Anda di halaman 1dari 3

NAUFAL VIDI ERLANGGA

20010170109

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


EKONOMI PEMBANGUNAN
1. Lihat PDB lapangan usaha, baik harga konstan ataupun harga berlaku, hitung:
a. Pertumbuhan (%) PDB Indonesia rata-rata pertahun:
Harga Konstan = 5,07%
- 2016 = 5,03%
- 2017 = 5,06%
- 2018 = 5,16%
- 2019 = 5,02%
Harga Berlaku = 8,27%
- 2016 = 7,59%
- 2017 = 9,58%
- 2018 = 9,18%
- 2019 = 6,70%
b. Pertumbuhan (Rp) PDB Indonesia rata-rata pertahun:
Harga Konstan = 491.682 Milyar Rupiah
- 2016 = 452.096 Milyar Rupiah
- 2017 = 478.315 Milyar Rupiah
- 2018 = 512.469 Milyar Rupiah
- 2019 = 523.847 Milyar Rupiah
Harga Berlaku = 1.076.903 Milyar Rupiaah
- 2016 = 875.396 Milyar Rupiah
- 2017 = 1.188.097 Milyar Rupiah
- 2018 = 1.248.486 Milyar Rupiah
- 2019 = 995.631 Milyar Rupiah
c. PDB Indonesia per kapita pada tahun 2019 (berdasarkan harga berlaku) dan
perbandingannya dengan beberapa Negara ASEAN:
- Indonesia = 4.024,16 USD
- Sinagpura = 64.581,9 USD
- Malaysia = 11.239 USD
- Brunei = 31.627,7 USD
- Thailand = 7.273,6 USD
- Filipina = 3.102,7 USD
- Laos= 2.567,5 USD
Jika dibandingkan dengan beberapa Negara ASEAN, Berdasarkan data indonesai
menempati urutan ke 5 dibawah Singapura, Brunei, Malaysia dan Thailand.
Jumlah Penduduk Indonesia yang banyak menyebabkan angka PDB Indonesia
NAUFAL VIDI ERLANGGA
20010170109

terbilang kecil, berbeda dengan singapura yang mempunyai jumlah penduduk


sedikit. Jadi meskipun PDB Indonesia paling tinggi di bandingkan Negara
ASEAN lainnya, namun tidak bisa mensejahterakan rakyat Indonesia yang begitu
banyak.

2. Lihat PDB Lapangan Usaha Harga konstan tahun 2019. Perhatikan subsector
Peternakan, Hitung:
a. Kontribusi (%) Peternakan terhadap PDB Sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan = 12,4 %
b. Kontribusi (%) sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terhadap PDB
Indonesia = 12,37%
c. Kontribusi (%) Subsektor Peternakan terhadap PDB Indonesia = 1,53%
d. Ya, jika dilihat dari sumber daya alamnya dan pekerjaan penduduknya,
Indonesia termasuk Negara agraris, Namun jika dilihat dari PDB nya,
kontribusi subsektor pertanian masih terbilang rendah hanya 12,37%, kalah
dengan kontribusi industri pengolahan yang mencapai 20,8%. Hal ini
menunjukkan bahwa Indonesia masih belum bisa memanfaatkan dengan baik
potensi sumber daya pertanian secara maksimal.

3. PDB Konsumsi/Pengeluaran, baik harga konstan dan harga berlaku.


a. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga rata-rata per tahun:
- Harga Konstan = 5,10%
- Harga Berlaku = 8,41%
b. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga harga berlaku lebih besar dibandingkan
konsumsi rumah tangga harga konstan. Hal tersebut dikarenakan, harga konstan
digunakan tahun dasar perhitungan (base year prices) yaitu tahun dimana
perekonomian dalam keadaan stabil sedangkan harga berlaku digunakan
berdasarkan harga yang berlaku pada tahun tersebut (current prices).

4. PDB Konsumsi/Pengeluaran Harga Berlaku tahun 2019.


a. Konsumsi rumah tangga per bulan Indonesia adalah 747.153 Milyar Rupiah.
Jika terdapat 65 juta rumah tangga di Indonesia maka untuk masing-masing
rumah tangga adalah Rp.11.494.662,00. Nilai tersebut cukup tinggi dan mampu
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dalam satu bulan. Tetapi untuk
memenuhi kebutuhan seperti rumah, alat elekronik dsb masih belum cukup,
diperlukan usaha menabung untuk mencukupi seluruh kebutuhan rumah tangga
tersebut.
NAUFAL VIDI ERLANGGA
20010170109

b. Menurut world bank, orang miskin adalah mereka yang memiliki konsumsi
dibawah $ 3,21 per hari per kapita. Jika dilihat dari konsumsi rumah tangga
Indonesia maka seharusnya masyarakat Indonesia tidak miskin. Tapi
berdasarkan BPS tahun 2019, Masyarakat miskin di Indonesia mencapai 24,97
juta orang. Hal tersebut menunjukan masih banyak masyarakat miskin di
Indonesia dan berarti bahwa nilai tersebut tidak dapat mewakili seluruh
masyarakat Indonesia dari Sumatera sampai Papua. Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya kemiskinan tersebut, yaitu ketidakseriusannya
pemerintah dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia, harga
kebutuhan pokok yang terus melambung, pendapatan yang tidak merata dan
lain-lain.
c. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untuk manusia
beraktifitas sehari-hari. Transportasi dan komunikasi menjadi pengeluaran
terbesar selanjutnya karena masyarakat Indonesia dalam bekerja dan melakukan
aktifitas sehari-hari lebih sering menggunakan kendaraan baik umum maupun
pribadi dimana hal tersebut memerlukan ongkos dan bahan bakar. Di jaman
sekarang juga merupakan jaman digital yang segala aktifitas memerlukan media
komunikasi, hal tersebut menyebabkan pengeluaran dalam membeli pulsa
ataupun kouta internet.

Anda mungkin juga menyukai