang dapat merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh).
Asam kaproat, asam kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak.
Asam kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang
tajam pada buah mengkudu.
4. Nutrisi
Secara keseluruhan mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi
lengkap. Sebagian besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang,
menggunakan buah mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli
kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah mengkudu untuk dapat
bertahan hidup pada waktu kelaparan. Demikian pula, para prajurit yang
menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk
mengkonsumsi buah mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.
Zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh antara lain: karbohidrat, protein,
vitamin, dan mineral-mineral esensial juga tersedia dalam buah maupun daun
mengkudu. Selenium adalah salah satu contoh mineral yang banyak terdapat
pada mengkudu dan merupakan antioksidan yang hebat.
5. Scopoletin
Pada tahun 1993, peneliti universitas Hawaii berhasil memisahkan zat-zat
scopoletin dari buah mengkudu. Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat
pengobatan, dan sebagai tambahan para ahli percaya bahwa scopoletin adalah
salah satu di antara zat-zat yang terdapat dalam buah mengkudu yang dapat
mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia.
Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang
mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu
scopoletin juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat
fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium, sp dan juga bersifat anti-
peradangan dan anti-alergi.
6. Zat Anti-kanker (Damnacanthal)
Beberapa penelitian terbaru tentang mengkudu dilakukan untuk
mengetahui kandungan zat-zat antikanker (damnacanthal ). Empat ilmuwan
Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada ekstrak mengkudu ketika
mereka sedang mencari zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur
normal dari selsel abnormal K-ras-NRK (sel pra kanker) pada 500 jenis ekstrak
tumbuhan, Ternyata zat anti kanker pada mengkudu paling efektif melawan
sel-sel abnormal.
7. Xeronine dan Proxeronine
Salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam buah mengkudu adalah
xeronine. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas
yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein
di dalam sel.
Xeronine ditemukan pertama kali oleh Dr. Ralph Heinicke (ahli
biokimia). Walaupun buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine,
tetapi mengandung bahan-bahan pembentuk (prekursor) xeronine, yaitu
proxeronine dalam jumlah besar.
Proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula,
asam amino atau asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya dengan bobot
molekul relatif besar, lebih dari 16,000. Apabila kita mengkonsumsi
proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh akan meningkat. Di dalam
tubuh manusia (usus) enzim proxeronase dan zat-zat lain akan mengubah
proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama xeronine adalah mengatur bentuk
dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel.
Hal ini penting mengingat bila protein-protein tersebut berfungsi abnormal
maka tubuh kita akan mengalami gangguan kesehatan.
8. Zat Pewarna
Kulit akar tanaman mengkudu mengandung zat pewarna (merah), yang
diberi nama morindon dan morindin.

Teknik Pembuatan
Adapun untuk pembuatan kaplet Pacekap Forte sendiri dilakukan seperti
pembuatan kaplet pada umumnya. Contoh pembuatan sediaan kaplet yang telah
dilakukan yaitu tentang formulasi, teknologi pembuatan, dan penyalutan kaplet salut
selaput, dalam hal ini menggunakan ekstrak kental rimpang kunyit (Curcuma
domestica Val). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi kaplet salut
selaput yang baik dari ekstrak kental rimpang kunyit, serta memperbaiki penampilan
bentuk sediaannya sehingga dapat memperbaiki kualitas jamu Indonesia. Dosis untuk
hepatoprotektor sebesar 240 mg kurkuminoid/hari. Kadar kurkuminoid dalam 1
kaplet adalah 26,67 mg. Formulasi kaplet inti dibuat dengan variasi polivinilpirolidon
(PVP) VA 64 sebagai pengikat 2-5%.
Formula terbaik dari empat formula kaplet inti adalah formula dengan
konsentrasi pengikat 3%. Formula tersebut menghasilkan kaplet inti yang mempunyai
kekerasan 71,30±2,63 N dan waktu hancur 4,5±2,03 menit. Penyalutan kaplet inti
menggunakan suspensi Opadry® II 85G58977 White, pelarut air dan zat warna,
sebagai lapisan penyalut. Kaplet inti dibagi menjadi 3 formula dan masing-masing
disalut dengan variasi zat pewarna pigmen kuning, ungu dan jingga. Kaplet salut
disimpan pada temperatur 61-71ºC (tertutup,1 minggu), 51ºC (tertutup,12 minggu),
31ºC (terbuka,2 minggu). Dilihat dari perubahan warna serta stabilitas kaplet salut
selaput selama 3 bulan, maka kaplet salut dengan zat pewarna LOrange UPFJ 20516
menunjukkan hasil terbaik. Kaplet salut yang dihasilkan formula ini mempunyai
bentuk lonjong cembung yang licin, penyebaran partikel yang merata dan halus,
walaupun mengalami sedikit perubahan warna. Berdasarkan analisis kualitatif
kromatografi lapis tipis disimpulkan bahwa zat berkhasiat ekstrak dapat
teridentifikasi dalam sediaan kaplet salut setelah melalui tahapan formulasi dan
penyalutan.
Untuk mengetahui seberapa baik sediaan kaplet yang beredar di pasaran
maka perlu dilakukan penilaian terhadap mutu fisik kaplet yang meliputi
keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan& kerenyahan,
dan daya hancur kaplet secara umum. Apabila telah memenuhi semua persyaratan
tersebut maka dikatakan dapat diterima dan layak beredar. Pemeriksaan
keseragaman ukuran kaplet memberikan hasil ukuran kaplet yang seragam.
Pemeriksaan keseragaman bobot kaplet rnakanan tambahan memenuhi
persyaratan keseragaman bobot kaplet. Dari 20 kaplet yang ditirnbang satu per
satu diperoleh bobot rata-rata1 514,5m g sedangkan dalam wadah maupun
kemasan tidak dicantumkan bobot kaplet. Kekerasan kaplet yang diteliti mencapai
rata-rata12,4 kg dan pemeriksaan kerapuhan maupun kerenyahan kaplet
memberikan hasil 0%. pada umumnya kekerasan kaplet antara 4 - 8 kg sedangkan
kerapuhan maupun kerenyahan kaplet lazimnya 0,5-1 %. Tetapi ini bukan
merupakan persyaratan yang mutlak karena tujuan dari pemeriksaan kekerasan
kaplet adalah untuk mengetahui berapa besar tekanan maksimal yang masih dapat
diberikan agar kaplet tetap utuh sampai ke tangan konsumen sedangkan
pemeriksaan kerapuhan dan kerenyahan kaplet dimaksudkan agar diketahui
kekuatan kaplet terhadap guncangan maupun gesekan. Dengan demikian, tidak
tertutup kernungkinan suatu kaplet dibuat dengan kekerasan yang cukup besar
dan kerapuhan serta kerenyahanya yang sangat kecil asalkan kaplet tersebut betap
memenuhi persyaratan waktu hancur yang sudah tetapkan. Dalam hal ini,
rneskipun kaplet contoh tidak mernenuhi kekerasan dan Kerapuhan serta
kerenyahan kaplet pada umumnya terapi karena kaplet contoh mernpunyai waktu
hancur yang sesuai persyaratan waktu. Maka dapat dinyatakan bahwa kaplet
contoh memenuhi persyaratan mutu fisik kaplet.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
 Kaplet merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak,
bentuknya oval seperti kapsul.
 Sediaan kaplet terbagi menjadi 3 macam, yaitu kaplet dari bahan alam,
kaplet dari bahan semisintetik dan kaplet dari bahan sintetik.
 Obat bahan alam merupakan zat berkhasiat menyembuhkan suatu
penyakit yang berasal dari alam
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Obat Herbal vs Obat Sintetis atau Kimia.


http://www.camp26.com
diakses tanggal 11 Desember 2010

Anonim. 2010. Formulasi Kaplet Salut Selaput dari Ekstrak Kental Rimpang
Kunyit(Curcuma domestica Val ).
http://farmasi.unpad.ac.id/farmaka-files/v5n3/b%20marlin%20kunyit.pdf
Diakses pada tanggal 12 Desember 2010

Anonim. 2010. Formulasi Kaplet.


http://digilib.ubaya.ac.id/skripsi/farmasi/F_1062_1970820/F_1062_Bab
%20V.pdf
Diakses pada tanggal 12 Desember 2010

Anonim. 2010. Pembuatan Kaplet.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18046/1/Appendix.pdf
Diakses pada tanggal 12 Desember 2010

Diah, A. 2008. Banyak Obat dan Kosmetik Tidak Halal.


http://anainformationcenter.blogspot.com
Diakses tanggal 11 Desember 2010

Ikawati. 2008. Perbedaan Obat Alam dengan Obat Sintetik.


http://zulliesikawati.wordpress.com
Diakses tanggal 11 Desember 2010

Bandreas. 2009. Manfaat Buah Pace.


http://bandreas.wordpress.com/2009/05/03/manfaat-buah-pace/
Diakses tanggal 11 Desember 2010

Anda mungkin juga menyukai