BANGLI
Oleh :
Luh Eka Wahyuni, I Kade Angga Kukuh Stiawan
email :
ekawahyuni.cipta26@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan
Tinjauan Teoritis
Obat Tradisional
Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
bedasarkan pengalaman. Sampai saat ini masyarakat tradisional di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia biasanya mengatasi sendiri gejala-gejala sakit
yang dideritanya dengan pengobatan tradisional. Pada masyarakat desa upaya
menjaga kesehatan, mencegah penyakit maupun pengobatan suatu penyakit yang
diderita, biasa dilakukan dengan meminum ramuan tradisional atau yang lebih
dikenal dengan jamu (Atik dan Afiani 2003). Jamu adalah obat tradisional yang
berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang berupa ramuan yang diseduh ataupun
rajangan.
Metode Penelitian
Metode merupakan salah satu hal penting dalam penelitian yang bersifat
ilmiah. Dalam metode penelitian ini membahas tentang prosedur yang ditempuh
dalam penyelenggaraan penelitian. Prosedur penelitian ini mengacu pada langkah-
langkah pokok yang ditempuh oleh peneliti dalam upaya menjawab permasalahan
yang dikemukakan. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian bergantung pada tepat
tidaknya metode yang digunakan. Pada metode penelitian ini, yakni ada subjek
penelitian adalah benda, hal atau tempat variabel melekat, dan yang
dipermasalahkan dalam penelitian. Pada subjek penelitian terdapat data tentang
variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti (Wendra, 2011 :32). Setiap
penelitian lapangan sudah pasti memerlukan subjek penelitian yang dapat
mendukung kebenaran dan keberhasilan penelitian tersebut. Subjek penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Subjek dan Objek Artikel
Subjek yang digunakan pada pembuatan artikel ini adalah khasiat dari
bahan-bahan alami yang akan dijadikan loloh. Objek yang digunakan dalam
pembuatan artikel ini adalah daun cemcem (daun kedondong hutan/daun
keloncing).
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah
pencarian bahan-bahan pembuatan loloh cemcem. Bahan-bahan tersebut diolah
dan dijadikan jamu/loloh.
Alat Pembuatan Artikel
Alat yang digunakan saat mengumpulkan data untuk membuat artikel ini
adalah buku refrensi pembuatan loloh, sumber internet dan mencari informasi
mengenai keberadaan loloh cemcem.
Kartu Data
Ketika alat yang digunakan mengumpulkan data sudah lengkap, lalu data yang
sudah didapat kemudian diolah menjadi sesuatu yang berguna dan dapat
dimanfaatkan, tentunya data yang diproleh adalah bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat ramuan atau loloh, lalu dipraktekkan dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut.
1. Pengolahan Ramuan Herbal
Beberapa cara mengolah tanaman obat, di antaranya memipis, merebus,
dan menyeduh.
a) Memipis/Memeras
Biasanya bahan yang digunakan berupa bagian tanaman atau tanaman
yang masih segar seperti daun, biji, bunga, dan rimpang. Bahan tersebut
dihaluskan dengan ditambahkan sedikit air. Bahan yang sudah halus diperas
hingga 1/4 cangkir. Jika kurang dari 1/4 cangkir, air matang ditambahkan
pada ampas, lalu diperas lagi.
b) Merebus
Tanaman obat direbus agar zat-zat yang berkhasiat di dalam tanaman larut
ke dalam larutan air. Api yang digunakan untuk merebus sebaiknya yang
volumenya mudah diatur. Pada awal perebusan digunakan api besar hingga
mendidih. Jika telah mendidih, bahan di dalam air dibiarkan selama 5 menit.
Selanjutnya, api kompor dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap
sampai air rebusan tersisa sesuai kebutuhan. Bahan yang berukuran besar
dipotong terlebih dahulu. Air yang digunakan dalam perebusan adalah air
yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan bening. Air yang
kekuningan, berbau, dan mengandung kotoran sebaiknya tidak digunakan.
c) Menyeduh
Bahan baku yang digunakan dapat berupa bahan yang masih segar atau
bahan yang sudah dikeringkan. Sebelum diramu, bahan bahan dipotong kecil-
kecil. Setelah siap, bahan diseduh dengan air panas. Setelah didiamkan
selama 5 menit, bahan hasil seduhan disaring.
2. Cara Pemakaian Tanaman Herbal
Untuk setiap jenis penyakit, cara penanganan obat akan berbeda.
Misalnya, untuk penyakit kulit, herbal yang digunakan dengan cara dioles
atau diramu untuk mandi. Untuk penyakit pernapasan (asma), obat diberikan
dengan cara uapnya diisap, selain obat yang diminum juga. Sementara itu,
untuk penyakit hepatitis, demam, dan asam urat, obat herbal diminum.
Cara mengonsumsi ramuan yang berasal dari tanaman obat berbeda-beda.
Umumnya ramuan dikonsumsi satu jam sebelum makan. Tujuannya agar
proses penyerapan zat-zat yang berkhasiat optimal dan tidak bercampur
dengan makanan lainnya. Bagi yang belum terbiasa mengonsumsi herbal,
sebaiknya dosisnya sedikit demi sedikit. Setelah terbiasa, dosis yang
dianjurkan diminum sekaligus.
Obat herbal biasanya diminum 2-3 kali sehari dengan dosis yang telah
ditentukan. Dosis yang diminum untuk anak umur 10-15 tahun biasanya 1/2
dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa. Sementara itu, dosis untuk anak-
anak umur 5-9 tahun adalah 1/3 dosis orang dewasa.
2 Air
3 Gula aren
4 Garam
5 Asam
6 Terasi
7 Buah Kelapa
8 Cobek
9 Saringan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan yaitu sebagai berikut.
1. Daun cemcem memiliki banyak khasiat sebagai minuman pelepas dahaga,
dapat melancarkan pencernaan, dan dapat menurunkan tekanan darah.
Daun cemcem juga mengandung vitamin C yang dapat menyegarkan
tubuh.
2. Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat loloh cemcem juga
memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik dan mudah diperoleh.
3. Pembuatan loloh cemcem sangat mudah dan sederhana, dan alat-alat yang
digunakan sudah sering dijumpai
Saran
Berdasarkan simpulan tersebut di atas, dapat dikemukakan beberapa saran
sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan. Saran-saran tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Dengan mengetahui khasiat yang ada pada bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat loloh cemcem, niscaya banyak orang yang akan sadar dan
mau mencoba obat-obatan tradisional lainnya.
2. Dengan kemajuan IPTEK diharapkan mempermudah pemasaran untuk
obat-obat tradisional seperti jamu.
3. Penelitian seperti ini perlu diadakan secara berkelanjutan untuk lebih
memperkenalkan khasiat bahan-bahan alami yang ada dialam sekitar.
Daftar Pustaka
Estiasih, Teti, Ahmadi. 2009. Teknologi Pngolahan Pangan. Jakarta: Bumi
` Aksara
Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Volume 2, Yayasan Sarana Wana
Jaya: diedarkan oleh Koperasi Karyawan, Badan Litbang Kehutanan,
Jakarta.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi dan Lemak Pangan, Jakarta: UI-Press
Saparinto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tumbuhan Pangan. Yogyakarta:
Kanisius
Wendra, I Wayan. 2011. Penulisan Karya Ilmiah. Singaraja : Undiksha.
Widiapsari, Citra. 2015. Karya Ilmiah “Tanaman Obat Tradisional”
blogspot.com, (online) (http://citrawidiapsari.blogspot.com/2015/02/karya-ilmiah-
tanaman-obat-tradisional.html Diakses 3 April 2019)
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta