Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGANTAR ILMU POLITIK

PERENCANAAN BISNIS

Di Susun Oleh:

Rizki Fajar Novanto (2017230151)

Meydina Rastuaji (2017230060)

Desti Rahayu Fajriah Kurnia (2017230156)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA

2017
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : Telur Gulung Rakyat

Bidang Usaha : Produk Makanan

Jenis Produk : Telur Gulung

Alamat Perusahaan : Jl. Raya Lenteng Agung 32,Lenteng Agung,Jagakarsa,Jakarta


Selatan

Nomor Telepon : 089664352669

1.2 Identifikasi Peluang Bisnis

Pada saat ini,bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Makanan yang
bernuansa tempo dulu atau masa kecil kini kian diminati. Selain itu,harga dan modal yang
dibutuhkan untuk memproduksi produk ini sangat murah.Salah satu,makanan yang diminati saat
ini ada telur gulung. Meski produk ini sangat sederhana tapi sangat diminati masyarakat dan
pembuat telur gulung yang bercita rasa tempo dulu sangat sulit untuk ditemui.

Untuk itu,bisnis ini masih mendukung untuk dilakukan karena masih sedikitnya produk
beredaran di pasaran dengan cita rasa yang original dan penambahan beberapa inovasi seperti
cita rasa saus yang diubah agar menambah kekhasan dalam bisnis kami.

1.3 Penjelasan Produk


Cara membuat produk kami tidak berbeda jauh dengan membuat nugget pada umumnya,
yaitu dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Pecahkan telur kedua mangkuk lalu tambahkan garam dan merica
2. Kocok telur hingga berbusa
3. Tambahkan kira-kira 50 mL air putih ke dalam campuran adonan tersebut
4. Panaskan minyak dalam wajan
5. Jika sudah panas,tuangkan tiga sedok makan telur tadi ke tengah minyak
6. Ambil tusuk sate lalu gulung telur tersebut dengan cepat ke pinggir wajan.
7. Lakukan langkah tersebut hingga jumlah telur gulung dirasa cukup. Tambahkan saus
diatasnya.
8. Telur gulung siap dihidangkan.
1.4 Latar Belakang Bisnis

Kami menawarkan produk ini karena berkurangnya pedagang yang menjajakan


camilan tempo dulu. Makanan tersebut dianggap sudah tidak menarik lagi dan kebanyakan
masyarakat terutama anak muda lebih menyukai makanan dengan cita rasa barat. Dengan
melakukan bisnis ini,kami juga ikut melestarikan jajanan pasar yang ada di Indonesia.
Sehingga makanan tersebut tidak akan hilang ditelan zaman.

1.5 Tujuan Bisnis


a. Mendapatkan keuntungan dari produk ini
b. Melestarikan jajanan pasar yang sudah ada sejak dahulu
c. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi unik dan disukai oleh kalangan
masyarakat
1.6 Potensi Bisnis

Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena,makanan ini sangat
dikenal dan harganya yang ekonomis serta dapat dinikmati oleh semua kalangan
masyarakat.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Bisnis
A. Sasaran dan Target Pemasaran

Bisnis telur gulung “Telur Gulung Rakyat” kami direncanakan bertempat di daerah
Lenteng Agung,tepatnya kampus IISIP Jakarta .Sasaran pasar produk kami utamanya adalah
mahasiswa kampus IISIP Jakarta yang umumnya berusia 17 hingga awal 20-an serta penduduk di
pemukiman sekitar kampus.Tempat penjualannya di kampus adalah di kantin kampus IISIP dan
di kios-kios sekitar kampus dan didekat pemukiman warga sekitar daerah Lenteng Agung.

 Permintaan untuk telur gulung tinggi karena :


1. Harga barang murah.
Dengan mematok harga di angka Rp 1.000 per tusuk telur gulung maka kita
masih mendapat keuntungan karena harga bahan baku masih terlampau murah. Harga
barang baku telur gulung dapat dirincikan sebagai berikut

Barang Baku Harga


Telur ( Dua Kilogram) Rp 36.000
Garam Rp 15.000
Gas Rp 20.000
Tusuk Sate Rp 10.000
Saus Rp 12.000
Plastik Rp 5.000
Minyak Rp 16.000
Barang-barang tersebut ada yang bisa penggunaannya habis dalam satu hari dan dalam
jangka waktu dua hingga tiga hari.
2. Harga barang yang terkait lebih mahal.
Harga jajanan atau makanan pesaing masih diatas telur gulung. Rata-rata harga
makanan pesaing seperti martabak telur berada dikisaran angka Rp 3.000 hingga Rp
5.000 untuk porsi makanan kecil sehingga penjualan telur gulung lebih menguntungkan
dibandingkan dengan martabak telur.
3. Tingkat Pendapatan Perkapita,
Menurut grafik di atas tingkat pendapatan perkapita Indonesia dari tahun 2000-
2013 meningkat. Tetapi,peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan.Pendapatan
perkapita di Indonesia mulai dari tahun 2000-2013 masih dibawah 40.000.000 pertahun.
Sehingga,bisnis telur gulung ini menjanjikan karena harga yang dipatok murah dan sesuai
dengan konsumen di pasar Indonesia.
Pendapatan per kapita juga menunjukkan tingkatan negara. Pendapatan perkapita
sesuai dengan data di tabel menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di tingkatan
negara berkembang. Sehingga,makanan-makanan yang memiliki harga yang terjangkau
sangat diminati di pasaran.
Tingkat pengangguran di DKI Jakarta menurun dan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja menurun sehingga usia-usia yang belum produktif tetapi bekerja pun ikut
berkurang. Pasar yang diharapkan pun sesuai sehingga untuk penjualan telur gulung
dapat mendapatkan untung. Apabila tingkat pengangguran berkurang maka orang-orang
yang memiliki penghasilan pun bertambah dan tingkat transaksi di pasar dapat
meningkat.

4. Selera makanan masyarakat di Indonesia yang lebih suka untuk jajan dibanding memasak
sendiri,menyukai makanan cepat saji. Menurut Lembaga Penelitian IPSOS yang
dipublikasikan di situs merdeka.com sebanyak 61 responden Indonesia lebih suka
makanan kemasan untuk konsumsi sehari-hari misalnya singkong balado produksi
rumahan,telur gulung,makanan ringan,dan lain-lain. Mayoritas konsumen juga lebih suka
makanan tempo dulu atau masa kecil yang bisa dilahap ramai-ramai dengan keluarga
besar. Selain itu, orang Indonesia hanya menikmati makanan buatan sendiri hanya 34
persen dibanding dengan responden yang lebih suka jajan.

5. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Jakarta Selatan mencapai 8.560.000 Jiwa. Dengan jumlah
penduduk yang besar maka pemasaran pun akan semakin mudah. Selain itu,untuk
mencapai keuntungan dengan cepat juga memungkinkan karena target pasar dapat
terpenuhi.
6. Distribusi pendapatan.
Menurut survei Credit Suisse Research Institute, distirbusi pendapatan di
Indonesia sebagian besar dialihkan kepada pangan. Sejak 2013,inflasi makanan dan
minuman di Indonesia berada di level moderat karena kebanyakan konsumen
menyatakan,harga dasar pangan naik di bawah tujuh persen. Angka tersebut masih di
bawah standar kenaikan upah yang kini dinikmati banyak pegawai.
7. Usaha Produsen meningkatkan penjualan .
Produsen dapat membuat media sosial seperti instagram untuk
mempromosikan produk agar lebih dikenal oleh masyarakat . Selain itu dengan
memberikan promo beli sepuluh kali dapat satu porsi dan memasukkan toko ke dalam
aplikasi transportasi online seperti Go-Jek dan Grab di bagian makanan.

B. Pembiayaan

Mesin Buruh Tusuk Tusuk Produksi Tusuk Produksi


(Unit) (Orang) (per unit) Marjinal Rata-Rata
1 1 20 5 10
1 2 50 30 25
1 3 90 40 30
1 4 120 30 30
1 5 200 80 40
1 6 110 -90 -15

Tabel TP,AP,MP :

Mesin Buruh Total Produksi Tusuk Produksi Tusuk Produksi


(Unit) (Orang) Per Tusuk Marjinal Rata-Rata

1 1 20 5 10
1 2 50 30 25
1 3 90 40 30
1 4 120 30 30
1 5 200 80 40
1 6 110 -90 -18

 The Law Of Diminishing Return ( LDR ) menurut tabel diatas yang kami buat ketika
buruh kami meningkat total produksi per tusuk dan produksi marjinal menurun yang
menyebabkan kerugian. Sehingga,kita harus menambahkan salah satu faktor agar tidak
terjadi kerugian yang sangat besar.

 Marginal Rate Of Technical Substitution ( MRTS ) menurut tabel diatas yang sudah kami
buat.Kestabilan Produksi adalah disaat buruh berjumlah 5 orang. Jadi,jika kami ingin
menambahkan buruh lagi kami harus menambahkan mesin agar tingkat produksi lebih
stabil dan menguntungkan.

 Fixed dan Variable Input

Fixed Cost Variable Cost


Sewa Lapak Pedagang Rp 500.000,00 Tenaga Kerja Rp 200.000,00 per
minggu
Wajan Rp 25.000,00 Telur 2 kilogram Rp 36.000,00
Gelas Ukur Rp 5.000,00 Plastik Kiloan Rp 5.000,00
Spatula Rp 20.000,00 Saus Pedas Rp 12.000,00
Kompor Rp 200.000,00 Garam Rp 15.000,00
Gas Rp 20.000,00 Minyak Goreng Rp 16.000,00
Saus Bolognese Rp 20.000,00
Tusuk Sate Rp 10.000,00

Biaya total = variable cost+fixed cost

= Rp 314.000,00+Rp 770.000,00

= Rp 1.084.000,00

 Bisnis telur gulung kami adalah bisnis jangka pendek,Karena konsumen hanya
mengkonsumsi makanan yang mengikuti tren.Saat ini,telur gulung adalah bisnis yang
menjanjikan karena belum banyak pedagang telur gulung.Tetapi,jika ada pesaing atau
produk terbaru maka produk kami akan mengalami pengurangan dalam kegiatan
produksi.

 Skala ekonomi produk kami adalah skala ekonomi kecil. Karena,dari segi produksi dan
karyawan masih digolongkan sebagai Usaha Kecil Menengah.

 Tingkat produksi kami mencapai keuntungan pada tahap I,karena keuntungan yang kami
terima dari para pekerja masih lebih besar dari jumlah upah yang harus kami berikan
kepada pekerja.

 Kami harus berhenti menambah karyawan disaat kami telah mencapai angka 5,karena
apabila kami terus menambahkan karyawan,akan terjadi LDR.
 Bisnis kami termasuk dalam pasar persaingan monopolistik karena produk yang kami
tawarkan memiliki jumlah produsen yang banyak,terutama di sekitar sekolah-sekolah
dasar.Bisnis ini juga sangat mudah untuk didatangi oleh pedagang lain,bila mereka dapat
bertahan,maka mereka bisa menikmati laba yang stabil,namun,bila mereka kalah
saing,mereka cenderung akan berhenti.

BAB III

PENUTUP

III.I KESIMPULAN

Telur gulung adalah produk jajanan pasar yang kami tawarkan dengan cita rasa klasik
yang disukai semua kalangan masyarakat.Kami juga memiliki tujuan untuk mempopulerkan
kembali jajanan khas Indonesia ini terutama kepada remaja dan anak muda di Indonesia yang
kini cenderung lebih menyukai,mengenal dan sering mengkonsumsi jajanan khas barat.Upaya
kami menajajahkan telur gulung diharapkan dapat membantu melestarikan jajanan pasar khas
Indonesia yang kini mulai sulit ditemukan.Dan juga dengan menawarkan produk dengan harga
yang terjangkau,diharapkan seluruh kalangan masyarakat dapat menikmati produk kami.

III.II SARAN
Telur gulung adalah jajanan dengan harga terjangkau dan tergolong bergizi karena telur
sendiri mengandung vitamin,zat besi,kalsium dan sumber protein yang tinggi.Diharapkan dengan
membuka usaha telur gulung ini,masyarakat dapat mengkonsumsi camilan yang lebih bergizi
tanpa harus merogoh kocek dalam.

PT KAI Pesan 438 Kereta Bodi Stainless Steel ke PT Inka

Thursday, 01 March 2018 | 18:08 WIB

Rangkaian baru kereta api Argo Parahyangan memasuki stasiun Bandung, Jawa Barat, Kamis
(1/3).

Red: Dwi Murdaningsih | Rep: Arie Lukihardianti

KAI akan meregenerasi kereta yang sudah tua.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mengganti armada


kereta dengan yang baru. Yakni, kereta dengan bodi stainless steel yang lebih tahan karat dan cat
stripping yang minimalis. Berbeda dengan bahan yang selama ini dipakai KAI, yakni mild steel.

Menurut Direktur Keselamatan dan Kemanan merangkap Direktur Komersial PT KAI (Persero)
Apriyono Wedi Chresnanto, kereta produksi PT Inka tersebut adalah bagian dari program
regenerasi sarana kereta yang sudah tua.
"Total kereta api yang dipesan ke PT Inka ada 438 kereta," ujar Apriyono kepada wartawan,
Kamis (1/3).

Menurut Apriyono, kereta tersebut terdiri dari 38 trainset (rangkaian KA) dengan rincian 210
kereta eksekutif, 150 kereta premium, 39 kereta makan dan 39 kereta pembangkit yang
direncanakan datang mulai Februari 2018 sampai dengan Maret 2019.

"Kami mengganti kereta api sesuai standar untuk mengganti kereta yang usianya di atas 30
tahun," katanya.

Apriyono mengatakan, ia mengganti kereta lama dengan yang baru untuk mengutamakan
keselamatan. Kereta tersebut, akan datang secara bertahap. Yakni,10 set kereta akan sampai saat
lebaran 2018. Kemudian,14 set akan datang pada akhir tahun 2018 dan14 set akan sampai pada
lebaran 2019.

"Nilai investasi pengadaan kereta itu Rp 2 triliun. Sebagian ditutup dari obligasi kemarin,"
katanya.

Apriyono menjelaskan, kereta api produksi Inka tersebut memiliki kemewahan luar biasa. Selain
itu, merupakan produksi anak bangsa sendiri yang haru dibanggakan.

"Ini inovasi karya anak bangsa yang tak ada hentinya," katanya.

Walaupun kereta api tersebut mewah, kata dia, tapi tak berpengaruh terhadap harga tiket. Jadi,
tetap harga tak ada perubahan. Penyebaran kereta baru tersebut, akan disebar di Jawa dan
Sumatra.

Anda mungkin juga menyukai