Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN TERAPI HERBAL UNTUK BALITA

1. Ai Asri Massitoh 10.Maria Ulfa Alkodri


2. Martini Rosliati 11.Balqis Ria Mahaputri
3. Aniati 12.Masti Meilita
4. Nanda Dhiya Kusuma 13.Revi Minarsih
5. Desak Gede Carma Putri 14.Ni Komang Ayu Novi Adyani
6. Eka Novianti 15.Nopa Safitrianti
7. Eliyana 16.Nurlinda Ferdiana
8. Fatmawati 17.Purwati
9. Indah Afriana 18.Made Ayu Citaningsih

K E LO M P O K 5
KELAS B
D 4 K E B I DA N A N KO N V E R S I
Pengertian Obat Tradisional

Obat Tradisional adalah obat yang dibuat dari bahan atau paduan
bahan-bahan yang diperoleh dari tanaman, hewan atau mineral
yang belum berupa zat murni. Sedangkan menurut Ditjen POM
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik
atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Pengertian Pengobatan Tradisional

Pengobatan Tradisional adalah suatu upaya kesehatan


dengan cara lain dari ilmu kedokteran dan
berdasarkan pengetahuan yang diturunkan secara
lisan maupun tulisan yang berasal dari Indonesia atau
luar Indonesia. WHO menyatakan Pengobatan
tradisional ialah ilmu dan seni pengobatan
berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan
pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan
secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakuakn
diagnosis, prevensi dan pengobatan terhadap
ketidakseimbangan fisik, mental ataupun sosial.
Jenis Dan Sumber Obat Tradisional

1. Jamu (Empirical bused herbal medicine)

2. Ekstrak bahan alam ( Scientific based herbal medicine)

3. Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)


Pemanfaatan terapi herbal pada balita

Pemanfaatan Terapi Herbal Pada Balita

Pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita sangat penting


karena menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan
perkembangan anak periode selanjutnya. Namun demikian, balita
merupakan salah satu kelompok rentan terkena penyakit. Hal ini
disebabkan karena daya tahan tubuh masih lemah sehingga
kemungkinan tertular penyakit dan berbagai gangguan kesehatan
sangat besar (Azizah dan Kurniawati, 2020).
Oleh karena itu, balita membutuhkan pertahanan tubuh yang tinggi
dan gizi yang memadai sebagai pendukung pertumbuhan dan
perkembangan (Mitayani, 2010). Namun bila balita sakit, maka harus
diupayakan pengobatan dengan efek samping seminimal mungkin
yang tidak mengganggu tumbuh kembangnya.
Penggunaan obat tradisional di Indonesia termasuk herbal telah digunakan sejak
lama oleh nenek moyang untuk mengatasi gangguan kesehatan atau penyakit
pada balita seperti batuk pilek, demam, diare maupun meningkatkan daya tahan
tubuh. Herbal telah direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO)
untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit. WHO juga
mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari herbal
(Agustina, 2016).

Herbal telah digunakan secara luas di hampir seluruh negara di dunia sebagai
pelengkap terapi (complementary therapy). Terapi komplementer dapat
meminimalkan penggunaan obat-obatan pada kasus balita dengan gangguan
kesehatan yang masih ringan, sehingga mengurangi efek samping obat dan
meningkatkan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri.
Herbal asli Indonesia adalah tanaman obat yang tumbuh dan dibudidayakan di
Indonesia dan digunakan secara turun temurun untuk tujuan kesehatan (Kemenkes RI,
2016). Indonesia memiliki tidak kurang dari 30.000 spesies tumbuhan herbal. Namun
faktanya, sekitar 9.600 spesies yang diketahui memiliki khasiat obat belum
dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal (Gatra, 2020).

Pemanfaatan herbal untuk kesehatan balita dapat diawali dari herbal yang ada di
pekarangan rumah atau di lingkungan tempat tinggal di Dusun Sentikan. Dengan
pengetahuan yang benar tentang pemanfaatan herbal bagi kesehatan balita akan
mendorong peningkatan potensi alam Dusun Sentikan untuk pengobatan balita yang
sakit maupun mencegah sakit dengan meningkatkan daya tahan tubuh balita. Hal ini
disebabkan karena keunggulan pengobatan herbal adalah bahan dasarnya yang bersifat
alami sehingga efek sampingnya dapat ditekan seminimal mungkin.
Prinsip meramu herbal yang aman dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1.Jenis tanaman obat dan manfaatnya;
2.Jumlah atau dosis yang dikonsumsi
3.Jadwal atau waktu mengkonsumsi herbal.

Sedangkan cara menggunakan, apakah diperas, direbus, ditumbuk


dan selanjutnya apakah diminum, dikompres, ditetes atau lainnya
juga perlu diperhatikan agar jangan sampai terbalik karena hal ini
mempengaruhi khasiat herbal.
Penggunaan herbal sebagai obat harus sesuai dengan takaran dan
dosis, cara minum dan jangka waktu pengkonsumsian sehingga
khasiat herbal menjadi optimal. Karena tidak jarang penggunaan
herbal sebagai obat justru menimbulkan efek negatif karena
penggunaan yang tidak sesuai aturan.
Syarat peralatan yang
1) Periuk (kuali) dari tanah liat atau panci baik digunakan untuk
dari bahan gelas / kaca , email / stainless pembuatan ramuan
steel tanaman obat tradisional

2) Pisau atau spatula/pengaduk yang terbuat


dari bahan kayu , dan ( saringan dari bahan
kain , plastic atau nilon

3) Jangan menggunakan peralatan dari alumunium , timah


atau tembaga karena mudah beraksi dengan tanaman obat
yang berakibat dapat meracuni ( menjadi toksik ) dan dapat
mengurangi manfataan tanamanan obat tersebut
1. Tanaman Kencur Untuk Meredakan Batuk

Batuk merupakan reflek tubuh untuk membersihkan


jalan nafas, dari sesuatu yang mengganggu akibat
adanya sumbatan jalan nafas bagian bawah oleh
penumpukan lendir dahak.
Cara pembuatan :
Kencur dikupas dan diparut (parutannya dialasi daun
pisang), tambahkan air ¾ cangkir lalu diperas dan
disarinh dengan menggunakan kain bersih/saringan
teh

Cara pemakaian :
Diminum 4-5 kali sehari 1 sendok makan
2. Ketumbar untuk meningkatkan
nafsu makan
Keinginan makan yang berkurang atau menurun
lebih dari 1 minggu dapat mengakibatkan
kekurangan zat gizi.
Cara pembuatan :
Ketumbar ditumbuk halus. seduh dengan air,
setelah hangat tamhahkan madu dan aduk rata.

Cara pemakaian :
Minum 1 kali sehari, selama 1 minggu.
3. Bawang Merah Dan Jahe Untuk
Meringankan Kembung

Cara pembuatan :
Kupas bawang merah dan jahe , cuci bersih kemudian diparut halus ,
tambahkan minyak telon secukupnya

Cara penggunaan :
Oleskan ramuan dibagian perut dan pinggang bagian belakang anak atau
bayi
Terima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai