I
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
1. Bagaimana aspek pasar dan pemasaran pada usaha peternakan itik petelur?
2. Apa saja aspek teknis yang ada dalam usaha peternakan itik petelur?
3. Berapa Kebutuhan Investasi, Biaya dan Manfaat, dan Cashflow pada usaha peternakan
itik petelur?
4. Layak atau tidakkah usaha peternakan itik petelur dalam analisis investasi?
1
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
2
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Definisi pasar menurut para ahli adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
atau tempat dimana saling bertemunya kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk
suatu harga. Menurut Stanton, pasar adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan-
keinginan untuk puas, untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakan.
Teori Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat
harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang
yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
2. Harga barang lain yang terkait
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat
bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
3. Tingkat pendapatan perkapita
3
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat,
sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4. Selera atau kebiasaan
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup
suatu masyarakat.
5. Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan
kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.
6. Perkiraan harga di masa mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli
barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna
menghemat belanja di masa depan.
7. Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi
pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah,
sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam
mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang
untuk membeli banyak daripada biasanya.
4
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
*)
Keterangan : Angka Sementara
e) Angka Estimasi
Berdasarkan literatur diatas berternak itik petelur sangat berpotensi, karena minat
masyarakat untuk mengkonsumsi telur cukup tinggi. Sehingga permintaan telur di pasar sulit
untuk dipenuhi. Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang perusahaan ini yaitu permintaan
masyarakat yang tinggi akan kebutuhan telur untuk dikonsumsi. Masyarakat di daerah sekitar
sudah menjadikan telur sebagai kebutuhan protein hewani, karena tingginya harga daging di
Indonesia. Maka, telur ini dijadikan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein
hewani, bahkan menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada berbagai
tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang
yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
2. Harga barang lain yang terkait
5
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan
sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang
komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
3. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya
lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba
perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan
berkurangnya penwaran barang.
4. Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat,
maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-
barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
6. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang
tersebut akan bertambah.
7. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap
produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi
akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan
keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
Hukum Penawaran
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit
jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
Telah diketahui bahwa masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kab. Sumedang
telah menjadikan telur sebagai pemenuh kebutuhan protein hewani. Maka dari itu, penawaran
produsen tidak akan mengalami kesulitan(Stanton, 1991).
6
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
(Ton/Tons)
PERTUMBUHAN/
TAHUN/Year
Growth
NO. PROVINSI/Province 2013 over 2012
2009 2010 2011 2012 2013*)
(%)
7
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Untuk menetukan posisi pasar, terdapat tiga langkah yang masing-masing dejelaskan
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif
8
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Strategi pemasaran adalah Berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam
mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan hasil produksinya. Manajemen strategi
perusahaan memiliki tahapan-tahapan. Sebelum sampai pada manajemen fungsional, seperti
manajemen keuangan, SDM, produksi/operasi, dan pemasaran, terlebih dahulu manajemen
strategi dimulai dengan visi, misi, tujuan-tujuan, strategi generik, dan strategi utamanya.
Berikutnya, setelah strategi pemasaran diketahui, maka akan ditindaklanjuti dengan penentuan
bauran pemasarannya.
9
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
1. Analisis persaingan
Berikut ini disajikan langkah-langkah dalam menganalisis pesaing yang dikemukakan oleh
kotler.
a. Mengidentifikasi pesaing: perusahaan dapat mengidentifikasikan para pesaingnnya sebagai
suatu perusahaan lain yang mempunyai salah satu atau lebih ciri-ciri sebagai berikut:
- Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
- Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
- Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
- Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama
b. Menentukan sasaran pesaing
Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta penekanan-penekanannya dapat menunjukkan
apakah mereka puas dengan situasinya sekarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas
berbagai tindakan kommpetitif
c. Mengidentifikasi strategi pesaing
Persaingan terjadi diantara tiap kelompok strategik tetapi yang lebih ketat terjadi didalam
kelompok strategik yang sama. Perusahaan perlu menelaah semua dimensi yang
mengidentifikasi kelompok-kelompok strategik yang bersangkutan, seperti mutu, ciri, ragam
produk dari masing-masing pesaing; juga layanan, kebijakan harga, distribusi, program
promosi, dan lain lain.
d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
Sebaiknya perusahaan melakukan riset pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun
dealer, selanjutnya data itu dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk
menilai pesaing.
Pada dasarnya kami mengambil lokasi di Kabupaten Sumedang Desa Cinanjung karena di
daerah sini khusnya peternakan itik belum berkembang secara baik, jadi persaingan perusahaan
peternakan pun minim sekali, sehingga kita dengan leluasa dapat mengembangkan peternakan
telur itik perusahaan kami. Selain itu, konsumen untuk telur itik ini sangat tinggi di daerah
tersebut, sehingga dapat dengan mudah mengembangkan perusahaan ini.
2. Bauran pemasaran produk barang
a. Kebijakan produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,
diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
10
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
b. Kebijakan harga
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan
suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang ditawarkan jika tidak
maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang sama dari penjualan
saingannya.
c. Kebijakan distribusi
Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen
sasaran. Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk
yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.
d. Kebijakan promosi
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka
hasilkan.
Komponen di atas sangat penting untuk pemasaran. Hal tersebut dapat membantu untuk
mengembangkan perusahaan, karena kegiatan di atas merupakan elemen untuk
memperkenalkan produk perusahaan dan bahkan untuk menarik konsumen agar dapat
mengkonsumsi telur itik ini.
3. Bauran pemasaran produk jasa
Bauran pemasaran untuk produk jasa lebih luas daripada bauran produk barang seperti
telah dipaparkan diatas. Untuk jasa, baurannya dapat diperluas lagi dengan menambah tiga
elemen lagi yaitu:
a. Orang
Adalah semua pelaku yang memainkan sebagai penyajian jasa dan karenanya
mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan
dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Menurut pendapat saya sendiri bahwa people adalah
setiap orang yang dapat menjadi bagian dari suatu proses pemasaran barang maupun jasa.
b. Bukti fisik
Bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai
usulan nilai tambah konsumen (Philip kotler). Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang
berwujud berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan dan peralatan
c. Proses jasa itu sendiri.
11
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Elemen di atas sangat menunjang dalam mengembangkan perusahaan ini. Kegiatan yang
dilakukan dapat berupa pemasangan spanduk, penyebaran leaflet, dan mensosialisasikan di
media sosial yang dapat menunjang perkembangan perusahaan dengan berbagai promosi seperti
bebas ongkos kirim dan lainnya.
III
12
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
ASPEK TEKNIS
Letak perusahaan sering pula disebut sebagai Tempat Kediaman perusahaan; yaitu tempat
di mana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Letak perusahaan dipengaruhi faktor
ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan
terutama yang berkaitan dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah :
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, contohnya pada
ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan
tambang umumnya terletak di daerah faktor produksi alamnya.
Pada umumnya jenis perusahaan ini adalah perusahaan industri. Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan adalah :
Kedekatan dengan pasar merupakan faktor yang makin memudahkan terserapnya produk
yang dihasilkan perusahaan.
13
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dan murah merupakan pendukung faktor
produksi variabel. Jika kelimpahan tenaga kerja diimbangi keahlian yang memadai, perusahaan
akan semakin mampu bersaing, baik dalam hal harga maupun kualitas produk yang dihasilkan.
Contohnya adalah dekat dengan sumber air yang merupakan potensi yang dapat
dimanfaatkan perusahaan dalam mendukung kelancaran aktivitas disamping dapat berfungsi
sebagai pembangkit tenaga listrik yang sangat dibutuhkan perusahaan.
Iklim
Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan suhu udara
tertentu. Kesesuaian iklim tidak hanya berpengaruh terhadap kesinambungan produksi, tetapi
juga berhubungan erat dengan kesehatan buruh yang bekerja di perusahaan, serta berpengaruh
juga terhadap ketahanan barang-barang modal karena terkait dengan biaya penyusutan barang-
barang modal yang pada akhirnya akan mempengaruhi biaya produksi.
Transportasi
Faktor ini berpengaruh besar dalam pendistribusian produk. Jika jalan-jalan yang akan
dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik maka diharapkan ongkos transportnya juga
akan menjadi rendah.
Ketersediaan modal
Pengaruh setiap faktor pada setiap perusahaan berbeda-beda. Hanya saja yang dianggap
ideal untuk suatu lokasi perusahaan adalah tempat dimana semua biaya operasi perusahaan
paling rendah. Atau dengan kata lain, dicari titik lokasi yang paling ekonomis di segala sector
(Sumarni dkk, 1997)
14
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Kandang merupakan tempat hidup itik petelur dalam sehari harinya, karena itu perlu
dirancang kandang yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi kehidupan itik petelur.
Perkandangan itik petelur perlu dirancang sesuai kebutuhan itik petelur diantaranya 1). Kandang
harus dapat memberikan kenyamanan bagi itik, artinya tidak menyebabkan itik gelisah dan
mudah terkejut. 2) Kandang harus memberikan kesehatan bagi itik yang ada di dalamnya
(tingkat kematian itik dalam kandang rendah). 3) Kandang yang dibangun harus memberi¬kan
hasil bagi peternak berupa telur yang lebih banyak daripada pemeliharaan tanpa kandang., 4)
Kandang yang dibangun harus memenuhi syarat ekonomis, artinya tidak terlalu mahal tetapi
memenuhi syarat di atas. Perkandangan itik petelur dapat dipilih diantara jenis jenis kandang
berikut :
Model kandang pekarangan atau kandang ren ini memberikan kesempatan pada itik petelur
untuk bebas bermain dengan itik pejantan di pekarangan, artinya adanya kesempatan
perkawinan. Budidaya itik petelur dengan model kandang sangat cocok diperuntukkan bagai itik
petelur penghasil telur tetas.. dan diberikan kandang pelindung yang dapat dimanfaatkan itik
petelur untuk berlindung pada saat hujan atau dari panasnya terik matahari. Kandang model
pekarangan atau ren ini sangat cocok digunakan untuk budidaya itik penghasil telur tetas.
Kandang tempat berlindung berlantai padat yang dilapisi sekam padi. Atap kandang
beratap satu muka dengan lubang angin diatasnya. Tempat pakan dan minuman itik tersedia di
pekarangan kandang, Pada sekeliling pekarangan dibuatkan pagar setinggi kurang lebih 75 cm.
15
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Kandang model ini sangat cocok diperuntukkan bagi itik petelur yang menghasilkan telur
konsumsi. Lantai kandang terbuat dari tanah yang dipadatkan, pada bagian atasnya dilapisi
kapur dan ditambahkan pula kulit padi atau bekas serutan gergaji.biasa dikenal sebagai kandang
litter atau kandang postal. Kelemahan dari kandang litter bila dalam keadaan basah akibat air
minum tumpah, akan kesulitan dalam membersihkan dan mengeringkan litternya. Pada daerah
yang kelembabannya terlalu tinggi, dapat menimbulkan terjadinya penyakit.yang dapat
menyerang itik petelur
Kandang batterai pada perkandangan itik petelur tidak bedanya dengan kandang baterai
pada kandang ayam petelur..Kandang baterai disebut dengan kandang intensif, itik yang hidup
dalam kandang baterai tidak bisa bergerak kesana kemari kegiatan itik hanya makan minum dan
bertelur yang semuanya dilakukan dalam kandang batterai..Dengan kandang batterai
pengawasan pada ternak itik petelur lebih mudah dilakukan pengawasannya.Kandang baterai
sangat cocok digunakan untuk budidaya itik petelur penghasil telur konsumsi
Model kandang yang diperuntukkan bagi anak itik biasa dikenal dengan nama kandang
brooder atau kandang indukan umur satu hari sampai satu bulan. Kepadatan kandang anak itik
umur 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD,
Kandang yang diarahkan ke timur dengan maksud untuk memberikan kesempatan sinar
matahari pagi masuk ke dalam kandang, dengan demikian diharapkan ruangan kandang menjadi
sehat dan cukup terang. Tinggi kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter, sehingga peternak
tidak perlu membungkukkan badan pada saat melakukan pekerjaan di dalam kandang. Dinding
kandang sebaiknya ditutup tembok/bambu setinggi 60 cm dari lantai, sedangkan sisanya
dibiarkan terbuka cukup ditutup dengan kawat atau bilah-bilah bambu.
Keberhasilan kandang itik petelur harus dijaga kebersihannya agar tidak menimbulkan
berbagai sumber penyakit. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan program
16
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
sanitasi yang meliputi pembersihan kandang dari kotoran ternak serta mencucihamakan
(desinfektan) kandang dengan obat-obatan pembasmi kuman (Ranto dan Maloedyn, 2009).
Perusahaan kami menggunakan kandang baterai, agar dapat dengan mudah dalam
pengambilan telur hasil produksi.Kandang tersebut bias saja membuat itik menjaadi stress,
indikator stress dapat dilihat dari profil neutrophil dan limfosit pada hewan ternak. Beberapa
bulan terakhir terdapat penelitian bahwa itik dapat hidup pada kondisi minim air, dengan
menambahkan elektrolit pada pakan tersebut. Maka dari itu,perusahaan kami menggunakan
skandang system baterai, tidak membutuhkan waktu yang lama bagi itik untuk beradaptasi
terhadap kandang tersebut, meskipun itik pada awalnya mengalami sedikit cekaman. Kandang
sistem ini mirip sekali dengan kandang baterai untuk ayam petelur yaitu kandang individual.
Semua kandang baterai dikumpulkan pada satu tempat dan diberi atap serta dindingnya dipagar
dengan bambu anyaman atau kawat. Total luas kandang untuk starter, grower, layer dan
pejantan yaitu 2030 m2. Atap kandang menggunakan genting agar dapat menyerap panas.
Dinding yang terbuat dari bambu seperti kandang ayam petelur dan ayam pedaging, yang
diluarnya dilapisi dengan tirai buka tutup agar dapat mengkontrol suhu dan kelembaban di
dalam kandang. Lantai kandang berupa lantai semen (floor) agar tidak lembab dan
kebersihannya terjamin. Hal tersebut merupakan salah satu sanitasi kandang agar terhindar dari
sumber penyakit yang dapat menyerang itik.
Selain bangunan kandang, terdapat bangunan pendukung bagi perusahaan itik petelur
ini diantaranya
Gudang Pakan
Gudang pakan ini dibuat permanen dengan atap yang berasal dari genting, dinding yang
terbuat dari batu bata dan semen, dan lantai semen (floor). Gudang ini memiliki luas 50 m 2.
Gudang Peralatan
Material gudang ini juga sama seperti gudang pakan. Bangunan ini memiliki luas 30 m 2.
IPAL
Instalasi ini terbuat dari semen yang menampung kotoran itik dan memiliki luas 50 m 2.
Tempat Parkir
Tempat parkir ini berupa lapangan yang memiliki luas 20 m 2.
Mess dan Kantor
17
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Bangunan ini dibuat kokoh dan permanen yang terdiri dari atap menggunakan genting,
dinding dibuat dari batu bata dan semen, lantai dibuat dengan keramik.
Fase Kedua
Sama halnya seperti pada fase pertama namun terdapat selisih waktu masuk. Fase ini,
pullet dan pejantan masuk di bulan ke 2 tahun kedua. Produksi telur pada fase ini selama 6
bulan yaitu sampai pada bulan ke 9 sebelum molting selama 2 bulan. Setelah molting, itik betina
produksi telur kembali di bulan ke 12 selama 9 bulan. Pada bulan ke 5 setelah molting tepatnya
bulan ke 3 tahun ke 3 total produksi telur berjumlah 140751 butir telur. Dan diambil sejumlah
10216 untuk replacement stock. Telur menetas pada bulan ke 7 tahun ke 3 dan siap
18
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
memproduksi telur pada bulan ke 9 tahun ke 3. Pada bulan-bulan berikutnya sama seperti
sebelumnya.
Perusahaan kami mengaplikasikan manajemen tersebut, sehingga produksi telur dapat
dipertahankan sebesar minimal 4000 butir/hari. Berikut tabel rekap populasi per tahun.
Tabel 4. Proyeksi Populasi per Tahun
Tahun
No Struktur Umur
1 2 3 4 5 6
1 Pejantan :
a. Fase I 672 676 667 672 676
b. Fase II 673 678 669 673 678
2 Layer :
Fase I 3359 3381 3336 3359 3381
Fase II 3366 3381 3344 3366 3389
3 Starter :
Fase I 3531
Fase II 3531
4 Grower :
Fase I 3443
Fase II 3443
TOTAL 8070 8124 21965 8070 8124
IV
ASPEK KEUANGAN
19
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan,
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya
modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah
ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus.
4.1. Proyeksi Kebutuhan Investasi
Tabel 5. Proyeksi Kebutuhan Investasi
Volum Satua
No Uraian e n Jumlah (Rp)
A Investasi Tetap
161.205.169,3
1. Lahan 2.303 m2 0
2.30
2. Kandang dan Bangunan 3 m2 831.982.747,50
3. Mesin dan Peralatan 1 paket 171.452.876,53
4. Kendaraan 2 unit 80.000.000,00
1.244.640.793,3
Sub TOTAL
3
B Biaya Operasional
1. Biaya Tetap
a. Itik 8160 ekor 612.000.000,00
b. Obat-obatan 2 paket 10.000.000,00
c. Manajer 4 orang 240.000.000,00
d. Listrik 24 paket 18.000.000,00
2. Biaya Variabel
80673 3.630.293.928,3
a. Pakan 2 kg 8
b. Pekerja 242 orang 206.001.424,45
4.717.255.352,8
Sub TOTAL
3
5.961.896.146,1
TOTAL
5
Untuk merealisasikan proyek bisnis dibutuhkan dana untuk investasi. Dana tersebut
diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, pabrik, dan mesin-
mesin serta aktiva tetap tak berwujud seperti paten, lisensi, biaya-biaya pendahuluan dan biaya-
biaya sebelum operasi. Di samping untuk aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja,
yang diartikan sebagai modal kerja bruto (menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk
20
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
aktiva lancar). Menghitung modal kerja dapat menggunakan metode yang didasarkan pada
waktu yang diperlukan dana sejak keluar dari kas sampai kembali menjadi kas.
Dana Investasi yang dibutuhakan untuk berjalannya proyek ini yaitu sebesar Rp
5.961.896.146,15 yang terdiri dari berbagai kebutuhan seperti pengadaan lahan, bangunan,
peralatan dan sebagainya yang dibutuhkan dalam pembangunan proyek dan modal kerja yang
dibutuhkan untuk beroprasinya proyek ini yang terlampir dan terdiri dari biaya tetap dan biaya
tidak tetap.
21
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Identifikasi biaya dan manfaat dilakukan untuk menyusun seluruh kebutuhan dana yang harus disediakan untuk kelancaran jalannya usaha
serta manfaat yang akan diterima diwaktu yang akan datang yang akan diproyeksikan selama umur usaha/proyek. Perhitungan selisih antara biaya
dan manfaat pada akhir tahun proyek merupakan nilai keuntungan /manfaat bersih yang akan diterima yang akan menentukan layak atau tidaknya
suatu rencana usaha. Identifikasi ini menjadi penting agar pada saat pelaksanaan usaha / proyek tidak ada biaya/manfaat yang tidak
diperkitungkan dalam perencanaannya yang akan mengganggu arus kas yang disebabkan kurangnya dana investasi/modal kerja.
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5 6
A Biaya investasi
1. Lahan 161.205.169,30
2. Kandang dan Bangunan 831.982.747,50
3. Mesin dan Peralatan 171.452.876,53
4. Kendaraan 80.000.000,00
TOTAL 1.244.640.793,33
B Biaya Operasional
1. Biaya Tetap
a. Itik 612.000.000,00
c. Obat-obatan 5.000.000,0
5.000.000,00 5.000.000,00 5.000.000,00
0
d. Manajer 120.000.000,00 120.000.000,00 120.000.000,00 120.000.000,00 120.000.000,00
22
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
23
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
24
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
a. Angsuran 993.489.357,6
993.489.357,69 993.489.357,69 993.489.357,69 993.489.357,69 993.489.357,69
9
b. Bunga pinjaman (9.5%) 566.288.933,88 471.907.444,90 377.525.955,92 283.144.466,94 188.762.977,96 94.381.488,98
2.804.670.284,9
Total B
0 3.965.047.335,18 4.268.732.200,13 3.897.431.076,50 3.637.935.847,75 3.451.559.146,05
3.157.225.861,2
C Saldo Akhir Tahun A-B
5 1.464.169.087,50 1.092.967.528,36 9.158.854,79 5.532.794,98 1.468.599.491,98
25
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Cash flow diatas disusun dengan tingkat bunga 9,5% yang artinya dengan tingkat
bunga sebesar 9,5% proyek akan mampu menutupi seluruh kewajibannya. Dari hasil cash
flow juga tidak terdapat angka minus, yang berarti proyek tersebut tidak akan mengalami
kerugian apabila proyek berjalan dengan semestinya. Dari akhir periode analisis didapat
saldo akhir sebesar Rp 1.468.599.491,98.
26
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
V
KELAYAKAN INVESTASI
27
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
membandingkan net benefit positi (+) yang telah di discount dengan net benefit negative
(-) yang telah di discount pula.
Dengan menggunakan perhitungan Net B/C untuk proyeksi peternakan itik
petelur pada tingkat bunga 9,5% menunjukan nilai 2,04 yang artinya setiap 1 kerugian
akan menghasilkan keuntungan sebesar 2,04. Net B/C tersebut menunjukan nilai > 1,
maka usaha peternakan itik petelur tersebut layak (GO).
28
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Pada tabel dijelaskan bahwa dengan terjadinya kenaikan biaya operasi sebesar
10% proyek masih layak untuk dijalankan dan bila terjadi kenaikan biaya konstruksi
maka proyek sebesar 15% proyek masih layak untuk dijalankan, begitu juga bila terjadi
penurunan produksi sebesar 5% proyek masih layak untuk dijalankan.
29
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
VI
ASPEK LINGKUNGAN
30
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
terhadap lingkungan hidup antara lain:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
Sumber pencemaran utama pada usaha peternakan itik petelur berasal dari
kotoran itik yang berkaitan dengan unsur nitrogen dan sulfida yang terkandung
dalam kotoran tersebut, yang pada saat penumpukan kotoran atau penyimpanan
terjadi proses dekomposisi oleh mikroorganisme membentuk gas amonia, nitrat,
dan nitrit serta gas sulfida. Gas-gas tersebutlah yang menyebabkan bau (Svensson,
1990; Pauzenga, 1991). Kandungan gas amonia yang tinggi dalam kotoran juga
menunjukkan kemungkinan kurang sempurnanya proses pencernaan atau protein
yang berlebihan dalam pakan ternak, sehingga tidak semua nitrogen diabsorbsi
sebagai asam amino, tetapi dikeluarkan sebagai amonia dalam kotoran (Pauzenga,
1991).
Berdasarkan pernyataan diatas, usaha peternakan itik petelur ini bila dilihat
secara umum tidak ada dampak yang sangat membahayakan bagi lingkungan,
karena limbah yang di hasilkan itik petelur ini masih berupa bahan organik yang
dapat terurai. Namun diiringi dengan bertambahnya populasi maka tidak menutup
kemungkinan limbah akan menjadi lebih banyak dan tidak terbatas. Limbah yang
di hasilkan dalam usaha ini di antaranya, kotoran ternak, sisa pakan, limbah dari
bahan-bahan kandang yang sudah tidak terpakai, limbah air hasil pembersihan
kandang dan ternak, dan lain-lain. Selain itu dampak lingkungan yang mungkin
terjadi yaitu dampak polusi udara, bau kotoran ternak menyebar ke lingkungan
masyarakat. Untuk itu, perlu dilakukan cara untuk mengatasi dampak tersebut.
31
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
32
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Skala usaha perusahaan ini adalah memiliki populasi sebanyak 22.285
ekor itik yang terdiri dari 3.400 ekor itik layer serta 680 ekor itik
pejantan pada setiap periode. Selain itu, terdapat itik periode starter
sebanyak 7.151 ekor dan periode grower sebanyak 6.974 ekor.
2. Perusahaan menjual sebanyak 71.321 sampai 142.483 butir telur itik
yang didistribusikan ke berbagai daerah di wilayah Jawa Barat. Selain
menjual telur, perusahaan juga menjual itik pejantan umur 5 bulan
sebanyak 2.720 ekor dan itik afkir sebanyak 667 ekor itik jantan serta
3.333 ekor itik betina setiap periodenya.
3. Kebutuhan investasi senilai Rp. 5,960,936,146.15,- untuk jangka waktu 2
tahun awal produksi. Dana tersebut digunakan untuk biaya investasi dan
biaya operasional perusahaan.
4. Berdasarkan analisis kriteria investasi, perusahaan ini layak untuk
dijalankan, karena sudah memenuhi kaidah pengambilan keputusan di
setiap parameternya.
7.2. Saran
Perlu adanya pertimbangan dari pihak investor untuk meminjamkan dana ke
perusahaan yang akan kami jalankan.
33
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, M ., Y.E.F, Paulus., et. al. 2006, Pengantar Bisnis, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Pauzenga. 1991. Animal production in the 90’s in harmony with nature, A case study in
the Nederlands. In: Biotechnology in the Feed Industry. Proc. Alltech’s Seventh
Annual Symp. Nicholasville. Kentucky.
Sukmaya dan Rismayanti, Yayan. 2010. Petunjuk Teknis Budidaya Ternak Itik. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Barat.
Svensson, L. 1990. Putting the lid on the dung heaps. Acid. Enviro. Magazine. 9: 13-15.
UNEP. 1993. Training Manual on Assessement of the Quantity and Type of Land
Based Pollutant Discharge into the Marine and Coastal Environment.
Zainuddin, D., K. Dwiyanto dan Suharto. 1994. Penggunaan Probiotik Starbio (Mikroba
Starter) Dalam Ransum Ayam Pedaging Terhadap Produktivitas, Nilai, Ekonomis
(IOFC) Dan Kadar Amonia Lingkungan Kandang. Prosiding Pertemuan Nasional
Pengolahan Dan Komunikasi Hasil-Hasil Penelitian. Sub Balai Penelitian Ternak
34
PT. Super Itik Petelur
Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
(085720322344)
35